6. Gaji Tiga Kali

Menuju maghrib, Ratih telah melepasku. Sebelum menuju kamar horor, aku mampir sebentar ke kamar uni Wel, ingin tahu perkembangannya.

"Uni, bagaimana rasanya? Sudah sehat?" ku pegangi kakinya yang hangat.

"Mendingan Si.. Sepertinya, lusa aku sudah kuat untuk kerja lagi." Uni Wel berkata lembut padakau.

"Syukurlah uni, aku senang uni kembali." Aku berganti memegang tangan halusnya.

"Apakah betah tinggal di kamar itu?" Uni berkata menyelidik padaku. Aku heran dengan pertanyaannya.

"Ada apa dengan kamar itu, uni?" Aku pura-pura tidak paham.

"Jarang yang bisa betah berdiam di sana, paling banter dua hari, habis itu kabur."

"Benarkah? Kenapa bisa begitu?" Aku penasaran.

"Apa kamu tidak merasa kamar itu seram, Elsi?" uni Wel ganti bertanya padaku.

"Memang uni, tapi kenapa kamar itu dibiarkan begitu, dah gitu dimasukin anak baru, gak kuatlah uni." Aku mengeluarkan sedikit kekesalanku. Akupun, sebagai anak baru juga dimasukkan dalam situ.

"Ratih memang sengaja." Uni Wel berguman.

"Sengaja bagaimana uni?" Aku makin penasaran.

"Setiap anak baru dengan umur yang muda, di kamarmulah tempatnya. Hanya kamulah yang bisa bertahan paling lama, Elsi. Kita lihat saja apa tujuan si Ratih. Kamu yang sabar ya." Uni Wel menyemangatiku. Aku mengangguk untuknya.

"Iya uni, aku kan bertahan. Lagipun aku di sini sebatang kara." Aku pun tak tahu, harus ke mana jika kabur seperti mereka. Meski telah ku simpan alamat dan kontak dari beberapa temanku di pulau ini, rasanya malu jika bertamu tanpa memiliki apapun. Di sinilah tempat tepat buatku. Meski hanya sebagai kacung sekalipun.

Ku rasa cukup, aku pun berpamitan, uni Wel mengangguk lemah. Aku pergi menuju kamarku.

Kamarku telah remang, meski lampu sudah on, tetap saja samar. Ku pertajam mataku. Menembusi segala sudut kamar remangku. Aku tak suka, ada mkhluk itu menginap bersamaku. Benar, ular itu melingkar, bergelung tidur di pojok kasurku. Segera ku pegang sandaran ranjangku. Ku goyang-goyang dengan hentakan keras laksana gempa untuknya.

"Bangun..Bangun...Pindahlah ke asalmu." Aku berbicara pada ular itu. Seolah paham, kepala ular itu bergerak..lalu pergi perlahan, menyeret tubuh panjangnya melewati jendela kamarku. Ular itu kembali masuk ke dalam air dan menghilang kembali. Sepertinya itu hanyalah ular air yang hitam. Tidak ada bisanya. Bagi yang kurang mengerti, memang nampak mengerikan. Hitam legam berkilat dan besar sedikit panjang.

Dalam gelap kamar mandi, aku mandi sebentar hanya sekedar menyegarkan. Aku berwudlu untuk shalat maghrib yang hampir terlambat. Tetap ku kejar, daripada tidak!

****

Malam telah lewat, aku tak bisa tidur seperti biasa. Ku telepon ibuku, rasanya lama tak bertemu dengannya.

"Halloo!" Ku dengar suara bar-bar ibuku menyambar. Jarang ada salam darinya. Bersalam setelah kemudian ku ingatkan, biasanya begitu.

"Assalamualaikum." Aku menyalam ibuku sangat lembut.

"Elsi! Di mana sekarang kamu nak?! Berapa hari tak pulang?! Naik gunung mana kamu?!" Ibuku menyambut teleponku kelewat ramah, telingaku berdengung mendengarnya. Berisik seperti lebah. Tapi aku merindukan suaranya.

"Aku merantau bu, mungkin lama pulangnya. Ibu doakan saja yaa..." Aku masih lembut bersuara.

"Buat apa merantau, apa gaji privatmu kurang? Aku akan membayarmu lebih banyak !" Aku memang mendapat bayaran dari ibuku, karena aku juga asisten catering ibuki. Aku membuka les privat di lingkunganku, muridku sangat banyak. Jadi jika soal uang, aku bisa menghidupi diriku yang jomblo meski harus pandai mengaturnya.

"Aku tak akan pulang sementara bu, aku belum ingin menikah!" Aku menembak arah bicara ibuku.

"Ibu sudah menerima lamaran Juan kemarin itu, dia datang ingin bertemu denganmu. Dia akan mencarimu. Katakan , kamu di mana?!" Ibu bersuara tidak sabar. Ibuku memang begitu. Ibuku asli orang Malang, Jawa Timur. Jika bicara ceplas-ceplos apa adanya. Tapi ibuku selalu jujur baik luar atau dalam.

"Tolong bilang ke Juan, aku belum ingin menikah. Tidak usah mengharap aku, Ibu.." Aku masih bisa bertahan dengan lembut pada ibuku. Sifat ini ku warisi dari ayahku yang asli orang Solo, Jawa Tengah.

"Elsi! Jangan buat ibumu mendapat malu! Juan anak walikota kita! Ingat itu Si..!" Ibuku sepertinya emosi, akupun juga mulai naik darah. Sepertinya ibu lebih memilih Juan daripada aku, anaknya. Aku merasa kecewa dengan ibuku.

"Ibu, aku tutup telepon dulu. Lusa aku telepon lagi. Assalamualaikum , Bu.." Sebelum mendengar suaranya lagi. Segera ku reject panggilanku. Meski percakapan kami mengecewakan, rasanya lega mendengar suara ibuku. Suara bising itu pertanda kesehatan ibuku masih terjaga sangat baik.

*******

Pagi ini aku bikin rendang dan sop ayam lagi. Berharap, keluarga itu kembali menyukai. Ratih mengabsenku sekilas.

"Menu apa pagi ini, Elsi?!" Suaranya begitu cempreng.

"Rendang sapi dan sop ayam!" Ku jawab sama kerasnya.

"Oke. Kau cukup bikin itu. Cemilan lain, orang belakang yang buat!"

"Oke!" Ah, senang hatiku, ternyata Ratih mulai memanusiakan diriku.

Di belakang memang ada dapur lagi. Sepertinya buat cadangan, ada dua orang penunggu di sana. Ku pikir apalah tugas mereka, sedang semua kudapan, akulah yang buat. Jadi kabar Ratih barusan, cukup membuatku bersemangat.

****

Segala masakan yang telah dibuat, tersaji sempurna di atas meja makan besar itu. Kami kembali berbaris, menyambut apel pagi hari. Iringan keluarga bos telah sampai. Mereka duduk di kursi mereka semula, tempat yanh selalu sama tiap hari.

Lelaki muda itu terlihat cepat mengisi piringnya. Mengambil sedikit nasi dan begitu banyak daging rendang. Mungkin cacing di perut yang amit-amit telah berreinkarnasi jadi imut-imut. Bocil juga bernafsu seperti halnya lelaki muda, hanya nasi daging rendang tanpa sayur.

Bos garang mengambil imbang keduanya, daging rendang, nasi serta sop ayam dengan kuah yang melimpah. Ibunya, hanya mengambil sop ayam kuah saja. Tanpa nasi, tanpa rendang. Senyap, bunyi sendok beradu piring sajalah yang ada. Aku rasa puas sekali. Ku dapati Ratih yang sedang menatapku di sini. Entah apa makaud tatapannya padaku begitu.

"Ratih!" Kali ini wanita itu, ibunya bos garang memanggilnya. Ratih maju keluar barisan dengan cepat. Berdiri tepat di samping mereka, berdiri diam menunggu.

"Sudah kau tentukan orangnya?" Wanita itu bertanya dingin pada Ratih.

"Belum nyonya, maafkan saya." Ratih gelagapan

"Jangan terlambat, putraku akan berangkat dua hari lagi!" Wanita itu sedikit tidak sabar menghadapi Ratih.

"Iya nyonya, maafkan saya." Ratih kembali mengucap maaf, ku rasa sedikit iba. Wanita itu terdiam dan menyapukan pandangan ke arah barisan. Aku menunduk melindungi diri. Teman-temanku juga begitu sedari awal. Mungkin hanya akulah yeng berani jelalatan. Dengan Ratih tentunya, tapi ku rasa itu bagian tugasnya.

Bos garangku yang ganteng tiba-tiba berdiri menghadap kami.

"Dengar, kalian! Aku akan berlayar dengan pesiarku selama seminggu. Aku butuh satu orang untuk melayani keperluanku selama berlayar. Apa ada di antara kalian yang sanggup mengajukan diri?!"

Tak ada satupun kacung yang bersuara, akupun menunduk tak berminat. Dia garang! Coba lumer setengah saja, siapa yang rela menolak melayani si ganteng berlayar?!

"Pikirkan! Jika tak ada kesalahan, ku bayar tiga kali upah kalian. Itupun upah kalian tiap bulan tetap ada!"

"Tapi jika kalian tidak becus, terimalah upah kalian bulan ini setengahnya! Kalian paham?!"

Suara bariton si bos membahana, memantul di ruang makan pagi ini. Tak juga ada suara menyanggupi, padahal jaminan tiga kali lipat itu sudah ada. Namun, ancaman upah setengah itu lebih mengerikan bagi kami.

"Ratih! Orangmu ini patung semuanya! Ku tunggu saja pilihanmu!" Bos garang kembali duduk. Dihabiskannya air putih segelas penuh. Lalu berdiri dan kemudian berlalu. Diikuti lelaki muda, bocil, dan wanita angkuh itu.

Barisan kembali bubar. Ada mendung di tiap-tiap wajah itu. Beban dan ancaman kembali hadir bulan ini. Begitulah suasana kerja mereka sepanjang tahun. Ada dua pilihan, bertahan atau hengkang. Hanya jaminan gaji besarlah yang mereka perjuangkan.

Terpopuler

Comments

Etik Etik

Etik Etik

ceritanya kyknya ya cuma masak apel makan,gitu terus....tapi aku tetep setia sampai bab ini dan lanjut ke bab selanjutnya

2022-10-14

1

greenindia

greenindia

bisa² nya dia berani ama tu uler.. kalo aku mah udh kejer duluan😁

2022-10-05

1

🌜melody 🌛

🌜melody 🌛

ular apa itu thor ngeri amat,,, bukan ular Jadi jadian kan

2022-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kacung Baru
2 2. Kamar Horor
3 3. Busung Lapar
4 4. Kacung Sampah
5 5. Seragam Seksi
6 6. Gaji Tiga Kali
7 7. Aku?!
8 8. Follow The Boss
9 9. Sebilik
10 10. Serumah
11 11. Pacarnya?!"
12 12. Potong Gaji
13 13. Dora!
14 14. Jam Kerja
15 15. Rapat Direksi.
16 16.Jurus Siluman !
17 17. Undangan Ultah
18 18. VIP Tak Guna!
19 19. Dinda Pengganti Dinda
20 20. Anthony Lung
21 21. Kau Menyesal ?
22 22. Jas Kusut Keriput
23 23. Pacar Pura-Pura Anthony Lung
24 24. Interview
25 25. Dilraba Dilmurat
26 26. Dinner
27 27. Ciuman di Pipi
28 28. Garju Park
29 29. Lambat Pulang
30 30. Berlabuh
31 31. Berpisah
32 32. Kacung Rumahan
33 33. Ok, Zayn.Deal!
34 34. Pinjam Elshe
35 35. Tuan Garang Datang
36 36. Pemikat Berondong
37 37. Menemani Daehan
38 38. Juan Mencarimu!
39 39. Ajakan Terakhir Zayn
40 40. Tanpa Anang
41 41. Juan?!
42 42. Pintu Petaka
43 43. Berebut Botol
44 44. Zayn dan Juan
45 45. Juan!
46 46. Intimidasi Juan
47 47. Anggun
48 48 Bergosip
49 49. Debar di Dada
50 50. Layani Aku
51 51. Surat Cinta
52 52 Honor Plus
53 53. Siapa yang Serakah?!
54 54. Pembawa Dosa
55 55. Anthony Lung
56 56. Lavender Angker
57 57. Lamaran Anthony Lung
58 58. Bye..Anthony Lung!
59 59. Frustasi !
60 60. Ciuman Karma
61 61. Garrick Singo Edan
62 62. Ancaman Untuk Juan
63 63. Undangan Nikah
64 64. Kondangan
65 65. Canda Pak Naib 1
66 66. Canda Pak Naib 2
67 67. Selfie
68 Camernya Datang
69 69. Pelayan Camer
70 70. Mulut Ember Daehan
71 71. Sedan
72 72. Ingin Resign
73 73. Tembakan Zayn
74 74. Zayn, Bukan Bocah
75 75. Garang pun Datang
76 76. Penyamun
77 77. Larangan
78 78. Lamaran Lagi !
79 79. Khilaf
80 80. Ketan Pulut
81 81. Pergilah
82 82. Chow Yun Fat
83 83. Tiket ^KHUSUS^
84 84. Rindu...
85 85. Aspri pak Walkot
86 86. Penjelasan Pak David
87 87. Sugar Baby
88 88. Oh, Jantungku..
89 89. Ikutlah Denganku
90 90. Ikutlah Denganku
91 91. Saling Remas
92 92. Bertiga
93 93. Saling Peluk
94 94. Bincang Bertiga
95 95. Dua Buaya
96 96. Anggun Kurus
97 97. Huek huek huek !
98 98. Lidah Ular
99 99. Ulat Bulu
100 100. Ajakan Zayn
101 101. Pantai Glory Melur
102 102. Kampung Vietnam
103 103. Juan!
104 104. Kondangan
105 105. Periksalah
106 106. Hamidun, pak!
107 107. Janji Pulang
108 108. Get Married Soon,Please!
109 109. Pulang Saja ke Malang
110 110. Resah Menunggu
111 111. Preman Malam
112 112. Dokter Nino
113 113. Orderan Berlipat
114 114. Saling Balas Pesan
115 115. Tamu Bertaksi Biru
116 116. Garrick...
117 117. ElGar's Hotel-Batu City
118 118. Rumah Rooftop
119 119. Aglaonema Penjinak Camer
120 120. Nikahan
121 121. Sang Jenderal 21+
122 122. Kondangan
123 123. Panglima Perang Terhebatku 21+
124 124. Hubbi Rick, Wifi El
125 125. Happy End 1
126 126. Happy End 2
127 127. Promo: Love You, Encik Shin !!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kacung Baru
2
2. Kamar Horor
3
3. Busung Lapar
4
4. Kacung Sampah
5
5. Seragam Seksi
6
6. Gaji Tiga Kali
7
7. Aku?!
8
8. Follow The Boss
9
9. Sebilik
10
10. Serumah
11
11. Pacarnya?!"
12
12. Potong Gaji
13
13. Dora!
14
14. Jam Kerja
15
15. Rapat Direksi.
16
16.Jurus Siluman !
17
17. Undangan Ultah
18
18. VIP Tak Guna!
19
19. Dinda Pengganti Dinda
20
20. Anthony Lung
21
21. Kau Menyesal ?
22
22. Jas Kusut Keriput
23
23. Pacar Pura-Pura Anthony Lung
24
24. Interview
25
25. Dilraba Dilmurat
26
26. Dinner
27
27. Ciuman di Pipi
28
28. Garju Park
29
29. Lambat Pulang
30
30. Berlabuh
31
31. Berpisah
32
32. Kacung Rumahan
33
33. Ok, Zayn.Deal!
34
34. Pinjam Elshe
35
35. Tuan Garang Datang
36
36. Pemikat Berondong
37
37. Menemani Daehan
38
38. Juan Mencarimu!
39
39. Ajakan Terakhir Zayn
40
40. Tanpa Anang
41
41. Juan?!
42
42. Pintu Petaka
43
43. Berebut Botol
44
44. Zayn dan Juan
45
45. Juan!
46
46. Intimidasi Juan
47
47. Anggun
48
48 Bergosip
49
49. Debar di Dada
50
50. Layani Aku
51
51. Surat Cinta
52
52 Honor Plus
53
53. Siapa yang Serakah?!
54
54. Pembawa Dosa
55
55. Anthony Lung
56
56. Lavender Angker
57
57. Lamaran Anthony Lung
58
58. Bye..Anthony Lung!
59
59. Frustasi !
60
60. Ciuman Karma
61
61. Garrick Singo Edan
62
62. Ancaman Untuk Juan
63
63. Undangan Nikah
64
64. Kondangan
65
65. Canda Pak Naib 1
66
66. Canda Pak Naib 2
67
67. Selfie
68
Camernya Datang
69
69. Pelayan Camer
70
70. Mulut Ember Daehan
71
71. Sedan
72
72. Ingin Resign
73
73. Tembakan Zayn
74
74. Zayn, Bukan Bocah
75
75. Garang pun Datang
76
76. Penyamun
77
77. Larangan
78
78. Lamaran Lagi !
79
79. Khilaf
80
80. Ketan Pulut
81
81. Pergilah
82
82. Chow Yun Fat
83
83. Tiket ^KHUSUS^
84
84. Rindu...
85
85. Aspri pak Walkot
86
86. Penjelasan Pak David
87
87. Sugar Baby
88
88. Oh, Jantungku..
89
89. Ikutlah Denganku
90
90. Ikutlah Denganku
91
91. Saling Remas
92
92. Bertiga
93
93. Saling Peluk
94
94. Bincang Bertiga
95
95. Dua Buaya
96
96. Anggun Kurus
97
97. Huek huek huek !
98
98. Lidah Ular
99
99. Ulat Bulu
100
100. Ajakan Zayn
101
101. Pantai Glory Melur
102
102. Kampung Vietnam
103
103. Juan!
104
104. Kondangan
105
105. Periksalah
106
106. Hamidun, pak!
107
107. Janji Pulang
108
108. Get Married Soon,Please!
109
109. Pulang Saja ke Malang
110
110. Resah Menunggu
111
111. Preman Malam
112
112. Dokter Nino
113
113. Orderan Berlipat
114
114. Saling Balas Pesan
115
115. Tamu Bertaksi Biru
116
116. Garrick...
117
117. ElGar's Hotel-Batu City
118
118. Rumah Rooftop
119
119. Aglaonema Penjinak Camer
120
120. Nikahan
121
121. Sang Jenderal 21+
122
122. Kondangan
123
123. Panglima Perang Terhebatku 21+
124
124. Hubbi Rick, Wifi El
125
125. Happy End 1
126
126. Happy End 2
127
127. Promo: Love You, Encik Shin !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!