3. Busung Lapar

Aku tidak juga jatuh pingsan. Rasa lapar ini sungguh berat dan menyiksa, serasa mendekati hipothermia. Tubuhku menggigil, keringat dingin mengucur dan kepala ini seperti kosong tanpa isi. Badanku gemetaran tiada daya, ini benar-benar lapar akut. Serasa saingan saja dengan para penduduk di negara Somalia, malu sekali rasanya!

Dengan kepala kosong tanpa isi dan lupa etika siapa diriku, kupegang erat betis kaki di depanku.

"La,,par...."

Sempat kupandang pemilik kaki itu sebelum tanganku kena kibas kakinya. Aku jatuh terjengkang dan tidak berdaya untuk bangkit . Mungkin saat ini aku ibarat kucing jalanan yang sedang sekarat. Tak ada harga diri lagi. Tubuhku diam tak bergerak, hanya kelopak mata di balik kaca mata buramku yang masih berkedip satu dua kali.

"Ratih!!!"

Sayup kudengar suaranya kembali menggelegar.

"Kenapa ada pekerja busung lapar di sini?!"

Mataku tidak mampu melihat mereka, hanya gelegar suara berat bosku saja yang terus sayup kudengar. Kupasrahkan raga lemah ini pada siapapun mereka. Ada tangan mengambil bahuku yang lalu memberiku minum. Seperti ada kekuatan ghaib merasukiku. Oh air! Kuteguk lama dengan tiada puasku. Namun, tangan baik itu tiba-tiba melepas paksa gelas dari bibirku.

Kini posisiku telah didudukkan. Nampak di depanku telah ada makanan yang begitu tampak menggoda liurku. Kusambar piring penuh nasi itu tanpa ada yang menyuruh. Aku berubah kuat seketika. Tenagaku telah pulih berlipat-lipat. Piring itu telah bersih tanpa sebulir nasipun.

Harga diriku terasa kembali seketika dengan perut penuh berisi makanan. Juga kesadaran penuh yang kembali kuat kurasakan, serasa siap dengan segala peperangan di hadapan.

"Bersihkan itu!!!"

Aku tahu, kaca pecah itu hanyalah tugasku. Kenapa? Jangan coba tanya dulu, sebab aku sama sekali tidak tahu.

Kusambar lembaran tisu di mejanya kembali dan kubersihkan dengan gerak super cepat. Kulempar tisu berisi gelas pecah itu ke keranjang sampah terdekatku dengan bar-bar. Telah kupastikan bahwa lantai itu sudah jadi steril kembali. Mungkin siap menerima pecahan kaca oleh si boss garang esok lagi.

Kupandang nekat bos garangku yang juga sedang dilihatnya aku ke sekian kali dengan tatap ilfil yang parah. Meski kejut jantung ini bertalu, kucoba bermuka batu dengan terus memandang wajah tampannya.

"Kamuu?!!" Boss garang itu menunjuk muka burukku dengan telunjuk kirinya tiba-tiba. Seakan merasa sayang jika tangan kanannya diguna untuk menunjukku.

"Iya, saya, Boss??" tanyaku terheran.

"Tiap kau lambat, gelas-gelas ini akan melayang. Apa kau suka bersih-bersih dengan tidak ada guna?!" tanya si boss menggelegar.

Kini jadilah kupahami, kenapa gelas itu ambyar begitu saja hari ini. Bos anti dengan perkara kata lambat. Bukan saja dia, sebenarnya akupun anti lelet. Itu sama sekali bukan salahku, tetapi salah toke pengantarku Namun, sadar diri akan posisi kacungku, bibir dan mulut ini benar-benar kukondisikan agar bungkam.

"Maafkan saya Tuan, saya berjanji tidak akan mengulangnya lagi."

Berusaha kuberkata tenang dengan suara merduku yang sedang tidak niat kututupi. Bos garang itu menjelingkan matanya padaku sekilas. Lalu berlalu pergi dari hadapanku dengan wajah keras dan sekaku tongkat besi.

"Bagaimana keadaanmu, apakah masih lapar dek?"

Ada suara halus yang menegur di sampingku. Milik wanita berkerudung dan kurasa seusia Lina. Tampaknya kacung baik, bisa sopan kepadaku. Akupun mengangguk senang padanya, memang betul, perutku telah kenyang dan sangat hangat rasanya.

"Trims kak."

Dia sangat berjasa padaku hari ini. Kan kuingat hingga kapanpun tentangnya.

"Nama kakak siapa? Aku Elshe." Kupandang hangat redup pada wajah ademnya.

"Welvia." Perempuan berwajah keibuan itu menyebut namanya sambil tersenyum.

Welvia dari kota Padang, Sumatera Barat. Enam tahun di atasku, usianya sudah tiga puluh tahun.Jadi, aku akan memanggilnya uni, uni Welvia. Orangnya lembut dan kuyakin sikapnya akan baik luar dalam. Aku ingin berteman dengannya.

Uni Welvia seorang kacung dapur, alias koki. Aku berteman dengan orang yang tepat. Tidak banyak pun tak masalah dan satu saja oun cukup. Terlebih orang yang berkuasa di bidang perdapuran, rizqi sekali untukku!

"Hei Kamu!" Ratih melengking padaku tiba-tiba.

Aku menatapnya, kuikuti langkahnya ke dapur. Disuruhnya aku cuci piring segunung. Itu bukan masalah bagiku dan hal sepele yang mudah kulakukan.

Uni Welvia menemuiku.Tersenyum menghibur hatiku. Kubalas dengan senyum termanisku.

"Jangan khawatir uni, ini hal biasa," sahutku menenangkan.

Piring dan peralatan memasak yang menggunung di wastafel super panjang, ku habiskan tidak sampai tiga puluh menit. Jangan heran, aku adalah mantan asisten pribadi ibuku, sedang ibuku punya usaha catering yang lumayan. Jadi soal dapur itu urusan kecil, aku bisa apa saja di sana.

Uni Welvia, kupangggil gadis berumur itu uni Wel, sedang menemuiku lagi sebelum pergi. Diberinya aku sekotak cake, aku senang sekali. Ku lucap terimakasih dengan tulus banyak kali.

"Hei Kamu!" Ratih kembali melengkingku.

Dia menyuruhku membuang sampah. Ku sambar kantong sampah dan kulempar dalam tong besar penampung sampah di belakang. Langsung kuberjalan cepat dan menghindar, tidak ingin mebdebgarkan Ratih melengking lagi.

Kamarku yang remang-remang memang nampak lebih seram. Apalagi dengan adanya kolam ikan di depan kamar ini, semakin berefek dengan merindingnya bulu roma.

Berusaha abai dengan perasaanku, tergesa kutancap kunci sebijiku ke dalam lubang pintu. Berharap kunci ini janganlah hilang dulu sebelum berhasil kuduplikat beberapa. Dengan panjat doa yang selalu kuingat, kumasuki kamar remangku dengan cepat.

Meski terbiasa, berjaga diri tetap wajib bagiku. Sehabis sholat isya, kubaca ayat-ayat illahi secukupnya. Kubaca terus hingga raga ini merebah lelah dan terkapar kaku di kasur.

Tengah malam tiba-tiba mata ini terjaga, kurasa ada benda dingin merayap di perut rataku yang tersingkap. Dapat kuduga itu benda apa. Aku diam tanpa gerak, menunggu ular itu habis menyeberangi perutku.

Kududuk perlahan, dalam remang ku lihat ular sebesar pergelangan tangan menuruni kasurku perlahan. Ular itu merayap cepat, melewati jendela kamarku keluar. Rupanya kolam ikan itulah tujuannya. Ular itu menyelam dan tidak tampak muncul keluar kembali kepermukaan. Kurasa aman lagi meski rasanya sungguh tegang.

Berjumpa ular saat mendaki gunung memang sudah tak terhitung kualami. Awalnya sungguh takut, lama-lama pun terbiasa. Seniorku pernah memberikan tips rahasia menjinak ular disaat terdesak.

Aku berusaha tidur lagi setelah menutup jendela rapat-rapat. Suasana masih selalu remang-remang. Aku mulai terkapar di ranjang menuju alam mimpiku yang gelap, remang dan tegang.

Aku terjaga saat adzan subuh berkumandang dengan pandangan yang masih remang-remang. Terentang sebentar dalam renungan. Kepala ini teringat subuh lima hari yang lalu.

Dengan persiapan apa adanya, aku meluncur kabur dari kamar. Meninggalkan ibuku sendirian dalam rumah di kampung halaman. Tidak tahan dengan bising mulutnya agar aku menikah. Ibu ingin kuterima lamaran anak pak Walikota yang kaya luar biasa, tetapi aku tidak ingin.

Aku berangkat dari kota dingin Malang menuju pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Beruntung kebagian tiket kapal kelas satu pada pagi hari itu. Tiket tujuan pulau Batam yang asal-asalan kubeli begitu saja. Akupun berlayar dan berpura-pura bahagia di lautan dengan penuh tanda tanya.

Dalam perjalanan kapal besar itu, aku berkenalan dengan seorang calo tenaga kerja area Kota Batam. Ah! Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku yang galau pun ditolongnya memasuki otorita pulau Batam. Segala urusan dokumentasi, dialah yang menyiasati. Entah, berapa biaya yang dihabiskan untuk mengurusku belum sempat kutanyakan.

Calo lelaki itu menawariku sebuah pekerjaan. Dengan senang hati, kuterima tawarannya untuk memberiku kerja sebagai kacung. Kacung pada sebuah keluarga kaya raya di kota Batam, tepatnya di kota Batam Center. Tentu saja dengan penampilan baruku yang kubuat kumal agar tampak sedekil mungkin.

Maka, di sinilah aku sekarang, di kamar horor remang-remang. Bersemayam di bagian pojokan rumah mewah, megah dan kaya raya orangnya.

Yang hingga sekarang pun, tidak kupaham juga mana saja bosku itu. Hanya bos garang ganteng sajalah yang beberapa kali kulihat di meja makan. Bos serupa robot yang kaku dan tiada hati sama sekali. Eh, benarkah dia seperti itu?? Entahlah..

Tentang bosku, sama sekali tak ku tahu. Bahkan namanya sekalipun. Dalam kertas yang kuparaf tangan itu, hanya ada pihak 1 selaku Bos, dan ada pihak 2 selaku kacung, yaitu diriku. Yang hanya ada nama terangku saja di sana.

Ah, sudahlah, yang penting bagiku adalah menikmati pelarian dan kebebasan sementaraku.

Sambil menyelam minum air. Sambil berlari kumenggali rizqi dan mengumpul uang sebanyaknya! Tapi bagaimana, apa hanya cukup menjadi kacung yang terasa menyiksa jiwa?! Tidak!!! Profesiku sebagai kacung, harus sesegera mungkin kutikung!

Terpopuler

Comments

LeNnYy0507

LeNnYy0507

Thor, itu ular kalo ikut tidur gimana tuh🤣🤣🤣

2023-03-24

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

kok ngeri ya?? ada ular dlm rumah

2023-03-15

1

Pspta_24

Pspta_24

berbicara secara langsung memang di singkat?
Atau authornya lupa?

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kacung Baru
2 2. Kamar Horor
3 3. Busung Lapar
4 4. Kacung Sampah
5 5. Seragam Seksi
6 6. Gaji Tiga Kali
7 7. Aku?!
8 8. Follow The Boss
9 9. Sebilik
10 10. Serumah
11 11. Pacarnya?!"
12 12. Potong Gaji
13 13. Dora!
14 14. Jam Kerja
15 15. Rapat Direksi.
16 16.Jurus Siluman !
17 17. Undangan Ultah
18 18. VIP Tak Guna!
19 19. Dinda Pengganti Dinda
20 20. Anthony Lung
21 21. Kau Menyesal ?
22 22. Jas Kusut Keriput
23 23. Pacar Pura-Pura Anthony Lung
24 24. Interview
25 25. Dilraba Dilmurat
26 26. Dinner
27 27. Ciuman di Pipi
28 28. Garju Park
29 29. Lambat Pulang
30 30. Berlabuh
31 31. Berpisah
32 32. Kacung Rumahan
33 33. Ok, Zayn.Deal!
34 34. Pinjam Elshe
35 35. Tuan Garang Datang
36 36. Pemikat Berondong
37 37. Menemani Daehan
38 38. Juan Mencarimu!
39 39. Ajakan Terakhir Zayn
40 40. Tanpa Anang
41 41. Juan?!
42 42. Pintu Petaka
43 43. Berebut Botol
44 44. Zayn dan Juan
45 45. Juan!
46 46. Intimidasi Juan
47 47. Anggun
48 48 Bergosip
49 49. Debar di Dada
50 50. Layani Aku
51 51. Surat Cinta
52 52 Honor Plus
53 53. Siapa yang Serakah?!
54 54. Pembawa Dosa
55 55. Anthony Lung
56 56. Lavender Angker
57 57. Lamaran Anthony Lung
58 58. Bye..Anthony Lung!
59 59. Frustasi !
60 60. Ciuman Karma
61 61. Garrick Singo Edan
62 62. Ancaman Untuk Juan
63 63. Undangan Nikah
64 64. Kondangan
65 65. Canda Pak Naib 1
66 66. Canda Pak Naib 2
67 67. Selfie
68 Camernya Datang
69 69. Pelayan Camer
70 70. Mulut Ember Daehan
71 71. Sedan
72 72. Ingin Resign
73 73. Tembakan Zayn
74 74. Zayn, Bukan Bocah
75 75. Garang pun Datang
76 76. Penyamun
77 77. Larangan
78 78. Lamaran Lagi !
79 79. Khilaf
80 80. Ketan Pulut
81 81. Pergilah
82 82. Chow Yun Fat
83 83. Tiket ^KHUSUS^
84 84. Rindu...
85 85. Aspri pak Walkot
86 86. Penjelasan Pak David
87 87. Sugar Baby
88 88. Oh, Jantungku..
89 89. Ikutlah Denganku
90 90. Ikutlah Denganku
91 91. Saling Remas
92 92. Bertiga
93 93. Saling Peluk
94 94. Bincang Bertiga
95 95. Dua Buaya
96 96. Anggun Kurus
97 97. Huek huek huek !
98 98. Lidah Ular
99 99. Ulat Bulu
100 100. Ajakan Zayn
101 101. Pantai Glory Melur
102 102. Kampung Vietnam
103 103. Juan!
104 104. Kondangan
105 105. Periksalah
106 106. Hamidun, pak!
107 107. Janji Pulang
108 108. Get Married Soon,Please!
109 109. Pulang Saja ke Malang
110 110. Resah Menunggu
111 111. Preman Malam
112 112. Dokter Nino
113 113. Orderan Berlipat
114 114. Saling Balas Pesan
115 115. Tamu Bertaksi Biru
116 116. Garrick...
117 117. ElGar's Hotel-Batu City
118 118. Rumah Rooftop
119 119. Aglaonema Penjinak Camer
120 120. Nikahan
121 121. Sang Jenderal 21+
122 122. Kondangan
123 123. Panglima Perang Terhebatku 21+
124 124. Hubbi Rick, Wifi El
125 125. Happy End 1
126 126. Happy End 2
127 127. Promo: Love You, Encik Shin !!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Kacung Baru
2
2. Kamar Horor
3
3. Busung Lapar
4
4. Kacung Sampah
5
5. Seragam Seksi
6
6. Gaji Tiga Kali
7
7. Aku?!
8
8. Follow The Boss
9
9. Sebilik
10
10. Serumah
11
11. Pacarnya?!"
12
12. Potong Gaji
13
13. Dora!
14
14. Jam Kerja
15
15. Rapat Direksi.
16
16.Jurus Siluman !
17
17. Undangan Ultah
18
18. VIP Tak Guna!
19
19. Dinda Pengganti Dinda
20
20. Anthony Lung
21
21. Kau Menyesal ?
22
22. Jas Kusut Keriput
23
23. Pacar Pura-Pura Anthony Lung
24
24. Interview
25
25. Dilraba Dilmurat
26
26. Dinner
27
27. Ciuman di Pipi
28
28. Garju Park
29
29. Lambat Pulang
30
30. Berlabuh
31
31. Berpisah
32
32. Kacung Rumahan
33
33. Ok, Zayn.Deal!
34
34. Pinjam Elshe
35
35. Tuan Garang Datang
36
36. Pemikat Berondong
37
37. Menemani Daehan
38
38. Juan Mencarimu!
39
39. Ajakan Terakhir Zayn
40
40. Tanpa Anang
41
41. Juan?!
42
42. Pintu Petaka
43
43. Berebut Botol
44
44. Zayn dan Juan
45
45. Juan!
46
46. Intimidasi Juan
47
47. Anggun
48
48 Bergosip
49
49. Debar di Dada
50
50. Layani Aku
51
51. Surat Cinta
52
52 Honor Plus
53
53. Siapa yang Serakah?!
54
54. Pembawa Dosa
55
55. Anthony Lung
56
56. Lavender Angker
57
57. Lamaran Anthony Lung
58
58. Bye..Anthony Lung!
59
59. Frustasi !
60
60. Ciuman Karma
61
61. Garrick Singo Edan
62
62. Ancaman Untuk Juan
63
63. Undangan Nikah
64
64. Kondangan
65
65. Canda Pak Naib 1
66
66. Canda Pak Naib 2
67
67. Selfie
68
Camernya Datang
69
69. Pelayan Camer
70
70. Mulut Ember Daehan
71
71. Sedan
72
72. Ingin Resign
73
73. Tembakan Zayn
74
74. Zayn, Bukan Bocah
75
75. Garang pun Datang
76
76. Penyamun
77
77. Larangan
78
78. Lamaran Lagi !
79
79. Khilaf
80
80. Ketan Pulut
81
81. Pergilah
82
82. Chow Yun Fat
83
83. Tiket ^KHUSUS^
84
84. Rindu...
85
85. Aspri pak Walkot
86
86. Penjelasan Pak David
87
87. Sugar Baby
88
88. Oh, Jantungku..
89
89. Ikutlah Denganku
90
90. Ikutlah Denganku
91
91. Saling Remas
92
92. Bertiga
93
93. Saling Peluk
94
94. Bincang Bertiga
95
95. Dua Buaya
96
96. Anggun Kurus
97
97. Huek huek huek !
98
98. Lidah Ular
99
99. Ulat Bulu
100
100. Ajakan Zayn
101
101. Pantai Glory Melur
102
102. Kampung Vietnam
103
103. Juan!
104
104. Kondangan
105
105. Periksalah
106
106. Hamidun, pak!
107
107. Janji Pulang
108
108. Get Married Soon,Please!
109
109. Pulang Saja ke Malang
110
110. Resah Menunggu
111
111. Preman Malam
112
112. Dokter Nino
113
113. Orderan Berlipat
114
114. Saling Balas Pesan
115
115. Tamu Bertaksi Biru
116
116. Garrick...
117
117. ElGar's Hotel-Batu City
118
118. Rumah Rooftop
119
119. Aglaonema Penjinak Camer
120
120. Nikahan
121
121. Sang Jenderal 21+
122
122. Kondangan
123
123. Panglima Perang Terhebatku 21+
124
124. Hubbi Rick, Wifi El
125
125. Happy End 1
126
126. Happy End 2
127
127. Promo: Love You, Encik Shin !!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!