Pov Bayu
Seperti biasa setiap pagi, aku dan Kiana bangun jam empat kurang lima belas menit. Sebelum melakukan semua aktifitas, kami berdua shalat dahulu. Setelah shalat, Kiana menyusui Soni anakku dan membuat sarapan.
Hari ini merupakan awal dari perjalanan usaha kami, dimana aku akan mulai mempromosikan usaha catering kami ke kantor lama aku.
Senang rasanya, akhirnya aku bisa bangkit dari keterpurukanku selama ini karena sejak kecelakaan yang membuat kakiku cacat. Aku adalah lelaki cacat yang minder dan merasa aku tidak berharga sama sekali belum lagi keluargaku sering merendahkan aku dan Kiana sejak kakiku cacat.
Seperti biasa setelah membuat sarapan, istriku selalu menyempatkan mengetik tulisan onlinenya. Karena tulisan onlinenya inilah kami mempunyai modal buat membuka usaha catering kami ini.
Sebelum kita menikah, aku tau Kiana adalah wanita tangguh yang mandiri dan merupakan pasangan yang diimpikan oleh setiap lelaki yang ada di dunia.
Beruntung sekali aku memiliki Kiana dalam hidupku, yang selalu bersamaku walau aku sekarang hanyalah lelaki cacat yang malah menumpang hidup dari seorang istri.
Hari ini, akan kubuktikan kepada istriku aku adalah suami yang bisa dia andalkan dan aku akan berusaha sekuat tenaga buat menafkahi istri dan anakku Soni. Tak akan kubiarkan seorangpun menyakiti mereka walaupun itu adalah keluargaku sendiri.
Sebelum berangkat ke kantorku, Kiana membuat sarapan karena istriku pinter memasak masakan apapun yang dia masak pastilah membuat orang yang makan ingin nambah dan nambah lagi.
Pagi ini sudah tersaji lontong sayur khas Padang tidak lupa dengan telur dan kerupuk merah khas Padang juga secangkir kopi kesukaanku.
Melihat makanan itu, perutku langsung tidak bisa diajak kompromi. Aku langsung bergegas memakannya dengan lahapnya bersama Kiana dan Soni anakku di ruang makan.
'Gimana Mas enak masakanku Mas ?' tanya Kiana kepadaku.
'Seperti biasa selalu enak dan buat nambah, Kiana' ujarku.
'Senang rasanya makananku selalu kamu puji, Mas' kata Kiana kepadaku.
'Oiya, sebentar lagi aku langsung berangkat yah sayang karena aku mau mampir ke tempat fotokopi buat print brosur promosi kita setelah itu aku jalan ke rumah Toni sahabatku karena kantornya dekat dengan kantor lamaku, aku sudah janji mau nebeng dengan dia selain menghemat ongkos juga sekalian aku mau titip brosur promosi ke kantor dia. Mana tau ada teman kantor dia yang tertarik catering dengan kita' ujarku kepada Kiana istriku.
'Baik, Mas. Habis ini aku siapkan baju buat kamu berangkat yah Mas sama air hangat biar badanmu segar' ujar Kiana kepadaku.
'Makasih, sayang' jawabku.
Aku langsung siap-siap ke kamar mandi buat mandi dan membereskan semua perlengkapan yang aku butuhkan untuk berangkat ke kantor lamaku.
Jam menunjukkan jam enam lewat lima belas menit, aku berjalan ke kantor lamaku sebelumnya aku mampir dulu ke tukang fotocopy yang berjarak tidak jauh dari kontrakanku karena masih terlalu pagi, fotocopynya belum buka.
Kusempatkan buka facebook hanya untuk memposting brosur promosiku, mana tau ada teman facebookku yang berminat juga, pikirku.
Akhirnya fotocopynya buka, dan aku bersiap-siap menyamperin Mas penjaga fotocopynya.
'Mas, mau print brosur' sambil kukeluarkan flashdisk dari tasku.
'Filenya yang mana, Mas'. Mas penjaga fotocopy bertanya sambil membuka file di komputer.
'Yang folder namanya xxxx itu Mas' jawabku kepada Mas penjaga fotocopy.
'Setelah diprint tolong di fotocopy banyak ya Mas. Ada fotocopy warna dan juga hitam putih' kataku kepada Mas yang jaga fotocopy.
'Baik, Mas' jawab Mas yang jaga fotocopy kepadaku.
Akhirnya brosur promosi yang sudah capek-capek kukerjakan dari kemaren jadi juga, senang rasanya, batinku.
Saatnya ke rumah Toni, sahabat lamaku. Aku berjalan ke rumah sahabatku dengan santainya sambil menikmati pemandangan di pagi hari, banyak sekali orang yang lari pagi mulai dari yang tua sampai anak-anak seumuran Soni.
Iya, sejak pandemi Covid banyak sekali orang yang ingin hidup sehat. Karena kesehatan saat ini segalanya, gumamku.
Selang sekitar dua puluh menitan, aku sudah sampai depan rumah Toni sahabatku. Kupencet bel depan rumahnya, sambil memanggil namanya.
'Toni..Toni..' jawabku.
Akhirnya istrinya Toni keluar dan menghampiriku.
'Oh, Mas Bayu. Masuk.. Mas. Mas Toni lagi siap-siap mau berangkat juga' jawab istri Toni kepadaku.
Istrinya Toni mengantarku ke ruang tengah untuk menunggu suaminya yang sedang bersiap-siap. Selang berapa menit Toni keluar, sudah rapi dan kita bersiap-siap mau ke kantornya Toni sahabatku dengan motor miliknya.
'Hai, Bayu udah lama aku tidak dengar kabarmu. Sekarang lagi sibuk apa ?' tanya Toni kepadaku.
'Iya, Ton. Sejak kakiku cacat aku hanya bantu ibu jaga warung. Tetapi sekarang aku dan Kiana lagi merintis usaha catering bersama. Ini aku mau ke kantor lamaku buat membagikan brosur promosi, aku juga titip brosur promosinya di kantormu yah' ujarku kepada Toni sambil menyodorkan brosur promosi ke Toni.
'Wow, designnya keren banget Bayu. Memang jiwa marketing kamu dari dulu tidak berubah. Setiap orang yang melihat brosurmu pasti langsung ingin langganan cateringmu' ujar Toni kepadaku.
'Makasih, ton atas pujiannya' ujarku dengan senyum bangga.
'Yuks, berangkat takut macet nanti terlambat aku diomelin bosku' ujar Toni sambil ketawa kepadaku.
'Nanti aku diturunkan di kantormu aja, Ton. Aku jalan saja ke kantor lamaku' kata aku ke Toni.
'Tidak apa-apa Bay, aku anter langsung ke kantor lamamu baru aku ke kantorku. Yuks, jalan' ujar Toni.
Kita berdua naik motor dan hanya selang lima belas menit, aku sudah sampai di kantor lamaku lebih cepat dari perkiraan awal karena kondisi jalan yang bersahabat dan tidak macet.
'Makasih, yah Ton udah dianterin' kata aku ke Toni.
'Jangan sungkan, Bay. Jika ada keperluan apa-apa lagi hubungin aku saja. Sebagai teman harus saling bantu kan' kata Toni kepadaku.
*******
### Di Kantor Lama ###
Sesampainya, aku di kantor lamaku, aku bergegas masuk kedalam. Betapa terkejutnya aku banyak sekali perubahan kantor lamaku yang biasanya hanya ada tangga buat naik ke lantai diatas, sekarang sudah ada lift, tampilan kantor yang dulu amburadul sekarang udah lebih tertata rapi dengan ornamen-ornamen yang keren, maklum udah satu setengah tahun aku resign dari kantor ini.
Ketika sedang antri menunggu lift, aku berpapasan dengan Pak Gio owner perusahan tempat aku kerja. Dia teman dekatnya bapakku walau dia teman dekat bapak tapi aku masuk ke kantor lamaku dulu tanpa koneksi sama sekali benar-benar sama seperti karyawan lainnya dengan tes dan interview yang ketat.
Akupun tau Pak Gio temannya bapak ketika sudah masuk dan bekerja disana ketika itu bapak menjemputku di kantor karena mau ajak makan malam keluarga bersama dengan ibu dan saudaraku yang lain. Dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Pak Gio, tenyata Pak Gio teman kecilnya bapak ketika di desa dulu.
'Pagi, Pak Gio' sapaku kepada Pak Gio
'Eh, Bayu. Gimana kabarnya Bayu ? Kok tidak pernah mampir kesini lagi sejak kamu resign dari sini' ujar Pak Gio
'Maaf, pak sebelumnya. Sejak kecelakaan yang menimpa aku dan kakiku cacat seperi sekarang aku minder pak untuk keluar dan bertemu dengan orang banyak' jawabku kepada Pak Gio.
'Oiya, Bayu. Gimana kabar ibumu ? Ada baik saja kan. Sekarang lagi sibuk apa Bayu' tanya Pak Gio kepadaku.
'Kabar ibu alhamdullilah baik, pak. Dulu setelah kecelakaan yang membuat kakinya cacat, aku bantu ibu buka warung samping rumah pak. Tetapi sekarang aku dan istriku lagi merintis usaha catering, pak' ujarku kepada Pak Gio.
'Catering.. Wah, usaha yang bagus itu Bay. Apalagi istrimu pinter masak yah. Nanti jika ada acara kantor, aku akan bilang ke bagian HRD supaya pesan nya ke kamu yah, Bay. Bisa minta nomor kontakmu, Bay' kata Pak Gio padaku.
Seketika langsung aku sodorkan brosur promosi kepada Pak Gio yang didalamnya ada nomor kontak aku dan Kiana.
'Ini, pak ada brosurnya lengkap dengan menu dan harga serta ada nomor kontak aku dan istriku. Makasih banyak, pak' kataku kepada Pak Gio.
'Sukses selalu yah, Bay. Salam buat istri dan keluargamu yah' kata Pak Gio.
Selang berapa waktu, lift tujuan lantai Pak Gio terbuka dan Pak Gio pun masuk lift. Sementara aku masih menunggu lift karena beda lantai. Pak Gio lantai 5 dan aku mau ke lantai 7.
Ketika lift tujuan lantainya terbuka, aku bergegas masuk lift dan sesampainya aku di lantai tujuanku. Aku langsung masuk dan ketemu dengan teman-teman kantor lamaku. Sambil berbincang-bincang, aku membagikan brosur promosiku kepada mereka. Ada sekitar tujuh puluh orang yang tertarik dan bakal langganan dengan cateringku, lima puluh orang yang Work From Office dan dua puluh orang yang Work From Home.
Karena masih pandemi Covid, sistem kerja di kantor lamaku sama dengan kantor lainnya bergantian WFH dan WFO tiap minggunya.
Selain empat puluh orang yang pesan catering harianku juga ada juga temanku yang memesan cateringku buat ulang tahun adiknya di hari sabtu minggu ini.
Senangnya aku banyak sekali peminat catering kami. Akupun pulang ke kontrakan dengan senyum bahagia 😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Rindayu
kok aku ikut seneng ya bayu dapat orderan....semangat bayu ...
2022-05-02
0