Nineteen

Alvaro hari ini ingin membuat suatu kejutan untuk Gladis. Dulu dia sama sekali tak pernah memperhatikan pacarnya itu, ya karena banyak pekerjaan terutama memang dia lebih mencintai pekerjaannya itu. Walaupun seperti itu bukan berarti ria tak mencintai Gladis, dia tentu mencintainya, hanya saja pekerjaan lebih utama, itu saja.

Alvaro mendatangi apartemen Gladis sengaja membawa buket bunga yang indah dan juga gaun indah dan tas branded yang pastinya akan di sukai pacarnya itu. Jarang sekali dia membelikan Gladis hadiah, biasanya hanya transfer uang saja, namun kali ini sungguh spesial karena dia ingin membuat pacarnya itu merasa bahagia di hari jadinya ini.

Alvaro memasukkan sandi apartemen pacarnya itu dan terbukalah pintunya, wanita itu tak pernah mengganti sandinya. Dulu Alvaro jarang sekali ke sini, hanya beberapa kali saja itu pun tak lama, kini dia ingin melepas rindunya ini.

Untuk menjaga privasi pacarannya dia hanya berdiri di depan pintu masuk. "Gladis," panggil Alvaro.

Gladis tak menjawab, "Gladis. Sayang?" Panggil Alvaro lagi. Apakah pacarnya tak ada di sini?

"Gladis... Kamu di rumah sayang?" Tanya Alvaro. Masih tak ada jawaban.

Alvaro menganguk, mungkin pacarnya ini sedang ada di luar. Alvaro pun membalikkan badannya hendak keluar.

"Babyyy..... Ah..." Terdengar dari dalam apartemen. Alvaro mengernyitkan dahinya.

Alvaro mengikuti arah suara itu berasal. Langkah lelaki itu terhenti pada suatu kamar, kamar milik Gladis. Alvaro segera membuka pintu dan terpampanglah di depan matanya pacarnya sedang memadu kasih dengan seorang pria lain tanpa busana sama sekali.

Kedatangan Alvaro membuat kedua insan yang tadinya berada pada puncak kenikmatan segera menghentikan kegiatan mereka.

Alvaro menatap datar mereka dan kemudian tersenyum hambar, lelaki itu meninggalkan mereka berdua walaupun sang kekasih terus memanggil namanya.

Alvaro menahan geram dan juga emosi. Bagaimana dia bisa tak tau mengenai hal ini? Sudah berapa lama dia melakukan ini di belakang Alvaro? Bagaimana dia bisa kecolongan seperti ini? Dasar jala*ng.

Alvaro menghentikan mobilnya saat dia sudah sampai di rumah. Lelaki ini keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya. Di sana sudah tersedia makan malam yang di sediakan Clara untuknya.

"Silahkan makan Tuan- eh, kenapa wajah Tuan merah? Tuan demam?" Tanya Clara polos.

Alvaro mengeraskan rahangnya, rasanya kalimat Clara seperti hinaan baginya. "Apa mulutmu tak bisa diam huh? Pergi!" Bentak lelaki itu.

Clara menautkan kedua alisnya kesal bercampur bingung, "Lah, saya salah apa Tuan?"

Alvaro mengusap wajahnya. Wanita ini semakin membuatnya muak saja, "Memang benar ya, semua wanita itu sangat tak berguna dan tak berotak. Apa kau tak bisa paham kalimat ku? Ku katakan pergi ya pergi!"

Clara mendesis, dasar aneh.

Clara pun pergi meninggalkan Alvaro.

"Clara!!!" Bentak Alvaro membuat Clara terlonjak kaget dan berbalik.

"Apa?" sahut Clara lagi.

"Makanan apa ini?! Aku benci makanan tradisional apa lagi bersantan, apa kau bodoh?! Kau tak bisa berfikir huh? Kau tak bisa pelajari apa makanan kesukaanku huh?"

Clara menyerngitkan dahinya. Padahal tadi pagi ni orang baik-baik saja, kenapa dia jadi seperti kerasukan begini?

"Apa kau tuli?! Masakkan aku makanan western. Jika tak enak aku akan menghukummu!" Ancam lelaki itu.

Clara jadi gelagapan, dia tak pandai masak masakan barat. Indo aja kadang ngak enak. "Tapi.."

Alvaro membolangkan matanya dengan penuh ancaman. Seketika Clara ciut, "Baiklah.." Clara pasrah.

Clara coba memasak spaghetti dan ntah apa lah campuran yang Clara masukkan, yang penting ini semua tuntunan dari google.

Setelah selesai Clara memberikan makanan itu kepada Alvaro. Alvaro melihat masakan Clara semakin naik darah.

Prang

Alvaro mencampakkan piring itu dan menunjuk wajah Clara, "Kau mau membunuhku huh? Dasar tolol!"

Alvaro meninggalkan Clara dengan gusar, dia pergi masuk ke dalam kamarnya. Dasar wanita tak berguna!

Clara masih terdiam di tempat. Dia yang sudah terbiasa dengan sikap semena-mena Alvaro merasa ada yang janggal dari kejadian ini. Pasalnya Alvaro biasanya akan marah padanya jika memang dia sedang melakukan kesalahan, bukan seperti tadi yang seakan-akan mempermasalahkan semua hal yang ada. Apa ada sesuatu yang terjadi padanya?

Ntahlah, mungkin.

***

Pagi harinya Clara memasak makanan. Kali ini dia masak western food dengan baik dan benar, dan saatnya menyiapkan baju Alvaro untuk dia bekerja.

Clara mengetuk pintu Alvaro. "Selamat pagi Tuan, ini bajunya sudah saya siapkan," kata Clara.

Namun tak ada jawaban,

Clara kembali mengetuk, "Tuan ini bajunya. Saya izin masuk ya?"

Masih tak ada jawaban.

Clara sedikit mendorong pintu ketika dia mau bicara lagi,

Ceklek

Pintu terbuka.

Clara terkejut dan sedikit memasukkan kepalanya melihat keadaan kamar. Mata Clara terkejut melihat kamar seperti kapal pecah, sangat berserakan.

Clara mencoba membuka pintu lebih lebar, wanita ini mencoba mencari keberadaan Alvaro.

Deg!

Matanya terbelalak saat melihat Alvaro yang masih menggunakan baju jasnya dengan keadaan yang buruk. Dia beberapa botol alkohol ada disana begitu pun dia sudah terkulai tak berdaya.

Clara segera masuk ke dalam dan menyadarkan Alvaro, "Tuan apakah anda baik-baik saja?"

Alvaro tak menjawab hanya bergumam.

Clara pun mencoba mencari bantuan tapi tangannya di tahan Alvaro dan kemudian menarik Clara, "Bawakan aku air putih."

Clara mengangguk dan segera membawa air pada Alvaro, "Ini Tuan."

Alvaro meminum air itu dan kemudian melihat Clara, "Pergilah. Aku hari ini tak bekerja."

Clara mengangguk agak kaku. Biasanya Alvaro sangat menyukai kerja bukan? Kenapa dengannya?

"Apakah Tuan sakit?" tanya Clara.

Alvaro menggeleng, "Tidak pergilah."

Clara mengangguk, "Baiklah."

"Arhhh!!" Jerit Alvaro kesakitan. Kepalanya terasa sangat sakit dan pening, kemarin dia sama sekali tak tidur, dia memikirkan betapa bodohnya dia bisa di bodohi oleh seorang wanita. Kenapa dia bisa?

Clara segera berbalik badan, "Tak apa, aku akan menolongmu!"

Deg!

Kalimat itu...

Alvaro segera melihat Clara,

Mungkinkah?

Clara segera meletakkan tangan Alvaro ke pundaknya dan segera membopongnya keluar kamar, segera membawa Alvaro ke rumah sakit dengan panik.

***

Setelah Alvaro di rawat beberapa jam di rumah sakit, kini tubuhnya terasa lebih baik sekarang. Namun tubuh Alvaro seakan-akan masih lelah membuat dia menutup matanya.

Clara masuk ke dalam ruangan Alvaro lalu duduk di kursi sebelahnya. Clara mulai bermonolog, "Kamu hampir saja membuat jantungku copot. Untung saja kamu tak apa-apa, aku akan merasa sangat bersalah jika hal buruk terjadi padamu."

Alvaro yang masih sadar mendengarkan apa yang di katakan Clara.

Tak lama pintu kamar Alvaro kembali terbuka, dan tampaklah seorang wanita cantik dengan pakaian modis dan rambut panjang terurai masuk ke dalam ruangan. Wanita itu menjauhkan Clara dengan sedikit mendorongnya kesal lalu memalingkan wajahnya menatap Alvaro dan mengusap wajah Alvaro, "Sayang kamu ngak apa?" Tanya wanita itu.

"Aku kuatir sekali sama kamu. Maafkan aku karena aku kamu begini sayang... Aku minta maaf, aku bisa jelasin semuanya. Maafkan aku ya sayang. Kita jangan putus aku mohon."

Alvaro segera tau ini siapa dan segera membuka matanya, "Pergilah, kita tak ada hubungan apa-apa lagi."

Wanita itu terbelalak dan menggeleng, "Gak sayang. Ku mohon jangan begini.."

Alvaro segera bangkit duduk walaupun kepalanya masih terasa berat, Alvaro memberikan kode untuk berdiri di sampingnya.

Clara mengikuti dan berdiri di samping Alvaro. Alvaro menggerakkan jari telunjuk ke arahnya menyuruh agar Clara mendekatkan wajahnya pada Alvaro.

Cup

Lelaki itu mencium bibirnya membuat Clara mematung seketika.

"Dia pacarku, jadi jangan pernah menggangguku lagi," Alvaro menatap wajah Clara lekat.

Terpopuler

Comments

Sang_Perindu

Sang_Perindu

Semangat kak

2022-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!