Saat ini pertempuran yang kami hadapi bukan pertempuran fisik. Sehingga aku, abah dan para kyai segera masuk kedalam masjid . Kami duduk melingkar dengan posisi saling membelakangi, punggung kami merapat satu sama lain. Di maksudkan agar bisa saling jaga satu sama lain.
Masing- masing dari kami siap dengan doa - doa dan zikir yang berbeda, begitu pun senjata yang di keluarkan.
Aku mulai membaca beberapa ayat kemudian keluarlah cahaya putih terang dari kedua tanganku, lambat laun cahaya itu menyebar ke seluruh tubuh ku dan terus menyebar ke sekeliling ku . Ku bayangkan posisi pesantren ku , cahaya itu pun mengikuti apa yang ku bayangkan. Semakin meluas , cahaya putih itu masih terang menyilaukan namun tidak setebal di awal, kini ia berbentuk menyerupai asap putih yang terus bergerak sesuai arahan dari pikiranku. Seluruh gedung pesantren ini telah di selimuti oleh cahaya perisai ku.
Sedangkan abah memperkuat pagar gaib yang melingkar, kami berharap dengan perlindungan ganda saat ini , para santri akan lebih aman dan terlindungi.
Para kyai sudah lebih dulu melakukan perlawanan, mereka sudah melepas raga dan menyerang mahkluk - mahkluk gaib kiriman dari para dukun tersebut. Begitu pun ki Rambai , dengan gesitnya menghancurkan jarum - jarum yang terus berdatangan.
Abah segera mendeteksi keberadaan orang yang menyerang kami. Tak berapa lama , abah memberi ku kode agar mengikuti nya. Aku segera menyentuh tangan abah, kemudian kami pun melepas raga dan menghilang dalam sekejap.
Sampai lah ruh aku dan abah di suatu tempat. Tempat ini berada sangat jauh, lokasi nya di pedalaman. Sebuah rumah yang terbuat dari bata yang belum di plester dan di cat, cukup luas dan besar . Bau kemenyan sangat tajam menusuk hidung ku.
Kami masuk tanpa permisi, menembus pintu rumah tersebut dan terus masuk mengikuti bau kemenyan itu. Sampai di dalam terlihat sebuah ruangan dengan salah satu pintu nya yang berwarna merah , berbeda dengan pintu - pintu yang lain, yang semua nya berwarna coklat.
Aku dan abah segera masuk, terlihat seorang lelaki yang sudah tua , mungkin usia nya sama dengan abah. Ia terlihat sangat khusyuk dan fokus membaca sesuatu, mulutnya komat kamit , mata nya terpejam. Sementara kedua tangan nya sibuk melakukan gerakan-gerakan di atas dupa . Di hadapan nya terdapat banyak sekali jarum yang berbaris di atas kain putih. Kemudian ada juga kembang beraneka warna dengan aroma yang menyengat.
Orang itu masih belum menyadari kehadiran kami. Untuk menggagalkan ritual nya , aku pun segera menghancurkan peralatan ritual nya.
Ku tarik nafas panjang , ku hembuskan dengan hentakan keras seiring dengan kedua tangan ku melayangkan pukulan dari jarak jauh , membuat jarum - jarum itu berterbangan entah kemana , kembang nya pun bertebaran keseluruh ruangan. Ia pun terkejut , belum sempat ia menyadari .. Ku pukulkan kembali dupa nya hingga hancur .
Ia segera membalikan tubuh nya dan memejamkan mata nya ,
"Kurang ajar kalian .." ucap nya marah. Rupa nya ia membuka mata batin nya sehingga bisa melihat aku dan abah yang sedang berdiri tak jauh dari nya
Ia pun segera menyerang ku dan abah. Terlihat mulutnya komat kamit membaca sesuatu, kemudian keluarlah iblis - iblis peliharaan nya , membuat kami terkepung. Berbagai bentuk mahkluk menyeramkan datang .
Sosok mahkluk berbulu , tinggi , besar, dengan mata merah dan juga taring di kedua bibirnya. Sosok kuntilanak dengan wajah robek dan bernanah , sosok pocong dengan mata nya yang keluar sebelah, melompat - lompat ke arah ku dan masih banyak lagi mahkluk - mahkluk astral yang kini mengelilingi ku. Aroma busuk menyebar , membuat sesak dan mual.
"Hhmmm.. maju kalian semua "ucap ku , sambil memulai posisi untuk bersiap menyerang
Aku pun kembali membaca doa , ketika sesosok kuntilanak terbang mendekati ku , segera ku serang dengan cahaya putih .
"Aaaaa.. " Kuntilanak tersebut menjerit lalu berubah menjadi kepulan asap.
Ku keluarkan cemeti , ku aliri dengan tenaga dalam yang sudah ku baca kan doa. Ku sabetkan ke segala arah , membuat mahkluk astral yang terkena sabetan menjerit kesakitan . Dalam sekejap sudah banyak makhluk - mahkluk itu yang hangus dan lenyap. Bau gosong tercium menyengat.
Ku lihat abah masih berjuang melawan manusia berjubah hitam tersebut. Rupa nya ia juga sudah melepas raga . Kini ia dan abah saling menyerang dengan senjata masing - masing.
Mahkluk berbulu itu mencoba menyerangku dari belakang ketika aku sedang melawan sosok - sosok lainnya .
Sementara itu di pesantren , para santri sudah mulai membaik . Mahkluk - mahkluk gaib tidak lagi menyerang para santri karena para kyai dan ki Rambai sudah melenyapkan mereka .
Kini para kyai sudah kembali ke tubuh nya masing - masing karena mahkluk - mahkluk gaib yang menyerang sudah di lenyapkan.
Para santri pun di arahkan oleh para kyai menuju masjid dimana tubuh abah dan Danu berada, untuk berzikir atau membaca ayat - ayat suci guna membantu abah dan Danu sambil menjaga tubuh mereka yang sedang kosong tersebut.
Mereka melihat tubuh abah dan Danu masih duduk di sudut ruang masjid dengan posisi merapat antar punggung sedang mengeluarkan peluh sebesar - besar biji jagung. Para santri pun segera duduk melingkar tak jauh dari tubuh abah dan Danu .
Di alam gaib , Danu pun tersungkur ketika sosok berbulu itu memukul lalu menyabetkan kuku nya yang panjang ke punggung Danu. Danu merasakan perih di bagian belakang tubuh nya.
Tak lama kemudian,
"Aaauuuummm... grrrrooaarr ... wuuusshh " ki Rambai datang dalam wujud harimau putih nya dengan suara menggelegar dan langsung menubruk mahkluk berbulu itu . Danu pun terkejut namun senang melihat kedatangan ki Rambai. Mahkluk berbulu itu melempar bola api ke arah ki Rambai , ki Rambai pun tak kalah gesit. Ia menghalau bola api itu dengan satu hembusan nafas nya. Seketika bola api itu menjadi kepulan asap hitam dan lenyap .
Di sisi lain abah telah berhasil memukul manusia berjubah hitam itu, ia terlempar dan mengeluarkan darah di kepala nya . Abah segera menghampiri dan mengambil paksa ilmu nya , lalu mengembalikan ruh nya ke tubuh nya. Ketika ruh itu sudah masuk, tubuh nya pun tumbang. Melihat tuannya sudah tak berdaya, mahkluk - mahkluk peliharaan nya yang tersisa pun terlihat ingin melarikan diri namun di sabet oleh pecut Danu .
Mereka menjerit , lalu hancur menjadi debu dan asap kemudian hilang.
Abah melihat punggung Danu yang mengeluarkan darah pun segera mengajak Danu kembali ke tubuh nya.
Mereka kembali ke tubuhnya, ketika Danu kembali .. Ia langsung ambruk. Dengan luka di punggung dan juga darah yang keluar dari mulut nya.
Danu segera di larikan ke rumahsakit terdekat untuk mendapatkan perawatan pada luka luar nya . Akibat pukulan dari mahkluk gaib berbulu itu telah membuat Danu mengalami luka dalam.
Kini, di rumah sakit tim medis tidak dapat menemukan penyebab Danu muntah darah. Karena memang luka dalam yang di sebabkan mahkluk gaib tidak dapat terdeteksi oleh mata biasa. Sehingga kali ini abah harus bolak balik ke rumahsakit untuk mengobati luka dalam yang dialami Danu.
Sementara itu luka di punggung Danu berupa robekan yang berbentuk goresan panjang , sebanyak tiga garis. Sehingga membutuhkan operasi untuk menjahit nya.
Saat Danu dalam masa pemulihan, pesantren abah kembali di serang. Namun kali ini penyerangan di lakukan oleh preman - preman yang entah datang dari mana. Mereka melempari pesantren dengan batu kemudian merangsek masuk ke dalam asrama Danu .
Praaangg ... Praangg .. Praang .. Suara itu terdengar seiring dengan pecah nya kaca - kaca jendela mau pun pintu - pintu yang terbuat dari kaca .
Traangg .. Traaangg.. Suara benda yang beradu dengan besi
Braakk ..
"Serbu .. habisi semua yang ada dii sini " ucap seseorang
Terdengar puluhan langkah kaki , memasuki asrama .
Para santri segera keluar , sebagian sudah berdarah kepala nya
"Heeii ... hentikan .., siapa kalian " ucap kang Iwan
"Diam kau .. Dasar sesat . Kalian harus di musnahkan biar kapok dan berhenti sesat berkedok ibadah " ucap seseorang yang memegang sebuah senjata tajam
Sementara itu para santri sudah berkumpul di dekat kang Iwan.
"Yang terluka segera ke klinik , yang lain nya ... bersiap lah .. mungkin ini saat nya kalian mempraktekkan hasil latihan beladiri kalian " ucap kang Iwan
"Jangan banyak bacot lo .. Hiiaattttt " ucap seseorang sambil menghampiri kang Iwan dengan mengacungkan golok nya yang terlihat sangat tajam itu
Terjadi perkelahian antara para santri dengan para preman itu. Dengan berbekal ilmu bela diri , puluhan preman itu dapat di kalahkan . Namun tak sedikit dari para santri yang terkena lemparan batu dan sabetan senjata tajam lain nya . Mereka yang terluka segera di bawa ke klinik.
Ketika peristiwa itu berlangsung umi Kusuma segera menghubungi polisi . Dan kini mereka sudah berada di sel dan di periksa satu persatu untuk mengungkap motif dan juga otak dari penyerbuan ini.
Tiga hari kemudian , Danu sudah di perbolehkan kembali ke asrama . Dengan di antar umi dan abi , Danu pulang ke pesantren.
Akibat penyerbuan mendadak oleh puluhan preman itu banyak ruangan yang rusak, dan kini masih di perbaiki.
Saat ini umi, abi , abah dan aku sedang berbincang di halaman depan asrama ku.
"Bah, bagaimana dengan keamanan para santri selanjut nya ?" tanya abi
Terlihat abah berpikir ,
" Tenang saja , abah sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian . Alhamdulilah pihak polisi akan lebih sering lagi berpatroli ke pesantren ini " jawab abah
"Iya bah , Alhamdulilah .. biar terdeteksi kalo ada yang berniat tidak baik " ucap umi ku , seperti nya umi dan abi ku menjadi sangat cemas . Kuatir kejadian yang lalu terulang lagi .
"Nanti abah juga akan memasang cctv di beberapa titik pesantren " lanjut abah
Terlihat umi dan abi ku sangat lega setelah mendengar penjelasan abah
Tak lama kemudian kedua orangtua ku berpamitan untuk kembali pulang. Setelah kedua orantua ku berangkat, aku dan abah masih duduk santai.
"Bah, kira - kira siapa ya yang menyuruh preman - preman itu ?"tanya ku
Sejenak abah menghela nafas sebelum menjawab ku,
"Saat penyerbuan itu terjadi abah sedang tidak berada di rumah . Abah datang setelah puluhan preman itu di bawa oleh polisi.
Tentu nya kamu masih ingat sewaktu kita menghilangkan ilmu para dukun itu kan Danu ?" tanya abah
Aku hanya mengangguk sambil menatap abah dan menunggu cerita selanjut nya.
"Rupa nya mereka berkomplot untuk membalas dendam. Mereka membayar ketua preman - preman itu untuk menyerang pesantren dengan brutal. Para mantan dukun itu juga menghasut mereka dengan mengatakan bahwa pesantren ini mengajarkan aliran sesat.
Kini pihak kepolisian sedang memburu para mantan dukun itu , sedangkan puluhan preman tersebut sudah di masukkan ke sel tahanan dengan pasal berlapis" ucap abah panjang lebar
"Alhamdulilah, semoga mereka bertaubat di dalam sel .. hanya saja jadi penuh sekali sel nya pak polisi ya , bah " ucap ku sambil terkekeh bersama abah.
################################
Haaii para readers terzeyeeng .. ini novel pertamaku , mohon maap jika banyak typo dan alurnya masih berantakan 🙏🙏😬
PLiiss bantu aqoh memperbaiki dengan saran2 kalian ya🤩 .. LIKE 👍 ,,, KOMEN 💕 ,,, VOTE ⚘ Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
RizkyRich
semoga danu selalu kuat dalam menghadapi cobaan
2022-12-11
1
Zahra Nur Alisha Alisha
memang orang yg soleh terkadang banyak ujianya ..
2022-06-24
1
Piconaple
udh kontrak ya kak novelnya? ^_^
2022-06-23
1