SANTRI PILIHAN
Hari ini aku di masukkan ke pesantren abah yang berada di kota K . Saat ini aku duduk di kelas tujuh. Kedua orangtua ku hanya mengatakan agar aku bisa memperdalam agama dan bisa beribadah lebih baik lagi. Ingin sekali aku menolak tapi aku tidak bisa, aku selalu tidak bisa menolak permintaan kedua orangtua ku , terutama ummi ku . Mungkin karena aku terlalu sayang dengan kedua orangtua ku atau ini karena aku merasa sebagai anak sulung yang harus memberi contoh kepada adik ku , Dania.
Entah..
Suatu hari setelah pulang dari sekolah , aku kembali ke pesantren abah. Setelah makan siang dan sholat zuhur berjamaah, abah menghampiri ku yang masih berzikir. Aku duduk di sebelah abah, dengan poisi sedikit di belakang abah. Masih dengan memegang tasbih di tangan kanan nya, abah menatap ku seolah menunggu ku.
Seketika ku hentikan zikir ku , dan menyapa abah.
" Assalamualaikum abah" sapa ku sambil meraih tangan nya dan mencium nya.
"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh , sudah selesai Danu ?" ucap abah
"Iya sudah, bah .. Apa yang bisa Danu bantu, bah ?" tanya ku dengan sopan dan lembut.
"Kalau gitu kita kedalam sekarang" ucap abah sambil berdiri, dan di ikuti oleh aku di belakangnya.
Rumah abah terletak tidak jauh dari pesantren nya, masih berada di dalam satu gerbang. Santri laki - laki berada di bawah kepengurusan abah dan para senior santri lelaki , sedangkan santriwati berada di bawah pengawasan istri abah, yaitu ummu Kusuma dan beberapa pengurus kepercayaan nya ummu Kusuma.
Jika dari pintu gerbang , asrama santri berada di sebelah kiri, sedangkan asrama santriwati di sebelah kanan, dan di tengah merupakan bangunan rumah abah. Di belakang rumah ada pendopo yang luas dengan di kelilingi pohon - pohon yang rindang .
Di halaman depan terdapat sebuah masjid yang biasa digunakan untuk para tamu pesantren , dan juga tempat parkir kendaraan dari tamu abah atau orangtua para santri.
Di sebelah halaman parkir terdapat sebuah gedung sekolah SMP Al-Hidayah yang di pakai untuk para santri belajar ilmu akademis . Jarak dari asrama ke gedung sekolah Danu sekitar seratus meter.
Sedangkan gedung sekolah untuk para santriwati terletak tidak jauh dari asrama nya. Hanya berjarak kurang dari lima puluh meter.
Di masing - masing asrama di lengkapi dengan masjid dan sebuah lapangan untuk kegiatan latihan memanah, bela diri mau pun olahraga, dan kegiatan outdoor lainnya.
Di belakang masing - masing asrama terdapat kebun yang cukup luas untuk para santri mau pun santriwati bercocok tanam . Di asrama santriwati terdapat kolam ikan yang di isi dengan budidaya ikan Nila dan ikan Emas. Sedangkan kolam yang di tempat santri di manfaatkan untuk budi daya ikan Lele dan ikan Gurame .
Para santri dan santriwati memiliki akses keluar masuk yang berbeda , sehingga kami tidak pernah saling bertemu meskipun masih dalam satu kawasan.
Abah mengajakku masuk ke rumah nya dan berhenti di teras belakang. Setelah abah duduk, aku pun duduk di sebelahnya. Tak lama kemudian ummu datang membawakan dua gelas teh hangat beserta teko kecil dan kacang kulit rebus.
Aku segera berdiri dan mengucapkan salam "Assalamualaikum ummu " sapa ku sambil menangkupkan kedua tanganku ke depan dada.
"Waalaikumsalam Danu.. Silahkan di lanjut ngobrol sama abah nya, ummu mau kedalam dulu ya " jawab ummu, setelah ia pamit pada abah, ummu pun bergegas masuk ke dalam .
"Ayo kita minum dulu .."ajak abah. Aku pun mengangguk, seraya mengikuti abah, meminum teh buatan ummu.
Abah menyeruput teh nya perlahan dengan nikmat, setelah itu ia pun membuka obrolan kembali.
"Ada yang ingin abah sampaikan ke kamu, dan abah harap kamu tidak menceritakan lagi kepada teman - temanmu, kamu paham Danu ?" tanya abah.
"Iya bah, insyaa allah Danu akan menjaga amanah dari abah" ucap ku, dengan perasaan campur aduk karena bingung dan deg - deg an. Ada apa ya, batin ku.
Ku lihat abah terkekeh " ga usah bingung dan cemas , Danu .. Santai aja" ucap abah. Aku hanya mengangguk sambil nyengir. Sudah banyak dari para santri senior yang bilang kalau abah bisa mengetahui isi hati dan pikiran orang lain.
Setelah menarik napas , sambil mengangguk - angguk , abah pun berkata "Begini Danu, ada beberapa amalan yang akan abah berikan dan itu hanya untukmu " ucap abah.
Aku pun diam menyimak, menunggu kelanjutan dari abah.
"Sejak usia kamu tujuh tahun sampai sekarang, kemampuan kamu semakin berkembang. Itulah kenapa kedua orangtuan mu meminta abah untuk mendampingi dan melatih kamu agar kamu bisa mengendalikan nya sendiri. Mereka hanya ingin agar kamu selamat dan bisa mengendalikan mahkluk - mahkluk itu , yang terkadang ada yang jahat, Danu .
Dulu waktu kamu masih kecil, kedua orangtua mu sering ke rumah abah , kadang abah yang datang ke rumah kamu, hanya untuk menutup mata batin mu itu".
"Menutup mata batin ku , maksud nya bagaimana bah ?" tanya ku tak sabar.
Abah pun menjelaskan kembali " kamu itu tidak pernah tidur di malam hari, sejak bayi sampai usia empat tahun. Kamu juga tidak mau makan, sudah bermacam vitamin di berikan ummi mu. Kalau pun mau makan, kamu hanya mau makan nasi putih se ujung sendok kecil dan hanya mau minum air putih. Beragam susu sudah di berikan tapi kamu tidak mau meminum nya.
"Danu, apakah kamu ingat ketika usia mu sekitar satu tahun kamu selalu teriak - teriak karena mahkluk yang kamu lihat ? Membuat kedua orangtua mu panik karena mereka bingung tidak tahu apa yang kamu lihat"
"Dan ketika usia kamu hampir tiga tahun, kamu sering berteriak - teriak karena melihat gajah di dalam kamar tidur , atau monyet di kamar mandi dan masih banyak lagi"
"Dari situ lah kedua orangtua mu merasa ada yang ganjil dengan sikap mu"
"Mereka hanya bisa membacakan ayat - ayat suci Al-Quran untuk menenangkan mu. Dan memang setelah di bacakan , kamu kembali tenang, tidak ketakutan lagi"
Aku pun mengangguk, abah tersenyum, lalu melanjutkan kembali cerita nya. Ku lihat abah,,menghisap rokoknya dan mengambil seraup kacang kulit rebus. Membuka dan memakan nya perlahan.
" Ya wajar kalau kamu ingat, karena bakat mu sudah ada. Oleh karena itu mata batin kamu terbuka sejak lahir. Meski pun sudah abah tutup, tapi selalu terbuka kembali seiring pertumbuhan usia kamu.
Dan puncak nya yaitu ketika kamu berusia tujuh tahun, saat itu mata batin mu sudah terbuka dengan sempurna"
"Jadi itu bah, yang menyebabkan aku selalu melihat mahkluk aneh di mana pun, termasuk di SD ku kemarin ?"tanya ku sambil sambil ikutan meraup kacang , dan membuka nya.
Sambil memakan kacang, aku teringat kembali sebuah peristiwa ketika masih bersekolah di sekolah dasar.
Saat itu aku baru datang ke sekolah di antar oleh ummi , di kelas ku baru beberapa anak yang datang karena masih cukup pagi. Tiba - tiba aku melihat seorang anak memakai seragam yang sama dengan ku, masuk ke dalam kelas namun tidak melalui pintu.
Ia masuk menembus dinding, aku yang waktu itu tidak paham mencoba memanggil dan mengejar nya. Karena ia bisa menembus dinding , aku pun berpikir aku juga pasti bisa , ternyata aku terbentur sangat kencang sampai pingsan . Dan di larikan ke rumah sakit pagi itu juga oleh ummi ku.
Aku pun tersenyum malu sambil melirik ke abah, abah seolah tahu apa yang sedang ku pikirkan pun, ikut tersenyum.
"Abah akan membimbing kamu pelan - pelan, kamu tunggu saja nanti jika abah rasa kamu sudah siap, abah akan memanggil kamu lagi. Sekarang kamu kembali ke asrama, lanjutkan kegiatan berikutnya" perintah abah dengan lembut.
"Baik abah , terimakasih atas penjelasan nya siang ini .. Danu pamit ya bah" tanya ku dengan sopan.
" iya silahkan , Danu"jawab abah dengan kalem.
"Assalamualaikum, bah" ucap ku.
"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh" jawab abah.
Setelah pamit dan mencium tangan abah,aku langsung membawa cangkir bekas minum ku ke dapur rumah abah dan mencuci nya.
Setelah itu aku pun segera kembali ke asrama untuk bersiap ke lapangan. Jam sudah menunjukkan hampir pukul dua siang. Aku segera berlari karena takut terlambat. Latihan akan segera di mulai tepat pukul dua sampai tiba waktu ashar.
Sesampai di lapangan teman - temanku sudah berbaris , aku pun segera memasuki lapangan dan mengisi bagian yang kosong. Ku lihat kang Iwan masih bersiap di pinggir lapangan.
Buugghh , tiba - tiba Samsul meninju bahu ku.
"Darimana aja kau, Dan .. Abis sholat langsung ngilang" ucap nya.
"Tadi ngobrol sebentar sama abah di ajak ke dalam" jawabku sambil pura-pura meringis menahan sakit di bahu ku. Yang sebenar nya sama sekali tidak terasa sakit.
"Ohh gitu, wuah kalau abah sampai ngajak ngobrol di dalam berarti masalah serius itu, Dan" ucap nya lagi.
Aku tidak menjawab, hanya melihat ke arah Samsul sambil menaikkan alis ku.
"Semoga kamu ga bikin masalah, Dan" ucap nya sambil mencibir meledek ku, kini giliran aku yang meninju bahu nya.
Buugghh , "Ya engga lah, kalo ngomong jangan sembarangan " ucapku pura- pura marah. Samsul hanya nyengir sambil mengelus - elus bekas pukulan ku .
Tak lama kemudian kang Iwan sudah berdiri di hadapan kami , dan meminta kami untuk pemanasan. Setelah mengikuti aba - aba nya , kami pun serentak mengikuti kang Iwan berlari mengelilingi lapangan.
Rencana nya hari ini kang Iwan akan mengulang jurus - jurus dasar yang sudah pernah di berikannya. Ia akan melihat kemampuan dari anak didik nya, sebelum melanjutkan ke jurus tingkat berikut nya.
Aku menengok ke kanan , ke kiri dan ke belakang ,namun tidak menemukan siapa pun. Sepanjang latihan aku merasa gelisah, hingga di tegur oleh kang Iwan karena kurang fokus.
Aku pun kembali memfokuskan , namun hati ku merasa seperti akan terjadi sesuatu . Tetapi aku belum tahu itu apa dan kapan . Aku berusaha untuk tidak menghiraukan dan tetap meneruskan latihan , hati dan otak ku seolah saling bekerja sama untuk memberikan sinyal yang tidak ku mengerti.
Sementara itu di kejauhan tampak sepasang mata merah menyala sedang mengawasi latihan mereka, ada seseorang yang menjadi perhatian nya.
Meski pun Danu tidak bisa melihat nya namun ia dapat merasakan nya.
Haaii para readers kece , salam kenal dari author ya 💕
Ini novel pertama ku , mohon maap jika banyak typo dan alurnya masih berantakan🙏😁
Tolong tinggalkan jejak kalian ya biar kita bisa saling dukung, dengan memberikan : Like .... Vote .... Komen nya ya ☺🙏 Terimakasih🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Îen
saking kangen nya sm dokter danu yg gak di up2....aku kesini deh baca kisah remajanya
2024-11-09
0
Dia Amalia
ikut baca kk☺️☺️
2024-09-29
0
Syahrudin Denilo
mampir deh
2024-09-26
0