.. Kosong.. ,
Tidak ada siapa pun di belakangku. Ku putar posisi duduk ku dan ku sapu pandangan ke seluruh ruangan masjid , tetap tidak menemukan apa pun. Harum cendana nya berangsur - angsur menghilang . Jendela dan pintu masih tertutup rapat, aku pun kembali melanjutkan zikir ku. Hingga tiba waktu menjelang sahur, aku beranjak dari duduk ku dan meninggalkan ruangan masjid.
Pagi berganti siang , kini aku sudah bersiap untuk latihan bela diri bersama teman - teman dan kang Iwan di lapangan asrama.
"Assalamualaikum kang"sapa ku
"Waalaikumsalam , eehh Dan.. " jawab kang Iwan sambil menatap ku dari atas ke bawah dengan tatapan menyelidik. Aku hanya diam tersenyum menunggu kang Iwan bicara.
"Wuaahh baru beberapa hari puasa , kamu sudah kelihatan tambah kurus ya, Dan.. Masih kuat kan , Dan ? Nanti sore berlatih sama abah lho " ledek kang Iwan sambil nyengir
"Insyaa allah masih , kang " jawab ku
Kami pun segera memulai pemanasan seperti biasa sebelum masuk ke jurus - jurus bela diri.
Waktu sholat ashar pun tiba , setelah sholat berjamaah , aku menunggu abah di halaman masjid. Ku lihat abah berjalan menghampiri ku.
"Assalamualaikum bah " sapaku sambil menyalami nya
"Waalaikumsalam Warrahamatullahi wabarakatuh , udah siap semua Dan ?" tanya abah
"Sudah bah , sesuai perintah abah .. Aku membawa minum air kendi , bekal untuk berbuka puasa , baju ganti dan juga jaket. Tasbih dan AlQuran kecil juga ku bawa, bah" jawab ku
"Baiklah , yuukk " ajak abah, aku pun langsung mengikuti abah.
Di perjalanan aku bercerita tentang kejadian semalam sewaktu tirakat di masjid , kulihat abah hanya tersenyum sambil mengangguk - angguk, dengan wajah ceria. Seperti nya abah tidak terlihat akan menjelaskan hari ini , jadi aku pun hanya bisa pasrah menunggu abah memberikan jawaban dan juga menjelaskan tentang sosok - sosok tersebut.
Kami masih berjalan searah arus sungai yang mengalir deras dan jernih, dengan lokasi lebih turun lagi ke bawah. Berjarak lima ratus meter lebih jauh dari lokasi air terjun yang biasa aku berlatih dengan kang Iwan, dengan jalanan yang berundak yang masih tanah dan bebatuan.
Di kejauhan aku,melihat sebuah gubuk yang terbuat dari bilik dan bambu, dengan sebuah bohlam. Yang lokasi nya tidak jauh dari pinggir sungai. Abah menyuruhku menaruh semua perlengkapan ku di gubuk tersebut. Kemudian mengajak ku masuk ke dalam air sungai , dan ternyata sungai yang ku masuki kali ini lebih dalam , sebatas dada ku. Aku hanya memakai celana komprang semata kaki tanpa atasan, Abah pun demikian , ia tidak terlihat kedinginan meski pun tubuh kurus nya terendam air sungai.
Aku melakukan posisi kuda - kuda , bersiap mengikuti gerakan - gerakan yang abah contoh kan. Dengan berusaha mengontrol pernapasan ku , dan juga tetap membaca zikir tanpa putus di dalam hati .
Gerakan demi gerakan yang abah contohkan dapat aku ikuti dengan lancar , hingga tiba waktu menjelang magrib. Kami pun segera beranjak dari sungai menuju gubuk. Aku dan abah mengganti pakaian yang basah , lalu menyalakan lampu bohlam yang cahaya nya redup, dan memulai persiapan untuk berbuka puasa di temani abah, bekal yang ku bawa memang sengaja di persiapkan untuk porsi dua orang oleh tim dapur. Setelah buka puasa, kami pun melanjutkan dengan sholat magrib berjamaah. Abah melanjutkan dengan membaca AlQuran , sementara aku tetap berzikir hingga tiba waktu sholat isya.
"Danu, setelah sholat isya kamu lanjutkan zikirnya .. Jika nanti kamu tiba - tiba merasa silau meski mata mu terpejam , itu tanda nya sudah saat nya kamu kembali ke asrama " lanjut abah
"Baik bah" jawab ku
Memasuki waktu Isya kami sholat berjamaah ,,kemudian abah berpamitan untuk kembali ke rumah nya. Sementara itu aku melanjutkan tirakat ku,sendirian. Ku lihat abah sudah memakai sandal nya dan melangkah. Ketika mata ku berkedip , aku pun di buat terkejut , karena baru beberapa langkah abah pergi , sudah tak terlihat lagi.
Aku mengucek mata sambil mencari - cari, tetap tidak menemukan. Tadi aku baru berkedip sekali kok sudah tidak terlihat ya , meskipun kondisi nya gelap tetap saja akan kedengaran langkah kaki dan juga gerakannya , batin ku.
Aahh sudahlah lebih baik sekarang aku konsentrasi kembali ,pikirku. Kemudian aku pun mencari posisi di tengah gubuk , duduk bersila. Dengan tasbih di tangan kanan ku dan AlQuran di saku jaketku. Aku pejamkan mata dan pusatkan hati dan pikiran ,kemudian membaca zikir dengan volume suara sedikit lebih keras dari suara orang yang sedang berbisik.
Hari semakin malam, suara jangkrik bersahutan , suara air sungai pun terdengar sangat jelas. Di antara suara - suara itu aku mendengar suara seperti orang yang sedang berjalan.
Sreekk .. sreeekk.. sreekk , namun tidak ku hiraukan. Paling binatang , pikirku. Tak lama kemudian terdengar suara seorang perempuan yang sedang menangis ,,terdengar begitu menyayat hati . Ingin sekali aku membuka mata , namun ku urungkan.
setelah itu aku mendengar suara ummi ku , " Danu , tadi ummi dan abi ke asrama tapi kata nya kamu pergi sama abah . Ayoo pulang bersama ummi .. Danu ,,ayo nak .. Kamu tidak kasihan sama ummi dan abi, Danu ? Kami sudah datang jauh-jauh , mari ikut kami , nak.. Kamu tidak perlu berada di sini, nak "
"Betul itu, apa yang di katakan ummi .. Ayo Danu, kita segera pergi dari sini " kali ini suara abi yang terdengar oleh ku
Hati ku sempat ragu, namun seperti ada yang mencegah ku untuk menjawab .. Tiba - tiba terbesit di pikiran ku ,
"Ummi ? Abi ? untuk apa ke asrama ku ? batin ku, tanpa membuka mata ku. Kemudian aku beristigfar dan melanjutkan kembali zikir ku
Udara semakin dingin , angin berhembus kencang dan suara - suara lain pun berdatangan . Setelah suara yang menyerupai ummi dan abi berhenti, kini terdengar suara geraman. Terdengar sangat dekat , seperti berada di sebelah ku dan sempat membuat ku merinding.
Aku berusaha untuk tetap tenang dengan mengatur nafasku dan mengalirkan tenaga dalam ke seluruh tubuh agar keluar hawa hangat dari dalam tubuhku, setidak nya hawa positif ku dapat menetralisir hawa negatif yang keluar dari suara - suara tersebut.
Kemudian tercium bau yang teramat sangat, bau bangkai yang sangat menusuk hidung ku. Membuat perut ku mual serasa di aduk - aduk , aku ingin muntah namun aku tahan. Ku tarik nafas dalam lalu ku taruh di dalam rongga perutku. Selama beberapa menit aku menahan napas, kemudian aku lepaskan sedikit demi sedikit sambil terus mengusir hawa negatif dengan tenaga dalam ku. Dan membaca zikir tanpa henti.
Berangsur - angsur bau bangkai tersebut hilang,lalu aku mendengar suara langkah menghampiri ku.
" Danu , buka mata mu .. ini aku, kang,Iwan . Aku di suruh abah jemput kamu. Ayoo Danu kita pergi dari sini.. Itu ada ummi dan abi kamu datang, mereka menunggu kamu di rumah abah " ucap nya
Aku tetap diam , tidak mempercayai nya begitu saja , hingga kemudian " Danuu .. heeyy .. Danuu "panggil nya
Tiba - tiba saja orang yang mengaku kang Iwan menyentuh tanganku. Ia berusaha menarik ku keluar dari gubuk, tangan nya terasa sangat dingin menyentuh kulit ku dan genggaman nya pun kuat, aku kembali mendengar suara geraman , kemudian hening . Tanpa membuka mata, aku refleks menangkis tangan nya yang hendak mencengkeram baju ku. Aku dapat merasakan gerakan nya, meski pun ia menyerang ku tanpa suara.
Aku pun mengeluarkan jurus - jurus bela diri ku yang aku lapisi dengan ilmu kanuragan yang telah aku pelajari. Dengan posisi aku yang masih duduk bersila , aku melawan nya hanya dengan gerakan tangan ku.
Aku biarkan ia menyentuh kulit ku, kemudian aku membaca zikir yang sedang ku amalkan dan " ALLAHU AKBAR" ucap ku dengan keras sambil ku hentakkan tangan ku memutar dan menarik tangan nya lalu mendorong nya dengan tenaga dalam. Tak lama ku dengar suara berdebum yang sangat keras di iringi dengan geraman .Tercium bau gosong yang sangat menyengat hidungku.
"Alhamdulilah " ucap ku , kemudian melanjutkan kembali zikir ku. Tirakat malam ini sangat menguras energi ku.
Tak berapa lama kemudian,,tiba - tiba mata ku di kejutkan oleh sebuah cahaya yang entah dari mana datang nya ,,sangat menyilaukan meski pun mata ku tertutup. Hingga aku refleks menghalangi cahaya tersebut dengan sebelah tangan ku , sambil menundukkan kepala ku. Hanya sekitar dua menit cahaya itu menyilaukan mata ku,,kemudian ia kembali meredup dan hilang.
Itu pasti tanda dari abah, pikirku. Aku pun segera membuka mata dan membereskan barang - barang ku,kemudian kembali ke asrama.
Haaii para readers kecee , ini novel pertama ku😬 mohon maap jika banyak typo dan alurnya masih berantakan 🙏🤓 Beritahukan kehadiran kalian dengan meninggalkan jejak ya supaya kita bisa saling dukung 😍
Terimakasih untuk LIKE 👍.. VOTE🌷 ... KOMEN nya💕🙏🙏🙏🤠
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ali B.U
la ini yg pingin ku tanyakan pas latihan di air kemarin,
2025-01-25
1
Ali B.U
next
2025-01-25
1
Cahaya
ceritanya semakin seru dan menarik😍
2024-09-21
1