Dania terus berjalan di antara pematang sawah , ia merasa sangat haus dan kepanasan. Sesekali ia menengok ke belakang berharap ada seseorang selain diri nya .
Keringat membanjiri tubuh nya , ia sangat kelelahan . Namun ia belum juga menemukan arah untuk pulang . Hingga tiba - tiba ia melihat seorang perempuan sedang duduk di pinggir sawah sambil mengipas - ngipas menggunakan topi caping khas petani nya .
Dania mempercepat langkah nya , ia senang sekali melihat perempuan itu.
"Permisi bu , maaf mau numpang nanya " ucap Dania dengan sopan dan ramah
"Boleh dik " jawab perempuan tersebut tanpa menoleh ke arah Dania
"Saya sedang tersesat ,,kalau boleh tahu ini di mana ya bu ?" tanya Dania kembali
"Memang nya adik ini mau kemana .. hhemm" jawab perempuan itu , kali ini ia menoleh ke arah Dania sambil senyum
Dania terkejut , perempuan itu bukan tersenyum tetapi menyeringai .. tatapan nya tajam . Tangan nya yang tiba - tiba keriput dengan kuku menghitam ingin menyentuh Dania .
Dania segera berlari , tangis nya pecah . Tak di hiraukan kaki nya yang sakit , tubuh nya yang lelah dan nyeri . Ia terus menyeret kaki nya menjauh dari perempuan itu.
"Khhiiii .. hii ..hiii .. mau kemana anak muda ?" suara nya membuat Dania merinding . Suara itu terasa sangat dekat , meski Dania sudah berlari .
"Hhiii..hhiiii..hhiiii... TERUSLAH BERLARI " bentak nya yang tiba - tiba saja wajah nya muncul di hadapan Dania, hanya berjarak sekitar sepuluh senti. Wajah nya berbelatung , aroma nya busuk , rambutnya berwarna putih dan berantakan , tatapan nya sangat marah bahkan benci melihat Dania .
Dania begitu takut , ia bingung kenapa perempuan itu membenci nya . Dania panik karena semua hapalan doa nya mendadak hilang dari kepala nya . Otak nya nge blank , tubuh nya lemas .
Dania masih dapat mendengar suara perempuan itu menggeram , lalu " KAU .. SEGERA..MATI .. hhii hiii hii" dan
bruuughh , Dania pun terjatuh .
Kemudian ia terbangun dari tidur nya , keringat membasahi tubuh nya. Airmata pun masih mengalir di pipi nya .
"Astagfirullah .. mimpi itu .. seperti nyata .. " gumam nya sambil mengelap keringat dan airmata dari wajah nya .
Ia pun merasakan suhu tubuh nya masih panas . Lalu ia bangun dan duduk di pinggir ranjang nya . Tak lama kemudian terdengar suara pintu di ketuk .
Tookk.. tookk..tookk , seketika jantung Dania berdegup kencang, ia sangat takut.
"Dania,,sudah bangun nak ?" suara umi terdengar . Dania ingin menjawab namun ia takut itu bukan umi , seperti di dalam mimpi nya, orang selalu berubah menjadi menyeram kan . Ia takut umi pun demikian.
Tenggorokan kering , lidah nya kaku , ia meremas bantal sambil menatap ke arah pintu. Dania terus memperhatikan gagang pintu yang bergerak, lalu pintu pun terbuka .
Seorang perempuan yang ia kenal pun masuk.
"Dania , kamu kenapa nak .. " ucap umi yang melihat tatapan anak nya seperti ketakutan
Lalu umi pun mendekat , ia memegang dahi Dania
"kamu masih demam , sebaiknya hari ini kamu izin lagi ya "
Sebenarnya Dania ingin menghindar tapi tubuh nya begitu lemas , sehingga ia hanya terpaku menatap nya . Akhir nya ia memberanikan diri untuk mengeluarkan suara nya
"ja..ja.. ngaan , um .. Bi..biar aku se..ko..lah aja ya " ucap nya terbata
Umi yang mendengar itu pun menjadi bingung , ia khawatir dengan keadaan anak nya, ia melihat wajah Dania yang terlihat sangat pucat.
"Apa kamu kuat nanti di sekolah ?" tanya umi
Dania pun hanya bisa mengangguk .
"Ya sudah , tapi nanti kalau tidak kuat segera hubungi umi ya.. sekarang kamu sholat subuh dulu abis itu bersiap ya . Umi mau menyiapkan sarapan untuk kamu dan abi " ucap umi sambil membelai kepala Dania dengan lembut
Dania kembali mengangguk , setelah umi keluar dari kamar nya , ia mengumpulkan tenaga untuk ke kamar mandi .
Sesampai nya di sekolah , Dania tidak menyapa siapa pun . Ia hanya menunduk , ia masih terbayang wajah - wajah seram yang di mimpi nya.
Teman - teman Dania merasa aneh , karena melihat Dania yang pucat dan lesu . Tidak seperti Dania yang mereka kenal. Bahkan sampai bel sekolah berbunyi pun Dania hanya duduk di bangku nya.
Ia hanya diam mendengarkan teman - teman nya yang mengobrol di dekat nya. Kemudian ia beranjak setelah mendengar bel pulang sekolah berbunyi . Dengan setengah berlari ia segera keluar gerbang sekolah, di sana ia melihat umi nya sudah berdiri di samping kendaraan nya .
Sesaat Dania ragu , ini umi bukan ya . Tapi ia meyakinkan diri nya bahwa itu memang umi nya. Ia pun menghampiri dengan langkah perlahan. Dan akhir nya masuk ke dalam mobil , yang di kendarai umi.
Sampai di rumah, Dania langsung masuk kekamar. Ia bersih- bersih lalu sholat zuhur, setelah itu merebahkan tubuh nya, namun ia tidak mau tidur karena takut mimpi itu datang lagi.
Menjelang malam , setelah sholat isya dan belajar, Dania mendengar suara ketukan di jendela kamar nya . Ia melihat jam dinding , sudah menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh menit.
Kantuk sudah mulai menyerang , namun ia tahan ketika terdengar kembali suara ketukan dari arah jendela .
tuukk..tuukk..tuukk , tiga kali dengan bunyi yang stabil . Suara nya seperti mengetuk dengan ujung kuku .
Dania bingung harus bagaimana, ingin melihat tapi takut. Akhirnya ia pun mengalahkan rasa penasaran nya. Dania masuk ke dalam selimut ,tapi tidak berniat untuk tidur. Sudah beberapa hari ini ia tidak mematikan lampu kamar nya ketika tidur.
Dania masih belum terlalu pulas, ia hanya gulang guling di atas ranjang nya . Ketika ia hendak memeluk guling nya ,ia merasakan ada udara busuk . Dania membuka mata nya, seketika itu juga ia menjauh dan mendorong guling tersebut . Ternyata guling tersebut berubah menjadi sesosok pocong .
Lalu terdengar suara cekikikan dari arah luar jendela .
"kkiik .. kiikk..kiikk.." bulu kuduk Dania meremang . Dania pun membaca doa yang dia hapal . Tak lama kemudian suara tersebut pun menghilang.
Dengan tubuh gemetar dan tangan yang menutupi wajah nya, ia mengintip dari sela jari .. dan mendapati guling tersebut tetap berbentuk guling.
Dania pun bernafas lega , ia menggeser tubuh nya untuk mengambil guling tersebut .. tiba - tiba , guling itu berubah kembali menjadi pocong. Dengan kedua mata yang menghitam , sangat menyeramkan.
"Aaakhhh.." brruuggh , Dania jatuh pingsan di samping ranjang nya .
Umi yang mendengar teriakan Dania segera berlari ke kamar nya.
"Astagfirullah Dania .. Abii,, bii .. Dania , bii"teriak umi dari dalam kamar Dania. Ia terkejut melihat Dania tergeletak di lantai .
Abi datang dengan berlari ke kamar Dania, setelah mendengar suara teriakan istri nya.
"Ya Allah nak "ucap abi sambil mengangkat tubuh Dania ke atas ranjang dan menyelimuti nya
"Dania kenapa ya bi .. umi lihat semakin hari semakin pucat dan kurus. Makan nya pun sangat sedikit padahal umi sudah buatkan makanan kesukaan nya " ucap umi sambil memberikan minyak angin ke tangan, kaki dan juga hidung Dania agar segera sadar .
"Kata dokter kan Dania cuma kecapekan , um .. coba umi minta izin beberapa hari ke sekolah Dania . Biar Dania istirahat total di rumah, atau kalau mau bedrest di rumahsakit juga ga pa pa um " ucap abi
Umi mengangguk sambil menatap Dania dengan sedih.
"Abi tunggu di sini dulu ya .. umi mau ambil minum buat Dania "
"Iya "kata abi
Umi kembali ke kamar Dania dengan membawa segelas air putih hangat , segelas susu hangat dan setangkup roti bakar . Ia akan menyuapi Dania setelah ia sadar nanti agar Dania memiliki sedikit tenaga.
"Bi, malam ini umi tidur sama Dania ya di sini " ucap umi
"iya " ucap abi dengan singkat . Abi juga sebenarnya khawatir dengan keadaan Dania , hanya saja ia berusaha agar tetap tenang di hadapan istri nya.
Abi dan umi masih berada di kamar Dania ketika Dania tersadar .
"Aaakkhh .. bughh " Dengan cepat Dania melempar guling nya sambil berteriak , lalu menutup wajah nya dengan kedua tangan. Umi dan abi pun sangat terkejut.
"Dania,,istigfar nak .. kenapa nak ? Ini umi sama abi " ucap umi sambil memeluk tubuh Dania yang bergetar hebat.
Abi pun memberikan segelas air putih hangat ke umi , kemudian umi meminumkan ke Dania perlahan. Setelah di rasa Dania lebih tenang , abi kembali ke kamar nya . Sementara umi tetap berada di samping Dania, Dania tidur dalam pelukan umi .
Besok aku panggil dokter aja deh ke rumah, batin umi . Kemudian umi mengecup kening Dania lalu ikut tertidur.
"Tidaakk .. Jangaann .. Aaakkhh ..Aaakhhh " Dania berteriak kembali . Ia bergerak ke kanan ke kiri dengan gelisah . Umi yang terkena tendangan Dania pun segera bangun .
"Dania, bangun sayang.. apa yang kamu rasa, nak ? " ucap umi
Dania pun membuka mata , tatapan nya sulit di artikan. Umi mengelap keringat yang bercucuran di tubuh Dania.
"Sayang, kamu mimpi apa.. Baca doa yuukk " umi pun membacakan beberapa ayat , namun Dania hanya diam saja, tubuh nya gemetar . Lambat laun wajah nya terlihat sedikit lebih tenang.
Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari , umi merebahkan Dania kembali. Menyelimuti nya . Lalu umi ke kamar mandi , mengambil wudhu . Umi melaksanakan sholat malam di kamar Dania , dan di lanjutkan dengan berzikir.
Sekilas umi melihat ke arah Dania, ia tertidur dengan pulas. Umi terus berzikir hingga waktu subuh tiba.
################################
Haaii para readers terzeyeeng .. ini novel pertamaku , mohon maap jika banyak typo dan alurnya masih berantakan 🙏🙏😬
PLiiss bantu aqoh memperbaiki dengan saran2 kalian ya🤩 .. LIKE 👍 ,,, KOMEN 💕 ,,, VOTE ⚘ Terimakasiih 🙏🙏🤗 luv u all 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Icaa
neeektt 🌹👍👍
2022-08-24
1
RizkyRich
kapan nie danu bantu adikny🙏
2022-07-26
1
nyeni nyeni
bagus sekali ceritanya semangat terus
2022-06-17
2