Setengah jam kemudian, terjadilah kehebohan besar, diberbagai bank terkemuka dunia, dimana uang milyaran dolar, simpanan nasabah atas nama Steve Dustin, raib tanpa diketahui siapa yang menariknya
Tapi beberapa saat kemudian, muncul notifikasi di sistem perbankan mereka, bahwa uang tersebut telah ditarik oleh pemiliknya sendiri
Tidak percaya akan notifikasi itu. salah satu pihak bank menghubungi akun pemilik tabungan tersebut, dan jawabannya memang Dustin sendiri yang telah menarik uang itu
Tak lama kemudian, bank bank lain juga melakukan hal yang sama, dan jawabannya juga sama
Oleh karena itu mereka hanya diam saja, dan memaklumi penarikan tabungan oleh pemiliknya sendiri, walau tanpa konfirmasi terlebih dahulu
Tapi lain lagi yang terjadi pada Dustin. Saat dia tengah berbincang serius dengan utusan Tejamaya. handphone milik nya bergetar, pertanda ada masuk sebuah SMS atau sejenisnya dari seseorang
Langsung saja dia membuka SMS tersebut, dan membacanya secara perlahan
Belum lagi berhasil mencerna isi SMS pertama, masuk lagi SMS kedua, ketiga dan seterusnya, yang isinya kurang lebih sama. Hal itu terjadi sesaat setelah penarikan uangnya oleh seseorang sukses dilakukan
Sontak saja Dustin bereaksi saat membaca pemberitahuan itu, dan langsung marah marah
Ingin rasanya melampiaskan kemarahannya itu pada empat orang yang ada di depannya. Namun masih bisa ditahannya
Hal yang membuatnya marah adalah, bagaimana uang miliyaran dolar miliknya bisa hilang, padahal dia tidak menariknya
Di samping itu dia menyimpannya di bank yang sudah terkenal akan keamanannya. Tapi kenapa masih bisa di bobol juga
Mungkinkah menyimpan uang di suatu lembaga keuangan sudah tidak aman lagi?. Atau memang ada faktor lain?
Kenapa uang yang sudah disimpan cukup lama bisa hilang tiba tiba?. Apa penyebabnya itu?
Jawabannya tentu saja karena kecanggihan teknologi zaman sekarang. Banyak aplikasi yang memungkinkan pencurian data atau informasi pribadi orang lain
Tapi lain halnya dengan uang Steve Dustin itu. Uangnya yang berjumlah banyak tersebut, memang diamankan oleh pihak Birawa Group, melalui seorang legenda cyber Deon Bagaskara dan orang orangnya itu
Mengandalkan pengetahuan nya, mudah saja meretas informasi pribadi orang lain, walau jaraknya cukup jauh, dan itu dilakukannya cuma sekitar satu menit
Setelah mendapatkan data datanya, Deon bertindak cepat dan sedikit lebih sulit, karena harus menembus sistem pertahanan orang lain
Baru setelah berhasil mengambil alih akun milik calon korbannya, dia segera mengeksekusi isinya. Dan menguras semua harta yang orang itu punya, tanpa bisa dicurigai oleh pihak bank manapun. Dan itulah yang terjadi pada Steve Dustin saat ini
Uangnya yang tersimpan di delapan buah bank terkemuka dunia, raib dalam sekejap, dan tidak menyisakan sedikitpun
Itulah kecanggihan teknologi zaman sekarang. Melalui komputer dan aplikasi, serta rumus rumus yang dibuat oleh seorang hacker dan legenda cyber kenamaan seperti Deon itu. Harta milik Dustin habis tidak tersisa
Oleh karena itu perlu dipertanyakan. apakah sudah tidak ada lagi cara untuk melindungi harta kita di tempat lain?
Mungkin dalam kasus ini adalah kesalahan dari Dustin sendiri. Kalau dia tidak memasuki ranah kekuasaan Birawa Group, bisa dipastikan privasinya tidak akan diganggu
Tapi karena kesombongan serta profesinya. Mau tidak mau dia harus bersinggungan dengan pihak lain, dan melakukan tugas jika dibayar
Kali ini nasib nya lain. Bukan Birawa Group yang hancur, malah dia sendiri yang berangsur hancur
Birawa Group adalah sebuah perusahaan besar, yang sudah melanglang buana di seantero bumi.
Dia tidak akan mengganggu kalau tidak diganggu duluan. Jadi sebenarnya siapa yang salah?. Steve Dustin atau Birawa Group?
Jawabannya pasti Dustin sendiri. Kenapa berani beraninya menerima misi yang tidak masuk akal, dan diluar kemampuannya
Sekarang yang terjadi malah uangnya yang hilang, tanpa tahu rimba nya
"Bhangsat!. Badjingan! Kurang ajar!. Siapa orang yang telah berani mencuri uang ku?"
"Kalau aku tahu siapa orangnya, sudah pasti ku ledakkan kepalanya itu!" Reaksi Dustin sangat marah
"Ini tidak bisa dibiarkan!" Ucapnya lagi dengan nada tinggi
"Ngunsen!. Apa saja kerjamu dari tadi?"
"Kenapa kau biarkan orang lain meretas sistem komputer kita?" Ucap Dustin emosi
"Saya juga tidak tahu ketua!"
"Saya tidak bisa menembus pertahanan mereka!" Jawab Ngunsen apa adanya
"Dasar bodoh!. Begitu saja tidak bisa!"
"Percuma aku bayar mahal, kalau bekerja saja tidak becus!" Reaksi Dustin tidak senang
"Gara gara kebodohan mu itu, uang ku habis tidak tersisa! Kau tahu itu?"
"Pokoknya aku tidak mau tahu!. Temukan kembali uang ku!"
"Jika tidak!. Nyawa mu sebagai gantinya!" Ucap Dustin kembali marah, dengan disertai ancaman
Tak mau menjadi korban. Ngunsen segera mengoperasikan komputer nya. Kemudian menghubungi pihak bank satu persatu
Tapi jawaban mereka hampir sama, bahwa uang simpanan milik Dustin, telah diambil oleh pemiliknya sendiri
Tak percaya dengan jawaban itu, Ngunsen kembali menghubungi pihak bank, dan menyatakan bahwa bukan Dustin yang menariknya, tapi orang lain
Mendapat testimoni seperti itu. pihak bank mengirimkan bukti penarikan, dan akun yang menariknya, disertai bukti penarikan, tanpa adanya rekening tujuan orang lain, tapi rekening Dustin sendiri
Jadi pihak bank tetap bersikukuh, bahwa Dustin lah yang telah menariknya. Bukan orang lain
Mendapat jawaban tegas seperti itu. Ngunsen tidak bisa berbuat apa apa lagi. Dia menyadari bahwa hidupnya tidak akan lama lagi
Pasrah dengan apa yang ada, Ngunsen menghentikan kerjanya, dan mendekati bosnya itu lalu berkata. "Maafkan saya ketua!"
"Saya tidak bisa menemukan aliran dana itu pergi kemana."
"Tapi delapan bank yang dihubungi, semua mengatakan, bahwa ketua sendirilah yang menarik uang itu, dan dialirkan ke rekening bos yang lain."
"Mereka mengirimkan bukti penarikan, disertai akun ketua yang resmi."
"Jadi pihak bank tidak bisa berbuat apa apa." Ujarnya terkesan hati hati
"Ingin rasanya ku tembak kepala mu itu bhangsat!"
"Tapi aku masih membutuhkan keahlian mu itu, untuk melacak kemana perginya aliran dana itu!"
"Jadi sekarang lakukan apa saja yang kau bisa!" Ucap Dustin bernada tinggi
"Baik ketua!. Saya akan melakukan sebisanya." Jawab Ngunsen berputus asa
Dor! dor! dor! dor!
Tiba tiba saja Dustin menjadi gelap mata, dan membabi buta menembaki empat orang utusan Tejamaya itu. Hingga membuat tubuh keempatnya terkapar dilantai dengan bersimbah darah, dan mati seketika
"Ini semua gara gara kalian bhangsat!"
"Kalau kalian tidak datang kesini. Uang ku pasti masih ada!" Ucapnya marah
"Hai orang orang Birawa Group!. Dengar kan sumpah ku ini!"
"Gara gara ditugaskan untuk menghancurkan kalian. Uang ku jadi hilang!"
"Aku yakin ini ada kaitannya dengan kalian"
"Selain Kalian!. Tejamaya juga harus bertanggung jawab!" Teriak Dustin kuat kuat
"Tuan besar!" Sapa Deon ingin mendapat masukan
"Habisi orang yang bernama Ngunsen itu!"
"Buat dia tidak bisa mengoperasikan komputernya lagi!" Ucap Dion tegas
"Siap tuan besar!" Jawab Deon tegas juga
Blup! Blam!
Tiba tiba komputer yang sedang dioperasikan oleh Ngunsen itu mati, dan mengeluarkan sedikit asap di CPU nya
Kejadian tersebut, sontak saja membuat Ngunsen terkejut bukan kepalang. Karena tidak biasanya komputer miliknya mati dengan cara seperti itu
"Ketua!" Teriaknya
Dor! dor!
Alih alih ingin mendapat dukungan, malah dua timah panas bersarang di dada dan kepalanya
Tentu saja nyawa Ngunsen tidak bisa diselamatkan, karena dia mati secara mengenaskan seperti itu
"Sudah aku katakan!. Kalau kau gagal, maka nyawamu sebagai gantinya!. Cuihh!" Ucap Dustin marah, sambil meludahi tubuh Ngunsen saking kesalnya
"Bagaimana Draco?. Apakah orang seperti itu layak dibiarkan hidup?" Tanya Dion pada anaknya
"Melihat sikapnya yang tidak welas asih, dan tidak menghormati utusan. Maka Draco putuskan untuk menghabisinya saja!" Jawab Dragon tegas mengisyaratkan kemarahannya
"Kalau begitu tentukan, kapan waktunya kau akan mendatangi orang itu."
"Bawa pengawal secukupnya saja, dan pilih siapa yang kau kehendaki!" Reaksi Dion cepat, sambil memberi masukan pada Dragon
"Baik ayah!" Jawab Dragon singkat. Kemudian merundingkan kembali langkah terbaik, sebelum mendatangi markas Dustin tersebut
***
Keesokan harinya. Dragon sudah memutuskan, siapa dulu yang akan didatangi, apakah Dustin atau Tejamaya?
Ternyata pilihannya jatuh pada Dustin dan kelompoknya, karena mereka kemungkinan sedang melakukan persiapan untuk menyerang kota emas
Dragon memilih mendatangi kelompok itu di tempat lain, karena pertimbangan keamanan dan stabilitas nasional. Dari pada harus menunggu kedatangan mereka, dan membiarkan pertempuran terjadi di kota emasnya, lebih baik mendatangi nya saja
Selain itu dia juga ingin menghindari konflik antar kepentingan
Jika pertempuran terjadi di kota emas, atau kota kota lain di sekitarnya, tentu saja pihak otoritas setempat, bahkan mungkin nasional akan merasa tidak senang
Bagaimana sebuah kekuatan, apalagi bersenjata seperti
itu, bisa masuk ke negara ini, dan dibiarkan bebas membawa senjatanya ke tengah kota
Tentu saja Dion dan Dragon serta yang lain, tidak mau hal itu terjadi
Maka mereka memutuskan, untuk mendatangi lokasi kelompok yang akan memerangi mereka hari ini juga
"Apakah semuanya sudah siap?" Tanya Dragon pada 47 orang pejuang mantan tentara yang akan dibawanya itu, sekaligus bertanya pada Adiwilaga, Leon juga Jenifer pengawalnya tersebut
"Kami siap tuan muda!" Jawab mereka serempak
"Kalau begitu ayo kita berangkat!" Respon Dragon tegas. Lalu..
Whus?
Lima puluh satu orang yang tadi sedang berada ditengah tengah lingkaran, kini telah menghilang, dan pergi menuju perbatasan Vietnam dan Kamboja
Yang tinggal kini hanya Dion, tuan Birawa, Ivory, Emily dan lima puluh pengawal senior, serta puluhan pengawal elit lainnya
Sebenarnya mereka kecewa karena tidak diikut sertakan dalam penyerangan kali ini. Tapi karena sudah merupakan keputusan tuannya. Maka mereka tidak bisa berbuat apa
***
"Kakak!. Ada laporan masuk dari perusahaan kita yang ada di Amerika sana!"
"Pengelola nya mengatakan, bahwa tahun ini perusahaan kita meraup laba bersih dalam jumlah besar!"
"Sumber utama keuntungan kita adalah, suksesnya pembangunan dua buah gedung pencakar langit, dan tiga jembatan penghubung sepanjang 8.786,8 meter, membentang sepanjang pesisir semenanjung Karibia dan semenanjung Yucatan di Meksiko barat."
"Apakah Gilmer Aldrich yang melaporkannya?" Tanya Dion pada adik angkatnya itu
"Benar sekali kak!. Bahkan dia juga telah mengirimkan bukti pengiriman laba itu ke rekening perusahaan." Jawab Emily, yang masih dipercaya oleh Dion untuk menjadi sekretaris utama perusahaan nya
"Bagus!. Dengan ini kekayaan kita semakin bertambah dan kemungkinan akan terus bertambah!" Reaksi Dion senang
"Oh ya Lily!. Apakah masih ada yang lain yang akan kau sampaikan?" Tanya Dion pada adiknya
"Ada kak!. Akhir akhir ini telah muncul sedikit gangguan kecil di perusahaan kita di pulau Sumatra itu."
"Tapi sejauh ini, para pengacau tersebut belum bisa di bekuk, karena mereka menggunakan sistem gerilya."
"Tapi yang mengherankan!. Ketuanya dipimpin oleh seseorang yang tergolong masih muda. Mungkin hampir seumuran dengan tuan muda Dragon."
"Apakah ada yang seperti itu Lily?. Apakah kau sedang tidak membual?" Ucap Dion memotong laporan dari adiknya tersebut
"Ya tentu saja tidak kakak!. Mana berani Lily berbohong pada penguasa hebat seperti kakak ini!" Jawab Emily tiba tiba merasa sungkan
"Coba kau sebutkan persisnya di mana kejadian itu, agar aku bisa mengantisipasinya." Ucap Dion ingin penjelasan
"Kota PA, distrik DS, atau tepatnya di wilayah LB Prop. SS!" Jawab Emily berterus terang
"Hemm!. Cukup jauh juga."
"Padahal perusahaan kita tidak berada di daerah itu. Tapi kenapa bisa ada gangguan di perusahaan kita di kota lain?" Reaksi Dion keheranan
"Itulah yang Lily heran kan kak!"
"Jika ditarik benang lurus, belum bisa dikatakan gangguan. Tapi kejadian sekali sekala di tempat itu." Jawab Emily juga penasaran
"Tapi walau bagaimana pun, yang namanya laporan harus cepat ditanggapi."
"Jika tidak akan membuat penyesalan dikemudian hari!" Ucap Dion menengahi
"Jadi apa yang harus kita lakukan kak?" Tanya Emily pula
"Kau tenang saja!. Anak buah kakak banyak yang ahli menyelidiki permasalahan ini."
"Jika ditemukan kejanggalan serta bukti, baru tim pemburu akan diterjunkan!" Jawab Dion enteng saja
Kemudian memanggil Taraka, si mata malaikat, agar mengerahkan anak buahnya untuk pergi ke daerah itu
"Senior Tara!. Utus beberapa orang anak buah mu, untuk menyelidiki kasus yang mulai meresahkan di kota DA pulau Sumatra itu!"
"Cari dan temukan siapa pelakunya!. Kemudian kabarkan pada ku agar segera mengirim tim pemburu ke sana!" Ucap Dion memberi perintah
"Siap laksanakan tuan besar!" Jawab Taraka patuh. Kemudian berlalu dari tempat itu, dan menemui anak buahnya
"Kalian bertiga!. Bersiaplah untuk mengemban misi di pulau Sumatera itu tidak lama lagi!" Ucap Dion pada Langit, Awan dan Bumi
"Kami siap tuan besar!" Jawab ketiganya serempak, dan tiba tiba mulai bersemangat kembali
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
neng ade
Legenda Cyber Deon memang hebat .. kadi jangan cari gara2 dngn Birawa Group.. semoga Draco bisa mengalahkan Dustin beserta anak
buah nya .. begitu juga dngn masalah di perusahaan di Sumatra itu dpt cepat tertangkap pelaku nya
2023-08-25
0
Bripka Dedy Zazg
tiga harimau disuruh beraksi
2022-10-28
0
Ayam Hutan Sumatra
ada saja penjahat Kecil Yg berkeliaran mengganggu Birawa grup. seharusnya d selidiki dulu ya punya siap perusahaan atau usaha yang di ganggu. biar tidak mati hehe
2022-10-03
0