Sejurus kemudian, Wisanggana dan wisanggeni sudah berada dihadapan Rekso, serta siap untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan olehnya
"Seperti yang sudah kalian ketahui, tiga hari dari sekarang, kita ditugaskan oleh pemimpin besar untuk mengadakan penyerangan."
"Tempat yang akan kita tuju adalah Birawa Group, yang berada di Indonesia!"
"Tentu kalian sudah tahu dimana tempat itu!" Ucap Rekso sesaat setelah kedua ponakannya itu sampai
"Jelas saja kami tahu paman!. Tempat itulah yang dulu telah membuat ku menderita!"
"Aku masih ingat!, walau saat itu masih kecil!. Bagaimana sombongnya orang tersebut mengusir nenek, paman, bibi, sepupu juga kedua orang tuaku, untuk keluar dari rumah kami sendiri!"
"Dengan alasan penyitaan, mereka telah membuat nenek serta keluargaku menjadi gelandangan terbuang."
"Beruntung ayah juga ibu ku ada yang menampung, walau akhirnya diusir juga dan menjadi gelandangan ditempat lain!"
"Selama bertahun tahun mereka melakukan itu, hingga satu persatu mati membawa dendam yang tidak berkesudahan!"
"Termasuklah Vincent Wolf, kakak kandung yang paling kami banggakan waktu itu, pun mati karena keserakahan orang tersebut!"
"Walau waktu itu aku masih kecil, namun aku masih ingat kejadiannya!"
"Orang yang membuat keluargaku menderita termasuk kita ini adalah Dion, suami tidak berguna kakak Jasmine!"
"Karena keserakahan serta kelicikannya, dia merampas semua harta benda milik keluargaku, hingga dia bisa kaya waktu itu!"
"Jika tidak!, sudah pasti dia akan jadi gelandangan dan pengemis jalanan!"
"Tapi sayangnya malah keluargaku yang mengalami hal tersebut!"
"Karena itulah kami sangat dendam sekali dengan badjingan itu!"
"Jika aku tidak bisa membalaskan dendam ku juga dendam mereka. jangan panggil aku iblis api!"
"Dengan api ku inilah!, aku akan melumatkan tubuhnya hingga tidak tersisa!"
"Dengan api ku juga, akan ku hancurkan seluruh keluarga serta usahanya itu, dan akan ku rebut kembali harta kekayaan milik keluarga ku!"
"Jika dendam ku tidak kesampaian, maka aku akan bunuh diri dihadapannya!"
"Demi membalaskan dendam mereka, apapun akan aku lakukan!" Jawab Wisanggeni, atau yang mempunyai nama asli Alisha Wolf mantap, mewakili kakak nya Wisanggana
"Bagus!. Ternyata kau masih ingat kejadian waktu itu!"
"Ini akan membuat urusan menjadi semakin mudah!"
"Walau aku bukan keluarga kalian, tapi kebaikan kakek serta nenek mu masih ku ingat sampai sekarang!"
"Kakek Wolf serta nenek mu Elina itulah yang telah mengangkat ku dari kehidupan jalanan!"
"Kalau bukan karena mereka, tidak mungkin paman masih ada sampai sekarang." Respon Rekso berapi api, dan seperti sedang menahan rasa sedih dibalut dendam pada seseorang
"Tolong katakan paman! Apakah orang yang telah membuat keluargaku menderita masih hidup dan mempunyai keturunan?" Tanya Wisanggana, atau yang nama aslinya Verrel Wolf ingin tahu
"Tentu saja masih hidup!. Bahkan kabarnya sudah semakin berjaya!"
"Dialah orang yang telah membuat kakek juga nenek mu menderita hingga mati!" Jawab Rekso menambahkan bumbu cerita, agar dendam mereka semakin besar, dan tekad membalaskan dendam itu bertambah kuat
Tak lama sesudah itu dia berkata lagi. "Menurut kabarnya, Keturunannya sekarang sudah besar, tapi lebih muda dari kalian!"
"Menurut kabar nya lagi, dia juga mempunyai seorang anak perempuan, tapi siapa dia paman tidak tahu!"
"Kita hanya ditugaskan untuk menghabisi orang tersebut, dan merebut perusahaannya!"
"Dengan kesaktian paman juga ayah angkat mu ini. ditambah dengan ilmu kalian yang sudah mencapai puncaknya. paman yakin, pekerjaan itu akan menjadi mudah!"
"Selama ini belum ada yang bisa mengalahkan sepasang praktisi raksa dan api seperti kami berdua."
"Rata rata semuanya mati dengan tubuh hancur, dan mati secara mengenaskan!"
"Paman yakin kekuatan kita berempat, bisa menaklukkan orang orang lemah itu!"
"Ditambah dengan ribuan petarung yang kita punya, pasti akan membuat Birawa Group takluk!"
"Apalagi orang orang nya!" Jawab Rekso cukup bersemangat sekali
Pikirannya seakan
melayang, membayangkan tentang apa yang akan terjadi, dan apa yang akan dia lakukan saat penyerangan nanti
Memikirkan itu saja sudah membuat semangatnya bangkit, dan sudah tidak sabar untuk melakukannya
Tapi demi berhasil, dia tidak boleh bertindak ceroboh. Dengan koordinasi apik dan terencana, dia akan melakukan kontak dengan bekas anak buah Bajra juga yang lain, yang sempat selamat waktu itu
Selain itu dia juga akan memberangkatkan tim intelijennya ke Indonesia, untuk mencari tahu kondisi yang sebenarnya di sana
Tak lama sesudah memikirkan itu, dia menyambung lagi perkataannya.
"Saat terjadi penyerangan nanti, kalian bisa melampiaskan dendam kalian itu, termasuk dendam pemimpin besar pada mereka!" Sambungnya lagi semakin berapi api
"Tapi apakah mereka kuat paman, terutama pemilik Birawa Group itu?" Tanya Wisanggeni atau Alisha wolf ingin tahu
"Paman juga belum tahu persisnya!"
"Tapi kalau sudah mampu mengalahkan dua pemimpin besar, ditambah dengan pemimpin utama organisasi, berarti orang tersebut sangat kuat!"
"Mengenai benar atau tidaknya berita tersebut, akan kita buktikan saat penyerangan nanti."
"Tapi paman yakin, orang orang itu hanya melebihkan cerita saja!"
"Namun kalau itu benar, berarti orang tersebut yang akan menjadi target penghancuran utama kita!"
"Setelah itu baru orang orangnya. dan yang terakhir perusahaannya!" Jawab Rekso dengan sangat yakinnya
"Mendengar penjelasan paman ini, kami jadi tidak sabar untuk secepatnya kembali ke Indonesia."
"Aku ingin melihat seperti apa wajah orang sombong itu sekarang!" Respon Wisanggana tidak terduga
"Aku juga demikian paman!"
"Bukan hanya ingin melihat wajah pembuat masalah itu, tapi ingin segera menghancurkannya!" Sambung Wisanggeni turut menimpali
"Bersabarlah!. Tiga hari lagi niat kita akan kesampaian."
"Saat itulah kalian boleh melampiaskan dendam kalian itu pada orang tersebut!" Jawab Rekso mengingatkan
"Paman benar!. Walau dendam sudah tidak tertahankan.Tapi kita tidak boleh melupakan strategi dalam pelaksanaannya nanti!"
"Aku yakin orang tersebut sudah semakin kuat, sebab dulu pun dia terlihat sudah sangat kuat sekali."
"Empat orang pengawal keluargaku dibuat tidak berdaya karenanya!"
"Bahkan menurut kabarnya, pengawal pengawal lain juga diperlakukan demikian!"
"Nanti jika ketemu dengan orang tersebut, aku sendiri yang akan menghadapinya!" Ucap Verrel Wolf, atau yang biasa dipanggil Wisanggana dengan pongahnya
"Tidak bisa!. Aku yang akan membunuhnya dengan tangan ku sendiri!" Bantah Alisha Wolf tidak terima
"Sudah! sudah!. Kita yang akan menghadapinya bersama sama!" Ucap Reksa ayah angkat mereka datang menengahi
"Benar apa yang ayah angkat kalian katakan itu!"
"Jika orang tersebut ternyata kuat dari yang kita perkirakan. Maka kita wajib bekerja sama!"
"Masalah pengawalnya itu kecil!. Paman yakin diantara mereka, tidak ada yang mampu menghadapi salah satu dari kita."
"Jika kenyataan di lapangan berbeda. Kalian jangan khawatir. Kami akan melindungi kalian dengan taruhan nyawa!" Ucap Rekso mantap
Kemudian khayalnya melambung tinggi ke angkasa, dan seperti tidak ada yang mampu menghalanginya lagi
***
Sementara itu ditempat lain. Rencana dari mereka berempat, ternyata telah diketahui oleh Dragon, melalui aura kesadarannya
Namun reaksinya biasa biasa saja, dan tidak kelihatan panik. Tapi ada satu hal yang membuat hatinya bimbang, dan itu harus dipecahkan bersama dengan orang tua juga yang lainnya
Waktu kejadian itu. Dragon sedang berada di perguruan nya, dan sedang melatih sejenis ilmu yang auranya sama dengan ilmu raksa dan api, milik dua saudara angkat Reksa dan Rekso
Tapi auranya jauh lebih kuat dan mengerikan dari milik mereka berdua. Dimana saat kekuatan tersebut dirilis, waktu seakan terhenti, karena angin yang saat itu bertiup kencang, mendadak berhenti, begitu juga dengan aktifitas yang lain, walau berlangsung hanya sesaat
Melihat itu Dragon menjadi tertegun diam. Dalam hatinya membatin, jika ilmu tersebut dipelajari oleh orang jahat, sudah pasti dunia akan menjadi kacau karenanya
"Ternyata ilmu yang sedang mereka pelajari itu, bersumber dari kitab Kalamurka juga."
"Jika dibiarkan, orang orang itu bisa membuat kehidupan menjadi kacau!"
"Walau kekuatan masih jauh dari kata sempurna, tapi jika berhadapan dengan pengawal pengawal Birawa Group, bisa berbahaya juga!"
"Ini tidak bisa dibiarkan!"
"Aku harus memberitahu ini pada ayah juga yang lainnya!" Guman Dragon pada diri sendiri
Kemudian menghilang dari tempat tersebut, dan muncul, di villa milik ayahnya
"Dragon anak ku!. Ada gerangan apakah kau tiba tiba datang sebelum waktunya?" Tanya Dion keheranan
Dragon tidak langsung menjawab pertanyaan dari ayahnya itu, dia malah mengedarkan pandangannya pada Ivory juga kakek buyut Birawa, juga pada yang lainnya
Namun tak lama sesudah itu dia membuka suara
"Tiga hari lagi tempat kita akan kedatangan tamu tak diundang, berasal dari Asia tengah dan timur jauh."
"Mereka berjumlah cukup banyak!"
"Empat orang diantaranya merupakan petarung yang mengandalkan sihir."
"Mereka berempat itulah ketua kelompok penyerang tersebut."
"Sihir yang mereka andalkan, adalah sihir raksa dan api."
"Sementara dua lainnya mengandalkan sihir yang hampir sama dengan sihir sebelumnya."
"Tapi semua sihir itu bersumber dari kitab yang sama, yaitu kitab Kalamurka!" Jawab Dragon cukup banyak sekali
"Bagaimana mungkin kitab Kalamurka bisa bocor seluas itu, apakah mereka membuat salinannya?" Ucap Adiwilaga memotong pembicaraan dari tuan mudanya itu, walau secara perlahan, dan diucapkan untuk diri sendiri
"Itulah yang belum kita ketahui kakek adi "
"Nanti setelah orang tersebut datang, kita bisa meminta penjelasannya!" Jawab Dragon cukup bijak sekali
"Senior Adi juga senior yang lainnya!. Kerahkan anak buah mu, dan persiapkan untuk menyambut kedatangan mereka!"
"Aku tidak mau kejadian lama terulang lagi!" Ucap Dion memberi perintah
"Siap laksanakan tuan besar!" Respon yang ditunjuk patuh
"Cucuku!. Bukankah akan lebih bijak jika kita jemput bola!"
"Jangan biarkan mereka datang. Tapi datangi mereka duluan!" Ucap tuan Birawa menimpali
"Benar apa yang dikatakan oleh tuan senior itu tuan besar!"
"Jangan biarkan mereka mendatangi kota ini."
"Jika mereka sempat datang, pasti akan terjadi pertempuran besar, dan akan merusak fasilitas yang ada."
"Jadi menurut hemat saya, lebih baik kita datangi mereka di sana!" Sambung Abhicandra, yang didukung oleh Taraka juga yang lainnya
"Sebenarnya aku juga mempunyai pemikiran demikian."
"Namun masalahnya, apakah kita masih punya waktu untuk itu?" Jawab Dion berkilah. Tapi dalam hatinya ingin agar Dragon menanggapinya
Dia tahu bahwa anaknya itu mampu untuk melakukan itu. Namun dia tidak mau memutuskan sendiri sebelum yang punya kuasa menawarkannya
Sebalik nya yang dituju sudah tahu apa maksud ayahnya berkata seperti. Jadi tanpa ragu ragu lagi Dragon langsung berkata.
"Aku setuju dengan usul kakek buyut itu juga yang lainnya."
"Lebih baik kita datangi mereka saja, agar kerusakan yang dikuatirkan tidak terjadi disini."
"Waktu kedatangan mereka masih tiga hari lagi, dan tentunya mereka masih melakukan persiapan besar."
"Tapi sebelum kita berangkat, akan lebih baik menyelidiki kekuatan mereka terlebih dahulu." Ucap Dragon cukup berwibawa
Kemudian merilis kekuatan auranya, untuk dikirimkan ketempat jauh, yang mustahil bisa dilakukan oleh orang biasa
Tak lama sesudah itu, entah karena kesaktian Dragon atau kebetulan saja. Siluet kejadian di markas Reksa dan Rekso terpampang di ruangan itu, melalui dinding putih di villa tersebut
Dalam siluet kejadian itu, terlihat ribuan petarung sedang melakukan persiapan, termasuk juga para komandannya
Reksa dan yang lainnya, juga terlihat sedang berlatih, dan saling berhadapan satu sama lain
"Tunggu!. Sepertinya kedua orang itu aku kenal!"
"Yang sedang mengeluarkan cairan menjijikkan itu adalah Reksa, dan yang satunya lagi adalah Rekso!"
"Bagaimana mungkin mereka jadi sekuat itu?"
"Apakah mereka ketua organisasi yang akan menyerang kota kita ini?" Ucap tuan Birawa penuh keterkejutan
"Apakah kakek kenal dengan kedua orang itu?" Tanya Dion ingin tahu
"Bukan hanya kenal, tapi sangat kenal sekali!"
"Mereka itu sebenarnya saudara kembar. Tapi mereka tidak tahu cerita yang sebenarnya."
"Orang tuanya dulu adalah teman kakek, walau usianya jauh lebih muda dari kakek, Tapi sikapnya sangat baik. Jadi kakek merekrutnya untuk bekerja pada kakek."
"Tapi ternyata dikemudian hari, ketahuan dia mempunyai niat jahat pada nenek mu. dan ingin membunuhnya, agar kakek bisa menikah dengan saudara perempuannya!"
"Karena niat jahatnya itu, kakek mengusirnya keluar dari perusahaan."
"Selain itu, dia juga ingin menyusupkan kedua anaknya masuk ke perusahaan kakek dulu, tapi cepat ketahuan oleh orang tua mu, dan langsung melaporkannya pada pihak berwajib."
"Selama bertahun tahun berita orang tersebut hilang dari peredaran, dan sekarang muncul malah ingin menyerang kita!"
"Kakek tidak terima ini!" Ucap tuan Birawa penuh emosi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
aim pacina
💪👍👍💫
2023-06-30
0
aim pacina
👌🌟🌟✌️
2023-06-30
0
neng ade
kebanyakan orang yg dendam sm kakak Birawa selalu menyebarkan fitnah yg membuat dendam jadi turun temurun tak havis2 nya .. andai aja mereka tau yg sebenar nya mungkin dendam itu tak terjadi
2023-06-07
1