"Jadi apa yang harus dilakukan pada mereka kek?"
"Apakah harus dihabisi atau ditangkap hidup hidup?" Tanya Dion sekedar ingin tahu pendirian dari kakeknya itu
"Biarkan mereka hidup dan habisi setelah mendapatkan jawaban memuaskan dari mereka!" Jawab tuan Birawa tegas
"Baik?" Respon Dion singkat. Kemudian mengalihkan perhatian para Dragon, dan tak lama kemudian dia berkata. "Sekarang giliran mu anak ku!"
"Putuskan berapa orang yang bisa kau bawa untuk menjadi tamu mereka!" Ujar Dion pada anaknya
"Melihat kekuatan empat orang itu yang cukup berbahaya. ditambah dengan empat ribuan lebih petarung yang mereka miliki, Draco memutuskan untuk membawa 400 orang pengawal pilihan kesana ."
"Sementara untuk berjaga jaga, siagakan 200 orang lagi di tempat ini."
"Jika keadaan mendesak, maka mereka akan ditarik, dan langsung bergabung dengan yang sudah dipersiapkan sebelumnya."
"Kepada kakek Adi juga paman Iron!. Pilih orang orang terbaik kita!"
"Pastikan bahwa mereka dalam keadaan sehat, dan siap untuk bertarung!"
"Aku tidak mau ada yang menjadi korban saat pertarungan terjadi, karena ketidak siapan mereka!"
"Untuk kakek Abi!, Draco mengandalkan kemampuan kakek juga bibi Jeny untuk menghadapi dua orang saudara kembar itu."
"Sementara dua yang lainnya, serahkan padaku!"
"Cuma hati hati!.Kekuatan sihir mereka berdua bersumber dari kitab Kalamurka, walau kekuatan mereka belum begitu sempurna."
"Tapi jika terkena sihir itu, bisa membuat lawannya hilang kesadaran, atau minimal terluka!" Ucap Dragon memberi pengarahan. Lalu diam sejenak, dan menunggu apa reaksi dari orang orangnya. Tak lama sesudah itu. dia kembali menyambung perkataannya
"Ingatlah. Jika lawan sudah hilang keseimbangan, maka musuh akan mudah menghabisi kalian!"
"Oleh karena itu aku berpesan. Saat pertarungan terjadi, jauhi orang tersebut, dan sedaya upaya menghindari bentrok dengannya!" Sambung Dragon lagi memberi penekanan
"Siap laksanakan tuan muda!" Jawab yang diberi perintah patuh. Kemudian memutuskan untuk bersiap siap. Termasuk juga yang lainnya
***
Empat jam kemudian. 400 orang yang diinginkan oleh Dragon, sudah siap untuk diberangkatkan. Begitu juga dengan 200 orang lagi yang ditugaskan untuk bersiaga, bila sewaktu waktu dibutuhkan, tapi mereka akan diberangkatkan diwaktu yang tidak bersamaan
Pengawal pengawal pilihan itu terdiri dari antara lain, Adiwilaga, Abhicandra, Hans, Leon, Jenifer, Taraka, juga senior senior lainnya, Langit, Awan dan Bumi, ditambah Eric serta Rudolf tidak ketinggalan. Dilengkapi pula dengan tiga pendekar Shanghai, Anjani dan dua belas bawahannya juga ikut serta
Selain itu, ikut juga lima guru muda dan lima guru senior perguruan Wahyu Taqwa, dan lima puluh murid pilihan yang kemampuan tempurnya tidak diragukan lagi
Bukan hanya itu saja yang dibawa oleh Dragon. Bersama dengannya juga ada 100 petarung, yang terdiri dari puluhan ninja, samurai juga puluhan assassin, yang kemampuan tempur mereka juga sangat mumpuni dan sangat mematikan
Sementara yang lainnya. Seratus diantara mereka terdiri dari pengawal yang biasa bertarung dengan menggunakan senjata api
Mereka itu adalah mantan tentara regular, dan ada puluhan mantan tentara bayaran dari berbagai belahan dunia, yang sengaja keluar dari kesatuannya, untuk bergabung dengan Birawa Group, guna mendapatkan kepuasan dalam tiap pertarungan
Sudah sering mereka ditugaskan untuk menyelesaikan konflik di tiap daerah, dimana ada orang atau kelompok yang coba ingin mengganggu jalannya usaha Birawa Group, untuk berkembang dan invasi pada usaha baru
Tiap mereka dikirim, tidak pernah terdengar ada yang gagal atau tidak berhasil. Rata rata kelompok yang mereka datangi selalu menyerah sebelum bertarung, dan direkrut menjadi bagian dari Birawa Group, walau bukan anggota tetap
Kini seratus orang itu disiapkan untuk menghadapi kelompok Reksa dan Rekso, ditambah dengan dua lainnya yaitu Verrel dan Alisha Wolf, di suatu negara Asia tengah dan timur jauh
Mendengar mereka akan diikutsertakan dalam penyerangan, bahkan sudah dipilih, membuat semangat mereka kembali bangkit, dan sudah tidak sabar untuk segera diberangkatkan
Mereka para pengawal pilihan itu sangat loyal pada penguasa Birawa Group, dan siap mati demi membela tuannya
Tidak ada keraguan sedikitpun di hati mereka. Bahkan mereka akan sangat kecewa jika tidak terpilih. Mereka benar benar sudah siap luar dalam untuk bertarung, dan sekarang sedang dikumpulkan di aula latihan, dan kelihatan sangat bersemangat sekali
Disaksikan oleh tuan Birawa, Dion, Ivory, Emily juga yang lainnya. termasuk Maya, Dragon memberikan instruksi apa yang harus dilakukan oleh mereka saat itu, sambil mengecek kesiapan pasukannya
Tak lama kemudian setelah semua persiapan dirasa cukup, Dragon segera merilis kekuatan Wahyu Taqwa nya di level yang cukup tinggi, agar bisa membawa pengawal dalam jumlah banyak, dan mampu menempuh jarak yang cukup jauh
Seketika di ruangan itu, muncul lingkaran aura yang sangat besar. Berwarna biru muda, dibalut dengan warna kuning emas dan merah jingga, dan segera melingkupi 400 orang itu
Tak lama kemudian, seluruh orang yang dilingkupi oleh aura tersebut tersedot masuk, dan menghilang dalam seketika
Orang orang yang tidak ikut pergi, hanya berdiri diam. Tapi dalam hati mereka membatin penuh kekaguman, termasuk lah Dion, tuan Birawa, Ivory dan Emily, Maya serta yang lainnya
Sekitar tiga puluh detik hal itu berlangsung, dan tidak ada yang berusaha memulai percakapan
Namun tak lama kemudian, terdengar sebuah suara yang cukup dikenal, dengan kalimatnya yang mengandung kekhawatiran serta pengharapan
"Semoga perjalanan mereka lancar, dan tidak menemui hambatan yang berarti, serta kembali dengan selamat!" Ucapnya lirih pada diri sendiri
Kemudian diam tak bergerak, sambil melamun jauh, memikirkan nasib anaknya saat bertemu dengan musuh, yang dikabarkan kuat itu
Melihat dan mendengar istrinya gundah begitu, Dion berkata dengan lemah lembut pada Ivory. "Mama tenang saja!. Papa yakin Draco dan orang orang kita akan kembali dengan selamat."
"Tugas yang lebih berat saja berhasil dia selesaikan, apalagi yang ini!"
"Papa yakin musuh yang akan dihadapi tidak begitu kuat, karena Draco kelihatan tenang tenang saja saat mengucapkannya tadi"
"Jadi jangan terlalu khawatir dengan kepergiannya kali ini." Respon Dion mencoba menenangkan hati istrinya itu
"Benar apa yang dikatakan oleh Dion itu cucuku. Draco bukan lah anak kemarin sore dalam hal pertarungan."
"Banyak musuh yang jauh lebih kuat saja dibuat tidak berdaya olehnya."
"Kakek yakin, kali inipun Draco akan tetap menang, dan kembali dengan membawa kemenangan yang besar." Sambung tuan Birawa mantap
"Semoga saja begitu!" Respon Ivory penuh keraguan. Karena saat mengucapkannya, sambil berlinang air mata, walau berusaha disembunyikannya
"Ibu!" Tegur Dyah keheranan
"Ibu tidak apa apa nak!. Ibu cuma khawatir dengan keselamatan kakak mu saja."
"Karena hampir setengah tahun ini, dia tidak pergi kemana mana."
"Tapi kali ini entah mengapa. hati ibu merasa sangat khawatir sekali!" Ucap Ivory menjawab keheranan anak gadisnya itu, dan diucapkan secara perlahan
Walau Dyah masih berusia lima tahun, tapi sudah tahu tentang kehidupan. Namun tidak begitu banyak yang diketahuinya
Termasuk dengan kepergian kakak nya kali ini. Tapi yang bersemayam dalam tubuhnya, jelas saja mengetahui. Dia adalah Prameswari, seorang ratu disebuah kerajaan besar tempo dulu, dan pernah bertarung dengan Dragon, walau akhirnya kalah. Karena yang dihadapinya saat itu, adalah seorang pangeran yang sakti mandraguna, dan tidak mempunyai lawan yang seimbang dengannya. Tapi saat itu terjadi, dia belum menjadi raja di tanah Jawa
Saat Dragon belum pergi, dia sudah sampai duluan di tempat dimana Reksa dan Rekso berada. Dan dia sangat memaklumi tentang apa yang dikuatirkan oleh Ivory itu
Kepergian Prameswari, tentu saja diketahui oleh Dragon, tapi dia membiarkannya saja, karena hal itu dianggap baik, dan menguntungkan buat Dragon dan anak buahnya
"Pantas saja ibunya tuan pangeran sangat khawatir kali ini."
"Orang yang akan dia hadapi, memang benar benar kuat!"
"Jika pangeran tidak hati hati, orang orang ini bisa mencelakainya!"
"Sebelum yang mulia sampai, lebih baik ku cegat dia di jalan, untuk sekedar mengingatkan saja." Ucap Prameswari untuk diri sendiri
Tak lama kemudian siluet nya menghilang, dan pergi dari markas organisasi itu, untuk menemui Dragon melalui aura kesadarannya
"Salam pangeran!. Mohon berhenti sebentar!" Ucap Prameswari melalui aura kesadarannya
"Ada apa Wari?. Kenapa kau menghentikan perjalanan ku?" Ucap Dragon pura pura tidak tahu, dan bersikap seolah olah keheranan Kemudian segera menghentikan perjalanannya. dan menunggu jawaban dari orang yang ditanyai nya itu
"Mohon maaf yang mulia. Saya hanya sekedar mengingatkan!, bahwa orang yang ingin tuan datangi, mempunyai kekuatan yang tidak biasa."
"Di dalam tubuh kurusnya itu, bersemayam raja iblis yang sangat kuat, dan siap ******* siapa saja yang ingin mencelakai tuannya!" Jawab Prameswari apa adanya
"Itu aku tahu!, dan kedatangan ku ke sana karena ingin menangkap raja iblis itu!"
"Dulu dia sempat kabur, saat akan aku segel."
"Tapi kali ini aku berharap dia tidak bisa kabur lagi, karena sebelum berangkat tadi juga ditengah perjalanan, aku sudah memasang formasi penghancur roh!" Jawab Dragon tenang tenang saja
"Pantesan tadi aku merasakan hawa panas saat ingin keluar dari wilayah itu!"
"Ternyata tuan telah memasang formasi tersebut." Respon Prameswari ketakutan
"Kau tenang saja Wari!. Formasi itu tidak akan mencelakai roh yang tidak berniat jahat, termasuk dirimu ini "
"Tapi jika raja iblis yang melaluinya, maka dia akan terbakar, walau sehebat apapun ilmu nya!" Ucap Dragon enteng
"Jadi tuan bisa memusnahkan jiwa yang mengelilingi ketua organisasi itu?" Tanya Prameswari penasaran
"Tentu saja bisa!. Selain jiwa iblis itu tidak ada lagi yang perlu dikuatirkan."
"Dua orang saudara kembar itu, bisa diatasi oleh Abhicandra dan muridnya."
"Sedangkan sisanya, pengawal pengawal cucuku ini, sudah cukup untuk meratakan orang orangnya, termasuk markas yang akan kami tuju itu!"
"Jadi kau tenang saja! dan segera kembali ke tubuh adik ku, serta latih dia dari dalam!" Jawab Dragon mantap
"Siap laksanakan yang mulia pangeran!" Jawab Prameswari patuh. Kemudian menghilang dari pandangan, dan kembali ke kota emas
"Ayo kita lanjutkan perjalanan!" Ucap Dragon pada anak buahnya, yang tengah berdiri keheranan. Namun tak satupun yang berani untuk bertanya
***
Sementara itu di tempat lain, terlihat kerumunan orang yang lumayan banyak. Terdiri dari berbagai lapisan kekuatan
Ada yang berpakaian ala ninja, tentara, assassin dan samurai. Ada juga yang berpakaian karateka, petinju, pegulat juga yang lainnya
Rata rata mereka berperawakan tinggi tegap, sangar dan tidak ramah
Sekilas terlihat, bahwa mereka sudah sangat terlatih, dan siap untuk bertarung
Dihadapan mereka, ada dua puluh orang yang berpakaian lain, mirip seperti pekerja kantoran, dan kelihatan kalem. Tapi jangan salah, mereka adalah master di bidangnya
Sementara di depannya lagi, berdiri ketua organisasi. Mereka adalah Reksa, Rekso Verrel dan Alisha Wolf
Salah satu diantara mereka, terlihat sedang memberi pengarahan, sebelum tiga hari berangkat ke kota emas
Dalam pengarahan itu, Rekso yang menjadi ketua utama organisasi cabang tersebut berkata. "Kalian kami pilih, karena sudah terbukti mempunyai talenta yang cukup mumpuni dalam tiap pertarungan!"
"Kepada kalian aku tugaskan, untuk merebut perusahaan Birawa Group, dan habisi orang orangnya!"
"Jangan sisakan satupun yang hidup, termasuk orang yang telah membuat ketua utama kita susah!"
"Melalui ku juga tiga yang lainnya ini. aku yakin tak satupun kekuatan yang mampu bertahan!"
"Ditambah dengan kekuatan kalian. Aku yakin Birawa Group akan takluk dalam sekejap!"
"Benarkah?. Apa kalian mempunyai kemampuan untuk itu?" Ucap seseorang dengan suara keras, dan mengandung aura penekanan yang sangat kuat sekali
"Si si siapa kau?" Respon Rekso ketakutan, dan berusaha bertahan dari tekanan itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo....
2023-01-21
0
Aliono Yandi
ingat,,api kecil itu bisa jadi besar
2022-12-07
0
Aliono Yandi
habisi saja mereka dragon
2022-12-07
0