Petir api biru

Swush!

Bug!

"Hugh!"

"Terlalu banyak omong kau!" Ucap Bumi merasa geram

"Ilmu baru seumur jagung sudah berlagak di depan ku!" Ucapnya lagi. Lalu kembali meluruh kearah komandan tersebut, dan berniat ingin langsung menghabisinya

Tapi langkah Bumi dihalangi oleh seorang komandan lain. Dengan marah dia berkata. " Lawan mu adalah aku!" Ucapnya menantang

"Oh!. Kebetulan tangan ku sudah gatal, ingin meremukkan mulut mu yang sombong itu!"

"Sudah terlalu lama menganggur, jadi agak sedikit kaku"

"Kebetulan kau datang, sekalian sebagai tempat karung latihan ku."

"Ayo kesini!. Biar aku kasi hadiah !" Jawab Bumi penuh ejekan

"Dasar manusia rendah!."

"Hiaat!" Teriak komandan tersebut emosi, karena tidak dianggap besar oleh lawannya. Tapi..

Plak!

Deez!

Bhug!

"Aarrkh!" Teriaknya kuat kuat. Lalu diam tak bergerak. Mati!

Hanya dengan satu kali tangkisan, dan dua kali pukul di tempat yang paling vital, komandan yang tadi menghalangi langkah Bumi mati seketika

Padahal sejatinya dia merupakan seorang petarung kuat. yang menempati rangking keempat setelah komandan Raju. Orang yang tadinya mau dihabisi oleh Bumi karena kesombongannya

Karena kekuatannya itulah dia diangkat menjadi seorang komandan, dengan jumlah bawahan mencapai dua ratus orang

Tapi kini dia telah mati, ditangan seorang komandan yang bernama Bumi, yang merupakan komandan pasukan elit Birawa Group. Tim yang terkenal kompak dan solid, hanya dengan dua kali pukulan

Anak buahnya yang melihat itu, tentu saja menjadi marah. Dengan beringasnya mereka meluruh ke arah Bumi, dan berniat ingin mengeroyoknya

Tapi justru tindakan mereka yang ceroboh seperti itu, menyebabkan nyawa mereka melayang. Musuh yang sedang mereka hadapi dengan mudahnya memberikan serangan. Apalagi orang yang dihadapinya cukup kuat sekali

Bagaimana tidak kuat. Orang tersebut adalah Ling Shia, Ling Ma dan Ling Hwa. Ditambah dengan Anjani dan dua belas anggota elitnya, serta beberapa petarung lainnya

Dengan mudahnya mereka menghabisi anak buah komandan itu, dan tidak diberi kesempatan untuk melawan

Sedangkan komandan Raju, yang kekuatannya menempati urutan ketiga, yang tadinya melawan Bumi juga bernasib sama

Nyawanya melayang setelah terkena tendangan cukup kuat, yang dilancarkan oleh Bumi di bagian dada, dan mati seketika pula

Melihat itu, Wisanggeni juga yang lainnya, yang sejak dari tadi hanya memantau jalannya pertarungan, menjadi sangat marah. Di depan matanya sendiri, anak buah yang selalu dibanggakan nya itu dihabisi, dan mati meregang nyawa, tanpa bisa berbuat apa apa

Tanpa berkata sepatah katapun, langsung berlari cepat menuju ke arah Bumi, dan langsung menyerangnya

Wus!

Plak!

Bam!

"Argh!" Teriaknya tertahan. Kemudian mundur terhuyung kebelakang, dengan seribu tanda tanya

Tak lama kemudian terdengar seseorang berkata. "Jangan membokong seperti itu!"

"Lawan mu adalah aku!"

"Kemari lah!. Biar aku ajari, bagaimana caranya bersikap sopan pada orang yang lebih tua!" Ucap Jenifer penuh ejekan

"Lagi lagi kau!. Katakan apa mau mu menghadang ku!" Tanya Wisanggeni marah

"Tentu saja ingin menghajar mu!" Jawab Jenifer menyakitkan

"Kurang ajar!. Nampak nya kau harus diberi pelajaran, agar tidak bersikap sombong dihadapan ku lagi!" Respon Wisanggeni semakin emosi

"Tergantung kau mampu atau tidak!" Jawab Jenifer mengejek lagi

Mendengar itu Wisanggeni menjadi semakin emosi. Kemudian merilis ilmu tertingginya, yaitu sihir api biru sampai ke level puncak

Mendadak udara ditempat itu menjadi panas, dan waktu seakan berhenti. Sedetik kemudian angin berhembus cukup kencang, hingga membuat kobaran api yang dibuat oleh Wisanggeni menjadi semakin besar, dan meliuk liuk sangat menakutkan

Banyak orang yang terpengaruh oleh tekanan kekuatan itu. Termasuk Anjani dan tiga petarung Shanghai, juga termasuk Bumi, Awan dan Langit, walau masih pengaruh tersebut masih bisa dihalau oleh kekuatan kesadaran mereka

Rudolf, Eric dan puluhan petarung Birawa Group lainnya, juga terkena imbasnya. Mereka yang saat itu tengah menghadapi gempuran ribuan petarung pihak musuh menjadi sedikit lengah. Hingga ada dua orang anak buahnya terkena pukulan cukup keras, dan terlempar jauh walau tidak sampai mati

Semua itu karena tekanan aura sihir api, yang dikeluarkan oleh Alisha atau Wisanggeni. Wanita cantik yang berjuluk Iblis Api tersebut

Dragon yang melihat itu segera bertindak. Dengan cepat mengirimkan formasi perlindungan, agar api yang muncul dari tubuh Wisanggeni, tidak mempengaruhi jalannya pertarungan

Sedangkan Jenifer yang saat ini ada di depan Wisanggeni, hanya diam saja, dan tidak terpengaruh oleh hawa panas api yang muncul dari sekujur tubuh lawannya

Sebagai jelmaan Phoenix api. tentu saja api lemah seperti itu tidak berpengaruh apa apa baginya. Malah semakin membuat tubuhnya nyaman

Alisha atau Wisanggeni yang melihat itu menjadi sangat heran. Dia tidak habis pikir, bagaimana seorang Jenifer, yang dia nilai lemah itu tidak terpengaruh oleh api yang diciptakannya

Padahal biasanya, lawan yang dituju akan merasa terbakar, dan keberaniannya mendadak hilang. Lalu menyerah kalah, dan segera dihabisi oleh Wisanggeni, walau mereka sudah menyerah

Namun kali ini situasinya berbeda. Lawannya tidak terpengaruh sama sekali

Karena rasa penasarannya yang cukup tinggi, Wisanggeni segera mengedarkan pandangannya ke seluruh arena pertempuran. Begitu dia memandang kearah lain, dia juga semakin tercekat diam

Pertempuran yang diperkirakan akan berhenti karena tekanan sihir apinya, terus saja berlangsung, tanpa takut hawa panas yang ditimbulkannya

Ini benar benar diluar dugaan, dan membuatnya merasa heran. Bagaimana sihir api panas yang selalu dibanggakannya itu, tidak bekerja dengan baik, dan mampu mempengaruhi orang orang sekitarnya

Karena kejadian itu, semakin membuat Wisanggeni menjadi emosi. Tanpa menunggu lawannya siap, langsung saja menyerang Jenifer dengan segenap kemampuannya

Tapi langkahnya mendadak berhenti. Didepannya muncul siluet Phoenix api, yang ukurannya cukup besar sekali, dengan paruhnya yang tajam, dan kuku kukunya yang tajam pula

Pandangan matanya sangat mengancam, dan api yang muncul di sekujur tubuhnya mampu menekan api yang diciptakan oleh Wisanggeni

Namun aura kekuatan tersebut tidak sampai merembes keluar, karena Dragon sudah memasang formasi disekitar pertarungan mereka

"Siapa kau sebenarnya?"

"Bagaimana mahluk mengerikan itu bisa ada padamu?" Tanya Wisanggeni sudah mulai takut

"Kau tidak perlu tahu siapa aku perempuan iblis!"

"Persiapkan saja diri mu untuk mati!" Jawab Jenifer cukup menyakitkan

"Hahahaha!. Jangan mimpi akan dengan mudah membunuhku perempuan sombong!"

"Kalau tadi aku sempat terpental, itu karena kau membokong ku dari belakang!"

"Tapi sekarang tidak akan lagi!"

"Aku mahluk keabadian, dan tidak akan mati selagi api ini tidak padam!" Respon Wisanggeni malah membuka kelemahannya sendiri

"Dasar bodoh!. Rasakan tamparan ku ini!" Ucap Jenifer merendahkan. Lalu merentangkan kedua tangannya seperti akan terbang, dan menghempaskan ke depan

Khiaakk!

Siluet burung Phoenix yang ada dibelakang nya pun ikut bereaksi. Kepakan sayapnya yang kuat menghantam tubuh Wisanggeni. Tapi entah bagaimana caranya, tiba tiba tubuh Wisanggeni berpindah tempat, dan balik menyerang Phoenix api itu

Pertarungan dahsyat segera terjadi. Baku hantam dan saling serang antar keduanya, terlihat sangat mengerikan

Api melawan api. Sihir api di lawan dengan semburan api, yang keluar dari paruh burung Phoenix. Tapi sejauh ini, Wisanggeni masih berhasil menghindarinya. Namun dia tidak berani bentrok langsung dengan semburan api tersebut

Semua orang yang melihat pertarungan mereka, sedikitpun tidak menyangka, bahwa Wisanggeni mampu mengimbangi jurus jurus yang dilancarkan oleh Jenifer

Melihat itu, Wisanggana yang belum mau turun tangan karena ingin mengawasi adik nya bertarung menjadi senang, begitu juga dengan Reksa dan Rekso

Mereka secara diam diam mengirimkan kekuatan. Sedangkan Wisanggana mengirimkan suara melalui hati dan pikirannya, agar adiknya tidak di celakai oleh lawannya

Dragon yang menyadari tindakan dari Wisanggana juga dua orang lainnya yang curang itu, memberikan perintah pada Abhicandra agar turun tangan

"Kacau kan konsentrasi mereka, terutama anak itu. Biar dia tidak bisa lagi memberikan tunjuk ajar pada perempuan api tersebut!" Ucapnya pada Abhicandra

"Siap laksanakan tuan muda!" Jawab Abhicandra patuh. Kemudian merilis kekuatannya, untuk menghantam balik kekuatan lawan, yang saat ini tengah sibuk membantu Wisanggeni

"Kurang ajar!. Ada yang berniat membokong ku!" Teriak nya marah

"Ada apa Gana?. Kenapa kau berteriak begitu?" Tanya Reksa pura pura keheranan

"Ada orang yang ingin mencari gara gara dengan ku ayah!"

"Tapi aku tidak tahu siapa orang itu!" Jawab Wisanggana berterus terang

"Mungkin salah satu dari belasan orang itu."

"Ayah lihat tadi dia sempat komat Kamit, seperti sedang membaca mantra!" Sambut Reksa apa adanya

"Yang mana satu ayah?" Tanya Wisanggana pula

"Orang yang berpakaian putih putih panjang itu."

"Kemungkinan dialah orangnya yang telah mengganggu mu tadi!" Jawab Reksa cepat

"Kurang ajar!. Gara gara dia konsentrasi ku jadi buyar!"

"Kalau aku tidak mampu menghabisinya, jangan sebut aku raja sihir!" Respon Wisanggana marah

"Jangan kau melotot seperti itu anak muda!"

"Sebaiknya kau perhatikan saja adik mu itu!"

"Kulihat dia sudah terdesak, dan kemungkinannya sebentar lagi akan mati!" Ucap Abhicandra mengingatkan

Benar saja apa yang dikatakan oleh Abhicandra itu. Di depan mereka pertempuran antara Jenifer dan Wisanggeni sudah terlihat berat sebelah

Banyak pukulan, tendangan dan cakaran serta hantaman sayap burung Phoenix masuk mengenai tubuh Wisanggeni, hingga membuat tubuh nya banyak mengalami luka

Melihat itu Wisanggana menjadi murka. Kemudian tanpa berpikir panjang terjun ke tengah arena, dengan niat ingin membantu adiknya

Namun langkahnya mendadak berhenti, karena secara tiba tiba Abhicandra sudah ada di depannya

"Lawan mu adalah aku anak muda!"

"Kebetulan tubuh tua ku ini sudah lama tidak digerakkan."

"Jadi izinkan aku untuk berolahraga sejenak dengan mu!" Ucap Abhicandra menohok sekali

"Dasar orang tua tidak tahu diri!. Sudah tua bukannya istirahat, malah senang berkelahi!"

"Kemari lah!, kalau kau benar benar ingin aku hajar!" Respon Wisanggana ketus

"Oh dengan senang hati!. Kebetulan aku juga ingin menghajar anak muda sombong seperti mu!" Balas Abhicandra tidak kalah ketus pula

"Bersiaplah!. Tubuh tua mu akan aku bakar dengan Sagara Geni ku ini!"

"Ucapkan kata kata terakhir mu, agar anak cucu mu tahu, bahwa kau mati di tangan orang kuat seperti ku!"

"Tapi catat baik baik, agar kau tidak mati penasaran!"

"Nama ku Verrel Wolf, atau yang orang kenal dengan sebutan Wisanggana!"

"Jika kau mati hari ini, katakan pada keturunan mu, agar mereka mencari ku untuk membalaskan dendam."

"Niscaya mereka pun akan aku kirim ke neraka seperti mu!" Ucap Wisanggana penuh ancaman, serta terkesan sangat merendahkan sekali

"Oh ho!. Mengerikan sekali!" Respon Abhicandra pura pura takut

Entah mengapa kali ini dia senang meledek calon lawannya, hanya sekedar ingin menguji, apakah lawannya mempunyai pengendalian jiwa yang tenang atau tidak

Ternyata apa yang dia harapkan tidak sesuai harapan. Lawannya itu mempunyai temperamen yang kasar. dan mudah terpancing emosi

Jika demikian halnya, maka mudah bagi Abhicandra untuk menghadapi sihir tingkat tinggi, yang berasal dari kitab Kalamurka, hasil curian yang dilakukan oleh leluhur Wisanggana tersebut

"Tunggu apa lagi Abi!. Mau sampai kapan kalian berbincang seperti itu!"

"Cepat habisi anak sombong itu, agar yang lain cepat masuk gelanggang!" Ucap Adiwilaga memberi teguran

"Siap senior!" Jawab Abhicandra bercanda

Setelah berkata seperti itu.Tanpa ba-bi-bu lagi. Abhicandra langsung menyerang Wisanggana, dengan ilmu yang hampir sama dengan ilmu Sagara Geni milik lawannya. Cuma bedanya berbentuk seperti petir yang meliuk liuk di udara

Aura yang ditimbulkan oleh ilmu itu sangat mengintimidasi sekali. Banyak orang yang berada di dekat pertarungan itu menjadi terpengaruh, apalagi setelah Wisanggana juga mengeluarkan ilmu andalannya

Sekejap saja terjadi benturan dua tenaga dalam tingkat tinggi, yang dikemas dengan ilmu yang dinamai dengan Sagara Geni, dan ilmu petir biru milik Abhicandra

Suara benturan itu sangat memekakkan telinga. hingga membuat pertempuran berhenti seketika. Tapi pertarungan antara Jenifer dan Wisanggeni, tidak terlalu terpengaruh

Mereka terus saja bergerak lincah, sesekali melemparkan api berwarna biru, dan dibalas dengan semburan api berwarna biru juga, yang bercampur dengan api berwarna merah milik Jenifer

Suasana pertarungan antara mereka, benar benar membuat orang orang merasa kagum. Tapi dalam hati mereka merasa ngeri

Jika mereka yang berhadapan dengan salah satu diantara mereka, mungkin sudah lama mereka mati

Api berhadapan dengan api, bukan malah berhadapan dengan air atau es. Tapi itulah kenyataannya

Namun kedudukan Jenifer sekarang jauh lebih mendominasi. Tiap dia bergerak, atau siluet burung Phoenix nya menyerang dengan paruh, cakar dan semburan apinya, Wisanggana selalu merasakan kesakitan

Hingga pada suatu ketika, saat kakaknya sedang bertarung, dan sedikit terdesak oleh serangan Abhicandra, saat itulah pukulan sekuat tenaga Jenifer, yang dilapisi dengan aura tenaga dalam tingkat tinggi masuk, dan melesak lurus hingga menembus dada Wisanggeni

Seketika itu pula dia mati, dengan mata melotot tidak percaya. Belum apa apa dia sudah mati, ditangan seorang gadis yang seumuran dengannya

Kalau masalah pengalaman mungkin dia kalah, tapi dalam masalah ilmu mungkin dia seimbang dengan Jenifer. Tapi perkiraannya jelas salah

Jenifer ilmunya jauh lebih tinggi dan banyak dari ilmu Wisanggeni. Cuma saat ini, Jenifer mengalami kesulitan, karena gerakan Wisanggeni yang lincah, dan menguasai medan pertempuran

Dilain pihak Wisanggana juga demikian. Di markasnya sendiri dia lebih mendominasi. Tapi saat adiknya terkena pukulan telak seperti itu. Membuat konsentrasinya menjadi buyar

Saat itulah sambaran petir biru, yang keluar dari tangan Abhicandra mengenainya

Sontak saja tubuhnya terlempar, dan jatuh didekat Reksa, ayah angkatnya itu

Terpopuler

Comments

Edy Nurmala

Edy Nurmala

Mainkan Dragon

2023-03-18

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2023-01-21

0

Aliono Yandi

Aliono Yandi

ayo bumi,,pecahkan kepala mereka

2022-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana jangka panjang
2 Perselisihan
3 Dragon gugup
4 Seni Bela Diri Taiji
5 Sulit memutuskan
6 Raksa dan Api
7 Dendam turunan
8 Naluri seorang ibu
9 Terbongkar semua
10 Apakah kau kacungnya
11 Petir api biru
12 Nyawa Pati terancam
13 Pukulan raja Bajra
14 Keris kyai Sengkelet
15 Masih ada musuh lain
16 Halusinasi
17 Penyusup amatir
18 Menyusun rencana
19 Ada saja yang mencari masalah
20 Langkah Seribu Bayangan
21 Sosok penolong
22 Sudah jatuh ketimpa tangga pula
23 Sisi lain Dragon
24 Mewujudkan rencana
25 Sadarlah kau hai orang tua!
26 Itulah jalan cintaku
27 Mengakui
28 Ivory dilawan
29 Hari pertama yang bermasalah
30 Pecundang bergaya
31 Masuk dalam kelompok
32 Terkena formasi dan wanita licik
33 Takluk tanpa terluka
34 Mulai bereaksi
35 Lokasi mereka ditemukan
36 Masuk perangkap
37 Angin kilat dan petir
38 Pekerjaan nyaris mustahil
39 Pendekar Semesta
40 Mendapat pengikut baru
41 Pekerjaan besar
42 Kota belum bernama
43 Ilmu menggandakan
44 Kota Naga
45 Naga Pertala dan naga Seruni
46 Pahlawan super
47 Mereka terluka
48 Akhirnya menang
49 Inti Pedang Pemesta
50 Jurus aneh
51 Membuat kota lagi
52 Ilmu kepalan batu
53 Teknik Mata Elang
54 Gunung emas
55 Realisasi dan tantangan Damaji
56 Kelompok semut
57 Teknik Penghancur
58 Pertarungan
59 Meminta pengampunan
60 Pertolongan tepat waktu
61 Pemimpin agung
62 Seribu Pedang vs Perisai Abadi
63 Tubuh Dragon terbakar
64 Diajak bergabung
65 Anak tidak berbakti
66 Perempuan bermulut kotor
67 Konflik kecil ditengah kota
68 Pendukung yang kuat
69 Asal usul kerajaan atas langit
70 Titisan Dewi Pringgadani
71 Putri Kipas Kumala
72 Ditya Prabu kembali pusing
73 Raja dan penghulu senjata
74 Memberikan pilihan
75 Tak terkalahkan
76 Di cegat di saat yang salah
77 Bisnis memang mengerikan
78 Balaraja melarikan diri
79 Bernostalgia
80 Kristal Piramida Emas
81 Pengemis dari Utara
82 Ratu Serigala
83 Terlalu sombong
84 Kagum yang berlebihan
85 Berniat melarikan diri
86 Kalam Sejati Penciptaan
87 Perdebatan sengit
88 Raja Bayangan
89 Pulau Hantu
90 Siluman Darah
91 Iblis Kematian vs Semesta Dewi Nirwana
92 Kaisar Pedang
93 Wejangan Eyang Prabu
94 Kampung Rawa Buaya
95 Usaha besar Dragon
96 Hari pertama yang bermasalah
97 Menyelidiki jati diri Dragon
98 Kalah gertak
99 Saling mengancam
100 Ternyata Inkontinensia
101 Manusia jenius sejagat raya
102 Jangan ketawa, punyaku kecil
103 Master yang sebenarnya
104 Minta diangkat menjadi murid
105 Tabib semesta
106 Dragon sangat terkenal
107 Niat jahat
108 Lola kesurupan
109 Mulai melunak
110 Tanda tanda suka
111 Jangan coba coba
112 Rambaya dan Clara beraksi
113 Clara mau diculik
114 Tubuh Ariandi dimasuki jiwa siluman
115 Dewa kera yang jumawa
116 Dragon kalah dan terluka
117 Abdi ku adalah kau bukan aku
118 Ditundukkan
119 Tidak mempan diintimidasi
120 Meminta bantuan Dragon
121 Mulai jadi pahlawan
122 Kedatangan tamu Penting
123 Orang kaya yang sesungguhnya
124 Dragon cari masalah
125 Dragon dilawan
126 Tidak mendapatkan pelayanan yang baik
127 Baru tau rasa dia
128 Baru terbuka rahasia
129 Berdebat tentang perasaan
130 Mencari jalan tengah
131 Dyah dilawan
132 Terbang di dunia jiwa
133 Bertingkah aneh
134 Ancaman serius mulai muncul
135 Upasama melawan dewa judi Cina
136 Jumlah taruhan yang fantastik
137 Dibuat bangkrut daripada dihabisi
138 Giok keberuntungan
139 Selesai tanpa perlu turun tangan
140 Dragon direndahkan
141 Kan tahu akibatnya?
142 Profesor yang arogan
143 Mengatur rencana
144 Permainan dimulai
145 Misi terus berlanjut
146 Sulit memutuskan
147 Tugas yang berat
148 Bumi tampil menyakinkan
149 Bumi kok dilawan
150 Atas Nama Cinta
151 Taman larangan
152 Mustika raja naga
153 Dyah dalam masalah
154 Ditolong malah tak senang
155 Orang orang sombong
156 Dyah jadi taruhan
157 Dragon di ancam
158 Dyah jadi perhatian
159 Sombong dan Arogan
160 Satu masalah lagi sudah selesai
161 Kembali Rungsing
162 Antara Rosmita dan dokter Nara
163 Hampir ketahuan
164 Dragon lulus
165 Ketua tim penguji
166 Meminta identitas
167 Gejolak istana atas langit
168 Menuju perang besar
169 Perubahan wujud kedua
170 Percobaan pembunuhan
171 Kejahatan sistematis lawan bisnis
172 Akibat berani melawan
173 Ditemukan banyak kecurangan
174 Rontok satu satu
175 Bangkrut semua
176 Bukit keberuntungan
177 Bangsa Denawa
178 Mengangkat saudara
179 Pandangan semu
180 Menuju kemenangan
181 Tuan Penguasa Naga
182 Fenomena alam
183 Strategi Bisnis
184 Perombakan
185 Hajar saja
186 Rencana membeli pulau
187 Pulau pertahanan
188 Realisasi dan ancaman
189 Banyak yang tidak senang
190 Di umpamaan nyamuk
191 Serangan yang tiba-tiba
192 Perang lanjutan
193 Man vs Alien
194 Baru ada lawan
195 Teknik Kekosongan Semesta vs Jurus membakar jiwa
196 Sang Naga Dunia
197 Perisai neraka
198 Push Maha Kuasa
199 Tinju bayangan langit
200 Inti kekuatan semesta
201 Sisa sisa kekacauan
202 Memberi pelajaran
203 Domain kekuasaan
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Rencana jangka panjang
2
Perselisihan
3
Dragon gugup
4
Seni Bela Diri Taiji
5
Sulit memutuskan
6
Raksa dan Api
7
Dendam turunan
8
Naluri seorang ibu
9
Terbongkar semua
10
Apakah kau kacungnya
11
Petir api biru
12
Nyawa Pati terancam
13
Pukulan raja Bajra
14
Keris kyai Sengkelet
15
Masih ada musuh lain
16
Halusinasi
17
Penyusup amatir
18
Menyusun rencana
19
Ada saja yang mencari masalah
20
Langkah Seribu Bayangan
21
Sosok penolong
22
Sudah jatuh ketimpa tangga pula
23
Sisi lain Dragon
24
Mewujudkan rencana
25
Sadarlah kau hai orang tua!
26
Itulah jalan cintaku
27
Mengakui
28
Ivory dilawan
29
Hari pertama yang bermasalah
30
Pecundang bergaya
31
Masuk dalam kelompok
32
Terkena formasi dan wanita licik
33
Takluk tanpa terluka
34
Mulai bereaksi
35
Lokasi mereka ditemukan
36
Masuk perangkap
37
Angin kilat dan petir
38
Pekerjaan nyaris mustahil
39
Pendekar Semesta
40
Mendapat pengikut baru
41
Pekerjaan besar
42
Kota belum bernama
43
Ilmu menggandakan
44
Kota Naga
45
Naga Pertala dan naga Seruni
46
Pahlawan super
47
Mereka terluka
48
Akhirnya menang
49
Inti Pedang Pemesta
50
Jurus aneh
51
Membuat kota lagi
52
Ilmu kepalan batu
53
Teknik Mata Elang
54
Gunung emas
55
Realisasi dan tantangan Damaji
56
Kelompok semut
57
Teknik Penghancur
58
Pertarungan
59
Meminta pengampunan
60
Pertolongan tepat waktu
61
Pemimpin agung
62
Seribu Pedang vs Perisai Abadi
63
Tubuh Dragon terbakar
64
Diajak bergabung
65
Anak tidak berbakti
66
Perempuan bermulut kotor
67
Konflik kecil ditengah kota
68
Pendukung yang kuat
69
Asal usul kerajaan atas langit
70
Titisan Dewi Pringgadani
71
Putri Kipas Kumala
72
Ditya Prabu kembali pusing
73
Raja dan penghulu senjata
74
Memberikan pilihan
75
Tak terkalahkan
76
Di cegat di saat yang salah
77
Bisnis memang mengerikan
78
Balaraja melarikan diri
79
Bernostalgia
80
Kristal Piramida Emas
81
Pengemis dari Utara
82
Ratu Serigala
83
Terlalu sombong
84
Kagum yang berlebihan
85
Berniat melarikan diri
86
Kalam Sejati Penciptaan
87
Perdebatan sengit
88
Raja Bayangan
89
Pulau Hantu
90
Siluman Darah
91
Iblis Kematian vs Semesta Dewi Nirwana
92
Kaisar Pedang
93
Wejangan Eyang Prabu
94
Kampung Rawa Buaya
95
Usaha besar Dragon
96
Hari pertama yang bermasalah
97
Menyelidiki jati diri Dragon
98
Kalah gertak
99
Saling mengancam
100
Ternyata Inkontinensia
101
Manusia jenius sejagat raya
102
Jangan ketawa, punyaku kecil
103
Master yang sebenarnya
104
Minta diangkat menjadi murid
105
Tabib semesta
106
Dragon sangat terkenal
107
Niat jahat
108
Lola kesurupan
109
Mulai melunak
110
Tanda tanda suka
111
Jangan coba coba
112
Rambaya dan Clara beraksi
113
Clara mau diculik
114
Tubuh Ariandi dimasuki jiwa siluman
115
Dewa kera yang jumawa
116
Dragon kalah dan terluka
117
Abdi ku adalah kau bukan aku
118
Ditundukkan
119
Tidak mempan diintimidasi
120
Meminta bantuan Dragon
121
Mulai jadi pahlawan
122
Kedatangan tamu Penting
123
Orang kaya yang sesungguhnya
124
Dragon cari masalah
125
Dragon dilawan
126
Tidak mendapatkan pelayanan yang baik
127
Baru tau rasa dia
128
Baru terbuka rahasia
129
Berdebat tentang perasaan
130
Mencari jalan tengah
131
Dyah dilawan
132
Terbang di dunia jiwa
133
Bertingkah aneh
134
Ancaman serius mulai muncul
135
Upasama melawan dewa judi Cina
136
Jumlah taruhan yang fantastik
137
Dibuat bangkrut daripada dihabisi
138
Giok keberuntungan
139
Selesai tanpa perlu turun tangan
140
Dragon direndahkan
141
Kan tahu akibatnya?
142
Profesor yang arogan
143
Mengatur rencana
144
Permainan dimulai
145
Misi terus berlanjut
146
Sulit memutuskan
147
Tugas yang berat
148
Bumi tampil menyakinkan
149
Bumi kok dilawan
150
Atas Nama Cinta
151
Taman larangan
152
Mustika raja naga
153
Dyah dalam masalah
154
Ditolong malah tak senang
155
Orang orang sombong
156
Dyah jadi taruhan
157
Dragon di ancam
158
Dyah jadi perhatian
159
Sombong dan Arogan
160
Satu masalah lagi sudah selesai
161
Kembali Rungsing
162
Antara Rosmita dan dokter Nara
163
Hampir ketahuan
164
Dragon lulus
165
Ketua tim penguji
166
Meminta identitas
167
Gejolak istana atas langit
168
Menuju perang besar
169
Perubahan wujud kedua
170
Percobaan pembunuhan
171
Kejahatan sistematis lawan bisnis
172
Akibat berani melawan
173
Ditemukan banyak kecurangan
174
Rontok satu satu
175
Bangkrut semua
176
Bukit keberuntungan
177
Bangsa Denawa
178
Mengangkat saudara
179
Pandangan semu
180
Menuju kemenangan
181
Tuan Penguasa Naga
182
Fenomena alam
183
Strategi Bisnis
184
Perombakan
185
Hajar saja
186
Rencana membeli pulau
187
Pulau pertahanan
188
Realisasi dan ancaman
189
Banyak yang tidak senang
190
Di umpamaan nyamuk
191
Serangan yang tiba-tiba
192
Perang lanjutan
193
Man vs Alien
194
Baru ada lawan
195
Teknik Kekosongan Semesta vs Jurus membakar jiwa
196
Sang Naga Dunia
197
Perisai neraka
198
Push Maha Kuasa
199
Tinju bayangan langit
200
Inti kekuatan semesta
201
Sisa sisa kekacauan
202
Memberi pelajaran
203
Domain kekuasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!