Sementara itu di ruang lain, atau tepatnya di ruang pertemuan, saat legenda cyber berusaha menggagalkan peretasan di komputernya
Dion dan anaknya, sudah selesai memberikan keputusan. Dimana harta rampasan yang didapatkan, setengahnya dibagikan pada anak buahnya yang ikut berperang
Sedangkan setengahnya lagi, diberikan pada Ranggaspati, dengan alasan, bahwa semua harta itu adalah haknya untuk memiliki
Tapi dengan sopan dia menolak, dan hanya mengambil setengahnya saja, serta memberikan setengahnya lagi untuk anak buahnya, termasuk untuk Albion pamannya itu
Selain memberikan keputusan tentang pembagian harta rampasan, Dion juga memutuskan, bahwa pengawal senior, tidak akan lagi dilibatkan dalam setiap pertempuran, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak sekali
Mereka antara lain adalah Adiwilaga, Abhicandra, Gentala, Adiguna, Taraka, Adhipramana, Iron, Robin, Hans, Burgon dan Leon, kecuali hanya menjadi pengawal Dragon saja
Selain mereka, masih ada delapan belas pengawal senior lagi yang tidak akan dilibatkan dalam pertarungan, atau di tiap penyerangan, termasuk guru guru senior perguruan Wahyu Taqwa tersebut
Dalam pertemuan itu juga diputuskan, bahwa Adiwilaga diangkat secara resmi menjadi ketua utama pengawal Birawa Group, atau jika dalam kesatuan disebut panglima
Sedangkan Iron dijadikan wakilnya, bersama dengan senior senior lain
Sementara yang lain, ada beberapa orang diantara mereka, yang menjabat ketua, seperti ketua divisi dalam, ketua perlengkapan, dan ketua aset aset pengawal Birawa Group
Ada juga yang menjabat sebagai ketua investasi, yang tentu saja dijabat oleh si dewa kekayaan Upasama. Sedangkan Shio Lung, diangkat sebagai wakilnya. Dan masih ada tetua tetua lain, yang hari itu diberikan jabatan oleh Dion
Khusus untuk yang menguasai ilmu Kanuragan juga ilmu kesaktian. mereka hanya ditugaskan untuk menjadi pelatih bagi pengawal yang masih muda muda, kecuali buat Langit, Awan dan Bumi. karena mereka level nya hampir sama dengan pengawal senior itu
Saat memberikan keputusan itulah, masuk seorang pengawal yang mengabarkan, bahwa Komputer Birawa Group, telah disusupi oleh peretas yang tidak dikenal, dan ingin menghancurkan serta mencuri informasi dari Birawa Group
Mendapatkan laporan itu, dan kebetulan rapat pun sudah hampir usai, Dion segera menutupnya, dan mengajak beberapa pengawal senior untuk melihatnya
Sesampainya di tempat itu. Beberapa orang yang sempat melihat aktifitas orang orang yang sedang dipantau oleh para hacker Birawa Group tersebut, rata rata mereka menjadi tercekat diam
Mereka tidak menyangka, kalau legenda cyber dan kawan kawannya, mampu menampilkan aktifitas orang lain, walau jaraknya sangat jauh sekali. Tapi itulah yang sedang terjadi sekarang
Ranggaspati yang juga diajak oleh Dragon untuk ikut masuk, juga sempat mengalami hal demikian
Ditambah lagi setelah dia melihat, siapa orang yang ada didalam pantauan mereka itu. Sontak saja dia terkejut, karena dia tahu siapa empat orang yang sedang duduk bersama dengan Steve Dustin itu
Dia mengenal empat orang tersebut, karena mereka adalah orang yang selalu mendampingi ayah juga kakek nya kemanapun mereka berdua pergi
Namun yang dia heran kan, kenapa mereka sekarang berada ditempat lain, bahkan terlihat seperti tengah merundingkan sesuatu
Bahkan yang lebih mengherankan setiap orang, semua percakapan mereka, bisa didengar oleh seluruh orang yang ada di ruangan itu, termasuk oleh Dragon
Diantara percakapan mereka itu adalah. "Aku yakin hilangnya lokasi mereka, karena ada ikut campur nya para hacker Birawa Group itu!"
"Jika tidak, mana mungkin lokasi yang sudah ditemukan, bisa tiba tiba menghilang!"
"Bahkan usaha mencuri data perusahaan mereka pun, tidak berhasil dilakukan."
"Kalau bukan karena mereka ikut campur. Ku pastikan Birawa group sudah menjadi singa ompong sekarang!"
"Tapi sayang! Usaha anak buah ku gagal, dan kemungkinan usaha yang lain pun juga akan gagal!"
"Namun karena kegagalan itu, Aku jadi semakin penasaran, dan ingin cepat cepat mendatangi mereka!" Ujarnya geram
"Siapa orang itu?"
"Kenapa dia berusaha mengganggu perusahaan ku?" Tanya Dion penasaran
"Dia Steve Dustin. Ketua tentara bayaran, mantan tentara reguler waktu konflik Amerika Vietnam dulu."
"Tapi diketahui kalau dia telah berkhianat bagi pasukannya sendiri."
"Sepanjang karirnya pun, dia terus berusaha untuk memperkaya diri sendiri, tanpa memikirkan keselamatan anak buahnya!"
"Jadi dia dikeluarkan dari kesatuannya dengan tidak hormat."
"Sedangkan satu orang yang sedang mengoperasikan komputer itu adalah Ngunsen, seorang hacker sekaligus cyber, yang direkrut oleh Dustin tersebut."
"Sementara empat lainnya itu, adalah utusan Leopard dan Tejamaya."
"Mereka dikenal sebagai tim penghubung, yang berada langsung dibawah komando Leopard, ketuanya itu!" Jawab Deon menjelaskan
"Benarkan begitu Pati?"
"Apakah kau mengenal orang orang itu?" Tanya Dion ingin tahu
"Benar tuan besar!. mereka adalah orang orangnya bekas ayah angkat ku itu!" Jawab Pati berterus terang
"Lalu apa yang mereka lakukan ditempat itu?"
"Apakah mereka mengemban misi untuk menjatuhkan Birawa Group?"
"Kemungkinannya ia tuan besar!. Karena tiap mereka menemui seseorang, pasti ada niat yang harus disampaikan!" Jawab Pati lagi
"Apakah benar begitu paman Deon juga paman Austin?" Tanya Dion pada mereka berdua
"Benar sekali tuan besar!"
"Orang orang itu menginginkan, agar Dustin mengerahkan orang orangnya, untuk menyerang kota emas ini, dan menghancurkan pemiliknya!" Jawab Deon apa adanya
"Hemm!. Berani sekali mereka!"
"Apakah dia kira mudah untuk menghancurkan Birawa Group, apalagi masuk ke negara ini?"
"Jangan mimpi!" Respon Dion merasa geram
"Anak ku!. Apa keputusan mu?" Tanya Dion pada anaknya
"Sebelum mereka datang, Draco akan mendatangi mereka duluan, terutama Tejamaya dan anaknya itu."
"Kali ini sudah tidak ada ampun lagi buat mereka berdua!" Jawab Dragon juga merasa geram
"Pati!. Sekaranglah saatnya untuk kembali, dan ambil apa yang seharusnya menjadi milik mu itu!" Ucap Dragon pula pada bawahannya
"Siap tuan muda!" Jawab Pati tegas
"Maaf menyela tuan besar dan tuan muda!" Ucap Adiwilaga dengan suara pelan
"Ada apa paman?. Apakah paman masih ingin terlibat dalam penyerangan?" Tanya Dion langsung pada intinya
"Benar sekali tuan besar!. Gatal rasanya tangan ini saat melihat kesombongan ketuanya itu!"
"Ingin sekali merobek mulut sombongnya tersebut!" Jawab Adiwilaga tegas
"Apa yang sudah diputuskan, tidak boleh dirubah kembali!"
"Tapi kalau kau ingin terlibat juga, pilih siapa siapa saja yang akan ikut pergi kesana." Ucap Dion lagi
"Siap laksanakan tuan besar!" Jawab Adiwilaga patuh, walau dalam hatinya merasa kecewa
Melihat itu Dragon hanya tersenyum saja. Dia bisa mengetahui apa yang tersembunyi di hati panglimanya tersebut
Maka untuk menghibur hatinya, Draco pun berkata. "Melihat begitu yakinnya ketuanya itu, Draco yakin dia mempunyai kartu truff, yang sewaktu waktu bisa digunakan."
"Sebagai tentara bayaran, tentu cara bertarung mereka sedikit lain."
"Pasti mereka tidak menggunakan ilmu kesaktian, tapi menggunakan senjata api."
"Oleh karena itu, yang cocok diturunkan kesana adalah tim yang biasa berperang menggunakan senjata api juga."
"Jadi dari sekarangpun sudah bisa diputuskan, bahwa yang akan ikut kesana adalah tim tentara juga."
"Khusus buat kakek Adi, sebenarnya masih bisa ikut, Tapi bertugas di belakang layar."
"Bertindak sebagai motivator dan ahli mengatur strategi." Ucap Dragon mencoba membesarkan hati panglimanya itu
"Sebenarnya kakek tetap ingin ikut berperang, tapi bukan sebagai pengatur strategi."
"Kakek ingin menjadi ujung tombak yang akan ikut menghabisi anak buah Dustin itu!" Jawab Adiwilaga tetap semangat
"Bagaimana ayah, apakah keinginan kakek Adi bisa dipertimbangkan?" Tanya Dragon minta pendapat ayahnya tersebut
"Menimbang mereka bertarungnya dengan menggunakan senjata api. Maka untuk sementara kakek mu ini tidak akan dilibatkan."
"Tapi hanya berperan sebagai pengatur strategi di posnya, sebagai panglima tertinggi pengawal kita."
"Namun dia tetap ikut pergi, dan boleh mendampingi mu saat pertarungan terjadi." Ucap Dion memberi keputusan, dan terkesan cukup bijaksana sekali
"Terima kasih tuan besar!" Respon Adiwilaga sudah mulai senang
"Senior Deon!. Coba kau perluas jangkauan pencarian mu!"
"Apakah bisa melihat seluruh aktifitas anak buah Dustin itu, dan hitung berapa jumlah anak buahnya." Ucap Dion memberi perintah, walau terkesan tidak harus dilaksanakan
"Siap tuan besar!" Jawab Deon patuh. Kemudian mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Dion itu
Tak lama kemudian, muncul denah lokasi tempat markas tentara bayaran itu berada
Ternyata lokasi mereka berada persis di antara perbatasan Laos dan Kamboja disebelah barat, bukan dengan Thailand. Tapi markas mereka berada di dataran tinggi, berarti lokasi mereka hampir mendekati wilayah Utara Laos
"Itu dia!. Jumlah pasukannya tidak begitu banyak!"
"Mungkin hanya sekitar 227 orang saja!" Ucap Dion mencoba menerka calon lawan anaknya itu
"Jumlah pastinya seperti ini tuan besar." Ucap Deon pula
Kemudian mengetikkan kalkulus, dan memindai secara otomatis berapa persisnya jumlah anak buah Steve Dustin tersebut
Tak lama berselang, jumlah mereka sudah berhasil diidentifikasi. Ternyata jumlah mereka seluruhnya adalah 237 orang, termasuk Dustin sendiri, sedikit lebih besar dari perkiraan Dion
"Sekarang temukan jumlah persenjataan mereka!"
"Hitung berapa banyak, dan senjata apa saja yang mereka miliki!" Ucap Dion memberi perintah
"Baik tuan besar!" Jawab Deon sekali lagi patuh
Kemudian bersama dengan Austin juga Rams, yang baru saja ikut bergabung. Ketiganya segera mengerjakan perintah dari tuannya itu, dan mendapati bahwa jumlah persenjataan mereka adalah sebanyak 250 buah pucuk senjata otomatis berjenis AK 12, varian baru dari AK-47, atau yang lebih mendekati AK-200
Senjata tersebut mampu menerima berbagai jenis kaliber, dari 7,62 x 39 mm, sampai 5,56 x 45 mm
Bukan hanya itu saja, senjata itu juga mampu memuat peluncur granat GP-34 dibawah Laras, dan juga mampu menerima granat senapan, karena ulir pada rem moncongnya sangat mendukung untuk itu
Entah bagaimana caranya senjata canggih asal Rusia itu bisa ada ditangan mereka. Mungkin hasil dari selundupan, atau dibeli dari pasar gelap
Yang jelas, senjata senjata itu sekarang ada di tangan mereka, dan dijadikan senjata andalan dalam tiap pertempuran
Bukan hanya itu saja yang mereka miliki. Selain senjata senjata tersebut. Mereka juga mempunyai 47 pelontar martil berupa bazoka, 111 pistol berbagai kaliber. ribuan pisau komando, dan jutaan amunisi berbagai jenis, juga senjata senjata otomatis lainnya
Selain itu, kekuatan kelompok tersebut, juga didukung oleh banyaknya jumlah finansial mereka, yang disimpan diberbagai bank terkemuka dunia
Jadi wajar kalau mereka menjadi tentara bayaran yang sangat disegani di wilayah itu, hingga banyak organisasi maupun perorangan yang menyewa jasa mereka, untuk menumpas musuh musuhnya
"Jadi macam mana Draco?. Apakah persenjataan mereka tidak akan menjadi masalah buat mu?" Tanya Dion setelah terdiam cukup lama
"Sebenarnya tidak masalah ayah."
"Draco sendiri mampu menghancurkan kelompok itu, tanpa ikut sertanya para pengawal kita."
"Cuma kendalanya, apakah orang orang kita tidak akan kecewa, jika Draco mengerjakan itu sendiri?" Jawab Dragon merasa tidak enak hati
"Itulah yang juga ayah pikirkan." Respon ayahnya lemah. lalu diam. Namun tak lama kemudian dia berkata kembali. "Atau begini saja anak ku!"
"Bagaimana jika kau bawa anak buah kita sedikit saja."
"Mereka yang ikut, bertugas menghabisi musuh saat mereka dalam situasi bingung, ketika berada di formasi ilusi mu itu. Bagaimana?" Ucap Dion memberi usul
Kelihatannya usul tersebut cukup sederhana. Tapi semua orang yang ada di situ hanya bisa tertunduk diam
Termasuk Dragon sendiri. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan ayah nya tersebut
Tapi tak lama kemudian dia berkata. "Bagaimana dengan yang lain?, apakah setuju dengan usul ayah ku itu?" Ujarnya
"Kami semua setuju tuan muda, dan akan selalu mendukung apapun langkah yang terbaik untuk kita." Ucap Adiwilaga mewakili teman temannya
"Kalau begitu sudah diputuskan. Bahwa yang akan mendampingi Dragon, hanya pengawal pengawal terpilih saja."
"Sekarang yang terpenting adalah, memberikan pelajaran pada ketua kelompok itu!"
"Aku ingin, semua simpanan mereka di kuras!"
"Buat mereka lemah, dan tidak punya anggaran untuk hidup!" Ucap Dion tegas
"Siap laksanakan tuan besar!" Jawab Deon merasa senang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
neng ade
mereka yerlalu meremehkan Birawa Group .. keserakahan mereka akan menghancurkan mereka sendiri
2023-08-25
0
Aliono Yandi
ngapain harus orang ramai,,,bikin langkah lambat
2022-12-08
1
Bripka Dedy Zazg
banyak orang bodoh yang mau di makan naga beserta harimau
2022-10-25
2