Peristiwa itu tentu saja membuat Reksa menjadi marah, apalagi Rekso kakaknya itu
Mereka sangat khawatir cenderung takut, jika anak angkatnya kenapa kenapa. Ditambah lagi dengan nasib anak angkatnya yang satunya lagi, belum diketahui juga keadaannya
Yang mereka tahu tubuh Wisanggeni sudah tidak bergerak lagi. Apakah sudah mati atau masih hidup, masih belum jelas bagi mereka
Harapan mereka tentu saja satu, yaitu anak angkatnya belum mati, tapi hanya pingsan saja. Namun mereka tidak tahu, kalau dada anaknya berlubang, akibat kerasnya pukulan yang dilancarkan oleh Jenifer barusan
Kejadian itu terlalu cepat berlangsung, dan waktunya hampir bersamaan pula. Hingga membuat Reksa maupun Rekso tidak sempat untuk memberikan pertolongan
Dibagian lain atau tepatnya di bawah kakinya, tubuh Wisanggana terkulai lemah, menggeliat geliat kesakitan, dengan rasa perih yang tidak tertahankan, akibat luka bakar di sekujur tubuhnya
Kulitnya yang terbakar itu, dikarenakan besar dan kuatnya sambaran petir biru, yang dilancarkan oleh Abhicandra
Ilmu tersebut didapatkannya dari Dragon. Dipelajari selama delapan bulan. dan hasilnya sangat mengejutkan
Praktisi sihir dengan ilmu pukulan Sagara Geni dan raksa api seperti Wisanggana saja, tidak mampu menghadapinya, apalagi cuma petarung dengan ilmu biasa. Mudah bagi Abhicandra untuk menghabisinya
Sementara itu, melihat kedua anaknya luka parah seperti itu, membuat Reksa terutama Rekso menjadi sangat marah. Ditambah lagi dengan kondisi ratusan dari ribuan anak buahnya yang sedang bertarung, dibantai sedemikian rupa dan hina nya
Keadaan yang mengerikan itu, karena keterlibatan dari para senior, yang sejak dari awal hanya menonton pertarungan saja
Apalagi setelah terlibatnya lima orang guru senior, dan lima guru muda, ditambah dengan masuknya murid murid perguruan, semakin menambah pertempuran menjadi berat sebelah
Dengan mudahnya musuh dihabisi. Komandan tingkat satu dan dua saja tidak bisa mencegah pembantaian itu
Kekuatan lawan benar benar tidak bisa dianggap enteng. Baru sebagian kecil saja yang menyerang, sudah membuat kubu mereka kocar kacir, apalagi bila seluruh pengawal Birawa Group turun tangan
Kondisi itu tentu saja membuat pemimpinnya menjadi marah. Dengan emosi yang meluap luap. Reksa merilis sihir raksa nya, dan di pompanya sampai ke level puncak
Sedangkan Rekso juga demikian. Ilmu andalannya berupa sihir tangan besi, dengan senjata menyerupai daun waru, segera terlihat menyala terang
Aura yang ditimbulkannya sangat mendominasi sekali. Orang orang yang sedang bertarung sempat terhenti, dan segera menjauh dari lokasi bakal pertarungan, dan melanjutkan lagi pertarungan ditempat lain
Tak lama sesudah merilis ilmunya itu. Tiba tiba siluet mahluk mengerikan muncul dibelakang tubuh Rekso, dengan pandangan matanya yang mengancam
Melihat itu Dragon jadi tergugah untuk segera bertindak. Tapi Ranggaspati datang menghadap, setelah habis membantai musuh musuhnya
"Izinkan saya yang menghadapi orang tua penghianat itu tuan muda!"
"Sudah sejak lama saya ingin menghajar orang tua itu!" Ucap Ranggaspati meminta persetujuan
"Dia bukan lawan mu Pati!"
"Tapi jika kau ingin berhadapan dengannya juga, pilihlah orang tua yang sedang memamerkan sihir raksa nya itu."
"Tapi hati hati!. Elemen raksa yang dikuasainya itu, mempunyai sifat korosif, dan sulit untuk di tangkis!"
"Namun kalau kau ingin juga mencoba. Pakailah ini!" Jawab Dragon cukup hati hati, dan terkesan melindungi orang orangnya
Tak lama setelah dia berkata demikian, segera mengeluarkan sebuah benda mirip cangkang kura kura, tapi cukup lentur, dan bisa menyesuaikan dengan bentuk apapun
Maka ketika dipasang ditubuh Ranggaspati. Langsung berubah menjadi baju seperti perisai, yang biasanya ada di tubuh robot, tapi bentuknya sangat tipis. Namun mempunyai ketahanan luar biasa, dan menutupi seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah
Ketika melihat itu Ranggaspati menjadi senang, sekaligus terkejut. Dia tidak habis pikir, bagaimana benda seperti itu bisa ada di dunia modern ini
"Ah!. Dari pada memikirkan hal yang tidak bisa dijangkau oleh akal ku, lebih baik aku coba saja kegunaannya!" Batinnya dalam dalam hati
Kemudian mengalihkan perhatiannya pada Reksa juga Rekso. Ingin rasanya langsung menyerang kedua orang itu. dan langsung membunuhnya. Tapi dia ingat kata kata dari tuan mudanya, bahwa Rekso bukan tandingannya
Sementara di bagian lain, Reksa dan Rekso sudah selesai dengan ilmunya. Tubuh Reksa berubah menjadi keperakan. Air raksa yang digunakan sebagai sarana sihirnya, meliuk liuk di sekitaran tubuhnya
Sedangkan tubuh Rekso sendiri lain lagi. Siluet iblis hitam bercampur merah, semakin lama semakin terlihat mengerikan
Tangan Rekso tiba tiba berubah menjadi lebih besar, yang menyerupai tangan cyborg atau robot yang menyala terang. Tangan itulah yang disebut dengan sihir tangan besi, tapi lebih keras dan tahan dari besi itu sendiri
Dengan perubahannya itu, mampu membuat suasana jadi mencekam. Apalagi setelah Rekso berhasil menghidupkan Wisanggeni, dan memulihkan kondisi Wisanggana dalam sekejap mata
Pemandangan tersebut tentu saja membuat orang orang bergidik ngeri, tapi tidak buat Dragon
Dengan santainya dia berkata. "Dari mana kau dapatkan ilmu sesat itu orang tua?"
"Apakah mahluk yang bersemayam dalam tubuhmu yang mengajarkannya?" Tanya Dragon ingin tahu
"Kau tidak perlu menanyakan tentang siapa aku anak muda!"
"Kau juga tidak pantas untuk tahu tentang ilmu ku!"
"Persiapkan saja orang orang mu untuk menjadi tumbal ilmu ku ini!"
"Jadi sekarang bersiaplah, dan perhatikan bagaimana aku membalaskan dendam anak buah ku yang telah kau bunuh itu!" Jawab Rekso penuh emosi
"Geni!. Sesuai dengan nama mu!. Bakar orang orang itu dengan api panas mu!"
"Jangan biarkan satupun yang tersisa!"
"Dan kau Gana!. Kondisi mu sudah aku pulihkan, dan kekuatan mu sudah aku tingkat dua kali lipat!"
"Maka balas kan dendam adik mu yang sudah mati tersebut, agar arwahnya tidak mati penasaran!" Ucap Rekso memberi perintah
"Baik paman!" Jawab Wisanggana singkat. Tapi pandangan matanya penuh dendam
Segera setelah itu dia terbang menuju Jenifer, berniat ingin menghabisinya dengan sekali serang
Tapi sayang, langkahnya dihadang oleh Adiwilaga, guru yunior perguruan Wahyu Taqwa. Namun usahanya tidak berhasil. Malah tubuhnya sendiri yang terkena hantaman cukup keras
Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan, berkat ikut campur nya guru senior perguruan
Tubuh Adiwilaga yunior ditangkap oleh guru senior itu, dan dibawa menjauh mendekati Dragon
"Maafkan saya pemimpin!"
"Saya masih belum bisa diandalkan dalam pertempuran ini!" Ucap Adiwilaga yunior pada Dragon
"Itu bukan salah mu senior! Anak muda itu bukan manusia lagi."
"Dalam tubuhnya ada bibit iblis, yang sengaja ditanam oleh orang tua itu."
"Dia hanya bisa dikalahkan dengan ilmu yang ku ajarkan pada Pati."
"Jadi biarkan anak itu yang mengerjakannya." Jawab Dragon cukup menyejukkan hati
Kemudian tanpa berkata sedikitpun, menyentuh tubuh Adiwilaga yunior untuk diobati
Mendadak saja tubuh Adiwilaga yang sudah luka parah itu menjadi sembuh. Semua luka memar dan luka bakar yang dia alami sudah hilang
Melihat itu guru senior menjadi bertambah kagum dan hormat pada Dragon. Begitu juga dengan Adiwilaga yunior
Berulang ulang dia mengucapkan terima kasih, karena pemimpinnya telah menyelamatkan nyawanya
"Singkirkan dulu rasa terima kasih kalian. Sekarang pikirkan bagaimana caranya mengalahkan orang itu!"
"Ingat!. Perempuan yang sudah mati itu bukan manusia lagi tapi mayat hidup."
"Hanya aku dan kakek Abi yang bisa membunuhnya!"
"Sedangkan kakaknya, serahkan saja pada Ranggaspati."
"Aku yakin dia bisa mengatasinya."
"Sekarang kalian bantu saja murid murid kalian itu, agar tidak satupun yang menjadi korban!" Ucap Dragon memberi instruksi
"Siap laksanakan ketua!" Jawab mereka serempak. Kemudian berlari menuju pertarungan di bagian lain
"Orang tua!. Karena kau telah bersekongkol dengan mahluk keabadian!"
"Ditambah dengan ilmu sesat mu itu, yang telah menghidupkan orang mati."
"Maka terpaksa kali ini aku turun tangan, untuk memusnahkan mu!" Ucap Dragon tegas, yang ditujukan pada Rekso
"Jangan bermimpi anak muda!"
"Ilmu mu tidak selevel dengan ilmu ku!"
"Dengan sekali pukul saja tubuhmu akan hancur?" Respon Rekso merendahkan
"Kalau begitu buktikan!. Apakah ancaman mu sehebat ilmu mu!" Jawab Dragon enteng
"Kakek Abi!. Bantu murid mu juga yang lain, agar tidak menjadi korban keganasan mayat hidup itu!"
"Gunakan pukulan es abadi, agar kobaran api yang ditimbulkannya menjadi padam!"
"Jangan lupa setelah itu!. Bakar jasadnya dengan petir biru mu tersebut, agar dia tidak bisa kembali dibangkitkan!" Ucap Dragon memberi perintah
"Baik tuan muda!" Jawab Abhicandra patuh. Kemudian melakukan apa yang diperintahkan oleh tuan mudanya
Sementara itu. Ranggaspati terlihat sudah terlibat pertarungan dengan Reksa, yang mengamuk membabi buta
Air raksa nya, sudah banyak memakan korban, ketika di lemparkan atau disemburkan pada lawannya. Tapi Pati, berbekal perisai tipis yang dia pakai, selalu selamat dari siraman air raksa tersebut
Malah anak buah Reksa sendiri yang terkena siraman nya. Tubuh mereka langsung meleleh, atau terkelupas kulitnya, kemudian tulang tulangnya pun hancur karenanya
Melihat kejadian itu bukan membuat Reksa merasa iba, Malah tambah semangat untuk menyerang Pati
Dengan segenap kemampuan nya. Dia terus bergerak lincah. mengincar kulit Pati yang tidak terlindungi. Tapi usahanya selalu gagal dan gagal terus
Malah dalam satu kesempatan, saat Reksa melemparkan air raksa nya. Waktu yang singkat itu digunakan oleh Pati untuk menyarangkan pukulan jarak jauhnya, dan berhasil mengenai wajah Reksa, hingga membuat dia terpental cukup jauh
Saat itu pula Pati melancarkan pukulan baji nya, yang telah berhasil dia kuasai secara sempurna
Sontak saja lawan yang dituju terkejut dan tidak siap. Maka dengan telak pukulan mematikan itu bersarang di dadanya, hingga membuat dada tersebut jebol, dan organ dalamnya berhamburan kemana mana. Detik itu juga Reksa, manusia sihir raksa mati dengan cara yang mengenaskan
Melihat ayah angkatnya mati. Membuat Wisanggana menjadi marah. Berbekal pukulan Sagara Geni dan sihir api, juga sihir raksa yang entah bagaimana bisa dikuasai oleh Wisanggana itu. Dia terus mengamuk, dan merangsek ke arah Pati, serta berniat ingin membunuhnya
Menyadari bahaya yang sedang mengancam anak buahnya, walau sedang mengawasi lawannya, Dragon sempat mengirimkan aura kekuatannya, untuk membantu Pati juga yang lain
Sementara itu Wisanggana sudah mendekati Pati, dan langsung menyarangkan pukulan Sagara geni nya ke arah dada, dan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-01-21
0
Aliono Yandi
aku kecewa sama dragon
2022-12-07
0
Bripka Dedy Zazg
ranggaspati sudah baik dan kuat
2022-10-25
1