Tak lama setelah Dragon berseru begitu, ratusan orang keluar secara bersamaan, dan membuat suasana yang tadinya riuh menjadi tenang
Tidak ada yang tidak tercengang melihat pemandangan tersebut, termasuk juga empat orang pemimpin utama organisasi cabang itu
Menurut mereka, peristiwa itu merupakan kejadian langka, bahkan tidak pernah dijumpai dibelahan bumi manapun
Baru kali inilah mereka melihat, ada orang yang mampu memunculkan begitu banyak orang, dari tempat yang tidak mereka ketahui
Menurut mereka lagi, hal tersebut sungguh ajaib, dan sukses membuat pergerakan mereka menjadi kacau
Nyali yang semula berkobar mendadak ciut, dan rasa takut menyelimuti hati mereka tanpa terkecuali
Sebaliknya bagi orang orang yang baru datang, hal itu sudah biasa, dan tidak lagi merupakan suatu keajaiban
Diantara mereka sudah sering melakukan perjalanan dengan cara begitu. Kalaupun mereka kagum, hanya berani diucapkan dalam hati
Penampilan mereka rata rata sangat keren sekali, dengan balutan kekuatan yang sangat kentara, terpancar dari tatapan mereka yang tenang, tapi menyimpan sejuta ancaman
Sementara di pihak Rekso dan kroni kroninya itu. Semua orang yang tadinya sedang bergerak mengepung Dragon dan Prameswari, mendadak berhenti, dan mengurungkan niatnya
Masing masing saling berpandangan, seperti meminta pendapat dari temannya, termasuk pada pemimpinnya itu
Di pihak Rekso juga adiknya, tak luput dari rasa terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Dragon masih menyimpan kartu as, yang sewaktu waktu bisa digunakan untuk menyerang
Namun tak lama kemudian, Rekso berhasil memenangkan diri. Lalu berseru lantang, untuk membangkitkan semangat anak buahnya dengan berkata. "Semuanya tenang!"
"Jangan terpengaruh dengan penampilan mereka!"
"Jumlah kita jauh lebih banyak! Aku yakin kita pasti menang!" Ucap Rekso mencoba memberi semangat dan ingin menenangkan anak buahnya itu
Kemudian berseru pada Dragon, untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak takut
"Anak muda!. Jangan kau kira dengan mendatangkan orang orang mu secara tiba tiba itu, akan membuat kami takut!"
"Justru semakin membuat semangat kami untuk menghancurkan kalian menjadi semakin kuat!"
"Tapi aku akui, sihir yang kau gunakan untuk mendatangkan mereka, belum pernah kami jumpai selama hidup!"
"Namun jangan senang dulu!"
"Hari ini akan kami buktikan, bahwa kelompok Rekso tidak mudah untuk di kelabui!" Ucapnya menantang
Lalu memandang kearah anak buahnya, dengan seruannya yang terkesan dipaksakan "Kalian semua!. Tunggu apa lagi!"
"Cepat ringkus mereka, dan habisi tanpa sisa!" Ucap Rekso memberi perintah
"Baik!" Jawab ribuan anak buahnya serempak. Hingga suaranya terdengar seperti memenuhi langit, dan sangat mengintimidasi sekali
Lalu memposisikan dan mengambil perannya masing masing. Ada yang membentuk formasi bertahan. Ada yang mengepung dengan senjata terhunus, bahkan ada yang menodongkan senjata otomatis dari jarak jauh
Sementara dua puluh orang komandan mereka, juga tidak tinggal diam. Dengan cekatan mereka mengatur pasukannya masing masing, untuk menempati posisi yang sudah diatur sebelumnya, agar tidak mudah untuk di serang
Sementara mereka begitu, Dragon malah tenang tenang saja. Dia tidak terlihat sibuk atau takut. Begitu juga dengan empat ratus anak buahnya itu
Dengan tenang mereka menunggu perintah, dan tetap berdiri dibelakang tuannya
Sementara para komandan, berdiri sedikit dibelakangnya dan tetap setia menunggu perintah untuk menyerang
Penampilan mereka yang seperti itu, terlihat sangat berkelas sekali, dan terkesan tidak mudah untuk diintimidasi atau di takut takuti
Dragon yang menjadi pemimpin utama mereka, telah berhasil membuat anak buahnya tampil sangat menyakinkan
Sebaliknya Dipihak Rekso juga demikian. Setelah persiapan dirasa cukup, dan posisi yang ditempati menguntungkan mereka. Rekso yang menjadi ketua utamanya, segera memberi perintah
"Ragu bersenjata. Tembak!" Teriak nya lantang
Segera setelah seruannya itu. Terdengar suara tembakan yang bertubi tubi. Tret! tret! tret!
Dor! Dar! dor!
Tapi...
Ting! Ting! Ting!, dan..Wus!
Ribuan peluru, yang dimuntahkan dari moncong senjata otomatis yang mereka pegang, tidak satupun bisa mengenai tubuh anak buah Dragon, malah terpental balik, dan mengenai salah seorang diantara mereka, walau tidak sampai mati
Melihat kejadian itu. Reksa yang sedari tadi diam, ikut bersuara keheranan. "Sihir apa yang mereka gunakan?"
"Ribuan peluru sebanyak itu, tidak mampu menembus pertahanan mereka."
"Jangankan mengenai sasaran, masuk dalam lingkaran mereka pun tidak bisa."
"Jika begini terus, alamat peluru mereka akan habis, dan mudah untuk diserang!"
"Regu senjata semi berat. Gunakan bazoka kalian, dan hancurkan pertahanan mereka!"
"Aku ingin melihat, apakah peluru berdaya ledak tinggi, tidak mampu juga menghancurkan posisi mereka?" Ucap Reksa memberi perintah
Tak lama kemudian, ratusan orang, terlihat mengambil posisi menembak, dengan senjata bazoka di bahu masing masing. Dan tak lama kemudian, terdengar sebuah komando, yang menyuruh mereka untuk segera bertindak
"Tunggu apa lagi!. Tembak!" Serunya lantang, lalu...
Blup! Blup! blush!
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Blam!
Ratusan peluru bazoka meledak di udara, dan tidak sampai mengenai Dragon serta anak buahnya. Malah ada belasan peluru tersebut berbelok arah, dan meledak di dekat pemilik nya sendiri
Tentu saja kejadian itu membuat keadaan pasukan bazoka menjadi kacau balau. Banyak diantara mereka yang mati meregang nyawa. Bahkan ada yang anggota tubuhnya hancur sebagian
Melihat itu, membuat Rekso dan seluruh anak buahnya menjadi tercekat diam, sangat terkejut, termasuk juga Wisanggana dan Wisanggeni
Keterkejutan mereka bertambah menjadi jadi, setelah muncul seseorang, yang dikawal oleh dua belas anak buahnya di depan mereka
Yang membuat mereka terkejut bukanlah jumlahnya, tapi raut wajah yang sangat mereka kenal, dan paling membuat mereka takut dahulu nya
"Malaikat kecil pencabut nyawa!.Tuan muda Pati!" Teriak Rekso kuat
"Apakah kau masih mengenali wajah ku orang tua busuk?"
"Dulu kaulah orang yang paling berani menentang perintahku!"
"Tapi sekarang jangan coba coba!" Jawab orang tersebut cukup berwibawa, yang ternyata adalah Ranggaspati. Orang yang dulunya adalah musuh Dragon. Tapi sekarang sudah ditaklukkan, dan dijadikan bawahannya
Ternyata secara diam diam dan tidak diketahui oleh seluruh anak buahnya. Dragon menghubungi Pati, agar bersedia di libatkan dalam penyerangan itu
Mendapat perintah tersebut, Pati dan dua belas pengawal utamanya menjadi senang, dan langsung bersiap untuk diberangkatkan, walau mereka tidak tahu bagaimana caranya
Alih alih berpikir keras. Tiba tiba tubuh mereka tersedot masuk kedalam sebuah lingkaran cukup besar, dan dibawa ke suatu tempat, yang belum pernah mereka kunjungi
Tiba tiba saja mereka sudah berada di tempat lain, dan dihadapan mereka ada ribuan orang yang sedang mengepung Dragon juga anak buahnya
Pemandangan tersebut, tentu saja membuat mereka keheranan sekaligus takut. Tapi tidak buat Pati
Dengan lantangnya dia berseru demikian, dan terkesan menekan bekas anak buahnya dulu untuk tunduk
Tapi yang dituju hanya sempat terkejut sebentar, kemudian tertawa terbahak bahak
"Hahahaha!. Dulu kau boleh menakuti ku begitu tuan muda yang terbuang!"
"Tapi sekarang tidak akan lagi!"
"Dulu aku hormat dan takut pada mu, karena kakek juga orang tua mu itu!"
"Tapi sekarang jangan mimpi untuk mendapat penghormatan dari ku lagi!"
"Hari ini kebetulan kau datang, maka sekalian saja untuk ku hancurkan, sebagai pembalasan dendam perlakuan mu dulu pada ku!"
"Tapi tunggu dulu!. Bagaimana kau bisa bergabung dengan anak muda itu?"
"Apakah sekarang kau telah menjadi kacungnya?" Ucap dan tanya Rekso keheranan
"Jangan banyak omong!"
"Terimalah hukuman dari ku! karena telah berani menyinggung tuan muda Dragon!" Respon Ranggaspati marah
"Terimalah ini!" Teriaknya lantang
Tak lama berselang, dari tangan kanannya muncul seberkas sinar yang cukup menyilaukan, dan dipenuhi energi yang sangat kuat. Lalu tanpa menunggu jawaban dari Rekso lagi, dilemparkannya sinar itu ke arah lawannya
Tindakan Pati yang tiba tiba itu, tentu saja membuat Rekso tidak siap. Tapi Wisanggana yang berada di belakangnya bertindak cepat
Dengan mengandalkan ilmu Sagara Geni, sinar menyilaukan itu di hancurkannya di udara, dan efeknya menyebar kemana
"Siapa kau?. Kenapa bisa menghalau serangan ku?" Ucap Ranggaspati keheranan
"Kau tidak perlu tahu siapa aku!"
"Tapi bersiaplah untuk aku hukum!"
"Tindakan mu yang menyerang paman ku secara diam diam itu, telah membuat ku tersinggung!"
"Aku ingin melihat, apakah nama besar mu sesuai dengan ilmu mu!" Jawab Wisanggana cukup menohok sekali
"Kurang ajar!"
"Kalau hari ini aku tidak berhasil merobek mulut busuk mu itu. Maka aku akan mengurung diri, dan tidak akan berkecimpung lagi dalam urusan dunia!" Respon Ranggaspati tidak terduga
"Kalian semua keluarlah dari formasi ini!, dan beri hukuman pada orang orang yang tidak tahu diri itu!". Ucap Dragon memberi perintah
"Siap laksanakan tuan muda!" Jawab seluruh anak buahnya patuh, dan terkesan tidak kenal takut
Padahal mereka sedang dikepung oleh ribuan orang yang memegang berbagai macam senjata. Tapi sedikitpun mereka tidak takut atau khawatir akan menjadi korban
Mereka sangat yakin, tuan mudanya tidak akan bertindak bodoh, dengan menyuruh mereka untuk keluar dari formasi pertahanan. Pasti dia sudah mempunyai rencana sendiri, dan entah apa rencana tersebut
"Orang tua!" Terdengar Dragon memanggil, yang ditujukan pada Rekso
"Sekali lagi aku beri kau kesempatan, agar membatalkan niat mu untuk membuat permusuhan dengan kelompok Birawa Group!"
"Jika kau masih bersikeras untuk melawan, maka jangan salahkan aku, jika kelompok mu hari ini akan musnah!" Ucap Dragon memberi penawaran
"Sudah aku katakan!. Aku dan anak buah ku tidak akan menyerah walau nyawa taruhannya!"
"Mari kita buktikan!. Kelompok mu atau kelompok ku yang akan menang dalam pertarungan ini!" Jawab Rekso penuh tantangan
Kemudian memerintahkan, kepada seluruh anak buahnya untuk bertindak
Melihat itu Dragon tidak bisa berbuat apa apa. Dengan terpaksa menyebarkan formasi penghancuran serta perlindungan, agar anak buahnya tidak ada yang menjadi korban
Dalam sekejap saja pertarungan terjadi dimana mana. Tim yang dipersenjatai dengan senjata otomatis, menyasar tim lawan yang juga bersenjata otomatis
Baku tembak segera terjadi antara mereka. Beruntung tempat terjadinya baku tembak tersebut, terjadi di sebuah lapangan yang cukup luas, diluar dari pertempuran antar petarung petarung yang mengandalkan senjata atau tangan kosong
Dalam sekejap saja, tim lawan berhasil dihabisi oleh anak buah Dragon , karena mereka memang benar benar mantan tentara yang terlatih. Hingga tidak mengalami kesulitan sama sekali
Diantara mereka ada belasan mantan penembak jitu. Tiap bidikannya tidak ada yang meleset, dan bertugas melindungi temannya yang lain , jika sewaktu waktu di
bokong oleh lawannya
Sementara ditempat lain, ratusan petarung yang terdiri dari ninja, samurai dan assassin, terlihat sedang bertarung dengan sesama ninja dan sejenisnya
Gerakan mereka yang lincah dan tidak terduga itu, saling membingungkan lawan lawannya. Apalagi gerakan para ninja. Sebentar berada di atas bangunan, dan sebentar berada di lapangan
Tapi gerakan yang dilakukan oleh ninja kubu Dragon, jauh lebih cepat dari gerakan ninja kubu Rekso. Serangan serangan ninja kubu Dragon terlihat sangat mematikan
Kemanapun mereka bergerak, ada ninja musuh yang terpotong anggota tubuhnya, atau leher yang terpisah dari badan
Rata rata mereka mati dengan bagian tubuh yang terpotong, bahkan ada beberapa ninja yang mati dengan tubuh yang tidak utuh, dan mati seketika
Sedangkan para petarung lain, saling berhadapan dengan musuh yang mempunyai keahlian yang sama
Langit, Awan dan Bumi, yang dalam hal ini bertindak sebagai komandan pasukan, bergerak sangat lincah sekali
Tiap menyerang, pasti akan ada lawan yang mati. apalagi lawan yang dihadapi bukan tandingannya
Melihat ketimpangan tersebut, salah seorang petarung tingkat satu, yang diserahi tugas sebagai komandan pasukan utama menjadi murka
Dengan lantangnya dia berteriak, dan ditujukan buat Langit, Awan dan Bumi
"Apakah pantas seorang komandan, berhadapan dengan kroco kroco seperti mereka?"
"Jika kalian benar punya malu dan merasa kuat, hadapilah aku!"
"Jangan satu satu, tapi maju tiga sekaligus!"
"Niscaya dalam satu pukulan, tubuh kalian akan hancur!" Teriaknya keras keras
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
neng ade
seru dan juga tegang .. semoga Dragon dan anak buah nya menang dlm pertempuran itu
2023-06-07
0
Christian Mamuaja
terlalu bertele-tele...mau berantem ya berantem bukan bercerita...!!!
2023-01-24
0
Jimmy Avolution
Josss...
2023-01-21
0