bab 16

Tari langsung memeluk Suaminya ,setelah itu dia mengomel " kamu kemana saja pih, bikin orang panik saja !"

Rian menggaruk belakang telinganya dan tersenyum " masuk dulu nanti papih jelasin di dalam !"

Tari mengangguk, mereka memasuki rumah , Tari ke dapur membuatkan teh anget kesukaan Rian , dia meletakan teh tersebut kemudian duduk di kursi samping suaminya.

" jadi papih habis kemana saja ?!" Tanya Tari menyelidik.

Rian tidak menjawab , dia malah memberikan kantong kresek yang berisi uang " buka mih !"

Tari mengerutkan keningnya " apa ini pih ?"

" buka saja ." ucap Brian sambil menyeruput teh hangat.

" Ya ampun pih..!!, ini..?" Tari terbelalak kaget saat melihat isi di dalam kresek.

Rian tersenyum " papih tadi ngamen di alun - alun, alhamdulilah dapat banyak mih , papih tidak tega melihat mamih terus - terusan bekerja seperti itu.' papih ingin meringankan sedikit beban mamih . maaf yah mih sudah membuat kamu berjuang sendirian ." ucapan Rian begitu lembut.

Tari meneteskan air mata " pih kamu belum sembuh, biar mamaih yang jerja dulu !"

Rian menggeleng " tidak mih.. aku bisa , percayalah !"

Tari merasa bersyukur karena suaminya sudah bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan pait mereka.

...----------------...

di sebuah Vila mewah di kota T..

" bagaimana apa kamu sudah mendapatkan informasinya Bandi ?" Kakek yang kemarin bersama Rian bertanya pada bawahannya.

" kemungkinan besar dia tuan Muda .Tuan Besar .. ini data Dari panti asuhan yang pernah menampungnya !" Orang yang bernama Bandi menyerahkan sebuah map pada sang kakek.

sang kakek Tersenyum cerah , tanggal penemuan Rian sangan pas dengan saat hilangnya dia.

" kerja bagus Bandi !, sekarang kamu selalu awasi keluarga cucuku !"

" Baik Tuan besar !!" Bandi membungkuk kemudian pergi.

flas back on:

Kakek Naraya Aditya mengingat kejadian 29 tahun silam , Keluarganya sedang di ujung kebangkrutan, saat itu anaknya Raina Aditya sedang mengandung, hasil hubungannya dengan Galuh Abraham.

rentenir dan Bank secara bergantian datang untuk menagih hutang keluarga mereka.

karena Naraya takut anak dan calon cucunya kenapa - napa , dia mengirim mereka ke kota H. sementara dirinya menyerahkan diri ke polisi.

Raina hidup berdua dengan suaminya dengan kondisi minus, tetapi malangnya nasib mereka . Rentenir yang menagih hutang menemukan mereka.

Galuh menyuruh istrinya lari ,sementara dia menahan anak buah Rentenir agar tidak mengejar istrinya, pasalnya Rentenir tersebut berencana menjual anak yang ada di kandungan Raina jika sudah di lahirkan untuk menutupi hutang mereka.

naasnya orang yang di bawa rentenir tersebut menusuk Galuh tepat di perutnya, Galuh kehilangan banyak darah dan akhirnya meninggal.

sementara Raina yang berlari dengan keadaan perut yang sudah besar di jalan merasakan kalau dirinya akan melahirkan.

dia berteriak minta tolong , tetapi karena sudah larut malam tidak ada orang yang lewat, Raina rebahan di bawah pohon untuk mengatur nafasnya dan menahan sakit yang teramat.

saat sakitnya sedikit reda dia mencoba berjalan lagi, dengan tertatih - tatih dia menyusuri jalan yang gelap berharap ada orang yang lewat.

selangkah demi selangkah dia menyusuri jalan setapak hingga akhirnya dia tiba di sebuah bangunan tua.

Raina sedikit bersemangat " sabar ya nak.. sebentar lagi, tahan sebentar lagi !" Raina menyemangati dirinya sendiri.

saat di depan pintu dia mengetuknya " tok..tok.. tok.. !" Raina mengetuk sekeras mungkin.

dia sudah tidak bisa bersuara ,pasalnya untuk mengatur napas saja dia sudah sangat susah.

Saat pintu di buka ,terlihat wanita paruh baya yang terlihat sedikit marah, karena sudah larut ada tamu.

tetapi perempuan paruh baya tersebut tidak jadi marah saat Raina berkata dengan lemas sambil memegang perutnya " tolong a..aku bu.."

Perempuan itu langsung membawa Raina masuk " kamu kenapa nak.. ?"

Raina mengatur nafasnya yang tersendat - sendat, perempuan paruh baya yang melihat darah mengalir dari celah ************ Raina dia berkata " astaga kamu mau melahirkan !"

Perempuan itu langsung membawa ke kasur kecil di rumah tersebut.

Raina kemudian melahirkan bayi lelaki , perempuan paruh baya itu mendekatkan Bayi tersebut pada Raina " selamat .. anakmu laki - laki.."

Raina tersenyum dan mengucapkan sebuah kata " Narendra aditya " setelah mengucapkan nama itu Raina menghembuskan napas terakhirnya.

10 tahun berlalu , Naraya keluar dari penjara , dia mencari Anak dan cucunya.

selama mencari dia sambil memperbaiki bisnisnya, yang waktu itu hancur, sedikit demi sedikit dia mulai bangkit, hingga akhirnya seperti sekarang.

Tapi sayangnya setelah bisnisnya kembali anak buahnya berhasil menemukan anak dan Menantunya tapi dengan bentuk batu Nisan.

Naraya sedikit bernapas lega setelah mendengar jika cucunya masih hidup dari perempuan yang waktu itu menolong Raina lahiran.

perempuan itu bilang jika Dia menitipkan anak tersebut pada panti asuhan karena dia takut tidak bisa memberinya makan.

Dia menyebutkan jika namanya Narendra Aditya, perempuan itu sengaja menulis surat saat meninggalkannya, karena dia pikir nama itu pemberian terakhir oleh ibunya.

tetapi yang tidak mereka ketahui Narendra Aditya di ubah namanya menjadi Rian Aditya, tujuannya agar tidak ada yang tahu asal usulnya .

flas back off.

...----------------...

di rumah Rian mulai terasa kembali kehangatan yang sempat hilang beberapa bulan ini, senyum Tari pun sudah mulai terlihat, yang biasanya sedikit judes.

mereka bermain dan tertawa bersama anak - anaknya , melupakan sedikit beban hidup yang mereka jalani.

tiba - tiba ada ketukan pintu yang membuat Rian dan Tari menoleh secara bersamaan. Tari bangkit dari duduknya dan membuka pintu.

Seorang kurir pengantar paket bertanya pada Tari " Benar ini rumah bapa Rian Aditya ?"

Tari mengangguk bingung " iya benar saya istrinya .., ada apa yah mas ?"

" oh ini ibu.. ada paket untuk bapa Rian aditya , silakan tanda tangan di sini !" Kurir tersebut memberikan Paketnya pada Tari.

setelah Tari membawa masuk paket yang berbentuk Box 40 x 40 cm yang di bungkus dengan Rapi, dua meletakan di meja dan saling pandang.

saat Rian akan membuka box tersebut Tari menghentikannya " Jangan pih .. takutnya nanti bom, kaya di film - film gitu !"

Rian menggeleng " Haiss.. kamu ini banyak nonnton sinetron, untuk apa orang ngebom kita, apa untungnya coba ?!"

Tari tersenyum kecut " iya juga yah pih .. hehehe.."

Rian dengan perlahan membuka Box tersebut dan saat isinya terlihat Rian tercengang ,ada setelan jaz, gaun dan pakain anak kecil semuanya bagus - bagus, Rian yakin jika itu barang mahal.

Terselip sebuah surat di antara pakaian tersebut , Rian kemudian membukanya " jika kamu sudah membaca surat ini ,berarti kamu sudah melihat isinya. Pakailah pakain itu untuk keluargamu , besok akan ada orang yang menjemput kalian, aku akan menjelaskan semuanya saat kamu sudah sampai di tempatku. Tertanda NARAYA ADITYA ."

Rian dan Tari saling menatap , mereka bingung apa maksud dari surat tersebut.

tetapi Winda yang melihat pakaian untuknya dan begitu bagus langsung mencobanya ,dia sangat senang , sementara Rian masih mencerna tulisan yang tertera di surat tersebut.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Like and coment 😄💪👍👍

2023-03-21

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjuuuutt Thor 😄👍👍

2023-03-20

0

the rich fact

the rich fact

sekarang papih ya panggilannya?? dulu kan pipih 🤔🙈

2023-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!