bab 3

setelah lagu selesai pengunjung bertepuk tangan, Rian membungkuk hormat.

dia sangat senang karena pengunjung kafe menyukai penampilannya.

Rian turun dari panggung ,dia menghampiri Ayu dan ayahnya . dia duduk disamping Ayu, Entah kenapa Ayu menjadi salah tingkah dia gugup saat Rian dekat dengan dirinya.

Restu tersenyum cerah, dan berkata " anakku memang pintar mencari seseorang yang berbakat, aku yakin tidak lama lagi kamu akan membawa banyak pelanggan ke kafe kita ."

" om Restu terlalu memuji.. " Rian berkata dengan malu - malu.

Restu kemudian memberikan amplop Coklat pada Rian " ini ..untuk malam ini .."

Rian menggeleng " tapi om.. saya baru bekerja di sini ?!"

" ambillah.. mulai sekarang kamu bekerja di sini, kamu akan mengisi acara 4 hari. selasa ,kamis ,sabtu dan minggu , bagaimana ?" ucap Restu memastikan Rian.

Rian terlonjak kaget, satu kali dia mengisi acara saja di bayar satu juta, jika empat malam berarti empat juta, jantung Rian berdetak dengan kencang, dia sangat bersemangat ,karena setelah ini, keluarga kecilnya tidak akan kekurangan uang lagi.

Rian tidak sabar ingin memberi tahu istrinya ,dia benar - benar beruntung bisa bertemu orang baik seperti Ayu dan Ayahnya.

Rian mengambil amplop tersebut dan mengantonginya " terima kasih om.. saya pasti tidak akan mengecewakan om Restu !" Rian bersungguh - sungguh saat berkata.

Anisa yang di sampingnya kemudian buka suara " apa kamu sudah makan malam Rian ?"

Rian tersenyum kecut " Hehehe.. aku tidak pernah makan malam, yang ada makan sore " Rian menggaruk - garuk belakang telinganya yang tidak gatal.

Om Restu terkekeh " hahaha... pria yang jujur.. aku sangat menyukaimu " dia menepuk - nepuk Bahu Rian.

kemudian dia melanjutkan" ya sudah.. om pergi dulu.. kalian nikmatilah malam ini, Rian titip anak om !".

Restu meninggalkan mereka berdua yang sedang berpikir dalam benaknya masing - masing.

Rian memikirkan ingin cepat - cepat pulang menemui istrinya, sementara Ayu bingung harus memulai pembicaraan dari mana dengan Rian, pasalnya Ayu pikir ,Rian merasakan hal yang sama dengan dirinya.

Rian kemudian membuka suara " kok diem aja Ayu ?"

" emm.. eh.. anu.." ayu gugup dan salah tingkah saat Rian menegurnya.

Rian melanjutkan dia memegang kening Ayu dengan punggung tangannya " kamu sakit Ayu ?, Mau aku antar pulang ?"

Ayu menggeleng " a..aku tidak apa - apa Rian, kamu mau pesan apa ?"

Ayu buru - buru mengalihkan perhatian agar Rian tidak melihatnya yang sedang gugup, dia memberikan buku menu pada Rian.

setelah selesai makan Rian tampil beberapa kali lagi dan pulang, sementara Ayu sudah pulang lebih awal, dia tidak mau perasaannya semakin tumbuh jika mendengarkan Rian bernyanyi.

Seperti biasa Rian mengendarai motor butut yang senantiasa menemaninya ,biasnya pulang dengan sedikit lesu, tapi malam ini berbeda ,Rian begitu bersemangat, saat memasuki rumah pun dia bernyanyi - nyanyi sendiri.

Tari yang mendengar suara motor suaminya langsung terbangun dari tidurnya, dia merapikan Rambutnya dan buru - buru bikin teh manis kesukaan suaminya jika sehabis pulang ngamen.

Rian duduk di kursi kayu yang sudah usang di ruang tamu Rumahnya , Tari dari dalam membawa secangkir teh manis,dan bertanya " kayaknya pipih lagi senang banget ?"

Rian mendongak dan tersenyum ke arah istrinya " ini bukan senang .. tapi bahagia .. hehehe.. " Rian langsung mengambil amplop oklat yang di beri om restu dan menaruh di depan istrinya.

Tari mengerutkan keningnya " apa ini pih ?"

" bukalah.. itu bayaran pipih sekali tampil " Rian menyeruput teh manis dan tersenyum.

Tari membuka amplop coklat itu, tangannya bergetar " astaga pih.. ini.. banyak banget ?!"

tentu sja Tari kaget ,pasalnya semenjak Sepuluh tahun yang lalu dia menikah dengan Rian, Tari tidak pernah mendapat uang satu juta semalam, tetapi malam ini berbeda .

" mulai hari ini kita tidak akan kekurangan uang lagi mih, pipih satu minggu tampil empat kali, jadi pipih bisa mendapat empat juta dalam satu minggu !" Rian menjelaskan dengan bangga.

mata Tari berkaca - kaca menatap suaminya " akhirnya mimih bisa membelikan makanan enak buat ade dan kakak pih ."

Rian memeluk istrinya " kok malah nangis, harusnya tersenyum dong sayang.., jangan lupa kamu beleiin ade dan kakak baju baru, kasihan sudah lama kakak tidak beli baju baru ."

Tari mendongak dan tersenyum " iyah pih, besok kan minggu, mimih mau ajak kaka ke pasar buat beli baju baru ,sekalian peralatan sekolah kakak !."

pasangan suami istri itu biasa hidup dengan sederhana, mereka biasnya membelikan baju baru untuk anaknya kalau mau lebaran, itu juga Rian berusaha keras menyisihkan satu lembar uang 5 ribuan untuk di tabung.

jika sudah mendekati bulan ramadhan pasti Rian akan melakukan hal itu ,tanpa di ketahui istrinya, itu juga kalau uangnya tidak terpakai ,jika Rian pulang dengan tangan kosong.

Rian mengusap kepala istrinya yang masih di pelukannya " makasih yah mih.. sudah mau bersabar dengan pipih selama ini, mungkin ini takdir tuhan pipih di pertemukan dengan orang baik seperti mba Ayu ."

Tari mengangguk setuju " pih .. bisa kenalin mimih dengan mba Ayu, mimih juga ingin bilang terimakasih padanya ."

" tentu saja boleh.. nanti yah ..kalau mba ayu tidak sibuk ,pipih pasti kenalin sama mimih !"

Rian kemudian melepaskan pelukannya.

Tari memeluk uang itu di dadanya ,dia tersenyum - senyum sendiri, dia membayangkan jika suaminya bisa bekerja terus denga Ayu, mungkin Rumah mereka bisa di renovasi juga.

Rumah suami istri itu cukup sederhana, Rumah itu merupakan pemberian Ayah Tari, itu juga dia memberinya dengan bentuk uang ,karena Ibu Tari tidak merestui hubungan mereka.

Ayah Tari memberikan uang 60 juta , dia mewanti - wanti Rian dan Tari agar menggunakan uang itu digunakan untuk membangun Ruamah.

dan jadilah Rumah yang mereka huni sekarang, Rumah dengan tembok bata belum di plester, lantainya masih tanah, perabotan rumah saja kebanyakan Rian buat sendiri dari lempeng cor.

hanya lemari dan televisi 14 inch, yang mampu mereka beli, tetapi mereka tetap mensyukiri itu semua.

Rian berbincang - bincang sebentar,kemudian menyuruh istrinya tidur kembali, tetapi Tari tidak mau ,dia lebih memilih menemani suaminya untuk malam ini.

Rian tersenyum ,dia mengerti maksud istrinya yang masih cantik walau tanpa perawatan dan hanya memaki daster khas ibu rumah tangga.

......................

setelah melakukan hubungan suami istri, Tari bertanya " pipih besok mau di belikan makanan apa ?"

Rian menggeleng " mimih seperti tidak tahu pipih aja, semua makanan yang di berikan mimih pasti pipih makan kok "

Tari mencubit pinggang Rian " aww ..!!"

" ih.. pipih .. Mimih ingin makan enak bareng pipih !" wajah Tari merah merona, walaupun mereka sudah beranak dua tetapi mereka seperti pengantin baru, yang setiap harinya selalu tampil mesra.

Rian juga tidak pernah menuntut Tari untuk ini, itu.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjut Thor 😄💪👍👍

2023-03-19

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Cakeepp ini romansax, suami istri yang Sakinah, Mawardah dan Warohmah... semoga langgeng ga tergoda oleh harta dunia...😄💪👍👍👍

2023-03-19

0

the rich fact

the rich fact

buset mereka menikah 10 tahun yang lalu?? umur rian sekarang 28 tahun, berarti mereka nikah waktu rian umur 18 tahun gitu??🤔
wih lulus SMA langsung nikah nih 👍🏼

2023-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!