bab 11

setelah menjemput Winda Ayu mengajaknya untuk pergi ke mall, Winda yang belum pernah ke mall tentu saja dia langsung mengangguk setuju.

" Tante Ayu apakah masih jauh mallnya ?" di dalam mobil Winda sudah tidak sabar ingin cepat - cepat sampai di Mall.

Ayu tersenyum " bentar lagi kita sampai sayang.. "

Winda menatap ke arah jendela dan melihat tulisan BBS Mall yang terpampang jelas di depan bangunan yang tingginya 10 lantai.

Winda bertanya dengan semangat pada Ayu " Tante apa itu tempatnya ?, gede banget..."

Ayu membelai rambut Winda dengan sebelah tangan " kamu benar ,itu tempatnya ."

Tak berselang lama mereka sampai di parkiran BBS Mall, Ayu menggandeng tangan Winda saat keluar dari mobil.

Winda menatap bangunan itu dengan takjub, pasalnya dia hanya pernah mendengar tentang Mall dari teman - temannya yang orang tuanya cukup kaya.

mungkin hanya dia yang tidak pernah masuk ke Mall, walau hanya untuk ngadem.

saat masuk Mall ,Winda melihat pemandangan yang baru buatnya, dia melihat banyak orang lalu lalang, toko - toko yang berjejer rapi sudah begitu hawanya sejuk.

pikiran polos Winda membandingkannya dengan pasar yang sering dia datangi, tempatnya kumuh, yang berjualan gak rapi dah gitu kalau siang panas, kalau habis hujan becek.

di saat Winda sedang asyik dengan pikirannya ,Ayu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Winda dan bertanya " kamu mau apa sayang ..?, biar Tante beliin ." dia berkata dengan senyum manisnya.

Winda menggeleng " aku gak mau apa - apa Tante !, sudah di bawa jalan - jalan ke sini saja aku sudah seneng kok ."

Ayu membatin saat mendengar ucapan Winda " Dia sama seperti kamu ternyata Tari, kamu beruntung mendapatkan anak dan suami yang sangat baik "

" tante.. tante.. Tante kenapa ?" Winda mengoyang - goyangkan bahu Ayu yang sedang tertegun.

Ayu kemudian tersadar " eh.. Tante gak papa, Kamu ikut Tante yuk !"

Ayu menarik Winda ke tempat permainan, awalnya winda menolak tetapi setelah Ayu merayunya ,Winda akhirnya mau mencoba.

setelah mencoba Winda ketagihan, Ayu dan Winda bermain bersama , mereka tertawa bersama layaknya ibu dan anak.

tak terasa sudah sore hari, mereka bermain sampai lupa waktu ,Winda kemudian teringat dengan rumah.

" Tante .. kita harus cepat pulang !, ibu pasti mencari - cari aku !" Winda panik saat tahu kalau hari sudah sore.

Ayu tersenyum " kita makan dulu yah sayang , nanti habis makan kita pulang !"

Winda menggeleng " aku mau pulang Tante !" mata Winda berkaca - kaca.

" baik.. baik.. kita pulang, tapi kita beli sesuatu dulu untuk di bawa pulang oke !" Ayu mencoba menenangkan Winda.

Winda hanya mengangguk pasrah.

di rumah Tari uring - uringan " pih.. winda kemana ?, ini sudah sore loh !" Tari mondar - mandir di ruang tamu sambil menggendong Alveandra.

Rian juga ikut panik " entahlah mih.. nomor Ayu juga gak aktif !"

Mereka berdua panik , tetapi mereka bingung harua melakukan apa , pasalnya mereka tidak tahu Winda pergi kemana.

Rian sudah mencari ke sekolah, teman sekelas Winda yang biasa bekerja kelompok bersama ,semuanya tidak ada yang ada yang melihat Winda.

mereka hanya bisa berdoa pasrah pada sang kuasa, Tari sudah mulai menangis " pih.. Winda dimana pih .. hiks ..hiks.. hiks.."

" sayang kamu tenang dulu yah, Winda pasti tidak apa - apa !" Rian mencoba menenangkan istrinya, walau sebenarnya dia juga sedang panik, tetapi Rian mencoba untuk tenang agar istrinya tidak nambah panik.

saat mereka sedang saling menenangka terdengar suara teriakan dari luar rumah " ibu .. ayah..!"

Tari langsung berlari keluar " Windaaa!!"

Rian juga mengikuti istrinya dari belakang.

Tari langsung memeluk Winda dengan air mata bercucuran " kamu kemana saja sayang, jangan buat ibu khawatir !"

Tari melihat Ayu di belakang Winda dan menegurnya " Ayu sudah cukup... bukan begini caranya jika kamu ingin mendekati mas Rian, apa kamu sudah tidak punya harga diri lagi !!"

Ayu yang melihat Tari marah padanya tertegun " Tar.. bukan begitu maksudku aku hanya..."

sebelum Ayu selesai bicara Tari menghardiknya " jangan ganggu keluarga kecilku lagi Ayu, aku mohon .. cukup sampai di sini saja !!, aku sudah tidak tahan kamu terus - terusan mendekati keluargaku !" selesai bicara Tari menarik Anaknya masuk.

Rian yang melihat itu menghela napas " kamu sudah lihat sendiri Ayu ?, Tari tidak akan pernah bisa menerimamu, aku minta maaf .., tapi lebih baik kamu pulang dulu !"

Rian meninggalkan Ayu yang tertegun di halaman Rumah.

Ayu terduduk lemas di tanah ,dia terisak " aku hanya ingin bahagia bersama kalian hiks..hiks..hiks.. aku tidak punya niat merebut mas Rian Tari ,hiks..hiks..hiks..!"

saat Ayu masih terisak , ada seseorang yang mengulurkan tangannya dan berkata " bangunlah ayu ..!"

Ayu mendongak di sela tangisnya " Mas Danil !"

seorang pria membungkuk sambil tersenyum padanya.

Ayu terlonjak kaget saat melihat Danil di hadapannya, karena Danil tidak memberitahu Ayu jika dia akan pulang ke rumah.

Ayu menyambut uluran tangan Danil kemudian Ayu berdiri .

Danil menghapus Air mata adiknya " jangan seperti ini terus Ayu..., kamu pantas mendapatkan kebahagiaan !"

" aku juga gak ingin seperti ini mas, tapi .. takdir selalu menuntunku seperti ini ." Ayu bicara sambil menatap rumah Rian.

" Kita pulang dulu yuk, ceritain semuanya sama mas !" Danil memegang bahu Ayu Agar mengikuti dirinya.

Ayu dan Danil pulang ke rumah dengan mobil masing - masing, Mereka berkendara dengan Danil yang mengikuti dari belakang .

pasalnya Danil takut jika Ayu akan berbelok arah jika dia tidak memeperhatikannya.

Danil merupakan Anak angkat dari kakak orang tua Ayu, semenjak kecil Danil sering berkunjung ke rumah Ayu. dia selalu menganggap Ayu seperti adik kandung yang satu Rahim dengannya.

setelah lulus SMA Danil memutuskan untuk studi di luar negeri, ketika dia sudah sarjana dia juga memutuskan untuk bekerja di sana, Sudah delapan tahun semenjak Danil meninggalkan Rumah.

setelah di dalam rumah Danil bertanya " jadi.. siapa orang yang membuat kamu seperti ini ?!" Tatapan Danil berubah sinis saat bertanya.

Ayu menggeleng " aku tidak apa - apa , mas Danil gak usah khawatir !" Ayu tersenyum palsu menutupi kesedihannya.

" Ayu.. mas paling tahu kamu seperti apa, kamu tidak bisa menutup - nutupi masalahmu di depan mas !" Danil berkata dengan serius.

" beneran aku tidaka Apa -apa , ngomong - ngomong mas Danil kapan pulang ?" Ayu mencoba mengalihkan pembicaraan.

Danil menghela napas " huh.. mas sampai tadi malam, kebetulan mas juga sedang di BBS Mall , tadi niatnya mau nemuin kamu waktu di arena permainan Mall, Tapi melihat kamu sedang asyik bermain dengan seorang anak kecil , mas tidak mau mengganggu, jadi Mas hanya mengikuti kamu.. eh waktu mas ikut kamu masuk gang malah melihat kamu seperti itu !"

Ayu tersenyum kecut, dia tidak menyangka jika Danil melihat kejadian itu dari awal, Ayu sedikit khawatir dengan Rian, pasalnya Danil selalu bersikap agresiv jika dia melihat dirinya menangis.

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Jd pria&suami tu hrs TEGAS,Rian...!!

2023-05-08

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor, tetap semangat yaa.. updatenya, Sekuntum Bunga Bermekaran kupersembahkan untukmu 😄💪👍👍👍

2023-03-20

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Untuk kebaikan bersama, terima ajaahh...di Indonesia poligami wes biasa itu... bukanlah sesuatu yang aneh lageee...tukang becak di kampungku ajaahh ada yang bininya dua... apalagi tukang ngamen ganteng... wkwkwk 😝😄🤣👍👍

2023-03-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!