bab 5

setelah meninggalkan pusat perbelanjaan..

mereka menuju Rumah Rian dengan mengendarai mobil Ayu.

Ayu mengerutkan keningnya ,saat melewati jalan yang dia kenal ,dia membatin " bukankah ini jalan ke rumah Tari ?"

benar saja saat sampai di depan gank saat Ayu mengantar Tari, Rian menyuruh Ayu berhenti.

tetapi Ayu mencoba untuk menepisnya, dia berpikir itu cuma kebetulan.

mungkin Rumah Rian berdekatan dengan Tari.

Rian turun dari mobil ,setelah Ayu memarkirkan mobilnya di lahan kosong dekat gank.

" kita jalan kaki masuk gank, gak papa kan mba ?" ucap Rian.

Ayu mengangguk " gak papa lah.. ayo jalan !"

mereka berdua berjalan sambil mengobrol, tak lama kemudian terlihat rumah sederhana yang baru di plester temboknya, lantainya masih tanah.

Winda yang melihat ayahnya pulang berlari menghampirinya " Ayah sudah pulang ?"

Rian mengusap kepala anaknya sambil tersenyum " ibu ada ?".

Winda mengangguk " ibu lagi nemenein Alveandra tidur siang yah .."

degg!!!!

Hati Ayu langsung terasa sakit, dia mencoba untuk tetap tenang dan bertanya pada Rian " ka..kamu sudah punya anak Rian ?"

Rian tersenyum ke arah Ayu " hehehe.. sudah dua mba Ayu.. ,saya mau ngenalin mereka ke mba Ayu , Ayo masuk mba !"

Ayu mengikuti Rian masuk kerumahnya dengan langkah gontai, perasaannya campur aduk, lelaki yang dia kira akan menjadi imam yang baik ternyata sudah menikah dan punya anak.

keterkejutan Ayu belum Reda mengetahui Rian sudah beristri. saat masuk ke dalam Rumah Rian dia melihat sahabatnya yang sedang menyusui anaknya, dia benar - benar tidak bisa mengontrol emosinya lagi.

tiba - tiba bulir bening menetes jatuh dari kelopak matanya, dia kaget dan hampir saja menjadi perusak rumah tangga sahabatnya.

" Mih.. ada yang mau aku kenalin !" Brian membangunkan istrinya yang terlelap bareng anaknya.

Tari mendongak ,melepaskan Alveandra yang sedang menyusu " eh.. pipih dah pulang "

Ayu buru - buru menyapa ,dia menghapus air mata yang jatuh di pipinya " Tari.. ternyata kamu istri Rian ?" Ayu pura - pura tegar melihat kenyataan itu.

Tari bergegas duduk saat melihat sahabatnya " Ayu.. kamu jenal suamiku ?"

Rian mengerutkan keningnya " kalian saling kenal ?"

Tari dan Ayu mengangguk bersamaan, Rian tidak menyangka jika anak bosnya sahabat dari istrinya.

Tari bersemangat melihat Ayu yang berkunjung kerumahnya, dia bercerita panjang lebar dengan wajah berseri - seri.

Berbeda dengan Ayu yang berusaha menekan kegelisahan hatinya, dia harus tetap tegar di hadapan sahabatnya.

" jadi yang membawa kerja kamu Ayu pih ?" Tari bertanya memastikan pada Suaminya.

Rian tersenyum " iya mih.. Mba Ayu dan ayahnya baik banget sama pipih !"

Tari menatap Ayu dan menggenggam tangannya " makasih yah Ayu.. berkat kamu, kehidupan keluarga kecil kami bisa lebih baik !"

Ayu menggelengkan kepalanya " itu rejeki dari Tuhan .. bukan karena aku, lagi pula mas Rian layak kok mendapat bayaran segitu !"

Ayu berkata dengan jujur, pasalnya memang para pengunjung kafe selalu menunggu Rian untuk tampil.

setelah beberapa jam Ayu ngobrol dengan Tari dan Brian, Ayu pamitan untuk pulang, dia tidak sanggup berlama - lama di situ sebenarnya, tetapi untuk menutupi kegelisahannya di mencoba setenang mungkin.

saat masuk ke dalam mobil ,Ayu memukul setir dan menitihkan air matanya " mengapa ini semua harus terjadi padaku.. !! " ayu bermonolog sendiri.

Ayu berdiam diri di mobil beberapa saat untuk menenangkan hatinya, setelah sedikit tenang dia langsung menginjak gas meninggalkan tempat itu.

saat sampai di rumah ..

Ayu menghempaskan tubuhnya ke kadur, dia menengadah ke langit, pikirannya masih berkutat tentang Rian dan Tari, dia tidak bisa melupakan kejadian yang terjadi.

Ibu Ayu , Widia Lestari masuk ke kamar dengan senyum menghiasi wajahnya " kamu kenapa sayang ?"

saat Widia melihat anaknya pulang dengan wajah lesu ,dia tahu kalau anaknya sedang ada masalah, jadi dia berinisiatif datang ke kamar Ayu.

Ayu bangun dan memeluk ibunya, tangusnya pecah " huhuhu.. ibu.. mengapa hidup ini tidak adil ..!?, setiap kali aku mencintai seseorang ada saja halangannya .. huhuhu.."

Widia mengelus - elus kepala putrinya " sayang.. tuhan pasti lebih tahu mana yang terbaik buat kamu, tidak ada cobaan yang melebihi kemampuan hambanya !"

Ayu masih terisak " Ta..tapi bu.. Ayu sudah merasa nyaman dengan Dia , kenapa dia tiba - tiba sudah punya istri hu..."

" apaa..! , Rian sudah punya istri ? " Tiba - tiba Ayah Ayu memsauki kamar dan beryeriak.

Widia tersenyum kecut " oh jadi namanya Rian.. kalian kenal dimana memangnya ?"

Restu menceritakan semua tentang Rian, karena Ayu tidak mungkin menceritakan tentang Rian, saat mood nya sedang buruk.

Restu kemudian berbicara lagi " apa perlu Ayah memisahkan Rian dan istrinya ?!"

Ayu buru - buru menjawab " jangan Ayah.. istri Rian sahabat ayu.. Dia Tari.."

" Tari...?, maksud kamu Tari anaknya pak Karno ?" Restu teringat dengan mantan tetangganya.

Ayu mengangguk " iya Ayah.."

Widia tidak tahu harus berkata apa, dia prihatin dengan kisah cinta anaknya , Dulu dia di tinggal nikah sama pacarnya, sekarang dia mencintai pria yang sudah beristri.

Restu juga tidak tahu harua berbuat apa, jika istri Rian bukan Tari, mungkin dia akan berbuat sesuatu, tetapi Tari adalah sahabat sekaligus penyelamt Ayu.

pasalnya waktu dulu Ayu hampir tenggelam di sungai karena tidak bisa berenang Tarilah yang menyelamatkan Ayu, maka dari itu dia tidak bksa menjajikan sesuatu pada putrinya.

Tiba - tiba Ayu nyeletuk tanpa sadar " Apa aku jadi istri keduanya Rian saja yah ?"

Restu dan Widia saling menatap " Tidak.. tidak.. sayang, ibu yakin masih ada banyak lelaki yang lebih baik dari Rian !"

tatapan Ayu kosong, dia sudah tidak mendengarkan ucapan Ayah ibunya, Kedua orang tua Ayu panik, mereka mencoba untuk menenangkan Ayu, tetapi Ayu tidak merespon.

Ayu kemudian menatap mereka dengan senyum palsu " Ayah ,ibu Ayu pengen sendiri dulu, maukah kalian meninggalkan Ayu !"

Restu Mengangguk pada Istrinya, sebelum pergi Widia berkata " jangan di pikirkan terus yah sayang.. Ayah ,ibu ada di bawah jika kamu perlu sesuatu oke !"

Ayu mengangguk, kedua orang tua Ayu meninggalkan kamarnya, mereka khawatir dengan anaknya, tetapi mereka yakin Ayu bisa melewati itu semua, pasalnya dulu juga begitu.

semakin Ayu berusaha melupakan Rian, semakin dalam juga perasaannya pada Rian, dia terngiang - ngiang saat pertama bertemu, Rian menyanyikan sebuah lagu yang membuat hatinya luluh.

kemudian saat di kafe, saat makan bersama, saat jalan berdua . semua memori Rian terus berputar - putar di otaknya.

......................

beberapa hari berlalu..

Ayu tidak mau keluar dari kamarnya, dia mengurung diri semenjak hari itu.

Tentu saja kedua orang tua Ayu panik, Saat mereka masuk ke kamar Ayu, dia tersenyum - senyum sendiri.

dia tidak mendengarkan orang tuanya bicara, Ayu malah bercerita tentang Rian setiap hari.

" ayah.. Ayu bagaimana yah ?, huhuhu .." Widia menangisi kondisi anaknya.

Restu mendesah kesal " Ayah juga tidak tahu bu.."

" Rian.. ya ..Rian.. kita harus membawa Rian bertemu Ayu !" Restu tiba - tiba teringat dengan Rian.

Terpopuler

Comments

Nuri Maulidia

Nuri Maulidia

bolh jg puny 2

2023-07-23

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjuuuutt Thor 💪👍👍👍

2023-03-19

1

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Sakit cinta mang susah obatnya, apalagi kayak si Ayu yang baperan getooo.... serba repot jadinya... yang laki setia tdpi miskin, yang wanitanya bucin... baperan bingiiitz...🤔🙄😫😝😝

2023-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!