bab 15

Ayu sebenarnya sudah mencoba membantu mereka , tetapi Tari selalu menolaknya.

Itu semua karena Tari tidak ingin ketergantungan dengan orang lain, walaupun dia harus bersusah payah mencari nafkah sendiri dan hasilnya tidak memuaskan, setidaknya dia sudah berjuang.

Rian diam di rumah sementara Tari sudah berkeliling untuk menjajahkan dagangannya seperti biasa.

setelah semalam saling mencurahkan isi hatinya, Rian bertekad untuk tetap kuat menjalani kehidupan.

Rian kemudian mengambil gitarnya yang sudah lama tidak dia pegang.

dia ingin mencoba apakah tangannya sudah tidak ngilu lagi saat memainkan gitar.

Rian mencoba satu kali, dua kali, hingga berpa kali , dia sudah tidak merasakan ngilu seperti sebelumnya, walaupun masih sedikit terasa, tetapi Rian pikir itu tidak masalah. karena yang terpenting sekarang membantu istrinya mencari uang.

Rian hanya bisa membawa gitarnya, dia belum bisa membawa speker yang biasa dia bawa mengamen, dia berjalan dengan tertatih - tatih menuju jalan raya ,untuk naik angkutan umum ke alun - alun.

dia sengaja pergi dari sore ,agar pulangnya tidak kemalaman, begitulah pikir Rian.

saat sampai di alun - alun , Rian menghampiri tempat biasa mengamen , dia mengambil kursi dari salah satu pedagang seperti biasanya.

" kemana saja kamu Rian ?, baru kelihatan lagi ." seru pedagang yang sedang bersiap - siap membuka dagangannya tersebut.

" habis kecelakaan mas cipto, ini juga baru bisa sedikit berjalan !" Rian tersenyum.

" Ya ampun .. tapi sudah baikkan kan ?" tanya Cipto.

brian mengangguk " alhamdulilah mas cipto "

" baguslah.. ini buat pembuka modal kamu !" Cipto menaruh uang sepuluh ribu ke tempat yang sudah di sediakan Rian.

" duh.. makasih mas Cipto " ucap Rian sungguh - sungguh.

Cipto hanya menepuk pundak Rian dan tersenyum.

kemudian Rian mulai menyetel gitarnya dan mulai bernyanyi, masih belum banyak orang datang ,karena masih terlalu sore, Rian hanya mendapatkan beberapa lembar uang 2 ribuan dan uang koin 500 an.

setelah jam 5 sore mulai banyak muda - mudi berseliweran, Tenda Mas Cipto juga sudah mulai ramai pengunjung.

Rian dengan bersemangat memetik gitarnya terus menerus ,walaupun tangannya sudah berasa ngilu, dia tetap melakukannya.

kemudian ada seorang kakek yang sedang menikmati nasi bebek mas Cipto ,request sebuah lagu " Apa kamu bisa menyanyikan lagu Ebit anak muda ?!"

Rian menoleh ke arah suara " Bisa kek.. mau lagu apa ?"

kakek itu berpikir sejenak " emm.. Berita pada kawan !"

Brian mengangguk kemudian dia mengingat - ingat kunci masuknya..

dia kemudian memulai intro...

perjalanan ini...

Berasa sangat menyedihkan..

... sayang kau tak duduk duduk

di sampingku kawan..

... banyak cerita...

Brian menyanyikan lagu tersebut dengan menghayati, Petikan gitarnya membuat lagu tersebut masuk ke relung hati para pendengarnya.

pasalnya lagu itu menceritakan kisah Rian yang dia jalani sekarang.

saat Sampai di reff, air mata Rian tiba - tiba menetes dengan sendirinya, Rian terhanyut dalam lagu tersebut.

begitu pula kakak yang request lagu tersebut, orang orang yang mendengar yang tadinya biasa saja mulai merasakan getaran perasaan Rian yang sampai pada hati mereka karena lagu tersebut.

semua orang yang tadinya cuek dengan keadaan Rian mulai menatapnya dengan sendu, pikiran mereka mulai di bawa oleh alunan lagu Rian.

.....

Atau alam mulai enggan

bersahabat dengan kita

coba kita bertanya pada

..rumput yang bergoyanh..

ho oo oho.. hoho.. hohoho..

ho oo oho.. hoho.. hohoho..

Rian mengakhiri lagu tersebut dan membuka matanya, saat dia membuka mata ,betapa terkejutnya Rian ,banyak orang berkerumun dan bertepuk tangan , mereka kemudian menaruh uang di tempat gitar yang sudah sengaja Rian taruh di depan nya. untuk menerima pemberian uang dari orang.

" sayang sekali dia cacad, kalau tidak mungkin sudah jadi artis !"

" yah.. itulah kuasa tuhan, Dia punya kekurangan dia juga di beri kelebihan "

" kamu benar.."

" aku merasakan lagu tadi ,benar - benar mencurahkan isi hatinya pada kita "

semua orang bercakap - cakap, ada yang memuji ,ada yang bersimpati dan yang lainnya.

saat Rian melihat uang yang bertumpuk di tempat gitarnya, Rian berdiri dwngan tongkatnya dan membungkuk mengucapkan terima kasih " Terima kasih semuanya karena mau berbaik hati menyisihkan uang kalian untukku !"

mereka semua kemudian bertepuk tangan lagi, saat Rian bilang ingin menyudahi penampilannya ,semua orang membubarkan diri.

sang kakak yang request lagu menghampiri Rian dengan bertepuk tangan sambil tersenyum, dia kemudian menaruh 5 lembar uang seratus ribuan di tempat gitar yang bertumpuk uang tersebut.

Rian membungkuk hormat " terima kasih banyak kek " Rian mengucapkan itu dengan mata yang berkaca - kaca.

sang kake menepuk pundak Rian " itu rejeki buat kamu nak !, ngomong - ngomong setelah ini kamu mau kemana ?"

" ah.. aku mau pulang kek, takut anak istriku mencari - cariku !" Rian berkata sambil membereskan uang yang menumpuk tersebut.

" kamu naik apa pulangnya ?" tanya sang kakek menyelidik.

" entahlah kek.. jam segini sudah tidak ada angkot, mungkin cari orang yang aku kenal untuk mengantarku !"

" bagaiman kalau kamu kake antar ?" Rian berhenti membereskan uang dan mendongak menatap kakek tersebut.

" tidak usah kek, nanti malah merepotkan !"

tetapi kakek itu tetap memaksa untuk mengantarnya , Rian mau tidak mau setuju, setelah semua uang sudah di bereskan, Rian meminta kresek pada Mas Cipto untuk menaruh uangnya.

" Mas Cipto aku pulang du yah!"

" oh.. ya.. hati - hati di jalan Rian !"

" kita pulang naik apa kek ?" Rian bertanya pada kakek tersebut.

tiba - tiba sebuah mobil Mewah berhenti di dekat mereka , kakek itu memasuki mobil dam membuka jendela " Ayo masuk sini !"

" Bandi Bantu dia masuk !" perintah sang kakek pada sopirnya.

" Baik Tuan !!" sang sopir keluar, dia kemudian mengambil gitar Rian " Silahkan Tuan..!"

Rian mengangguk, dia berjalan dengan tongkatnya menghampiri mobil, kemudian Bandi membukakan pintu untuk Rian.

setelah Rian masuk Bandi bertanya " kita mau kemana Tuan ? "

" Nak Rian.. kamu tunjukan jalan ke rumahmu !" sang kakek mengetahui nama Rian karena mendwngar percakapan Rian dan Mas Cipto tadi.

Rian kemudian menunjukan jalan rumahnya pada Bandi, setelah lima Menit Rian sampai di gang depan rumahnya .

" stop di sini kek , rumahku masuk gang itu !" Rian menunjuk gang tersebut.

Rian keluar mobil " kakek tidak ingin mampir ke rumah ku dulu, yah.. walaupun tidak ada apa - apa sih ," Ruan menggaruk - garuk belakang telinganya.

" Terima kasih, kakek masih ada urusan ,lain kali kakek akan mampir ke rumahmu !" setelah bicara sang kakek memerintahkan sopirnya untuk menjalankan mobilnya.

Rian melambaikan tangan sambil berteriak terimakasih pada kakek tersebut.

di dalam mobil sang kakek berbicara pada sopirnya " Bandi ..!, perintahkan Sandi untuk menyelidiki latar belakang Rian, Aku yakin di cucuku yang hilang, wajahnya sama persis dengan ayahnya !"

" baik Tuan !"

sementara itu di rumah ,Tari sedang bingung mencari kemana suaminya pergi, saat dia baru pulang dari berjualan dia tidak melihat suaminya.

Tari sudah bertanya pada tetangga tetapi tidak ada yang melihatnya, Pikiran negatif Tari mulai menguasai ,dia kemudian keluar rumah untuk mencari suaminya lagi tapi baru melangkah dari pintu Rian sudah sampai di depannya.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

oohh... rupanya Milyarder-nya berasal dari Sang Pewaris thooo...kok ga da ceritanya dari awal Rian itu siapa...?? jadi ketebak daahh...🤔🙄😝😄👍👍👍

2023-03-20

0

the rich fact

the rich fact

Brian lagi Brian lagi 🤦🏼‍♂️

2023-03-18

0

N4M3

N4M3

anaknya Brian kan itu?

2022-12-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!