bab 12

saat Ayu dan Danil sedang mengobrol ,Orang tua Ayu datang menghampiri , mereka bersemangat saat melihat Danil ada di rumahnya .

" Danil kapan kamu pulang ?" Widia ibu Ayu langsung menyapa.

Restu menimpali " kenapa kamu tidak memberi tahu om dulu ,jika mau datang kemari ?!"

Restu menyalami kedua orang tua Ayu ,kemudian dia menjawab " aku tadi gak sengaja ketemu Ayu di jalan om, jadi ini sekalian mampir !"

mereka kemudian mengobrol ngalor, ngidul, banyak topik yang mereka bicarakan, pasalnya sudah delapan tahun Danil tidak berada di rumah.

Danil meninggalkan rumah Ayu setelah selesai berbasa - basi dengan orang tuanya.

saat di depan pintu Danil berhenti ,dia menengok ke arah Ayu ,Danil mengepalkan tangannya dan bergumam " Aku akan membalas orang yang telah membuatmu menangis Ayu, apapun caranya !"

setelah hari itu Danil mulai membuat rencana untuk menjatuhkan Rian, dia tidak terima jika orang yang di sukainya di buat menangis oleh orang lain.

Danil mulai menyabotase agar Rian tidak menyanyi lagi, dia menyuruh orang agar membuat masalah dengan Rian, tentu saja Danil menyuruh orang itu agar seolah - olah Rian bersalah.

saat Rian sedang bernyanyi di kafe ,seorang wanita datang menghampirinya setelah dia selesai bernyanyi, Rian tidak curiga sedikitpun tentang wanita itu.

mereka kemudian berkenalan dan ngobrol , tiba - tiba saja seorang pria dengan Tato di tangannya menggebrak meja " Braaak... berani sekali kamu menggoda pacarku , apa kamu sudah bosan hidup !"

Tamu yang melihat itu semuanya ketakutan, pasalnya mereka tahu jika pria bertato tersebut ketua geng motor Jaguar. yang menguasai jalanan kota tersebut.

Rian mencoba menjelaskan " anda salah paham Tuan, kami cuma ngobrol biasa ."

Wanita itu menimpali " dia bohong sayang, dia mencoba merayuku ."

Pria tersebut menarik kerah baju Rian dan menyeretnya keluar " berikan pelajaran padanya " pria tersebut memerintahkan anak buahnya.

Rian hanya bisa pasrah, di pukuli sepuluh orang, wajahnya berlumuran darah, semua orang yang melihatnya mulai berkerumun.

" geng jaguar bikin ulah lagi !"

" kasian pria yang di pukuli itu !"

" kurasa pria itu bakal berbaring di kasur lama !"

" kamu benar !"

orang - orang yang melihat Rian tergeletak lemas di depan Kafe prihatin, tetapi mereka tidak berani menolongnya, karena takut jadi sasaran geng motor jaguar.

setelah geng motor tersebut pergi, Danil yang dari kejauhan memperhatikan kejadian itu dari kejauhan tersenyum penuh Arti.

orang - orang lekas memanggil ambulan, beberapa menit kemudian ambulan datang membawa Rian. dia di bawa ke rumah sakit Mutiara Bunda.

Di rumah Tari mendapat telepon dari rumah sakit jika suaminya sedang di rawat dan kritis.

Tari panik, bingung dan resah ,semua perasaan campur aduk jadi satu, dia mau minta tolong sama siapa larut malam seperti itu dan dia juga tidak tega membawa Alveandra yang masih kecil.

Mau tidak mau Tari menelpon orang tuanya , dia meminta bantuan untuk menjaga Alveandra.

Saat telepon di angkat ,Tari langsung berbicara tanpa mengucapkan salam " Bu.. tolong Tari !" suaranya gelisah.

" bukankah kamu bilang tidak ingin meminta bantuan ibu ,apapun yang terjadi ?" Asih ibu Tari berkata acuh.

" Bu...Tari mohon.. untuk kali ini saja, Rian kecelakaan !, Tari harus melihatnya !" Tari menjawab dengan air mata mulai menetes.

" apa urusannya dengan ibu, diakan suami kamu !" Asih langsung menutup telepon.

seketika Tari menangis tersedu - sedu , dia duduk di kursi tempat dia makan dengan keluarganya.

di sela tangisnya, sepintas pemikiran menghampirinya " apa aku menghubungi Ayu saja ?, tapi aku belum berbaikan dengannya . Ah.. masa bodo yang penting mas Rian dulu !"

semenjak kejadian Tari memarahi Ayu, Ayu tidak pernah menemui Rian lagi, Tari pikir Ayu mendengarkan kata - katanya.

dengan sedikit Ragu Tari menelepon Ayu , setelah beberapa saat terdengar suara parau menyapa " Halo.. siapa yah ?"

Tari Tahu jika Ayu baru bangun tidur makanya tidak melihat siapa yang menelpon " Ayu ini aku.. kamu bisa jemput aku gak , mas Rian kecelakaan !"

Ayu langsung membelalak, matanya yang tadi malas untuk terbuka sekarang sudah terbuka lebar " kecelakaan ?, di mana ?"

Tari menjawab " aku tidak tahu, tadi pihak rumah sakit menelpon ku, kamu bisa ke sini jemput aku kan ?"

" kamu tunggu, sebentar lagi aku ke sana !" Ayu langsung mematikan teleponnya dan bergegas ke rumah Tari.

Tari bersiap - siap membawa perlengkapan Alveandra dan tremos air, dia juga membangunkan Winda " sayang.. bangun gih, ikut ibu yuk !"

Winda mengerjapkan matanya, dia kemudian duduk " kita mau kemana bu ?" Winda bertanya dengan menggosok - gosok matanya.

Tari tersenyum " kamu cuci muka dulu ,nanti tante Ayu akan ke sini !"

Winda mengangguk , dia keluar dari kamarnya untuk cuci muka.

Tak beselang lama Ayu sudah mengetuk pintu Rumah Tari " Tok.. tok .. tok.. Tari..!"

Tari membuka pintu , matanya berkaca - kaca dia ingin menangis tetapi ada anaknya, Ayu yang mengerti itu dan mengelus pundaknya " Ayo berangkat..!, sini biar aku yang bawa tasnya !"

Tari menggendong Alveandra yang masih terlelap, sementara Winda di gandeng Ayu.

Mereka kemudian berangkat menuju rumah sakit Mutiara Bunda.

hanya sepuluh menit mereka sudah sampai di rumah sakit Mutiara Bunda, Ayu bergegas bertanya pada resepsionis .

resepsionis mencari nama yang di sebutkan Ayu " ibu.. pasien yang bernama Rian Aditya ada di kamar Melati lantai dua ."

" terimakasih sus !" Ayu dan Tari langsung bergegas ke lantai dua.

di perjalannan Winda bertanya " Ayah kenapa bu ?"

Tari tidak menjawab pertanyaan anaknya, karena dia juga tidak tahu harus menjawab apa, Mereka terus berjalan Hingga tiba di kamar Melati.

Saat membuka pintu , seketika tangis Tari pecah ,melihat suaminya .

kepala Rian di balut perban, Tangan dan kakinya di gips karena patah tulang.

Rian masih tidak sadarkan diri.

" papih.. kenapa bisa sepwrti ini ..?, hiks..hiks..hiks.." Tari mengelus pipi Rian.

Winda yang di samping Tari bertanya " Bu.. Ayah kenapa ?"

Ayu yang sebenarnya ingin menangis juga, tapi dia tahan ,dia kemudian menjawab pertanyaan Winda " sayang.. ayah kamu baik - baik saja , dia hanya sedikit mengalami kecelakaan " Ayu berbicara dengan lembut.

Tari menggelar Tikar, dia mengeluarkan persiapannya agar Alveandra tidak kedinginan saat tidur di situ.

Tari juga menyuruh winda tidur lagi, dia tidak mau anaknya ikut sedih melihat ayahnya seperti itu.

Terpopuler

Comments

GZone Reborn

GZone Reborn

ceritanya kayak KCIC, tapi menikmati juga

2023-08-09

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjut Thor 💪👍👍

2023-03-20

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Naahh lhooo.... itulah akibat mulutnya seorang wanita yang emosional dan dipikirkan dampak ucapannya berakibat pada keselamatan suaminya...kalo dah getooo... cuman nangis doang dan menyalahkan diri sendiri...🤔🙄😫😝😄👍👍👍

2023-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!