bab 4

Ke esokan harinya ..

Tari kepasar dengan Winda dan Alveandra yang ada di gendongannya. Tari sengaja tidak membangunkan suaminya yang masih tidur.

Tari berpikir jika Rian kecapean setelah pulang larut malam ditambah kerja menemani dirinya.

jadi Tari memutuskan untuk naik angkot ke pasar.

sepeuluh menit Tari dan Anaknya naik angkot ,mereka sampai di pasar.

Winda yang sudah lama tidak ke pasar bertanya dengan wajah sumringah " bu .. kita mau beli apa ?"

Tari tersenyum, sambil menggandeng anak sulungnya dia menjawab " beli peralatan sekolah kakak, dan seragam kakak yang baru ."

" asyik.. ayah habis dapat uang banyak yah bu ?" Winda bertanya dengan wajah polosnya.

Tari menanggapi pertanyaan anaknya dengan anggukan, pasalnya dia tidak mau berlama - lama ngobrol di jalan seperti itu.

Tari dan anaknya memborong peralatan sekolah anaknya, dia juga tidak lupa membelikan baju baru untuk si adik.

setelah selesai berbelanja , Tari bertanya pada anaknya " kakak mau makan apa ?, nanti ibu beliin. "

Winda berpikir sebentar , dia kemudian menunjuk Tenda bakso " kakak mau makan bakso bu .. apa boleh ?"

Tari menggukan kepalanya " Tentu boleh dong sayang..., tapi makannya di rumah yah !?, bareng ayah !"

Winda tersenyum sambil menganggukan kepalanya , dia sangat senang karena akan makan bakso lagi setelah sekian lama.

Bagi orang berkecukupan memang mudah membeli bakso yang satu porsi cuma 10 ribu.

tetapi bagi keluarga Rian .. itu akan terasa sangat sulit, pasalnya Rian kadang dapat uang kadang juga tidak dapat, jafi keluarga mereka harus mengirit sampai Rian mendapatkan uang lagi.

miris memang .. tetapi itulah faktanya di kalangan orang bawah. untuk makan saja kadang mereka harus bekerja keras dulu.

Tari menenteng banyak banyak bawaan, sambil menggendong Alveandra, mereka sedang menunggu angkot lewat untuk pulang.

tiba - tiba ada mobil berhenti di depan mereka, kaca jendela mobil terbuka , seorang wanita di dalam mobil berteriak " Tari... !!"

Tari mengerutkan keningnya , dia bingung siapa wanita yang mengenalnya itu .

wanita yang ada di dalam mobil langsung keluar dan memeluknya " ini aku.. Ayu Reftalina !"

Tari terlonjak kaget " astaga Ayu..!, kamu nambah cantik saja .. aku jadi pangling ."

Ayu menggeleng " Tari.. mereka ..?"

Tari mengangguk " iya.. mereka anak - anakku, ini Winda dan yang aku gendong Alveandra !"

" sepuluh tahun kita tidak bertemu kamu sudah punya dua anak, sedangkan aku.. masih jomblo aja .. huhuhu.." Ayu mengucek - ucek matanya pura - pura menangis.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ayu dan Tari merupakan teman akrab, tetapi kemudian Ayu pindah Rumah ke kota T sepuluh tahun yang lalu.

Selepas Ayu pindah , tidak lama kemudian Tari menikah dengan Rian.

Ayu tentu saja tidak mengetahui jika Tari sudah menikah dan siapa suaminya, makanya dia kaget waktu melihat anak - anak Tari.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ayu kemudian melihat barang bawaan Tari ,dia kemudian berkata " habis borong - borong kamu Tari ?"

Tari tersenyum " gak juga.. kebetulan suamiku habis dapat rejeki jadi aku membelikan si kakak peralatan sekolah !" Tari memperlihatkan plastik yang di tentengnya.

" oh seperti itu... , terus sekarang kamu mau pulang ?, bagaimana kalau aku antar ?" Ayu menawarkan diri mengantar Tari.

Tari menggeleng " nanti merepotkanmu ..?"

" gak lah.. , ayo masuk !" Ayu membukakan pintu untuk mereka.

Tari dan anaknya masuk ke mobil, Ayu mengemudikan mobilnya menuju rumah Tari, mereka sesekali mengobrol di jalan.

Ayu prihatin dengan kondisi keluarga Tari, saat dia mendengar cerita kehidupan Tari selama sepuluh tahun ini.

tetapi dia juga salut dengan Tari dan suaminya yang masih bertahan di tengah kesulitan hidup yang mereka jalani.

sepuluh menit berlalu ..

mobil Ayu sampai di depan gang Rumah Tari.

Tari mengajak Ayu untuk mampir ke rumahnya, tetapi Ayu menolaknya, dia beralasan akan menemui Ayahnya.

Ayu berjanji ,lain kali dia akan mampir ke ruamah Tari.

Tari pun mengiyakan ucapan Ayu.

kemudian Ayu mengemudikan mobilnya meninggalkan Tari dan anak - anaknya.

Tari memasuki Rumah sederhananya..

Rian sudah bangun dari tidurnya, dia kemudian bertanya " sudah belanjanya mih ?"

" ini pih.. " dia menunjukan plastik kresek yang di tentengnya.

Tari kemudian menatap Winda " Kakak.. ambil mangkok gih..!

Winda langsung bergegas ke dapur mengambil peralatan makan, sementara Tari merebahkan Alveandra yang tadi tertidur di mobil dalam kamar.

keluarga kecil itu memakan bakso bersama dengan obrolan ringan, walaupun sederhana. tetapi menurut mereka itu hal yang mewah.

......................

malam harinya..

seperti biasa Rian berangkat mengamen karena hari ini dia tidak acara di kafe.

Rian memutuskan untuk mengamen di alun - alun seperti biasa.

hari demi hari Rian di lewati seperti biasa ,bedanya sekarang dia memiliki pekerjaan.

......................

dua bulan kemudian...

Rian dan istrinya mulai merenovasi rumahnya, pasalnya setelah dua bulan bekerja Rian berhasil mengumpulkan uang yang lumayan.

Rian juga mulai di kenal dalam kalangan pelanggan kafe.

permainan gitar dan suara yang merdu, membuat Rian sekarang memiliki fans.

Imajinasi kafe pun tidak kalah tenarnya dengan Rian, pelanggan kafe mulai bertambah, apa lagi jika Rian Tampil, otomatis pelanggan akan berdesekan masuk ke kafe, mereka juga rela duduk di depan kafe.

setelah selesai mengisi acara seperti biasanya, Rian berbincang dengan Ayu.

" Rian .. besok temani aku membeli sesuatu mau gak ?" Ayu mengatakannya dengan gugup.

Rian menganggukan kepalanya " Bisa .. tetapi agak siangan yah ?, soalnya aku kalau bangun siang hehehe..."

Ayu tersenyum " iyah gk papa.. kamu mau aku jemput atau..?"

Rian menggeleng " tunggu aku di sini saja, nanti kita berangkat dari sini !"

Ayu menyetujui usulan Rian, bagi Ayu mau dimana tempat bertemunya ,yang penting mereka bisa jalan bareng.

sementara pikiran Rian , dia hanya ingin mengungkapkan terima kasihnya pada Ayu, jadi dia menyetujui ajakan Ayu, dia pikir tidak baik menolak ajakan orang yang telah menolong dirinya.

semakin hari perasaan Ayu mulai tumbuh begitu besar pada Rian, Ayu juga menyadari itu, di dalam pikirannya hanya ada Rian yang terus mengganggunya.

ke esokan harinya...

Rian dan Ayu menuju pusat perbelanjaan yang terkenal di kota B, Rian menemani Ayu berkeliling belanja.

Rian juga tidak menutupi hal itu pada istrinya, dia bilang pada istrinya untuk menemani bosnya berbelanja, Tari percaya dengan Rian, pasalnya Rian tidak pernah berbohong dengan Tari.

Ayu mengajak Rian ke tempat makanan yang ada di pusat perbelanjaan tersebut untuk beristirahat dulu setelah selesai berbelanja.

Rian menyetujuinya, karena Rian memang niatnya ingin membalas budi pada Ayu, walaupun cuma menemaninya berbelanja asal di senang Rian tidak protes di ajak kemanapun.

di tempat makan ..

Rian bertanya pada Ayu " nanti ..sebelum pulang mampir dulu ke rumah aku yah, ada yang ingin berkenalan dengan kamu !"

Ayu tersedak saat menyedot Boba yang dia pesan " uhuk.. uhuk.."

Rian menepuk - nepuk punggung Ayu " hati - hati.. kamu ini .."

Ayu melambaikan tangannya, dan berkata dengan gugup " be..berkenalan denganku ?"

Rian tersenyum manis " iyah.. mau kan mampir dulu ke rumah aku ?"

Ayu mengangguk dengan wajah merah merona.

dia berpikir jika orang yang mau berkenalan dengan dirinya adalah orang tua Rian.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Ada ajaahh takdir mempermainkan hati manusia....🤔🙄😫😝👍👍

2023-03-19

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

yaaahh...si Ayu jadi patah hati tuuuhh...tau kalo Rian adalah suami sahabatnya dan punya anak dua lageee...🤔🙄😫😢😭😭

2023-03-19

0

Wittman wenda Wenda

Wittman wenda Wenda

making sure nii

2022-09-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!