bab 20

Narendra juga ikut terkejut dengan tindakan Bandi.

" pria itu berani sekali di hadapan kepala polisi !"

" tapi dia keren menurutku ."

" habis sudah nasib mereka !"

"' kamu benar mungkin dia akan mendekam di penjara lama ."

ornag - orang yan melihat itu mengutarakan ucapannya masing - masing.

Danil kemudian meraung " Beraninya kamu melakukan hal seperti itu di hadapan kepolisian , apa kamu sudah buta !"

Expresi Bandi datar sambil menatap Wajah kepala polisi dengan tajam.

Danil kemudian menoleh ke ayahnya " ayah tang...!

suara Danil tercekat saat melihat wajah ayahnya pucat pasi, keringat dingin mengalir di keningnya, tubuhnya bergetar.

Danil melihat sorot mata ayahnya yang menatap Bandi dengan ketakutan .

Bandi kemudian buka suara " Pak Santo Pangestu yang terhormat, saya tidak tahu jika di kota ini masih ada berandalan jalanan seperti ini, apakah anda tahu apa yang telah mereka lakukan ?" nada suara Bandi datar tapi membuat pak Santo begidik ngeri.

Pak Santo menggeleng, kemudian tatapan Bandi menjadi tajam yang membuat nyali pak Santo semakin menciut " beberapa Bulan lalu mereka mengeroyok Tuan muda kami !, dan anda tidak berbuat apa - apa benar ?!"

saat ucapan itu keluar dari mulut Bandi ,sontak saja semakin membuat pak Santo panik , dia kemudian Bicara " Tu..Tuan Bandi apakah anda salah paham ?"

" salah paham ?, bukankah pria yang di sana adalah orang yang dulu mereka keroyok , hingga tangan dan kakinya patah ?" Bandi masih bicara datar sambil menunjuk Narendra.

Danil buka suara " terus apa hubungannya denganmu, dia hanya pria miskin yang tidak tahu malu !"

sontak saja emosi Bandi langsung memuncak saat Tuan mudanya di hina, tetapi sebelum dia bertindak Santo menampar wajah Danil " plaaak!!"

" Diam kau anak sialan !" santo meraung pada anaknya.

Santo kemudian menatap Bandi " Tuan Bandi maafkan atas ketidak tahuan anakku, ngomong - ngomong siapa Pria yang anda tunjuk itu ?"

" dengarkan baik - baik Pak Santo, pria itu adalah Tuan muda Aditya, dan para berandalan keroco ini, berani - beraninya mengeroyok Tuan Muda kami, Saya ingin kamu menangkap orang yang telah menyuruh mereka dan membawanya ke kediaman Aditya !, jika tidak.. kami sendiri yang akan memburu orang tersebut !" Bandi mulai meninggikan suaranya dia juga tidak lupa mengancam mereka.

saat Bandi akan pergi menghampiri Narendra ,dia berhenti dan bicara " dan satu lagi yang harus kamu tahu Pak Santo, Tuan Naraya Aditya sudah memberikan semua aset yang dia miliki padanya, aku yakin anda tahu artinya itu !"

Bandi kemudian menghampiri Narendra " Tuan muda semuanya sudah selesai, mari kita pergi dari sini ."

Narendra mengangguk, dia kemudian memanggil pelayan kafe untuk mengganti rugi semua kerusakan yang di buat oleh Bandi.

saat melihat Narendra akan memasuki Mobil ,Ayu berlari menghampirinya " Rian tunggu !"

tapi Narendra tidak menggubrisnya, dia memasuki mobil dan menyuruh Bandi untuk bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Narendra sudah bertekad ingin membuat jarak dengan Ayu sejauh mungkin, dia tidak ingin ada ke salah pahaman di antara mereka.

saat Narendra sudah pergi , Danil merajuk pada Ayahnya " Ayah kenapa kamu tidak menangkapnya, lihat kekacauan yang sudah mereka buat dan lihat korban - korbannya yang terluka parah !"

Santo membentak Anaknya " Diam kau bodoh !, apa kamu tidak tahu siapa yang sedang kamu bicarakan ?!, dia Tuan Bandi pengawal nomor satu Tuan Naraya aditya, jika Tuan Naraya tidak ada dialah yang memberikan perintah kepada semua pengawal Tuan Naraya !"

Santo diam sebentar kemudian melanjutkan " Danil sebaiknya kamu minta maaf pada Tuan muda Aditya, Ayah sudah tidak bisa menjagamu lagi !"

" apa maksud ayah, mana mungkin aku minta maaf pada anak miskin itu !" Danil menolak permintaan ayahnya.

" Anak Miskin ?, jika dia miskin lalu kita apa hah !, dia keturunan keluarga aditya, asetnya hampir menyakup seluaruh negara ini, kamu juga dengar Tuan Bandi bilang jika dialah pewaria keluarga aditya , kamu masih bilang dia miskin !" Santo meraung pada anaknya.

Restu yang dari tadi diam karena kaget menimpali " ayahmu benar Danil, Tuan aditya tidak bisa di anggap remeh, jika dia sudah bertindak meski kamu bersembunyi di lubang semut pasti akan di temukan oleh mereka .

sebenarnya Restu sudah tahu siapa di balik penyerang Narendra, tetapi karena dia menghargai kakaknya, dia tidak membongkar kejahatan Danil, lagi pula Danil juga pasti di lindungi oleh Santo.

Ayu yang dari kejauhan mendengar pembicaraan mereka bertanya " apa maksud kalian di balik pengroyokan Rian kak Danil ?"

Restu hanya bisa diam menanggapi pertanyaan anaknya, Danil juga tidak bisa berkata - kata.

Air mata Ayu mengalir " Kalian tega menyembunyikannya dariku, dan kamu kak Danil aku tidak menyangka jika kamu seperti ini !" Ayu menampar Danil kemudian dia pergi meninggalkan tempat itu.

Bawahan Santo membereskan tempat kejadian, mereka juga menelpon ambulan untuk membawa geng motor yang terluka oleh Bandi.

sementara di mobil Narendra bertanya pada Bandi karena penasaran " kamu mengenal polisi itu Bandi ?"

Bandi mengangguk " kelak Tuan Muda juga akan mengenal mereka semua "

Narendra hanya mengangguk - anggukan kepalanya, dia sudah tahu kenapa Bandi tetap bersikap tenang saat berhadapan dengan polisi.

Tak berselang lama mereka sudah sampai di Vila, Narendra menemui isrrinya yang sedang menemani baby sisternya yang merawat Alveandra.

sementara Bandi memarkirkan mobilnya di garasi dan melaporkan kejadian di kafe ke Kakek Narendra.

saat mendengar itu Naraya mendesah kesal, dia tidak menyangka jika cucunya semata wayangnya sengaja di targetkan.

Naraya langsung menyuruh Bandi menyiapkan orangnya untuk menangkap orang yang telah merencanakan itu semua, pasalnya Naraya tidak mau kejadian itu terulang lagi ,jika pelakunya masih bebas berkeliaran.

dia ingin di sisa hidupnya bisa melindungi keluarganya, apalagi Narendra adalah keluarga satu - satunya yang tersisa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***