bab 14

mungkin bagi orang lain, Orang tua Ayu gila karea menyetujui anaknya yang masih perawan menikah dengan orang yang sudah beristri.

tapi bagi orang tua Ayu, asal anaknya bahagia mereka akan menerima apapun kekurangan calonnya, masalah uang mereka sudah mapan dan Ayu juga anak Tunggal ,jadi mereka memang mencari calon yang baik seperti Rian.

dalam hati Tari semakin yakin jika orang tua Ayu juga sudah mengijinkan Rian bersamanya, Tari dilema dengan keadaan itu, jika dia nanti di suruh memilih entah dia akan memilih yang mana.

Tari hanya bisa mencoba tetap tenang ,agar suaminya tidak mengkhawatirkan dirinya. perut Tari kemudian berbunyi " kronnncoong !" pasalnya dia sejak pagi belum membuka makanan yang di belikan Ayu, sedangkan dia sedang menyusui otomatis dia akan cepat lapar, yang pernah menyusui pasti tahu itu yah mom😊😊

Restu dan istrinya tersenyum, Widia kemudian berkata " kamu makan dulu gih, sini anaknya biar tante gendong !" Widia mengambil Alveandra dari gendongan Tari.

Tari kemudian pamit untuk sarapan dulu, dia juga menyuruh suaminya untuk istirahat, Tari makan dengan lahap ,pasalnya sejak berangkat ke sini dia tidak makan apa - apa sama sekali ,dia juga tidak berselera makan saat Rian belum sadar.

...----------------...

di sebuah gang , sebuah mobil berhenti ,orang yang semalam mengeroyok Rian menghampirinya , pengemudi membuka kaca mobil dia menyerahkan amplop coklat " kerja bagus .. itu buat kalian sesuai kesepakatan !"

" Tengkiu Bos .. muach.." pria itu mencium amplop coklat tersebut.

Pengemudi menutup kaca mobil dan meninggalkan tempat itu.

" hari ini kita pesta !!, beli yang kalian mau !!" pria yang menerima amplop coklat berseru pada teman - temannya.

...----------------...

kembali ke rumah sakit..

saat sudah siang Ayu dan Winda sudah kembali ke rumah sakit, Winda di dandani Ayu dengan cantik sekali bak pincres eh princes.

mereka juga tidak lupa membawa makanan ringan untuk berjaga di sana.

winda membuka pintu " ibu.. Ayah sudah bangun ?"

Tari mengangguk " sana .. ayah juga ingin bertemu kamu "

Winda langsung bergegas ke ranjang pasien,di ikuti Ayu di belakangnya " Ayah ..!"

" wah .. anak ayah cantik sekali " Rian berbicara dengan suara yang masih sedikit parau.

" aku di dandani tante Ayu ayah, tante Ayu baik banget sama winda "

Rian melirik Ayu " Makasih Ayu, sudah mau menjaga keluargaku "

Ayu menggeleng " tidak usah di pikirkan mas, yang penting mas Rian cepet sembuh biar Tari dan anak - anak ceria lagi !".

Ayu sebenarnya ingin mengobrol lebih banyak dengan Rian ,tetapi dia sadar kalau itu bukan saat yang tepat, Orang Tua Ayu kemudian berpamitan karena Ayu sudah datang .

Rian dan Tari mengucapka terima kasih pada orang tua Ayu, mereka merasa bersyukur walaupun orang tua Tari tidak menjenguk setidaknya masih ada orang yang pesuli dengan mereka .

beberapa hari berlalu , Rian sudah boleh pulang, Saat di rumah Rian tidak bisa berbuat banyak ,hari - harinya dia hanya duduk di kursi roda.

dia juga tidak bisa membantu Tari bergantian menjaga Alveandra jika Winda sedang sekolah, Rian sedikit frustasi dengan dirinya sendiri.

tetapi Tari selalu menyemangatinya.

tiga bulan kemudian , Rian benar - benar sudah kehilangan semangat hidup , walaupun dia sudah tidak memakai kursi Roda tetapi dia masih belum bisa berdiri dengan tongkat, di tambah tangan kanannya juga masih belum bisa menopang tubuhnya.

Tabungan semakin menipis, Tari terpaksa harus mencari nafkah dengan jualan kue keliling ,sambil menggendong Alveandra.

hati suami mana yang tidak perih, jika tulang rusuknya menjadi tulang punggung, Rumah tangga yang dulunya bahagia ,sedikit demi sedikit mulai retak.

Karena himpitan ekonomi, karena lelah Tari lebih sering marah - marah , Rian hanya bisa mendesah pasrah.

Malam hari di keluarga kecil tersebut, Rian menghampiri istrinya yang terduduk lesu di kursi keluarga " mih.."

" hmmm..!" Tari menjawab dengan malas.

Rian menatap istrinya yang semakin kurus, kulitnya yang semakin hitam karena berjualan keliling dan wajahnya yang kusam karena tidak pernah lagi di rawat.

melihat itu hati Rian sakit sesakitnya, dulu mereka susah tetapi tidak sampai seperti itu.

" maafin aku mih, aku lelaki yang tidak berguna, aku tahu mamih sudah lelah dengan semua ini, Aku rela mamih mencari pria lain yang bisa membuat mamih bahagia ." Rian berbicara dengan mata memerah.

Rian sebenarnya tidak mau berpisah dengan Tari, tapi dengan keadaanya yang seperti itu, dia sadar hanya jadi beban buat istrinya.

Tari duduk dengan tegap " apa kamu sudah menyerah pih ?, rumah tangga yang selama ini kita pertahankan apa akan berakhir begini pih ?, jujur mamih lelah ,tapi mamih tidak mau berakhir seperti ini, mamih ingin bahagia dengan papih !'

" Mih sadarlah.. aku sudah tidak bisa apa - apa, kamu hanya akan membuang waktumu sia - sia menjaga lelaki cacat seperti aku , kamu berhak bahagia !, kamu berhak mendapatkan lebih dari ini !, kamu wanita yang kuat !, aku yakin di luar sana banyak lelaki yang bisa membahagiakanmu ,tidak seperti aku yang sudah tidak berguna seperti ini " air mata Rian tiba - tiba mengalir di pipinya.

Tari mulai meninggikan suaranya " jika aku ingin pergi sudah dari dulu !, jika aku memilih yang lebih kaya aku tidak akan melawan orang tuaku !, apa kamu lupa janji kita dulu pih , kita akan sehidup semati apapun yang terjadi !"

Winda yang mendengar itu terbangun dan menangis, semenjak Rian kecelakaan mereka sering adu mulut seperti itu, mereka tidak tahu jika anak mereka ketakutan mendengar pertengkaran mereka.

" mih .. aku ingin kamu bahagia.. aku sudah menyerah mih .. hiks ..hiks.. aku lelaki yang tidak berguna !" Rian menangis dengan memukul - mukul kakinya yang belum bisa di gerakan.

Tari menghambur dan memeluk Rian, dia menangkup kedua pipi rian dwngan telapak tangannya " Kita pasti bisa melewati masa sulit ini, mamih yakin tuhan pasti akan memberikan jalan pada kita !"

Mereka berpelukan dengan terisak bersama, Tari sadar jika dia meninggalkan Rian , Rian akan hidup dengan siapa, dia tidak memiliki orang tua, maka dari itu walaupun Tari marah ,dia tetap mencoba untuk meredamnya.

Kehidupan mereka benar - benar sudah di ambang batas kemiskinan, Untungnya Alveandra sekarang sudah bisa berjalan, jadi jika Tari lelah menggendongnya ,dia menyuruh Alveandra untuk berjalan walaupun sebentar.

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Rian ini ternyata lelaki yang lemah, cengeng dan tidak percaya diri...ga pantes menjadi sosok MC....🤔🙄😫😠🙃😡👎👎👎

2023-03-20

1

Lusye marce wibowo

Lusye marce wibowo

posisi sebagai ibunya tari wajar ya kalo tdk merestui anaknya dpt pengamen dg penghasilan ga menentu,,ortu mana yg mau berikan putrinya

2022-09-21

2

FigurX (IG @mahisa_campaka)

FigurX (IG @mahisa_campaka)

kok keroncong, harusnya dangdut koplo, lebih ceria 😂

2022-09-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!