"Heh, gue dari tadi nyariin lo tau ga! " ucap Darlen ketika melihat Cea yang hendak menuju ke toilet.
"Ehh tunggu dulu, lo habis nangis ya? " tanya Darlen memegang tangan Cea.
"Lepasin dulu. " ucap Cea dengan wajah datarnya.
Darlen yang mengetahui hati Cea sedang buruk memilih mengalah, ia menunggu Cea di depan toilet.
"Mau ngapain? " tanya Cea yang jauh lebih segar, ia barus saja mencuci muka.
"Ayo ikut gue ke rooftop, anak yang lain udah nungguin dari tadi. " ajak Darlen.
Setelah Cea meng iyakan akhirnya saat ini mereka sudah ada di rooftop. Ada teman-teman Darlen yang lain termasuk Shine dan Bulan? Memangnya ada apa batin Cea bertanya-tanya.
"Gue ngumpulin kalian semua di sini, karena udah ada sebuah bukti. " ucap Darlen.
"Bukti? Bukti apa? " tanya Bulan dengan gugup, apakah bukti tentang Siska pacarnya Alan?
"Shine dan lo Bulan. Jelasin ke kita semua tentang rekaman ini. " ucap Darlen memberikan handphonenya kepada Shine.
Mereka berdua yang melihat langsung pucat, itu adalah rekaman dimana mereka membuang makanan Cea! Dari rekaman itu bahkan terlihat mereka sengaja melakukannya.
"Arlen ini kamu dapat dari mana? Itu ga bener, ada yang coba fitnah aku. " ucap Shine mendekat ke arah Darlen.
"Selesain masalahnya Shine, aku ga perduli kamu tunangan aku. Perbuatan kamu di sini keterlaluan. " ucap Darlen memandang Shine dengan tajam.
"Ini editan, iya editan. " ucap Bulan, ia menatap Widi dan Darlen dengan pandangan seolah benar-benar editan.
"Gue yang nyari, jadi lo bilang gue ngedit nih rekaman iya? " ucap Zaki tersenyum remeh ke arah Bulan.
"Ga ada untungnya gue ngedit Vidio kaya gini, akuin aja kesalahan lo. " lanjut Zaki menatap tajam Bulan, perempuan ini benar-benar manipulatif pikir Zaki.
"Rekaman apa sih? " tanya Widi tidak mengerti, ia mengambil handphone yang tadinya di pegang oleh Bulan.
"I.. ini? "
"Gue juga mau lihat doang. " ucap Aldi langsung menyambar handphone di tangan Widi.
Andra yang sudah tau hanya diam.
"Sayang, aku bisa jelasin ke kamu. " ucap Bulan dengan mata berkaca-kaca.
"Jelasin! "
"Kemarin aku di ajak sama Shine katanya dia mau bales ke Cea karena udah deket-deket sama Darlen, sumpah beneran kali ini aku ga bohong. " ucap Bulan dengan sungguh-sungguh.
"Bulan apaan sih. " panik Shine yang mendengar kejujuran dari temannya.
"Shine udah lah, kita emang salah. Kita harus minta maaf ke Cea. " ucap Bulan menatap Shine dengan wajah yang sudah di penuhi air mata.
"Gue ga mau, gue ga salah. " ucap Shine tetap pada pendiriannya.
Sedangkan Cea yang sudah paham arah pembicaraan mereka hanya diam, terbukti kan siapa yang salah waktu itu dan Cea hanya berusaha melindungi dirinya sendiri.
"Owh jadi lo udah nyari buktinya. " kali ini Cea yang berbicara menatap ke arah Darlen dengan remeh.
"Maaf waktu itu gue keterlaluan sama lo. " ucap Darlen dengan sangat tulus.
"Apaan sih Ar, kenapa kamu minta maaf sama cewe ini. " ucap Shine yang tidak terima.
"Lo yang apaan, seharusnya lo sekarang minta maaf sama Cea! " ucap Darlen dengan wajah datar dan nadanya terdengar dingin sekali.
"Aku ga salah Arlen! " teriak Shine.
Shine malu jika harus mengakuinya di hadapan banyak orang seperti ini. Ia menatap benci ke arah Cea, gara-gara Cea dia harus di posisi ini.
"Lo masih ga mau mengakui ya? Heh! "
Cea maju di hadapan Shine.
"Mau apa lo? " jujur saja sebenarnya tatapan mata Cea sedikit membuat Shine takut.
"Gue ga mau ngapa-ngapain lo, gue cuman mau lo ngerasain apa yang gue rasain! " ucap Cea.
Dengan santainya Cea mengambil Handphone milik Shine dan melemparkan dengan kuat ke lantai hingga membuat benda itu hancur.
"CEA! " teriak Shine dengan murka.
Di dalam Handphone itu banyak sekali sesuatu yang penting, dengan muka memerah menahan amarah Shine maju ke arah Cea lalu menjambak rambut Cea.
"Akhh.. " rintih Cea yang tidak menduga jika Shine akan membalasnya.
Zaki yang hendak menolong di tahan oleh Aldi dengan menggelengkan kepalanya.
"Biarin mereka selesain masalahnya sendiri, kita ga usah ikut campur. " ucap Aldi dengan pelan.
Rasa sakit di kepala Cea menyadarkannya, kulit kepalanya serasa akan tercabut. Dengan sekuat tenaga Cea menendang kaki Shine dan mendorongnya sampai terjatuh.
"Tau kan perasaan kamu gimana!? " ucap Cea tersenyum sinis.
"Lo bener-bener keterlaluan! " raung Shine tidak terima.
"Kamu lebih keterlaluan, aku ga tau masalah apa yang aku lakuin ke kamu. Aku ngerasa ga ada salah sama kamu! " ucap Cea.
"Salah lo banyak! Lo udah ambil perhatian tunangan gue, gue benci itu. " teriak Shine.
Seketika Cea menatap Darlen yang juga menatapnya, perhatian seperti apa yang Shine maksud?
"Heh gula aren, jelasin ke dia kalo kita ga ada apa-apa! " ucap Cea yang mulai mengerti.
"Tapi gue emang suka sama lo. "
Tanpa di duga jawaban itu keluar dari Darlen, mereka yang di sana merasa kaget dan memastikan lagi jika tidak salah dengar termasuk Cea.
"M-mmaksud... maksud lo apa hah!? " bentak Cea dengan panik.
"Gue emang suka sama lo Cea. "
"Gila lo Arr, lo udah ada tunangan bodoh. " maki Cea tidak terima.
Darlen pikir Cea suka? Tidak! Cea sama sekali tidak suka, perkataan Darlen hanya akan menimbulkan masalah baru dan Shine akan semakin membencinya.
"Arlen. "
Air mata Shine jatuh mendengar perkataan tunangannya, ia merasa sangat malu? Darlen mengatakan hal itu di hadapan teman-temannya, mau di taruh di mana mukanya setelah ini.
"Gue nerima lo cuma karna urusan bisnis, kita tunangan karena perjodohan Shine. " jelas Darlen menatap Shine tanpa perasaan.
"Lo brengsek! Gue bakalan aduin ke papa sama mama termasuk orang tua lo! " teriak Shine.
"Silahkan, gue ga perduli. "
Pandangan Shine ke arah Cea, gara-gara gadis ini? Jangan harap dia kalah! Shine mengepalkan tangannya dengan sangat erat.
"Murahan lo, ngerebut cowok orang! " ucap Shine.
"Gue ga pernah minta tunangan lo suka sama gue, lagipula gue ga suka sama tunangan lo. "
"Cih, masih aja mau ngelak. Bener ya dari awal gue ngelihat lo, gue ngerasa ada yang ga beres antara lo sama Darlen. " Shine tertawa namun itu terdengar memilukan.
"Gue buktiin kalo gue ga suka sama cowok lo! Terserah lo mau bilang gue gimana, tapi gue ga suka sama tunangan lo. " ucap Cea dengan sangat tegas.
Cea merasa urusannya sudah selesai, dia sudah tau alasan Shine melakukan hal pembullyan seperti itu kepadanya. Lebih baik Cea pergi dari sini, dia tidak mau ikut campur lebih dalam lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Peri Kecil
whtttt
2024-05-30
0
Peri Kecil
shine bodoh
2024-05-30
0
Mommy Su
baru pertama kali buat coba BCA novel dn dpt cerita bagus ini
2024-05-29
0