Makanan Fav

Byurrr...

"Hahaha emang enak? " tawa Shine terdengar jahat.

Cea yang sedang memakan bekalnya berdiri, ini adalah air bekas pel-pel an! Shine keterlaluan. Aroma busuk pun tercium sehingga membuat murid lain memilih untuk menghindar.

"Iihh Shine apaan sih, kami baru makan tau ga. " ucap salah satu dari mereka.

"Tau nih, cari masalah terus. "

"Bau banget. "

"Buat kalian semua tenang aja, aku bakalan ganti makanan kalian. " teriak Shine dengan kesal.

"Heh cewe perebut, lo seneng kan sekarang udah berhasil buat hubungan gue dan Darlen hancur. " ucap Shine mendorong bahu Cea dengan kasar.

"Kalo ga ada yang mau di bicarain selain bahas cowok kamu, aku mau pergi. " ucap Cea dan berjalan melewati Shine.

Namun tanpa di sangka, saat Cea hendak keluar dari kantin ada bekas tumpahan minyak hingga membuatnya terpeleset.

"Puftthh hahhaa... "

"Sial. " gumam Cea saat merasakan nyeri di pergelangan kakinya.

"Kasian banget sih, mau gue bantuin ga? " tanya Shine menyodorkan tangannya.

Tanpa menjawab Cea menepis tangan Shine yang terulur di depannya itu, ia berusaha berdiri sendiri.

"Sombong banget sih lo, di tolongin ga mau. " ucap Shine mengejek Cea yang terus berusaha untuk berdiri.

"Shine apa yang lo lakuin! " ucap Zaki mendorong Shine menjauh dan segera mengangkat tubuh Cea.

Cea yang tiba-tiba di angkat oleh seseorang refleks merangkulkan tangannya di leher pemuda yang tidak lain adalah Zaki, pemuda ini yang selalu membelanya sedari dulu batin Cea.

"Lo gapapa kan? " tanya Zaki di balas anggukan oleh Cea dengan kaku.

"Awas lo, gue bakalan aduin kelakuan lo ke Darlen. " ancam Zaki meninggalkan Shine yang marah.

"Dasar pengganggu! "

Zaki membawa Cea keruang Uks dan menidurkannya di atas ranjang, setelahnya dia memanggil salah satu petugas Uks untuk membelikan Cea makanan.

Saat di kantin tadi Zaki melihat kotak bekal milik Cea yang penuh dengan air, jika di lihat itu masih utuh. Jadi, bisa di pastikan Cea baru memakan sedikit.

"Gue minta tolong ambilin p3k. " ucap Zaki kepada salah satu murid perempuan petugas uks hari ini.

"Owh iya kak sebentar. "

"Lo kenapa bisa berurusan sama Shine? " tanya Zaki menatap Cea dengan hangat.

Cea hanya terdiam, ia masih berpikir kenapa Zaki selalu membelanya apa pemuda di dekatnya ini menyukainya.

"Cea jawab. "

"Aku ga tau, tiba-tiba dia dateng aja. " ucap Cea enggan menatap wajah Zaki yang terus menatapnya.

"Ini kak obat-obatan nya. "

"Makasih. "

"Sama-sama kak. "

Zaki membuka kotak p3k dan mengambil alkohol serta kapas, dia mengobati siku tangan Cea yang terluka bahkan Cea sendiri tidak tahu jika ada luka di situ, Cea hanya merasakan pergelangan kakinya sangat sakit.

"Sakit ga? " tanya Zaki sambil menempelkan kapas ke luka Cea dengan pelan.

"Engga, makasih udah ngerepotin. " ucap Cea merasa tidak enak.

Zaki tidak menjawab itu, ia sama sekali tidak merasa di repotkan oleh Cea. Luka Cea sudah di obati dan di tempelkan plester luka.

"Permisi kak, ini makanannya. "

Zaki langsung mengambil nasi kotak yang berisi nasi goreng dan ayam goreng, makanan kesukaan Cea.

"Kak ini kembaliannya. "

"Ambil aja. "

"Makasih kak, kalo gitu aku permisi. "

Setelah membuka makanan itu Zaki menyodorkannya ke arah Cea.

"Makan. " ucap Zaki menyadarkan keterkejutan Cea.

"Tapi-.. "

"Mau gue suapin? " tanya Zaki yang langsung memotong bantahan Cea, saat ini laki-laki itu sedang berusaha menahan amarah. Ia tidak mau menerima bantahan dari Cea.

"Ah ga usah, aku bisa sendiri. " ucap Cea dengan cepat mengambil nasi gorengnya.

Zaki mengambil satu bungkus makanan lagi yang berisi ayam goreng, lalu ia mulai menyuirkan ayam goreng itu dengan potongan kecil.

"Ini ayamnya. "

"Makasih. " ucap Cea dengan mulut menggembung, jujur saja ia memang lapar.

Hari ini Cea tidak membawa uang, hanya membawa bekal saja tapi bekalnya sudah tidak bisa di makan untung saja Zaki peka dan memberikannya makanan.

"Kamu kenapa bisa baik sama Cea. " ucap Cea, sebenarnya itu adalah pertanyaan yang ia layangkan kepada Zaki.

"Terserah gue dan suka-suka gue. " jawab Zaki tidak nyambung.

"Kamu ga mau makan juga? " tanya Cea menyodorkan satu sendok berisi nasi goreng.

Zaki hanya melihat sesendok nasi goreng di hadapannya hingga Cea kembali menurunkannya.

"O-owh ga mau ya? Ya udah. "

Cea kembali memakannya dengan lahap, sedangkan Zaki terus menyuirkan ayam untuknya.

Di sisi lain, keempat murid laki-laki yang berada di ruang osis itu mencari keberadaan salah satu anggotanya.

"Kemana sih tu anak, udah mau jam pulang gini ga muncul-muncul juga. " ucap Aldi.

"Ah nanti juga balik sendiri. " celetuk Widi.

"Iya balik, masalahnya gue nebeng sama dia tadi pas berangkat. " ucap Aldi menggerutu.

"Sama gue aja. " ucap Andra menimpali.

"Beneran? " tanya Aldi dengan tidak percaya.

Kesempatan langkah sekali, seorang Andra mau menawarkan pulang bersama. Jika saja motor kesayangannya tidak berada di rumah sakit, pasti dia tidak akan susah mencari tebengan untuk pulang.

"Iyee. "

"Makasih bebeb Andra, jadi makin cinta deh. "

"Jijik dih. " ucap Darlen bergidik ngeri melihat Aldi memeluk Andra.

"Gay lo. "

"Arlen, aku pulangnya sama kamu ya. " ucap Shine yang tiba-tiba saja datang memeluk lengan Darlen dengan manja.

"Supir lo mana, ngapain nebeng gue coba. " jawab Darlen tidak suka.

"Supir aku bannya bocor, ayo lah masa sama tunangan sendiri gitu sih. " ucap Shine yang terus berusaha membujuk.

"Kalo kamu ga mau nanti aku bilang sama papa mama! " ancamnya.

"Haishh iya iya, cerewet banget lo. " ucap Darlen lelah dengan sikap kekanakkan Shine yang terus menempelinya.

"Anggap aja kita ga ada. " ucap Widi sambil tertawa.

"Tau tuh, mesra-mesraan di depan jomblo. " ucap Andra.

"Di lihat-lihat lo makin cantik Shine..." ucap Aldi menjeda ucapannya.

"Kayak matahari, silau banget scincare nya merkuri ya. " lanjut Aldi dengan gelak tawanya.

Shine yang awalnya merasa terbang seperti di jatuhkan dari ketinggian, teman-teman Darlen sangat menyebalkan pikirnya.

Asap rokok yang bertebaran tidak mengganggu Shine sama sekali padahal banyak perempuan yang tidak suka dengan baunya.

"Lo lihat Zaki ga Shine? " tanya Andra tiba-tiba.

"Dihh aneh lo, nanya ke Shine. " celetuk Widi memandang Andra dengan pandangan aneh.

"Siapa tau kan dia tau di mana Zaki. " ucap Andra yang kalimat nya mengandung banyak arti.

Shine yang di tanya tentu saja merasa gugup untuk menjawabnya namun, perempuan itu sangat pintar menutupi kegugupannya.

"Ya mana gue tau, emangnya gue ibunya! " jawab Shine dengan cepat.

"Tau tuh Andra ada-ada aja. " ucap Aldi.

Terpopuler

Comments

orang sukses

orang sukses

🥰🥰

2024-05-29

0

Mommy Su

Mommy Su

nemplok aj kek cicak

2024-05-29

0

Mommy Su

Mommy Su

kalo kata anak zaman skrng itu nmny sweet/Smile/

2024-05-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!