Barra fokus mengemudi setelah beberapa percakapan singkat keduanya, baik barra maupun Ailin sama-sama terdiam.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, mobil barra sudah sampai di sebuah gang jalan masuk Ailin ke dalam kos-nya.
"kita sudah sampai, ayo turun" ucap barra tanpa melihat Ailin.
Dan karna Ailin tak menjawab membuat barra bingung, dia pun melihat ke arah Ailin.
"ternyata dia tidur, pantesan saja sedari tadi diam saja"
Barra tak mungkin membangunkan Ailin untuk pulang menuju kosnya, diapun turun lebih dulu dan membuka pintu mobil dekat Ailin lalu dia menggendongnya.
Barra akhirnya mengantar Ailin ke dalam kosnya.
Setelah barra sudah sampai di depan kos Ailin, talia dan Kansa melihat barra yang tengah menggendong Ailin.
"tuan, Ailin kenapa?" tanya Kansa.
"tolong bukakan pintu dulu" ucap barra.
"baiklah" Talia pun segera membukakan pintu untuk barra dan bara meletakkan Ailin di atas kasur busa milik Ailin.
"tuan ada apa dengan ailin?" tanya kansa yang sejak tadi menunggu jawaban.
"suutttt, dia hanya tertidur, dia kelelahan seharian ini, saya juga tidka tau kenapa, tapi yang jelas dia sangat kelelahan" ucap barra.
Iya tau yang sebenarnya terjadi dengan ailin, tapi iya tak mau menceritakan semuanya, karna mungkin Ailin akan marah dan barra tak ingin menceritakan pada siapapun privasi Ailin.
"oh baiklah tuan, terimakasih sudah mau mengantarkan teman kami, ke sini" ucap Kansa sopan.
"Hem" barra setelah itu pergi meninggalkan Ailin dan kedua temannya.
****
Pagi itu, Ailin terbangun sekitar jam 7 pagi, dia mengucek matanya dan melihat jam di mejanya ternyata sudah jam tujuh.
"kenapa aku bisa ada di sini, bukannya kemarin aku ada di dalam mobil pria itu" bingung Ailin.
"apa mungkin dia yang mengantarku pulang?" Ailin semakin bingung dengan dirinya sendiri dan berfikir mungkin bara yang mengantarnya pulang. Ailin marah karna bisa-bisanya dia tertidur di dalam mobil itu.
Ailin membayangkan apa yang terjadi dan bagaimana pria itu membawanya masuk ke dalam kosnya. Ailin merasa malu jika barra yang mengantarnya dengan menggendongnya.
"aaaarrrrrrrrrrrrrrhhhhhhhhh, pria menyebalkan, apa susahnya membangunkan aku, aku bisa jalan sendiri ke kos" ucapnya dan menjambak rambutnya sendiri.
Sedangkan di tempat lain, barra tersenyum sendiri mengingat saat dia mengantar Ailin ke kosnya, dia sempat terpesona oleh kecantikan Ailin sebelum iya mengantarnya masuk ke dalam kos gadis itu.
"tuan" pekik Jason membuat pria itu tersadar dari hayalan nya.
"berani sekali kamu berteriak" ucap barra menatap Jason tajam.
"bu-bukan begitu tuan, saya dari tadi memanggil tuan tapi tuan tak menyahut dan senyum-senyum sendiri saya takut tuan memiliki riwayat penyakit-" Jason tak melanjutkan ucapannya melihat wajah bosnya menggelap.
"apa kamu bilang, kamu mau bilang kalau aku sakit jiwa" ucap barra dengan wajah gelapnya membuat Jason memukul mulut jahatnya.
"mulut sialan" ucapnya
"maafkan saya tuan, saya salah bicara tuan, mana mungkin saya bicara begitu" ucap Jason.
"pergilah" barra membiarkan Jason pergi.
Sedangkan Jason, dia segera pergi dari ruangan bosnya karna iya merasa sangat ketakutan. Bahkan berkas yang akan dia serahkan tadi pada bosanya kini dia bawa kembali dan akan menyerahkannya nanti.
"huufft, untung saja singa jantan tak mengamuk" ucapnya.
****
Di kediaman keluarga mole, suasana di rumah kediaman mole tengah bersitegang karna kedatangan seseorang yang sudah belasan tahun lamanya menghilang.
"dimana anakku Lin?" tanya seorang pria setengah baya menatap nyonya Lin dengan tajam.
"siapa dia sayang?" tanya tuan Andres pada istrinya.
Nyonya Lin terdiam dengan raut wajah yang gelisah dan khawatir.
"sayang,,,,,apa maksudnya memanggilmu sayang?" tanya pria itu bertanya namun nyonya Lin tak sedikitpun mengeluarkan suara.
"jawab" teriak pria itu dengan raut wajah marahnya.
"saya suaminya tuan dan anda siapa, disini di larang berteriak" ucap tuan Andres.
"apa?,,,,apa itu benar Lin?" tanya pria itu.
Bukannya menjawab, nyonya Lin hanya mengangguk kecil menandakan itu adalah benar, membuat pria itu syok sekaligus marah atas pengakuan nyonya Lin.
"jadi ini yang kamu lakukan padaku setelah sekian lama aku menghilang, aku bahkan hidup jauh dari kamu waktu kecelakaan itu dan sempat hilang ingatan, tapi sekarang, kamu malah menikah dengan pria ini" ucap pria yang bernama Revandra dianos.
"tapi aku tidak tau kalau kamu masih hidup, karna selama ini kamu menghilang dan aku tak bisa menemukanmu."
"aku mengira kau tak selamat dalam kecelakaan pesawat itu, tapi sekarang kamu-"
"ya aku kembali dengan sehat dan selamat, berkat kebaikan orang asing yang menolongku waktu itu, sampai saat ini aku sudah kembali menemui mu" ucap tuan Revan.
"tapi ternyata wanita yang selama ini aku cintai, sudah menjadi milik orang lain" tegas Revan.
"dimana Ailin?" ucap Revan dengan nada yang dingin.
"jawab aku ba*****n" ucapnya lagi dengan Suara yang sangat menekan.
"Ailin tidak ada di sini?" ujar nyonya Lin.
"cepat beritahuhu aku, dimana Ailin anakku?" tanya tuan Revan lagi kali ini dengan Suara sedikit keras.
"anak sialan itu sekarang tidak tinggal di sini lagi, dia sudah pergi dari sini, karna dia memang tidak berguna?" ucap tuan Andres membuat darah tun Revan mendidih.
Plaak
Tamparan keras dan kuat di pipi mulus nyonya Lin membuat nyonya lin menoleh ke samping.
"wanita tidak tau diri, selain kau menghianati aku, kau juga menelantarkan anakku, kurang ajar kamu Lin"
plak
Sekali lagi tamparan itu mendarat di pipi nyonya Lin dan nyonya Lin hanya bisa menangis menahan sakit akibat tamparan dari mantan suaminya.
Sedangkan tuan Andres pria itu duduk santai melihat perdebatan istrinya dengan mantan suami dari nyonya Lin. Pria itu menyeringai menyaksikan drama bersitegang di depannya itu dan tentu membuat nyonya Lin geram dengan kelakuan suaminya.
"mas kenapa kamu diam saja, dia sudah jahat padaku lawan dia mas" ucap nyonya Lin meminta perlindungan dari suaminya.
"itu urusan kalian dan bukan urusanku" ucap tuan Andres dan berlalu pergi.
"dan untuk kamu pria brengsek, kau harus menerima akibatnya telah mengatakan anakku adalah anak sialan" ucap tuan Revan membuat langkah tuan andres berhenti sejenak namun kemudian kembali berjalan tanpa memperdulikan ucapan tuan Revan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
merry jen
jdii ailin msh pyn PP kndung tohh
2022-09-03
1
Elly
lanjut donk thoor
2022-09-03
1