Ailin sudah sampai di sebuah gubuk kecil di tengah hutan, Ailin melihat sekeliling tempat itu yang sangat bersih dan sejuk, Ailin betah berada di tempat itu, ketika Ailin sedih atau galau, Ailin akan datang ke tempat itu dan menikmati suasana di tempat yang damai tanpa suara kendaraan, suara orang-orang yang membencinya, tanpa mendengar caci makian seperti yang pernah iya dengar setiap hari.
Ailin mengetuk pintu pondok kecil itu
Tok tok tok
Ceklek pintu di buka dan keluarlah dua perempuan berbeda usia, yaitu Nyonya Moza dan cucunya bernama Karin.
"Ailin sayang, kau datang nak" ucap wanita paruh baya itu sembari memegang tongkatnya.
"selamat sore nenek, Karin" sapa Ailin ramah.
"hai kak Ailin, lama Kakak tidak datang ke sini" ucap Karin memeluk Ailin. Bagi Ailin, mereka adalah keluarga nya, yang selalu membantunya. Mereka bertemu saat Ailin tersesat di hutan ketika ada kegiatan camping di kampusnya, dan nyonya Moza serta Karin yang mencari kayu bakar menemukan Ailin di hutan dan tersesat di sana, dan mereka juga yang memberi tahukan Ailin jalan keluar dari hutan itu.
Ailin waktu itu tersesat karna di jebak oleh salah satu teman kampusnya, saat ada sebuah kegiatan untuk mencari sebuah bendera di tempat yang sudah di tentukan oleh ketua bagian yang bertanggung jawab atas camping yang mereka laksanakan, namun karna teman kampusnya benci pada Ailin, iya menjebaknya dengan memutar arah anak panah yang sebagai petunjuk ke arah yang berlawanan sehingga Ailin tersesat sendirian di tengah hutan hingga sore hari.
Ketika Ailin sudah tak memiliki harapan lagi, datanglah dua orang wanita beda usia yang tengah mencari kayu bakar di dalam hutan, dan menemukan Ailin di sana, nyonya Moza memberitahukan Ailin jalan keluar dan Ailin senang bertemu dengan orang baik seperti nyonya Moza dan Karin.
Ailin berjanji akan menemui kembali keduanya nanti setelah ada kesempatan. Ailin selalu datang ke tempat itu untuk berlatih dengan suami dari nyonya Moza yakni tuan Zayan. Tuan zayan adalah pria yang kuat dan sebagai guru karate, hingga memiliki banyak anak murid yang mengabdi di tempatnya.
Ailin menekuni berbagai macam bela diri di sana, hingga Ailin menguasai bela diri dan beberapa senjata seperti senjata api dan senjata tajam. Karena tuan Zayan merupakan pemimpin tertua mafia yang di dirikan semenjak tuan zayan masih muda dulu.
Mafia yang di kenal dengan kekejamannya, tapi pemimpinnya sudah berbeda sekarang, dan tuan Zayan sudah di gantikan dengan cucu pertamanya yang bernama Alan.
Alan merupakan pemimpin dari mafia Red eagle yang di dirikan tuan Zayan pertama kali dan menjadi mafia nomor dua terbesar di Amerika. Karena mafia yang nomor pertama bernama Seven powers of the sky di dirikan oleh seorang yang sangat di takuti di seluruh penjuru Amerika, mafia yang sangat tertutup dan tak ada satupun orang yang tau siapa pemimpinnya. Karena dari bentuk nama mafianya saja seven sudah berarti tujuh orang yang memiliki kekuatan yang kental.
***
Kembali ke Ailin,
Ailin memasuki pondok kecil itu dan menemui seseorang yang selama ini telah mengajarkannya beberapa ilmu bela diri.
"silahkan masuk kakak" ucap Karin dan menarik tangan Ailin.
"ayo sayang, kita temui kakekmu" ucap nyonya Moza.
Ailin berjalan menuju dimana tempat tuan Zayan berada. Terlihat tuan Zayan berada di dalam tempat biasa iya bekerja untuk mengerjakannya beberapa berkas dan dokumen miliknya, karna menunggu cucu pertamanya pulang dari perjalanan bisnisnya.
Etss jangan salah dengan kehidupan yang di jalani tuan Zayan beserta istri dan cucunya, meski dia hanya tinggal di sebuah pondok kecil, tapi dia memiliki aset yang berharga, dan memiliki banyak sekali harta miliknya yang tersembunyi, mungkin tuan Zayan memiliki alasan untuk membunyikan semua harta miliknya dan seluruh aset kekayaannya.
"selamat sore kakek fang" ucap Ailin. Ailin akan memanggil fang karna tuan Zayan memang mengistimewakan orang yang memanggilnya seperti itu.
"selamat sore nak, apa kabar kenapa kau baru sekarang mengunjungi kami" ucap tuan Zayan dengan berdiri di bantu tongkatnya.
"iya kek, maafkan aku karna baru sekarang bisa menjenguk kakek" seru Ailin.
"bagiamana dengan mereka, apa mereka masih seperti biasa?" tuan Zayan mengelus lembut rambut Ailin.
"seperti biasa kek, aku harus selalu menahan sabar seperti yang kakek bilang" jawab Ailin menunduk.
"sayang, kamu jangan pernah merasa lemah di hadapan mereka nak, tetaplah selalu mendongakkan wajahmu, Agar kamu semakin terlihat pemberani" ujar nyonya Moza.
"bahkan setiap kali mereka melihat aku, rasanya tak ada yang bisa di ucapkan selain cacian dan makian yang keluar dari mulut mereka" jelas Ailin.
"kamu tenang nak, beberapa kekuatan yang sudah kakek ajarkan, akan sangat berguna di kemudian hari" ucap tuan Zayan.
"maksud kakek?" tanya Ailin.
Senyum terukir di wajah keriput tuan Zayan dan memberikn sesuatu pada Ailin.
"nak kakek sudah tua, dan mungkin umur kakek tidak akan lama lagi, kakek harap kamu bisa menyimpan benda ini yang akan membantu kamu nanti" tuan Zayan memberikan sebuah kaluang berwarna putih dengan permata hijau berbentuk bundar dan bergambar elang di dalamnya.
Ailin melihat seksama kalung yang di berikan oleh tuan Zayan dan menggenggam erat kalung tersebut.
"apa ini kek?" tanya Ailin yang masih kebingungan.
"genggam lah dengan erat" ucap tuan Zayan.
Ailin mengikuti ucapan tuan Zayan dengan pikiran yang bingung, namun Ailin mencoba menggenggam lebih erat bahkan meremasnya, hingga keluarlah cahaya yang sedikit terang.
"itu akan terlihat lebih terang jika kau menggunakan setetes darah segar mu, itu akan menjadi pelindungmu selamanya" ujar tuan Zayan membuat Ailin mengerti maksud dari tuan Zayan.
" kemarikan tanganmu nak" tuan Zayan menyuruh ailin mengulurkan jari telunjuknya kemudian di tusuk oleh jarum kecil yang di lakukan oleh tuan Zayan.
"ssshh" Ailin sedikit mendesis ketika tuan Zayan menusuk sedikit jari telunjuknya.
Kemudian setelah itu, darah segar keluar dari telunjuknya
tes tes
Dua tetesan darah Ailin sudah membasahi permata kalung naga berwarna hijau itu berubah menjadi warna merah pekat, namun bercahaya lebih terang seperti yang di ucapkan tuan Zayan tadi.
Bersambung.....
Minal Aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin selamat hari raya idul adha buat para readers yang muslim, 🙏🙏semoga hari raya idul adha ini dan di tahun ini kita banyak belajar arti dari sebuah keikhlasan hati dari sebuah pengorbanan🙏 semoga kita semua di beri umur panjang untuk bisa kembali bertemu dengan hari raya yang akan datang, Amiin yarobbalalamiin🤲🤲...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments