Sekitar jam 5:35 Ailin terbangun, bangun dengan sejuta kebahagiaan, begitulah Ailin, gadis yang cepat sekali melupakan kejadian beberapa jam yang lalu, namun dikala dia mengingat kembali, dia akan terus berusaha melupakannya.
"heeemm nyenyak juga ya tidurnya, hari ini kari kedua ku bekerja, semangat Ailin" Ailin menyemangati diri ya sendiri.
"baiklah, mari kita mandi dan setelah itu sarapan lalu on the way" serunya semangat.
Ailin bangkit dari tempat singgasana nya, dan berlalu ke kamar mandi. Setelah beberapa menit selesai mandi Ailin memasang stelan, hari ini seperti biasa Ailin menggunakan celana jeans warna biru, dan atasan berwarna hitam, tentu rambut di kuncir kuda meninggalkan kesan manis pada wajah cantik alaminya.
Ailin setelah selesai dengan penampilannya, dia segera menuju dapur minimalis di dalam kosnya. Ailin menyukai tempat ini karna saat membuka korden kamarnya menampakkan pemandangan yang luar biasa indah.
Ailin melihat isi dari kulkas, dan ternyata hanya ada telur yang di sediakan pemilik kos itu. Ailin mulai berperang dengan peralatan dapur, Ailin sudah masak nasi sebelumnya dan sekarang dirinya tengah membuat telur gulung kesukaannya.
***
"mari kita makan" ucapnya semangat.
Ailin begitu semangat menyantap hasil masaknnya hingga tandas.
"akhirnya kenyang juga, saatnya berangkat kerja" dirinya kembali menyemangati dirinya.
***
Ailin sudah berada di jalan menuju tempatnya bekerja, berjalan sambil bersiul kecil menandakan hatinya sedang bahagia pagi ini.
Di tengah perjalanan iya melihat seorang wanita yang tengah berebutan tas yang di pegang nya bersama dua orang pria , Ailin langsung saja berlarian ke arah keributan itu.
bugh
bugh
bugh
Ailin memukul kedua pria itu hingga tersungkur.
"sialan, kau berani ya sama kami, kamu siapa hah?" tanya salah satu di antara pria itu.
"kalian tidak perlu tau aku siapa, pergi dari hadapanku sekarang juga, kalau tidak kalian akan mati di sini" suara dingin Ailin membuat kedua pria itu merinding, namun bangkit dan siap akan melayangkan tinjuannya pada Ailin, tapi Ailin langsung menerjangnya dengan sebuah tendangan maut membuat copet itu terpental jauh dan satunya lagi iya hajar sampai babak belur.
Kedua para penjahat itu kabur dan lari terbirit-birit ketakutan melihat Ailin yang menatapnya tajam.
"terimakasih nak, terimakasih banyak, kamu menyelamatkan ibu" ucap ibu yang di copet tadi.
"sama-sama buk, ibu mau kemana?" tanya Ailin.
"ibu mau ke toko bunga, ke toko yang itu," tunjuk ibu itu melihat toko bunga di sebrang jalan.
"ayo buk saya antar" ajak Ailin.
"tapi merepotkan nak" ucap wanita setengah baya itu.
"tidak apa buk, saya juga mau menuju ke restoran sebelahnya" seru Ailin.
"kamu mau ke restoran itu ya?" tanya wanita itu.
"iya, aku kerja di sana?" ucap Ailin.
"oohh, kalau begitu ayo kita pergi ke sana, kelihatannya kamu akan terlambat nanti ayo kita harus cepat ke sana" ucap wanita itu memegang tangan Ailin.
"ayo" Ailin dan wanita setengah baya itu menyebrangi jalan menuju ke restoran tempat Ailin bekerja.
Setelah mereka sampai disana, Ailin melihat jam di tangannya sudah jam setengah delapan. "aduh aku pasti terlambat nih" gumam nya.
"kamu tidak akan terlambat karna aku yang akan menjelaskan pada menejer kamu" ucap wanita itu yang mendengar gumaman Ailin.
"ah i_iya buk, kalau begitu ayo kita masuk" ajak ailin.
Mereka berdua pun masuk, di dalam restoran, Ailin melihat semua orang tengah membersihkan seluruh ruangan dan semua meja dan kursi disana. Vino yang melihat kedatangan Ailin bersama seorang wanita setengah baya membuatnya heran dan segera menghampiri keduanya.
"selamat pagi nyonya, maaf nyonya semua ruangan belum selsai kami bersihkan" ucap vino.
"tidak apa vino, kamu lanjutkan saja bersih-bersih nya, dan untuk dia kamu jangan marah sama dia karna terlambat, kamu tau kenapa?" tanya wanita itu.
"tidak nyonya" jawab vino menunduk.
"karna dia telah membantuku di tengah jalan tadi yang hampir kecopetan, dan beruntung di telah membantuku" ujar wanita itu. Sedangkan Ailin hanya diam dan menunduk.
"baik nyonya saya mengerti" jawab vino.
"sekarang kamu buatkan saya teh hangat dan sandwich untuk sarapanku, kamu juga buatkan untuk dia, aku ingin mengobrol sebentar dengan dia" ucap wanita itu tak ingin di bantah.
"baik nyonya, Ailin kamu duduk bersama nyonya ya, biar pekerjaan biar yang lain yang mengerjakannya" ucap vino.
Ailin hanya diam, dan sedikit mengangguk.
"ayo duduk di sana" tunjuk wanita itu pada meja yang ada di pojok kan.
"iya buk" Ailin menurut dan duduk bersama wanita itu.
"oh ya, kita belum perkenalan, nama kamu siapa sayang?" tanya wanita itu pada Ailin.
"Ailin buk" jawab Ailin.
"perkenalkan nama ibu, Jihan" ucap wanita itu yang bernama Jihan.
"kamu tinggal dimana?" tanya Jihan.
"saya tinggal tidak jauh dari sini dan bisa jalan kaki" ucap Ailin sopan.
"kalau begitu, boleh doang ibuk main di tempat kamu?" tanya Ailin.
"apa tidak masalah, karna kosan saya itu sempit, dan mungkin ibuk tidak nyaman kalau ke sana" jawab Ailin.
"pokoknya saya mau ke sana" tegas wanita itu dan Ailin hanya pasrah saja.
"baiklah buk, ibu bisa datang kapanpun yang ibu mau" ucap Ailin pasrah.
"nah gitu dong," wanita itu nampak menang.
"mmm apa boleh saya kerja sekarang Bu?" tanya Ailin.
"silahkan,, tapi sore ini ibu akan jemput kamu dan mengantar kamu pulang" ucap wanita itu.
"tidak usah buk, itu merepotkan ibu" ucap Ailin.
"tidak ada penolakan, agar ibu bisa tau dimana tempat kosan kamu" serunya.
"baiklah kalau begitu saya permisi mau ke dalam untuk bekerja" ucap Ailin sopan.
"silahkan"
Ailin pun pergi meninggalkan wanita yang bernama Jihan itu.
Sedangkan wanita itu, menatap kepergian Ailin dan tersenyum entah apa isi pikiran wanita itu, hanya dia yang tau
"dia memang gadis penolongku" batinnya.
.
kurang lebih beginilah bentuk dapur Ailin.
kamar mandi
semoga suka ya dengan ceritanya😊....
bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
merry jen
jgn jgn mm dr Cwo yg SK SM ailinn y
2022-07-16
1