Dibalik Perjodohan dan Terungkap

"Apa maksudmu Baskara?" Geram Kelvin ketika keluarga Subrata meminta darah putri mereka. Bukankah mereka menginginkan Reiva sebagai tumbal?

"Kau tidak bodoh bukan kalau kau paham maksudku bukan?" ucap Baskara dengan nada mengejek dan sombong andalannya.

"Aku tidak akan menyerahkan putriku dan mengorbankan keluarga ku." Ucap Kelvin dengan tegas dan dingin.

"Heh, orang miskin sepertimu memang tak tau diuntung. Sudah berbaik hati kami datang kesini untuk perjodohan dan mengajakmu kerjasama ini namun kau hanya menyerahkan keputusan pada putri tak berguna itu. Jika kau ingin mengubah keputusanmu, kau bisa menjilat sepatu mahal istriku." Ujar Baskara dengan angkuhnya yang ditanggapi senyuman mengejek dari istri dan anaknya.

"Atau kau hanya mengandalkan uang dari penghasilan istrimu yang suka menjajakan tubuhnya pada hidung belang? Dasar ******." Ejek Sarah kepada Kelvin dan Ardani, membuat Kelvin menggelap.

Kelvin dan keluarganya berusaha menahan amarah atas penghinaan dan makian keluarga Subrata karena penolakan perjodohan anak mereka. Mereka ingin putri satu-satunya bahagia dengan jalannya sendiri, bukan dengan paksaan orang tua.

'BRAAK'

'KRAAK' 'PRAANGGG'

Dengan sekali pukul meja yang berada di ruang tamu terbelah dua dan beberapa jamuan pecah berserakan dilantai, mereka melirik sang pelaku dengan horor.

"Waah, rupanya begini sikap kalian. Sangat baik dan sopan. Sungguh mengesankan." Sindir Reiva tajam sambil menepuk tangannya seolah ada debu yang menempel,yang membuat keluarga Subrata memerah menahan kesal.

"Jika aku menyetujui perjodohan ini, mungkin aku sudah mati muda tanpa sempat menikmati masa mudaku. Apalagi kalian yang menghina orang tuaku habis-habisan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana nasibku memiliki mertua yang kejam dan suka menghambur-hamburkan uang dengan mudahnya." Sinis Reiva pedas sambil menatap keluarga Subrata dengan tajam. Mereka boleh saja menghina dirinya, tapi Reiva tak terima jika keluarganya dihina.

"Siapa juga yang mau menikah dengan gadis menjijikkan sepertimu. Aku tidak sudi menikah dengan anak kecil sepertimu yang hanya bisa menjajakan diri seperti pelacur murahan." Maki Bram sambil menunjuk-nunjuk Reiva.

Mendengar hinaan yang ditujukan kepada Reiva membuat Andra dan Reihan marah. Mereka tak terima adik perempuan satu-satunya direndahkan seperti itu.

"Beruntung adikku menolak perjodohan ini dengan pedofil sepertimu. Entah sudah berapa banyak gadis muda yang mati sia-sia karena ulah ibumu itu." Ujar Reihan yang membuat keluarga Subrata pucat pasi, khususnya Sarah.

"Maksudmu?" Kelvin penasaran sekaligus curiga dengan perkataan Reihan. Reihan menatap Kelvin sejenak lalu mengalihkan pandangannya kearah sosok wanita yang dipenuhi dengan luka lebam dan memar.

Reiva dapat melihat masa lalu sosok itu. Sosok itu bernama Alisa yang meninggal beberapa bulan lalu dengan tragis karena disiksa secara fisik dan mental oleh Sarah.

Alisa dulu merupakan anak dari seorang pengusaha yang baru terkenal. Ia dijodohkan oleh orang tuanya atas nama kerjasama hingga beberapa waktu kemudian mereka memutuskan menikah.

Setelah Alisa menikah, kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan sehingga warisan milik kedua orang tuanya direbut oleh keluarga Baskara dan hidup Alisa berubah sejak itu.

Sarah seringkali menyiksa Alisa baik secara fisik maupun mental. Bahkan ia jarang diberi makan, jika ingin makan ia hanya mendapat makanan basi kadang makan makanan sisa.

Bram sang suami bahkan tak membela Alisa dihadapan ibunya. Ia juga ikut menyiksa Alisa dengan kejam hingga akhirnya ia meninggal karena siksaan batin yang parah.

Setelah Alisa meninggal, mereka mengambil darahnya untuk sebuah ritual aliran hitam dan menjual organ tubuhnya dipasar gelap!

Melihat masa lalu sosok itu membuat Reiva geram, ia merasa kasihan dengan masa lalu sosok itu.

"Ayah, aku tidak ingin bertunangan dengan dia. Aku tidak mau mempunyai calon suami dan mertua yang kejam yah. Hiks... Dia bahkan menghina dan mencaci keluarga kita Yah. hiks...hiks..." Rengek Reiva sambil mengeluarkan air mata buaya yang membuat ayah dan ibunya tak bisa berbuat banyak.

"Baiklah, ayah akan menuruti keinginanmu sayang. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami juga." Jawab Kelvin pasrah dengan keputusan Reiva yang membuatnya menyeringai dalam hati.

"Kami tetap akan menolak perjodohan ini. Kebahagiaan putriku lebih penting dari apapun." Putus Kelvin tegas membuat keluarga Subrata tak terima.

"Kalau begitu aku membatalkan kontrak kerjasama denganmu." Ancam Subrata tak terima.

"Silahkan. Aku tak pernah mengajukan kontrak kerjasama denganmu." Jawab Kelvin tegas.

"Sialan kau!!" Tanpa aba-aba Baskara menodongkan senjata apinya menuju Kelvin diikuti oleh Bram.

Ardani segera menepuk tangannya membuat mereka kebingungan.

Tanpa diduga masuk beberapa anggota kepolisian bersenjata lengkap dan langsung menodongkan senjata kearah keluarga Subrata.

"Jangan bergerak! Kalian ditangkap atas tuduhan penyerangan dan penjualan organ manusia!" Teriak salah satu anggota kepolisian itu membuat mereka terkejut.

"Heh, ternyata menangkap tikus ini sangat mudah, kupikir sangat sulit." Ucap Ardani dengan tatapan mengejek.

"A-apa maksudmu?"

"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Aku adalah Ardani Kusuma, seorang detektif kepolisian yang bekerja sama dengan Pradana Corp." Ujar Ardani dengan dingin membuat keluarga Subrata gemetar.

"Inspektur, kami menemukan beberapa bukti kejahatan keluarga Subrata, salah satunya penjualan organ dipasar gelap beberapa bulan lalu." Ujar salah satu anggota kepolisian sambil menyerahkan sebuah map.

"Terimakasih atas kerja keras kalian semua." ujar Ardani.

"Tadi kalian bilang aku hanya mengandalkan penghasilan dari istriku? Haha... Sebelum kalian menghina orang lihat dulu dirimu. Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Aku adalah Kelvin Pradana, anak dari pemilik Pradana Corp yang saat ini jabatanku sebagai CEO." Ucap Kelvin dengan angkuh.

"Jangan lupa kalian periksa kediaman Subrata, cari mayat-mayat dari korban pembunuhan yang disembunyikan oleh mereka." Titah Ardani.

"Siap Inspektur!" Jawab mereka tegas.

"Mereka segera menggiring keluarga Subrata ke kantor polisi.

" Lepaskan kami! kami tidak bersalah! mereka menjebak kami!" Teriak Baskara sambil berusaha membebaskan diri.

Mereka terus meronta-ronta namun sia-sia. Hingga akhirnya mereka dibawa ke kantor polisi.

Kejadian itu membuat geger masyarakat, apalagi ditemukan beberapa mayat perempuan yang beberapa diantaranya telah menjadi kerangka. Mayat-mayat itu ditemukan dibelakang rumah kediaman Subrata.

Sumpah serapah dilayangkan kepada keluarga Subrata, karena bukti-bukti kejahatannya sangat banyak mereka akhirnya dijatuhi hukuman mati.

.

.

.

Saat ini keluarga Pradana tengah bersantai diruang keluarga. Tiba-tiba mereka didatangi oleh sosok wanita yang bertubuh lebam. Sosok itu perlahan berubah menjadi wanita cantik.

"Terima kasih telah menolongku. Akhirnya aku bisa pergi dan beristirahat dengan tenang." Ucap sosok itu dengan tulus.

"Sama-sama, kami juga senang menolong mu." Balas Ardani.

"Sekali lagi aku ucapkan terimakasih."

Perlahan sosok itu memudar dan menghilang menjadi serpihan cahaya.

"A-apa yang terjadi?" Tanya Kelvin gelagapan. Untuk pertama kalinya ia melihat sosok makhluk astral.

"Dia adalah salah satu dari korban pembunuhan keluarga Subrata, yah." Reiva dan Reihan menjelaskan kepada ayahnya apa yang terjadi membuat Kelvin takjub sekaligus merinding.

Terpopuler

Comments

diksiblowing

diksiblowing

nitip jejak disini kak

2022-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!