Sekolah Baru

Waktu berjalan begitu cepat dan tahun ajaran baru akan segera dimulai. Saat ini ketiga remaja itu tengah mempersiapkan perlengkapan sekolah mereka.

Kedua orang tua mereka datang berkunjung di apartemen Hunter unit 448 membantu menyiapkan segala keperluan anak mereka.

"Semua sudah lengkap?" Tanya Ardani kepada ketiga remaja di hadapannya.

"Sudah bu. Semuanya sudah lengkap." Jawab mereka serentak.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Ardani.

"Kalau ada apa-apa hubungi kami ya." Pesan Kelvin seraya menyerahkan tiga smartphone terbaru kepada ketiga anak mereka.

"Terimakasih ayah. Kami pasti menghubungimu nanti." Jawab Reihan mewakili kedua saudaranya. Mereka dengan senang hati menerima smartphone dari ayahnya.

"Kami pergi dulu. Kalian baik-baik disini dan jangan berulah." Pesan Ardani dengan latar belakang imajiner api yang berkobar.

"Kami mengerti." Jawab mereka dengan kompak. Terlihat keringat dingin sebesar biji jagung mengalir di pelipis mereka.

Mereka segera masuk menuju mobil dan segera melaju menuju jalan raya. Membaur dengan pengemudi lain, meninggalkan ketiga remaja yang melambaikan tangan di depan apartemen.

Setelah mobil orang tuanya menghilang dari pandangan mereka, mereka segera menuju unit 448.

............... ........... ........

Skip Pagi Hari

"Kami berangkat kak." Pamit Rei bersaudara, mereka saat ini memakai seragam SMA Swasta Kota G.

Reihan memakai kemeja putih dengan dasi hitam, blazer biru muda, celana khas SMA bewarna hitam kotak-kotak serta sepatu kets bewarna coklat. Rambutnya dia sisir rapi serta memakai kacamata setebal pantat badak, menyembunyikan manik mata merah indahnya. Tidak lupa sebuah ransel hitam tersampir di pundaknya.

Reiva memakai seragam yang sama dengan Reihan. Bedanya Reiva memakai rok hitam kotak-kotak dengan panjang 5 cm diatas lutut serta sepatu kets bewarna abu-abu. Sebuah tas slempang hitam menjadi pemanis nya.

Rambut ungu kehitaman nya ia ikat ekor kuda, sehingga menampilkan sepasang anting mawar biru kehitaman dengan rumbai sebelah, menambah manis penampilannya serta kacamata setebal pantat badak yang menyembunyikan mata ungu gelap miliknya.

"Iya. . Hati-hati dijalan." Teriak Andra.

Mereka bergegas menuju lift, namun di tengah perjalanan Miana menampakan diri nya dalam kepulan asap.

'Poft'

"Selamat pagi. . Kalian mau kemana?" Tanya Miana sekedar basa basi.

"Kami kesekolah dulu, dan kau bisa tidak asal muncul saja? Nanti ada orang yang melihatmu dan menjualmu di pasar gelap." Tegur Reiva sambil menoleh kiri kanan, berharap apartemen disekitarnya sepi.

"Iya, ya. . Aku tau. Kalau begitu sampai nanti." Jawab Miana lalu menghilang dibalik kepulan asap.

Tanpa mereka sadari seseorang melihat mereka dan merekamnya.

.............. .............. .......

Parkiran sekolah.

"Reihan tarik remnya!!" Teriak Reiva panik.

"Tidak bisa!! Remnya macet!!" Teriak Reihan sambil berusaha menarik rem sepedanya.

"Yang benar saja!!" Mereka semakin panik karena rem sepedanya tak berfungsi.

"Aku serius!!" Balas Reihan.

"Hwaaa!!"

'Brukkhh. . Gusrak..'

"Aduhh. .. Sakit. . ." Ringis keduanya. Beruntung mereka mendarat di semak-semak dan sekolah masih sepi.

"Ada yang luka?" Tanya Reihan kepada Reiva.

"Kepalaku pecah." Jawab Reiva.

"Dan kepalaku terpisah dari tubuhku (dipisahkan oleh leher)" Balas Reihan sambil berdiri lalu ia menjulurkan tangannya membantu Reiva untuk berdiri.

"Hahaha. . . Terimakasih. Omong-omong selera humormu bagus, Kak Rei." Ucap Reiva sambil menerima ukuran tangan Reihan. Ia berdiri lalu menepuk-nepuk belakang roknya.

"Jadi ini sekolahnya. Lumayan besar." Reihan melihat bangunan lantai lima di depannya.

Reiva melenggang memasuki gerbang sekolah barunya.

"Oi Reiva, tunggu aku!!" Reihan bergegas membenahi sepedanya dan berlari menyusul Reiva.

........... ............ ....

Beberapa saat kemudian sekolah mulai ramai. Para siswa baru kini berkumpul dilapangan mengikuti upacara penerimaan siswa baru.

Seorang pemuda berambut coklat dengan mata merah,alis tajam namun rapi dan wajahnya lumayan tampan menghampiri Rei bersaudara.

"Hei lihat apa yang ku temukan." Ucap pemuda itu seraya menyodorkan handphone nya kepada Rei bersaudara.

Reihan dan Reiva segera menoleh dan mengambil handphone pemuda itu. Terlihat sebuah vidio mereka tadi pagi. Lebih tepatnya sosok Miana bersama mereka di vidio itu.

"Dari mana kau mendapat vidio ini?" Tanya Reihan sambil menatap tajam pemuda itu dan segera menghapusnya. Lalu ia mengembalikan handphone pemuda itu.

"Aku tadi tak sengaja melihat kalian bertemu makhluk itu. Jika itu ku unggah di akun forum pemburu makhluk berapa terkenalnya aku." Ucap pemuda itu. Ia menerima handphonenya kembali tanpa memeriksanya.

"Terserah kau saja." Jawabnya acuh tak acuh.

"Hei kenapa kau menghapus vidio berhargaku?! Aku bersusah payah mencarinya" Ucap pemuda itu tak terima.

"Lain kali minta ijin dulu sebelum mengambil foto orang." Jawab Reiva sambil melenggang pergi.

"Vidio berharga ku. . hiks. . Kalian kejam. ." Rutuk pemuda itu dengan aura suram yang mengelilinginya.

.

.

.

.

.

Setelah acara penerimaan siswa baru selesai, mereka diperbolehkan untuk melihat-lihat sekolah baru mereka.

Pemuda tadi datang menghampiri Rei bersaudara dan memperkenalkan dirinya

"Maaf untuk yang tadi. Kenalkan, namaku Dirga Sanjaya. Aku tinggal di apartemen Hunter."

"Aku Reihan."

"Aku Reiva. Kami juga tinggal di apartemen Hunter di unit 448." Jawab Reiva antusias.

"Oh. . Ternyata kita tetangga. Aku tinggal di lantai 8 unit 566. Omong-omong kalian kembar ya?"

"Hu'um. Reihan lima menit lebih tua dariku."

Mereka menyusuri sekolah sambil berbincang santai, mengabaikan tatapan dan bisikan siswa siswi yang menatapnya penuh damba dan keirian.

Mereka asyik menyusuri sekolah baru mereka. Sekolah SMA Swasta kota G memiliki gedung lima lantai, berbagai fasilitas lengkap dan maju ada disekolah ini.

Terdapat dua gedung berlantai lima dengan bentuk U, masing-masing gedung dihubungkan dengan koridor yang berada di masing-masing lantai.

Gedung A merupakan gedung khusus belajar.

Lantai pertama digunakan sebagai ruang guru dan lapangan indoor. Lantai kedua digunakan sebagai ruang komputer, lab biologi, lab fisika, dan lab kimia serta ruang teater.

Lantai tiga, empat, dan lima merupakan ruang kelas yang masing-masing terdiri dari tujuh kelas.

Gedung B merupakan gedung khusus. Disana dikhususkan sebagai tempat klub pilihan siswa, perpustakaan, ruang kesehatan dan Cafetaria.

Terdapat sebuah taman yang cukup luas dan rindang, ada air mancur ditengah taman dan dilengkapi dengan berbagai jenis bunga.

Di seberangnya terdapat sebuah gedung berlantai dua. Gedung itu khusus OSIS di lantai bawah dan ruang kepala sekolah di lantai atas.

.

.

.

.

.

"Aku ingin kembali normal. Melihat 'mereka' membuatku merinding." Ucap Reiva sambil menghela nafas.

"Kau akan terbiasa nanti. Kemunculan mereka selalu mendadak." Reihan berusaha menenangkan kembarannya. Saat ini mereka tengah duduk di tangga lantai enam apartemen Hunter.

"Haaahh."

'Poft'

"Kalian disini." Seru Miana yang baru saja muncul dibalik kepulan asap. Miana melihat sepasang saudara kembar yang memasang raut wajah frustasi.

"Ada apa dengan wajah kalian?" Tanya Miana penasaran.

"Aku ingin kembali normal. Aku tidak mau melihat 'mereka'." Ucap Reiva sambil menangis bombay.

"Aku sudah memperingatkan mu waktu itu tapi kau tak mau dengar." Kesal Miana.

"Waahh kalian ternyata disini." Dirga mendadak muncul di balik dinding, sehingga membuat Miana terkejut tanpa sempat menghilang. "Halo manusia kucing, senang bisa melihatmu. Aku Dirga Sanjaya, kau boleh memanggilku Dirga." Imbuhnya sambil memperkenalkan diri.

"Satu lagi manusia yang bisa melihat diriku." Gerutu Miana seraya mengeluarkan permennya, dengan cepat Dirga merampas permen Miana dan memakannya, membuat Miana terbelalak kaget.

"Hei, jangan sembarangan memakan permen itu." Miana memberi peringatan namun diabaikan oleh Dirga.

"Aku ingin melihat makhluk halus." Jawab Dirga enteng membuat Miana sweatdrop. Mau tidak mau Miana membacakan sebuah mantra agar tubuh Dirga tidak diincar oleh makhluk jahat.

Terpopuler

Comments

Elina zivana

Elina zivana

ada-ada aja.
ngakak banget 😭🤣

2022-07-14

2

diksiblowing

diksiblowing

lanjut lagi

2022-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!