Dua Puluh

Wajah Raya berubah menjadi sangat kesal, apalagi pikiran nakalnya yang membayangkan Cila dan Toni tidur di kasur busa yang sempit itu, mereka pasti harus saling berpelukan erat agar tak terjatuh ke lantai.

"Kenapa?" tanya Toni sambil mengeluarkan bungkusan nasi dari kantung plastik yang di bawanya sejak tadi.

*

Tadi, saat dirinya baru saja membeli makan di warteg langganan nya, tak sengaja dia melihat keributan saat dia berjalan menuju tempat kostnya itu, dan dia mengenali mobil yang sedang di kerumuni masa itu adalah mobil Raya, dengan cepat dia menghampiri mobil itu, takut kalau yang di dalam sana benar benar gadis manja itu, ternyata benar saja, saat Toni mendekati mobil dan mengintip dari kaca depan yang tak terlalu gelap, Raya sedang ketakutan di dalam sana.

orang orang yang tadinya berkerumun langsung menjauh saat Toni berkata,

"Dia teman ku, siapa yang membuat masalah dengannya, berurusan dengan ku!" ucapnya tegas.

Orang orang yang cukup mengenal Toni sebagai petarung tak terkalahkan dan dekat dengan Rolan sang ketua mafia kejam, tentu saja tak ada yang berani melawan, mereka segera membubarkan diri, dan sebagian lainnya hanya menonton dari pinggir jalan, saat Toni mengetuk kaca jendela Raya, setelah sebelumnya Toni juga memastikan akan mengganti motor yang Raya tabrak, karena kebetulan pemuda yang motornya di tabrak itu salah satu penghuni kost yang sama dengan Toni.

*

"Eh,,, kenapa makanan ku kau ambil?!" kaget Toni, karena Raya merebut bungkusan nasi yang dia beli tadi di warteg.

"Aku lapar!" ucap Raya tiba tiba merasa sangat ingin marah pada pria di hadapannya itu setelah dia teracuni oleh pikirannya sendiri.

"Tapi itu makanan ku, lagi pula itu nasi warteg, kau bisa muntah muntah dan diare jika makan makanan seperti itu!" ejek Toni yang seakan ingin menyampaikan kalau Raya hanya bisa memakan makanan mahal dan mewah saja.

"Siapa bilang? Aku bisa kok makan ini, lagian aku gak pilih pilih makanan, semua bisa aku makan!" ketusnya membuka bungkusan dengan ikatan karet itu, setelah Toni menyodorkan sebuah piring padanya.

Setelah kertas minyak pembungkus nasi itu terbuka, tampak lah makanan yang baru pernah dia lihat dengan penampakan aneh seperti itu, nasi dengan beberapa macam sayur sebagai toping di atasnya dan sepotong ikan tongkol di bumbu merah, sungguh tak menggugah seleranya, dan jujur saja, ini pertama kalinya Raya melihat penampakan makanan seperti itu.

"I-ini namanya makanan apa?" tanya Raya, takut salah kalau kalau ternyata itu bukan makanan yang di peruntukan buat manusia, secara dari penampilannya sangat tidak meyakinkan.

"Itu namanya makanan rakyat jelata!" sinis Toni yang sejak tadi hanya memperhatikan gerak gerik gadis manja yang keukeuh ingin memakan makanan miliknya, namun rona wajahnya malah menampakan rasa jijik.

"Aku tiba tiba kenyang,!" Raya mengembalikan makanan milik Toni yang tadi dia rampas.

"Haha,,, apa aku bilang, kau tak akan mungkin makan makanan beginian, padahal bagi kaum kami, makanan seperti ini sudah termasuk mewah!" ucap Toni bernada satir.

"Aku,,, aku hanya kasihan, sepertinya kamu terlihat lebih lapar dari pada aku!" elak Raya.

Toni mengambil piring berisi makanan itu dan menyantapnya dengan lahap tanpa memperdulikan Raya yang sejak tadi menontonnya makan.

"Ikan apa itu?" tanya Raya yang melihat Toni seperti sangat menikmati makanannya.

"Ini? Salmon versi rakyat jelata!" cengir Toni mengacungkan ikan tongkol yang hanya tinggal secuil.

"Ooo!" ucap Raya yang percaya saja apa yang di katakan Toni.

Urusan ganti rugi motor yang Raya tabrak sudah selsai dengan damai, meski pemuda pengantar galon itu datang telat satu jam dari janjian awal.

"Sudah malam, sebaiknya kau pulang!" ucap Toni melirik jam dinding yang menggantung di hadapannya dan menunjukan pukul 9 malam.

"Aku malas pulang, bagaimana kalau aku menginap di sini saja?" ujar Raya tersenyum konyol, entah apa yang ada di pikirannya saat ini, bisa bisanya dia mengeluarkan kata kata seperti itu.

"Ish, mana boleh! kau bisa gatal gatal kalau tidur di sini, lagi pula di sini sempit, pengap, dan tak ber ac!" sindir Toni yang memperhatikan Raya sejak tadi mengipas ngipaskan tangannya seperti sedang kepanasan.

"Cila boleh!" cicit Raya pelan setengah menggerutu kesal.

"Bagaimana keadaan ayah mu?" tanya Toni mengalihkan pembicaraan.

"Belum ada kemajuan, masih seperti sebelumnya," mata Raya berkaca kaca saat Toni menyinggung tentang ayah nya.

"Toni, apa kamu mau menerima tawaran ayah ku untuk menjadi bodyguard ku?" tanya Raya tiba tiba.

Toni yang merasa aneh dengan permintaan Raya barusan hanya bisa terdiam tak mampu menjawab apa pun.

Yang pertama, dia tidak suka bekerja di bawah kendali siapa pun, karena dia mencintai kebebasan.

Yang kedua, dia takut kalau perasaannya pada Raya akan semakin mengembang dan

tak terkendali sementara dia tahu kalau Raya sudah bertunangan dan antara dirinya dan Raya itu suatu hal yang tak mungkin terjadi, kemustahilan yang hakiki lah, pokoknya menurut Toni, dia cukup tau diri tak ingin menyimpan hati pada gadis kaya raya yang sudah bertunangan.

"Kamu gak mau ya?" tanya Raya lesu saat Toni hanya terdiam membisu.

"Aku pikir pikir dulu,!" jawab Toni ragu.

"Tapi kenapa tiba tiba kamu meminta ku menjadi bodyguard mu? apa sesuatu terjadi? kau di jahati, atau di celakai?" tanya Toni penuh keingin tahuan.

"Emh,,," Raya terlihat ragu menjawab pertanyaan Toni, dan sepertinya dia menyembunyikan suatu hal.

Toni tak ingin memaksa Raya untuk bercerita, dia langsung mengalihkan topik pembicaraan, meski dia tau kalau gadis itu sedang tidak baik baik saja dan sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Tunggu aku menyelesaikan tiga pertandingan ku minggu ini, baru aku akan menjawabnya," ucap Toni, tak ingin memberi harapan berlebih pada Raya yang sepertinya sedang menggantungkan harap padanya.

"Apa kamu tak lelah, memukuli dan di pukuli orang hanya demi makan?" tanya Raya.

"Aku kan, sudah bilang sebelumnya, kalau ini adalah pekerjaan ku, gak gelut gak makan, kalau sedikit sedikit mengeluh, lebih baik mati saja!" ketus Toni tanpa melirik Raya sedikit pun.

"Emh,,, Toni, apa yang kamu bilang pada ku tentang Martin dan bunda,,,, sepertinya benar!" ucap Raya ragu, dia juga merasa malu karena malah memarahi Toni saat pria itu mengatakan kalau Martin dan Karina punya hubungan di belakang dirinya, meski cara Toni menyampaikan tak begitu gamblang.

"Kau tau masalah itu?" kaget Toni, tak menyangka gadis naif seperti Raya bisa secepat itu membongkar hubungan terlarang antara Martin dan Karina.

"Eh, aku kan hanya bilang sepertinya, belum jelas iya atau tidaknya, harus di selidiki dulu!" kata Raya, yang kini berjalan menuju mobilnya di antar Toni mengekor di belakang Raya.

"Oh!" ucap Toni yang merasa tak habis pikir dengan otak Raya yang sepertinya selalu saja terkesan plin plan. Namun kini dia tak begitu merasa heran, mengingat gadis itu sangat percaya pada tunangan dan ibu sambungnya dengan sepenuh hatinya.

"Hati hati berkendara, aku harus latihan untuk besok!" ucap Toni yang di angguki Raya.

Mobil Raya melesat di suasana malam ibukota yang tak pernah tidur itu, terlihat masih banyak orang berlalu lalang, mobil pun masih memenuhi jalanan, sampai Raya akhirnya menganga saat tak sengaja matanya menangkap sosok Martin dan Karina yang tengah nongkrong di salah satu kafe yang bertema out door, mobilnya yang berhenti karena lampu merah, dapat dengan jelas menyaksikan keduanya dari tempatnya kini berada.

"Bunda,,, Martin,,, ternyata kalian bahkan melakukannya di tempat umum dan terbuka seperti ini, oh,,, bodohnya aku yang telah di butakan oleh cinta pada tunangannya, dan ketulusan palsu ibu sambung yang palsu. " ucap Raya lirih, tak ada yang bisa menandingi rasa sakit apapun, selain di khianati oleh orang orang yang sangat di cintai dan di percaya.

Ingin rasanya Raya menepis perasaan itu, tetap berpikir bahwa mereka hanya saudara sepupu, namun pemandangan Martin dan Karina yang duduk saling menempel, sambil sesekali saling berciuman terbayang bayang di pelupuk matanya dan itu tak bisa di nilai sebagai kedekatan yang hanya sebatas sepupu.

"Shiiittt,,,,! berani sekali mereka melakukan semua itu di belakang ku!" umpat Raya, marah.

Ingin rasanya dia menghampiri mereka di sana, yang sedang asik bercanda ria sambil cekakak, cekikik dalam kemesraan.

Namun apa daya, dirinya harus bisa menahan diri, dia tak mau karena emosi lantas menghancurkan rencana yang diam diam telah dia susun untuk melawan para penghianat itu.

"Oke,,, ayo kita saling memainkan peran, aku akan dengan senang hati mengikuti permainan kalian !" gumam Raya dengan senyuman penuh keputus asaan namun berselimut dendam dan amarah yang menyala nyala.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BARU LO PERCAYA, HRSNYA DARI KMARIN2 LO CURIGA...

2024-04-07

1

Hardila Suhardini

Hardila Suhardini

haaa.. mainkan peran mu seperti artis raya,artis sinetron yg LG naik daun.buka matamu selebar lebarnya,jgn mau di bodoh2i 2 benalu itu

2023-02-19

2

Kiki Wibowo

Kiki Wibowo

auuuhhh

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Satu
22 Dua Dua
23 Dua Tiga
24 Dua Empat
25 Dua Lima
26 Dua Enam
27 Dua Tujuh
28 Dua Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Satu
32 Tiga Dua
33 Tiga Tiga
34 Tiga Empat
35 Tiga Lima
36 Tiga Enam
37 Tiga Tujuh
38 Tiga Delapan
39 Tiga Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Satu
42 Empat Dua
43 Empat Tiga
44 Empat Empat
45 Empat Lima
46 Empat Enam
47 Empat Tujuh
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Satu
52 Lima Dua
53 Jalani Saja
54 Kebahagiaan Palsu
55 Menukar Kebahagiaan
56 Hilangnya Arsan
57 Stay waras,,,Raya
58 Hati yang Porak Poranda !
59 Ketindihan Setan ?
60 Kondisi yang Rumit !
61 Double Date ?
62 Tamu Istimewa
63 Curhatan Mantan
64 Rencana Gila
65 Kucing Oren
66 Cila Vs Brina
67 Ayam Sayur
68 Sayang ?
69 Sama Sama Cemburu
70 Merubah Hitam Menjadi Pink
71 Perjalanan Dinas
72 Informasi oh Informasi !
73 Pria Belok
74 Hari Sial Sedunia
75 Rindu
76 Karma Karina
77 Rumah Siapa
78 Ada Hantu
79 Ijinkan Aku Egois
80 Pawang Singa
81 Namanya Juga Bucin
82 Bebaskan Aku
83 Biar Takdir yang Berbicara
84 Bukan Rambo !
85 Titik Terang
86 Berbahagialah Kalian !
87 Aku Cemburu
88 Kisah Karina
89 Rencana
90 Serangan Untuk Cila
91 Badut Ulang Tahun
92 Terlalu Bodoh
93 Buktikan
94 Godaan Lagi
95 Celetukan Maut
96 Saling Curiga
97 Yama
98 Tidak Tampan
99 Hilang
100 Lolongan Serigala
101 Tolong Bangunlah,
102 Apa tawaran mu masih berlaku ?
103 Ujian Cinta
104 Pura Pura Bahagia
105 Ayah !
106 Ini terlalu kejam,
107 Hampir saja
108 Yes I Do !
109 SAH !!!
110 LDR
111 Menderitalah lebih lama
112 Informasi
113 Perang segera dimulai!
114 Mengibarkan bendera perang,
115 Boom!
116 Kenapa Cila
117 Panen karma
118 Permohonan
119 Menjadi Narasumber
120 Palu Thor
121 Semua yang Tertunda
122 Detik-detik pertempuran
123 Ini Istri ku
124 Siapa itu?
125 Adik?
126 Duet Maut
127 Chaos
128 Ayah!
129 Awan Hitam
130 Itu bisa di atur
131 Bergerak
132 Beban !
133 Maju kena Mundur kena
134 Emosi
135 Hebat dan Pemberani
136 Kecewa
137 Jebakan
138 Kesepakatan?
139 Karma
140 Jebakan
141 Aku akan menikahi istri mu
142 Jompo
143 Musuh dalam Selimut
144 Perdebatan Batin
145 Pertemuan
146 Tendangan Maut
147 Bukan Malaikat
148 Bad News is Good News
149 'Ngeyel'
150 Perang dingin
151 Siasat
152 Di Luar skenario
153 Apa Semua Sudah Berakhir?
154 Dilema
155 Sahabat yang Menyusahkan
156 Kabar Bahagia
157 Aktris hebat
158 Tamu Tak Diundang
159 Robot
160 Semakin Berkobar
161 Dibalik Kematian Rolan
162 Kebohongan
163 Kolaborasi Cila
164 Hai Mantan,
165 Dari Hati ke Hati
166 Pasangan sakit jiwa
167 Monster Makan Tisyu
168 Kembali ke Pertempuran
169 Apa Kami Terlambat ?
170 Akhir kisah
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Satu
22
Dua Dua
23
Dua Tiga
24
Dua Empat
25
Dua Lima
26
Dua Enam
27
Dua Tujuh
28
Dua Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Satu
32
Tiga Dua
33
Tiga Tiga
34
Tiga Empat
35
Tiga Lima
36
Tiga Enam
37
Tiga Tujuh
38
Tiga Delapan
39
Tiga Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Satu
42
Empat Dua
43
Empat Tiga
44
Empat Empat
45
Empat Lima
46
Empat Enam
47
Empat Tujuh
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Satu
52
Lima Dua
53
Jalani Saja
54
Kebahagiaan Palsu
55
Menukar Kebahagiaan
56
Hilangnya Arsan
57
Stay waras,,,Raya
58
Hati yang Porak Poranda !
59
Ketindihan Setan ?
60
Kondisi yang Rumit !
61
Double Date ?
62
Tamu Istimewa
63
Curhatan Mantan
64
Rencana Gila
65
Kucing Oren
66
Cila Vs Brina
67
Ayam Sayur
68
Sayang ?
69
Sama Sama Cemburu
70
Merubah Hitam Menjadi Pink
71
Perjalanan Dinas
72
Informasi oh Informasi !
73
Pria Belok
74
Hari Sial Sedunia
75
Rindu
76
Karma Karina
77
Rumah Siapa
78
Ada Hantu
79
Ijinkan Aku Egois
80
Pawang Singa
81
Namanya Juga Bucin
82
Bebaskan Aku
83
Biar Takdir yang Berbicara
84
Bukan Rambo !
85
Titik Terang
86
Berbahagialah Kalian !
87
Aku Cemburu
88
Kisah Karina
89
Rencana
90
Serangan Untuk Cila
91
Badut Ulang Tahun
92
Terlalu Bodoh
93
Buktikan
94
Godaan Lagi
95
Celetukan Maut
96
Saling Curiga
97
Yama
98
Tidak Tampan
99
Hilang
100
Lolongan Serigala
101
Tolong Bangunlah,
102
Apa tawaran mu masih berlaku ?
103
Ujian Cinta
104
Pura Pura Bahagia
105
Ayah !
106
Ini terlalu kejam,
107
Hampir saja
108
Yes I Do !
109
SAH !!!
110
LDR
111
Menderitalah lebih lama
112
Informasi
113
Perang segera dimulai!
114
Mengibarkan bendera perang,
115
Boom!
116
Kenapa Cila
117
Panen karma
118
Permohonan
119
Menjadi Narasumber
120
Palu Thor
121
Semua yang Tertunda
122
Detik-detik pertempuran
123
Ini Istri ku
124
Siapa itu?
125
Adik?
126
Duet Maut
127
Chaos
128
Ayah!
129
Awan Hitam
130
Itu bisa di atur
131
Bergerak
132
Beban !
133
Maju kena Mundur kena
134
Emosi
135
Hebat dan Pemberani
136
Kecewa
137
Jebakan
138
Kesepakatan?
139
Karma
140
Jebakan
141
Aku akan menikahi istri mu
142
Jompo
143
Musuh dalam Selimut
144
Perdebatan Batin
145
Pertemuan
146
Tendangan Maut
147
Bukan Malaikat
148
Bad News is Good News
149
'Ngeyel'
150
Perang dingin
151
Siasat
152
Di Luar skenario
153
Apa Semua Sudah Berakhir?
154
Dilema
155
Sahabat yang Menyusahkan
156
Kabar Bahagia
157
Aktris hebat
158
Tamu Tak Diundang
159
Robot
160
Semakin Berkobar
161
Dibalik Kematian Rolan
162
Kebohongan
163
Kolaborasi Cila
164
Hai Mantan,
165
Dari Hati ke Hati
166
Pasangan sakit jiwa
167
Monster Makan Tisyu
168
Kembali ke Pertempuran
169
Apa Kami Terlambat ?
170
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!