Enam

Setelah lama menyimpan rasa penasaran yang di pendamnya, Toni akhirnya angkat bicara, menanyakan sesuatu yang sejak tadi mengganjal di hatinya.

"Yang tadi itu ibu mu?" Tanya Toni sambil terus asik mengemudi dengan pandangan terus ke depan.

Raya yang di tanya tak menjawab pertanyaan Toni padanya, dia asik menatap layar ponsel nya tak menghiraukan Toni, bahkan mungkin dirinya tak mendengar pertanyaan pria yang sejak tadi mencuri pandang padanya itu.

"Woy, Ray,,, pacar gue tanyain lo tuh,,,!" Cila yang merasa kesal karena pertanyaan Toni di abaikan, Raya langsung berbalik menoleh ke kursi penumpang belakang dan menepuk paha temannya itu.

"Eh, apa,,,? Gue lagi chat sama kak Martin, sebel banget gue minta di temenin tapi alasannya kerja mulu, kapan main sama gue nya," oceh Raya bersungut sungut.

"Gimana, pacar lo tanya apa?" Raya malah bertanya balik.

"Yang tadi itu ibu mu?" Toni mengulang pertanyaan yang sama dengan sabar, kalau itu bukan Raya, bisa di pastikan Toni tak akan sesabar itu, apalagi dia di abaikan oleh seorang bocah.

"Iyalah, tadi bunda ku, kenapa emang? kepo!" jawab Raya judes.

"Sensi amat lo sama pacar gue, jawabnya biasa aja, bisa kali!" giliran Cila yang sewot karena Raya seakan tak menaruh respect sama sekali dengan Toni yang dia akui sebagai kekasihnya itu.

"Habisnya gue masih kesel sama pacar lo, semalem sengaja cari ribut sama kak Martin," cebik Raya cuek, dia tak peduli meski ucapannya itu bisa saja menyinggung perasaan Toni yang dia katai di depan orangnya langsung itu.

"Ish, parah lo, namanya juga di klub, lagi mabok, gesekan dikit mah, biasa kali, gak usah lebay, deh!" ejek Cila.

"Lo tuh yang lebay,! lo nyebelin dari jaman sekolah dulu, lama gak ketemu kirain udah waras, ternyata masih sama aja!" sungut Raya.

Cila dan Raya memang satu sekolahan dan bersahabat jaman mereka masih SMU di salah satu sekolahan elit ibu kota, namun karena Raya yang memilih kuliah di luar negeri mereka terpisah, dan beberapa hari terakhir ini mereka baru main bareng lagi.

Toni menggelengkan kepalanya pelan, dua gadis berisik ini lumayan membuat kepalanya pening.

'Pria bajjingan macam apa kekasihnya itu, ibu dan anak dia pacari sekali gus,' batin Toni, sedikit menaruh iba pada Raya yang sepertinya sedang di permainkan oleh Martin, pikirnya.

***

Toni duduk di sebuah Coffee shop sendirian di mall ternama, menunggui dua gadis penghambur uang itu berbelanja, dirinya yang merasa malas untuk mengekor mereka, akhirnya memutuskan untuk menikmati secangkir kopi dan rokok, mulutnya sudah terasa kecut, karena sejak tadi tak bisa merokok akibat mobil yang ber ac.

Namun tiba tiba dari ekor matanya dia menangkap pemandangan yang lumayan menarik perhatiannya saat itu.

Di sudut Coffee shop yang letak kursinya agak tersembunyi, Martin dengan seorang wanita yang tadi di panggil Raya dengan sebutan bunda itu sedang berbincang mesra sambil sesekali melakukan adegan romantis bak anak abg yang sedang kasmaran.

Ide jahil dan licik Toni tiba tiba muncul, dia mengirim pesan pada Cila untuk segera menemuinya di tempat itu, berharap Raya dapat melihat kelakuan bejat tunangan yang di banggakannya itu.

Sungguh di luar kebiasaannya, Toni menjadi sangat peduli dan ikut campur dengan urusan orang lain, Toni seperti tak menjadi dirinya sendiri.

Beberapa menit kemudian, dua gadis dengan kedua tangannya yang di penuhi tentengan paper bag berisi belanjaan datang mendekat.

"Rese banget deh pacar lo, lagi asik belanja malah ganggu," kesal Raya yang merasa kegiatannya di ganggu Toni.

"Lagian, mau belanja lo malah bawa pacar segala, ribet, kan?" sungut Raya lagi masih dengan mode kesalnya.

"Iri ya, pacar mu gak bisa nemenin?" celetuk Toni asal.

"Eh, pacar gue sibuk, kerja di kantor, gak pengangguran kaya lo, yang kerjanya ngintilin cewek!" Raya tak terima.

"Noh, pacar mu yang katanya lagi sibuk kerja di kantor, lagi ngopi di sana," tunjuk Toni yang merasa sedikit terpancing dengan ucapan Raya akhirnya menunjuk Martin dan Karina yang sedang duduk berduaan.

Bodo amat, mereka nantinya perang atau ribut, Toni hanya ingin gadis itu tau dan tidak di tipu berkepanjangan oleh pria bajjingan macam Martin.

Alih alih ngamuk, atau terjadi kerusuhan justru Raya malah berlari dan duduk di antara Martin dan Karina.

"Bunda,,, kak Martin,,, nyebelin banget, kalian pergi gak ajak aku, katanya kakak sibuk di kantor!" rengek Raya manja, sambil memeluk kedua orang yang wajahnya sedikit terlihat kaget itu.

"Ah, tadi aku abis ketemu klien di sini sayang, terus gak sengaja ketemu bunda mu, jadi ngopi bareng, deh!" kilah Martin.

Toni yang mendengar omong kosong Martin itu hanya bisa mencebik sambil mendecih sebal, ingin sekali dia melempar cangkir berisi kopi panas yang kini tengah di seruputnya itu ke wajah Martin, rasanya hatinya kini tiba tiba kesal tanpa sebab.

"Bunda gak bilang mau ke sini, kalau tau bunda mau ke sini, tadi berangkat bareng aja, jadi aku gak perlu jadi obat nyamuk liatin Cila pacaran," ucap Raya sambil sedikit melirik ke arah kursi dimana Cila dan Toni berada.

"Bunda gak tau kamu mau ke sini, tadi bunda janjian ketemu temen, tapi malah gak jadi dateng," Karina beralasan, matanya sedikit menunjukan rasa kesal dan tidak suka saat Raya menggelendot manja di bahu Martin.

Tapi ternyata bukan hanya Karina yang merasa kesal dan tidak suka, karena diam diam Toni yang melihat adegan itu dari kejauhan juga tiba tiba merasa dadanya terasa seperti terbakar, sehingga Toni langsung mengajak Cila untuk segera pulang.

"Raya gimana, masa di tinggal ?" protes Cila.

"Udah ada ibu dan tunangannya, biar dia pulang sama mereka !" Toni beranjak dari kursinya dan bergegas ke luar dari tempat itu.

"Tapi,,," cila hendak protes.

"Aku harus latihan!" ketus Toni.

Saat ini hal yang sangat ingin Toni temui satu satunya adalah samsak, hatinya kesal, dia ingin menghajar samsak di sasana sampai puas, dari pada dia menghajar orang karena perasaannya yang sedang kesal ini.

Toni berkemudi dalam kebisuan, rahangnya mengeras, mobil di pacu dengan kecepatan sangat tinggi melaju di jalanan, rasanya tangannya itu sudah sangat gatal dan ingin melawan siapa saja yang dia temui di sasana nanti sesampainya di sana.

'Kenapa aku merasa kesal seperti ini, aku bahkan tak tau apa yang menyebabkan aku se kesal ini, rasanya aku ingin marah hanya karena melihat gadis manja itu bermesraan dengan tunangannya, tapi kenapa? Bukankah seharusnya itu tak ada hubungannya dengan ku?' perdebatan sengit di batin Toni kini semakin bergejolak, antara hati melawan akal sehatnya.

Terpopuler

Comments

Tek deli

Tek deli

baru mampir nih thor, jadi toni ga sama cila ya?

2024-12-30

1

aim pacina

aim pacina

🙏👍🫰

2025-04-11

0

aim pacina

aim pacina

🫰💪✌️

2025-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Satu
22 Dua Dua
23 Dua Tiga
24 Dua Empat
25 Dua Lima
26 Dua Enam
27 Dua Tujuh
28 Dua Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Satu
32 Tiga Dua
33 Tiga Tiga
34 Tiga Empat
35 Tiga Lima
36 Tiga Enam
37 Tiga Tujuh
38 Tiga Delapan
39 Tiga Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Satu
42 Empat Dua
43 Empat Tiga
44 Empat Empat
45 Empat Lima
46 Empat Enam
47 Empat Tujuh
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Satu
52 Lima Dua
53 Jalani Saja
54 Kebahagiaan Palsu
55 Menukar Kebahagiaan
56 Hilangnya Arsan
57 Stay waras,,,Raya
58 Hati yang Porak Poranda !
59 Ketindihan Setan ?
60 Kondisi yang Rumit !
61 Double Date ?
62 Tamu Istimewa
63 Curhatan Mantan
64 Rencana Gila
65 Kucing Oren
66 Cila Vs Brina
67 Ayam Sayur
68 Sayang ?
69 Sama Sama Cemburu
70 Merubah Hitam Menjadi Pink
71 Perjalanan Dinas
72 Informasi oh Informasi !
73 Pria Belok
74 Hari Sial Sedunia
75 Rindu
76 Karma Karina
77 Rumah Siapa
78 Ada Hantu
79 Ijinkan Aku Egois
80 Pawang Singa
81 Namanya Juga Bucin
82 Bebaskan Aku
83 Biar Takdir yang Berbicara
84 Bukan Rambo !
85 Titik Terang
86 Berbahagialah Kalian !
87 Aku Cemburu
88 Kisah Karina
89 Rencana
90 Serangan Untuk Cila
91 Badut Ulang Tahun
92 Terlalu Bodoh
93 Buktikan
94 Godaan Lagi
95 Celetukan Maut
96 Saling Curiga
97 Yama
98 Tidak Tampan
99 Hilang
100 Lolongan Serigala
101 Tolong Bangunlah,
102 Apa tawaran mu masih berlaku ?
103 Ujian Cinta
104 Pura Pura Bahagia
105 Ayah !
106 Ini terlalu kejam,
107 Hampir saja
108 Yes I Do !
109 SAH !!!
110 LDR
111 Menderitalah lebih lama
112 Informasi
113 Perang segera dimulai!
114 Mengibarkan bendera perang,
115 Boom!
116 Kenapa Cila
117 Panen karma
118 Permohonan
119 Menjadi Narasumber
120 Palu Thor
121 Semua yang Tertunda
122 Detik-detik pertempuran
123 Ini Istri ku
124 Siapa itu?
125 Adik?
126 Duet Maut
127 Chaos
128 Ayah!
129 Awan Hitam
130 Itu bisa di atur
131 Bergerak
132 Beban !
133 Maju kena Mundur kena
134 Emosi
135 Hebat dan Pemberani
136 Kecewa
137 Jebakan
138 Kesepakatan?
139 Karma
140 Jebakan
141 Aku akan menikahi istri mu
142 Jompo
143 Musuh dalam Selimut
144 Perdebatan Batin
145 Pertemuan
146 Tendangan Maut
147 Bukan Malaikat
148 Bad News is Good News
149 'Ngeyel'
150 Perang dingin
151 Siasat
152 Di Luar skenario
153 Apa Semua Sudah Berakhir?
154 Dilema
155 Sahabat yang Menyusahkan
156 Kabar Bahagia
157 Aktris hebat
158 Tamu Tak Diundang
159 Robot
160 Semakin Berkobar
161 Dibalik Kematian Rolan
162 Kebohongan
163 Kolaborasi Cila
164 Hai Mantan,
165 Dari Hati ke Hati
166 Pasangan sakit jiwa
167 Monster Makan Tisyu
168 Kembali ke Pertempuran
169 Apa Kami Terlambat ?
170 Akhir kisah
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Satu
22
Dua Dua
23
Dua Tiga
24
Dua Empat
25
Dua Lima
26
Dua Enam
27
Dua Tujuh
28
Dua Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Satu
32
Tiga Dua
33
Tiga Tiga
34
Tiga Empat
35
Tiga Lima
36
Tiga Enam
37
Tiga Tujuh
38
Tiga Delapan
39
Tiga Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Satu
42
Empat Dua
43
Empat Tiga
44
Empat Empat
45
Empat Lima
46
Empat Enam
47
Empat Tujuh
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Satu
52
Lima Dua
53
Jalani Saja
54
Kebahagiaan Palsu
55
Menukar Kebahagiaan
56
Hilangnya Arsan
57
Stay waras,,,Raya
58
Hati yang Porak Poranda !
59
Ketindihan Setan ?
60
Kondisi yang Rumit !
61
Double Date ?
62
Tamu Istimewa
63
Curhatan Mantan
64
Rencana Gila
65
Kucing Oren
66
Cila Vs Brina
67
Ayam Sayur
68
Sayang ?
69
Sama Sama Cemburu
70
Merubah Hitam Menjadi Pink
71
Perjalanan Dinas
72
Informasi oh Informasi !
73
Pria Belok
74
Hari Sial Sedunia
75
Rindu
76
Karma Karina
77
Rumah Siapa
78
Ada Hantu
79
Ijinkan Aku Egois
80
Pawang Singa
81
Namanya Juga Bucin
82
Bebaskan Aku
83
Biar Takdir yang Berbicara
84
Bukan Rambo !
85
Titik Terang
86
Berbahagialah Kalian !
87
Aku Cemburu
88
Kisah Karina
89
Rencana
90
Serangan Untuk Cila
91
Badut Ulang Tahun
92
Terlalu Bodoh
93
Buktikan
94
Godaan Lagi
95
Celetukan Maut
96
Saling Curiga
97
Yama
98
Tidak Tampan
99
Hilang
100
Lolongan Serigala
101
Tolong Bangunlah,
102
Apa tawaran mu masih berlaku ?
103
Ujian Cinta
104
Pura Pura Bahagia
105
Ayah !
106
Ini terlalu kejam,
107
Hampir saja
108
Yes I Do !
109
SAH !!!
110
LDR
111
Menderitalah lebih lama
112
Informasi
113
Perang segera dimulai!
114
Mengibarkan bendera perang,
115
Boom!
116
Kenapa Cila
117
Panen karma
118
Permohonan
119
Menjadi Narasumber
120
Palu Thor
121
Semua yang Tertunda
122
Detik-detik pertempuran
123
Ini Istri ku
124
Siapa itu?
125
Adik?
126
Duet Maut
127
Chaos
128
Ayah!
129
Awan Hitam
130
Itu bisa di atur
131
Bergerak
132
Beban !
133
Maju kena Mundur kena
134
Emosi
135
Hebat dan Pemberani
136
Kecewa
137
Jebakan
138
Kesepakatan?
139
Karma
140
Jebakan
141
Aku akan menikahi istri mu
142
Jompo
143
Musuh dalam Selimut
144
Perdebatan Batin
145
Pertemuan
146
Tendangan Maut
147
Bukan Malaikat
148
Bad News is Good News
149
'Ngeyel'
150
Perang dingin
151
Siasat
152
Di Luar skenario
153
Apa Semua Sudah Berakhir?
154
Dilema
155
Sahabat yang Menyusahkan
156
Kabar Bahagia
157
Aktris hebat
158
Tamu Tak Diundang
159
Robot
160
Semakin Berkobar
161
Dibalik Kematian Rolan
162
Kebohongan
163
Kolaborasi Cila
164
Hai Mantan,
165
Dari Hati ke Hati
166
Pasangan sakit jiwa
167
Monster Makan Tisyu
168
Kembali ke Pertempuran
169
Apa Kami Terlambat ?
170
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!