Lima

Pagi sekali Toni sudah berada di sasana, selepas minum beberapa gelas alkohol di klub semalam, dia langsung menuju sasana dan tertidur di tempat latihan tinju itu, jadilah pagi ini saat dia terbangun, pemandangan yang dia lihat pertama kali hanya beberapa alat olahraga dan samsak yang menggantung bersiap menerima pukulan tinjunya pagi ini.

Kepalanya masih terasa sedikit berat akibat efek alkohol yang di minumnya semalam, setelah membasuh wajahnya dan meregangkan otot otot di tubuhnya, Toni mulai melakukan pemanasan dan menyibukkan diri dengan latihannya, besok malam akan ada pertandingan dan dia akan ikut bertanding, uang yang yang di dapat dari Rolan kemarin sudah habis karena sudah dia bayarkan kost, hanya dengan berlaga di ring dia akan mendapatkan uang dengan cepat.

Bukannya tak ingin melakukan pekerjaan lain, hanya saja bagi seorang yang tidak tamat SMU seperti dirinya, sangat sulit mendapatkan pekerjaan di masa seperti sekarang ini, belum lagi tentang dirinya yang tak pernah mau berada di bawah kendali dan aturan, itu sangat menyulitkan dalam mencari pekerjaan.

Mungkin bisa saja dia bergabung dengan Rolan, berkubang di dunia bisnis haramnya dan dirinya akan mendapatkan uang dengan mudah juga banyak, tanpa harus bersusah payah menghajar orang di ring, namun hal itu tak pernah menjadi opsi dalam sepanjang perjalanan hidupnya, kecuali semalam, itupun hanya karena dirinya benar benar kepepet, dan sepertinya semoga itu untuk yang pertama dan terakhir kalinya dalam sejarah hidupnya menjadi kacung untuk orang lain demi uang.

"Abang,,,! Lagi sibuk ya?" sapa Cila yang tiba tiba sudah berada di belakangnya.

"Seperti yang kamu lihat, aku sedang latihan untuk pertandingan besok malam," jawab Toni acuh.

"Yaah,,, tadinya Cila mau minta anter abang ke rumah Raya, ponsel Raya semalem ketinggalan di klub, terus Cila juga janjian mau shopping sama Raya," rengek Cila merajuk pada pria yang selalu menjadi pangeran pujaannya meski Toni tak pernah membalas perasaannya itu.

"Raya?" Alis Toni berkerut mengingat sosok gadis yang semalam sepertinya menaruh kesal padanya karena ucapan sinis dirinya mengenai tunangan gadis itu, tanpa di sadari sudut bibir Toni terangkat, dan tersenyum tipis, entah apa yang lucu sehingga membuat pria sangar dan sedingin es itu menyunggingkan senyum mahalnya.

"Kenapa? Kalau abang gak mau Cila mau minta tolong sopir papah aja yang mengantar," ucap Cila sedikit putus asa, sebelum Toni menolaknya seperti biasanya.

Sudah sering kali Cila mengajak Toni pergi, entah itu alasan makan, jalan jalan, atau bahkan ke rumah sakit sekali pun, namun Toni tak pernah mau pergi berdua dengan gadis itu.

Bukan apa apa, sebenarnya Toni hanya tak ingin Cila berharap lebih dan seolah dirinya menanggapi perasaan gadis yang sudah di anggapnya sebagai adik itu.

"Oke, lima belas menit lagi aku siap, aku akan mandi dulu," jawaban Toni sungguh di luar dugaan Cila, gadis itu bahkan sampai melompat lompat kegirangan, karena untuk pertama kalinya dia berhasil mengajak Toni pergi berdua saja.

"Horee,,,! Bang, kita cuma pergi berdua aja, kan?" Cila meyakinkan kembali, seolah tak percaya dengan ucapan Toni barusan.

Toni mengangguk, Cila pun langsung berlari ke rumahnya yang letaknya hanya beberapa meter saja dari sasana milik ayahnya itu untuk membawa kendaraanya.

***

"Bang, Cila bahagia banget, abang mau pergi sama Cila," oceh gadis itu sambil merebahkan kepalanya di bahu Toni yang sedang asik berkendara.

"Duduk yang benar!" Tegas Toni seraya mendorong kepala Cila agar menjauh dari bahunya.

"Ckkk,,,pelit amat!" decak Cila sedikit kesal karena Toni melarangnya bermanja-manja pada pangerannya itu, padahal ini adalah kesempatan baginya untuk berdekatan dan merayu Toni, belum tentu besok lusa dia mau di ajak pergi lagi, pikirnya.

Entah apa yang membuat Toni mau pergi dengan gadis itu, hanya saja ketika Cila mengatakan akan pergi menemui temannya yang bernama Raya, dirinya langsung mengiyakan ajakan Cila begitu saja.

'Ah, aku hanya sedang butuh suasana baru saja, mungkin. Atau aku hanya jenuh dengan kegiatan ku yang hanya itu-itu saja,' tepis Toni pada dirinya yang mulai berpikiran yang tidak tidak.

"Abang ngelamun? Rumahnya kelewatan, tuh!" ucap Cila membuyarkan lamunannya.

"Ah, mana aku tau kalau rumahnya kelewatan, aku tak pernah berkunjung ke rumah teman mu itu." Toni membela dirinya.

"Ah, abang beneran ngelamun, nih. Dari tadi Cila udah bilang stop, stop, abang laju terus!" Protes Cila seolah tak terima di salahkan, karena memang dirinya sudah mengatakan pada Toni untuk berhenti saat tepat berada di depan rumah mewah bernuansa abu abu muda itu.

Setelah putar balik, mobil mewah Cila yang di kemudikan Toni itu, akhirnya berhenti tepat di halaman depan rumah mewah itu.

Seorang gadis dengan mini dress berwarna biru muda, flatshoes dan tas bermerek yang tersampir di bahunya berlari menyambut kedatangan Cila yang baru saja turun dari mobilnya, sementara Toni tetap berada di balik kemudi sambil memperhatikan gadis berkulit putih dengan rambut pendek sebahu itu mengobrol sambil tertawa riang dengan Cila, sepertinya gadis itu sudah menunggu kedatangan Cila sedari tadi.

'Manis,,,!' gumam Toni tanpa sengaja mengomentari penampilan Raya pagi itu.

Namun buru buru pikiran itu di tepis dan di buangnya jauh jauh, 'Manja, tukang foya foya, dan pasti beban keluarga !' ralatnya dalam hati.

Kedua gadis itu berjalan menuju mobil Cila yang terparkir dengan mesin yang masih menyala, namun seorang wanita memanggil Raya saat wanita itu baru saja akan membuka pintu mobil.

"Raya,,, mau kemana ?" tanya Karina sedikit berteriak dari kejauhan, sepertinya dia juga sudah rapi dan bersiap menemui Martin, karena sudah janjian akan bertemu dari semalam.

"Aku mau jalan jalan sama Cila, Bunda..." teriak Raya melambaikan tangannya dan melempar senyuman pada Karina yang juga melambaikan tangannya sambil mengangguk seraya berkata hati hati di jalan.

Sementara Toni yang masih mengenali Karina saat pertemuan dengan Rolan, kontan saja membelalakkan matanya seolah tak percaya dengan tontonan yang terjadi di hadapannya itu.

"BUNDA?!" pekiknya tertahan sambil memicingkan matanya seraya mempertajam pandangannya dan meyakinkan sekali lagi kalau wanita yang Raya panggil dengan sebutan bunda itu adalah wanita yang sama yang dia lihat bersama martin malam itu.

Namun keterkejutannya segera hilang saat dua gadis itu bersitegang meributkan tempat duduk di dalam mobil.

Cila ingin duduk di depan berdekatan dengan Toni, sementara Raya menginginkan Cila duduk di belakang bersamanya.

"HUfft,,, tau gini aku juga tadi ngajak kak Martin, masa aku jadi kambing congek di sini sendirian!" oceh Raya sambil mencebikkan bibirnya manyun ke depan.

Toni yang melihat itu dari kaca spion depannya tiba tiba merasa gemas sendiri, tanpa dia sadari sepanjang perjalanan Toni sering mencuri pandang ke arah belakang lewat kaca spion.

Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Satu
22 Dua Dua
23 Dua Tiga
24 Dua Empat
25 Dua Lima
26 Dua Enam
27 Dua Tujuh
28 Dua Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Satu
32 Tiga Dua
33 Tiga Tiga
34 Tiga Empat
35 Tiga Lima
36 Tiga Enam
37 Tiga Tujuh
38 Tiga Delapan
39 Tiga Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Satu
42 Empat Dua
43 Empat Tiga
44 Empat Empat
45 Empat Lima
46 Empat Enam
47 Empat Tujuh
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Satu
52 Lima Dua
53 Jalani Saja
54 Kebahagiaan Palsu
55 Menukar Kebahagiaan
56 Hilangnya Arsan
57 Stay waras,,,Raya
58 Hati yang Porak Poranda !
59 Ketindihan Setan ?
60 Kondisi yang Rumit !
61 Double Date ?
62 Tamu Istimewa
63 Curhatan Mantan
64 Rencana Gila
65 Kucing Oren
66 Cila Vs Brina
67 Ayam Sayur
68 Sayang ?
69 Sama Sama Cemburu
70 Merubah Hitam Menjadi Pink
71 Perjalanan Dinas
72 Informasi oh Informasi !
73 Pria Belok
74 Hari Sial Sedunia
75 Rindu
76 Karma Karina
77 Rumah Siapa
78 Ada Hantu
79 Ijinkan Aku Egois
80 Pawang Singa
81 Namanya Juga Bucin
82 Bebaskan Aku
83 Biar Takdir yang Berbicara
84 Bukan Rambo !
85 Titik Terang
86 Berbahagialah Kalian !
87 Aku Cemburu
88 Kisah Karina
89 Rencana
90 Serangan Untuk Cila
91 Badut Ulang Tahun
92 Terlalu Bodoh
93 Buktikan
94 Godaan Lagi
95 Celetukan Maut
96 Saling Curiga
97 Yama
98 Tidak Tampan
99 Hilang
100 Lolongan Serigala
101 Tolong Bangunlah,
102 Apa tawaran mu masih berlaku ?
103 Ujian Cinta
104 Pura Pura Bahagia
105 Ayah !
106 Ini terlalu kejam,
107 Hampir saja
108 Yes I Do !
109 SAH !!!
110 LDR
111 Menderitalah lebih lama
112 Informasi
113 Perang segera dimulai!
114 Mengibarkan bendera perang,
115 Boom!
116 Kenapa Cila
117 Panen karma
118 Permohonan
119 Menjadi Narasumber
120 Palu Thor
121 Semua yang Tertunda
122 Detik-detik pertempuran
123 Ini Istri ku
124 Siapa itu?
125 Adik?
126 Duet Maut
127 Chaos
128 Ayah!
129 Awan Hitam
130 Itu bisa di atur
131 Bergerak
132 Beban !
133 Maju kena Mundur kena
134 Emosi
135 Hebat dan Pemberani
136 Kecewa
137 Jebakan
138 Kesepakatan?
139 Karma
140 Jebakan
141 Aku akan menikahi istri mu
142 Jompo
143 Musuh dalam Selimut
144 Perdebatan Batin
145 Pertemuan
146 Tendangan Maut
147 Bukan Malaikat
148 Bad News is Good News
149 'Ngeyel'
150 Perang dingin
151 Siasat
152 Di Luar skenario
153 Apa Semua Sudah Berakhir?
154 Dilema
155 Sahabat yang Menyusahkan
156 Kabar Bahagia
157 Aktris hebat
158 Tamu Tak Diundang
159 Robot
160 Semakin Berkobar
161 Dibalik Kematian Rolan
162 Kebohongan
163 Kolaborasi Cila
164 Hai Mantan,
165 Dari Hati ke Hati
166 Pasangan sakit jiwa
167 Monster Makan Tisyu
168 Kembali ke Pertempuran
169 Apa Kami Terlambat ?
170 Akhir kisah
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Satu
22
Dua Dua
23
Dua Tiga
24
Dua Empat
25
Dua Lima
26
Dua Enam
27
Dua Tujuh
28
Dua Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Satu
32
Tiga Dua
33
Tiga Tiga
34
Tiga Empat
35
Tiga Lima
36
Tiga Enam
37
Tiga Tujuh
38
Tiga Delapan
39
Tiga Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Satu
42
Empat Dua
43
Empat Tiga
44
Empat Empat
45
Empat Lima
46
Empat Enam
47
Empat Tujuh
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Satu
52
Lima Dua
53
Jalani Saja
54
Kebahagiaan Palsu
55
Menukar Kebahagiaan
56
Hilangnya Arsan
57
Stay waras,,,Raya
58
Hati yang Porak Poranda !
59
Ketindihan Setan ?
60
Kondisi yang Rumit !
61
Double Date ?
62
Tamu Istimewa
63
Curhatan Mantan
64
Rencana Gila
65
Kucing Oren
66
Cila Vs Brina
67
Ayam Sayur
68
Sayang ?
69
Sama Sama Cemburu
70
Merubah Hitam Menjadi Pink
71
Perjalanan Dinas
72
Informasi oh Informasi !
73
Pria Belok
74
Hari Sial Sedunia
75
Rindu
76
Karma Karina
77
Rumah Siapa
78
Ada Hantu
79
Ijinkan Aku Egois
80
Pawang Singa
81
Namanya Juga Bucin
82
Bebaskan Aku
83
Biar Takdir yang Berbicara
84
Bukan Rambo !
85
Titik Terang
86
Berbahagialah Kalian !
87
Aku Cemburu
88
Kisah Karina
89
Rencana
90
Serangan Untuk Cila
91
Badut Ulang Tahun
92
Terlalu Bodoh
93
Buktikan
94
Godaan Lagi
95
Celetukan Maut
96
Saling Curiga
97
Yama
98
Tidak Tampan
99
Hilang
100
Lolongan Serigala
101
Tolong Bangunlah,
102
Apa tawaran mu masih berlaku ?
103
Ujian Cinta
104
Pura Pura Bahagia
105
Ayah !
106
Ini terlalu kejam,
107
Hampir saja
108
Yes I Do !
109
SAH !!!
110
LDR
111
Menderitalah lebih lama
112
Informasi
113
Perang segera dimulai!
114
Mengibarkan bendera perang,
115
Boom!
116
Kenapa Cila
117
Panen karma
118
Permohonan
119
Menjadi Narasumber
120
Palu Thor
121
Semua yang Tertunda
122
Detik-detik pertempuran
123
Ini Istri ku
124
Siapa itu?
125
Adik?
126
Duet Maut
127
Chaos
128
Ayah!
129
Awan Hitam
130
Itu bisa di atur
131
Bergerak
132
Beban !
133
Maju kena Mundur kena
134
Emosi
135
Hebat dan Pemberani
136
Kecewa
137
Jebakan
138
Kesepakatan?
139
Karma
140
Jebakan
141
Aku akan menikahi istri mu
142
Jompo
143
Musuh dalam Selimut
144
Perdebatan Batin
145
Pertemuan
146
Tendangan Maut
147
Bukan Malaikat
148
Bad News is Good News
149
'Ngeyel'
150
Perang dingin
151
Siasat
152
Di Luar skenario
153
Apa Semua Sudah Berakhir?
154
Dilema
155
Sahabat yang Menyusahkan
156
Kabar Bahagia
157
Aktris hebat
158
Tamu Tak Diundang
159
Robot
160
Semakin Berkobar
161
Dibalik Kematian Rolan
162
Kebohongan
163
Kolaborasi Cila
164
Hai Mantan,
165
Dari Hati ke Hati
166
Pasangan sakit jiwa
167
Monster Makan Tisyu
168
Kembali ke Pertempuran
169
Apa Kami Terlambat ?
170
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!