Empat

"Siapa sih, sebenernya pria kurang ajar tadi, kenapa dia bisa satu meja dengan mu?" ketus Martin yang sejak tadi mengemudi dengan suasana hati yang buruk, sepanjang jalan pria yang umurnya lebih tua 7 tahun dari Raya itu terus saja uring-uringan, karena merasa kesal keinginannya untuk menghajar Toni di halangi Raya.

"Dia pacarnya Cila, sayang!" jawab Raya yang setengah mabuk itu menyandarkan kepalanya yang terasa agak berat di bahu Martin yang tengah sibuk mengemudi.

Mobil yang Martin kemudikan berhenti di sebuah pelataran rumah mewah yang sangat luas, waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi saat mereka sampai rumah Raya.

Seorang wanita muda yang umurnya hanya terpaut sekitar lima tahun dari Raya itu sudah berdiri menyambut kedatangan gadis yang setengah mabuk itu.

"Bundaaa,,,,,!" seru Raya sambil merentangkan kedua tangannya dan memeluk wanita muda yang memakai baju tidur tipis menerawang itu.

"Ssttt,,, jangan berisik, nanti ayah mu bangun, kamu bisa di marahi habis habisan kalau sampai ayah mu tau kamu keluyuran sampai pagi begini," wanita muda itu menempelkan telunjuknya di bibir Raya sambil menengok ke kanan dan ke kiri melihat kalau kalau ayah Raya atau suaminya itu terbangun, dan itu akan sangat berbahaya karena pria tua itu pasti akan sangat marah mengetahui putri satu satunya itu pulang dengan keadaan mabuk sampai pagi.

"Oke Bunda, aku ke kamar dulu ya," Raya mencium sekilas pipi Karina ibu tiri yang sudah sekitar empat tahun ini di nikahi ayahnya itu, setelah ayahnya menduda selama puluhan tahun karena ibunya Raya meninggal saat Raya masih berusia sepuluh tahun.

Banyak kandidat calon istri yang ayahnya ajukan pada Raya, namun selalu di tolak dengan berbagai alasan, justru pilihan Raya jatuh pada Karina, meski Karina usinya masih muda dan hanya terpaut lima tahun dengan dirinya, tapi Raya merasa sangat cocok dengan Karina yang dianggapnya sangat mengerti akan gaya hidupnya yang masih ingin mencoba berbagai hal.

"Aku masuk dulu sayang, terimakasih sudah mengantar ku sampai rumah," pamit Raya pada Martin yang masih berdiri di ambang pintu menyaksikan keakraban dua wanita yang merupakan ibu dan anak itu.

Martin tersenyum tipis sambil melambaikan tangannya.

Setelah Raya menghilang dari pandangannya, Martin menarik lengan Karina yang hendak mengantarnya keluar sampai depan pintu.

"Awh,,, apa ini !" pekik Karina kaget.

Martin merapatkan punggung calon ibu mertuanya itu ke dinding dan mengurungnya dengan kedua tangan Martin yang memegangi bahu kanan dan kiri Karina, matanya menatap lapar tubuh Karina yang setiap lekukannya dapat terlihat samar karena baju tidur satinnya yang sangat tipis dan menerawang itu.

"Baju mu terlalu menggoda, dan membuatku ingin menjelajah di balik kain tipis ini," jari telunjuk Martin menari nari menelusuri bagian dada baju tidur satin tipis yang di kenakan Karina.

"Oh, ayolah, jangan seperti ini, nanti ada yang melihat kita dan melaporkannya pada si tua Arsan, itu akan sangat berbahaya," Karina menahan tangan Martin agar tak bertindak lebih jauh lagi.

Ya, Martin adalah merupakan selingkuhan Karina, dan mereka sudah menjalin hubungan diam diam selama tiga tahun terakhir.

Awalnya Karina menjalin hubungan dengan Martin guna mendapat kepuasan biologis nya yang sudah jarang mendapat kepuasan dari Arsan Lubis, sang suami yang memang sudah cukup berumur itu, sehingga dia kadang membayar Martin untuk memuaskan dirinya di ranjang, namun seiring waktu Martin dapat menghasut Karina untuk bekerja sama menguasai harta pengusaha ternama itu, dengan cara Karina berpura pura menjodohkan dirinya dengan Raya yang merupakan satu satunya ahli waris Arsan Lubis.

Karina yang memang sudah terlanjur mencintai Martin dengan sangat dalam itu akhirnya setuju, dengan iming iming semua itu semata demi untuk di nikmati oleh mereka berdua di waktu yang akan datang ketika mereka sudah berhasil menyingkirkan Arsan dan Raya putrinya.

"Kau membuat ku cemburu, karena tadi kau bersama anak tolol itu!" cebik Karina kesal karena merasa cemburu melihat kebersamaan Martin dan Raya.

"Sayang, aku hanya menjemputnya di klub, andai saja aku tak ingat warisan yang akan di terimanya, tak mungkin aku mau melakukan itu semua, lebih baik aku menikmati malam bersama mu," bisik Martin tepat di telinga Karina, dan membuat wanita itu merinding.

"Sudah, sana cepat pulang, sebelum ada yang melihat kita seperti ini, besok aku akan menemui mu di apartemen," usir Karina menyuruh Martin untuk cepat pergi meninggalkannya, karena gairahnya kini sudah mulai terpancing, dia tak yakin dapat menahannya jika tubuh pria itu masih terus menempel di tubuh bagian depannya, dan tangan pria itu masih bergerak nakal menggerayangi tubuhnya.

Namun semua itu terlalu berbahaya, hari akan segera pagi, dimana aktivitas di rumah mewah nan megah itu akan segera di mulai, para pelayan sebentar lagi akan terbangun dan melaksanakan tugas tugasnya, itu akan sangat berbahaya, karena seseorang bisa saja memergoki mereka berdua.

"Oke, sana kau peluk tua bangka yang tak bisa apa apa itu di kamar mu, ingat, hanya aku yang bisa membuat mu terbang sampai ke langit dan menjerit-jerit !" ucap Martin melepaskan tubuh Karina sambil menyunggingkan senyum iblisnya.

"Iya, tentu saja hanya kau yang bisa, dan tunggu aku besok, aku ingin kau membuatku benar benar melayang sampai langit ke tujuh!" ucap Karina tersenyum manja.

"As you wish, baby !" Martin mengecup bibir Karina dan mengu lumnya beberapa saat.

"Sudah, cepat pulang sana,,, sebelum para pelayan menangkap basah kita !" Karina melepaskan pag gutan Martin yang selalu membuatnya menggila dan mendorong dada Martin agar menjauh darinya.

Selang berapa menit kemudian Martin bersama mobilnya sudah menghilang di telan kegelapan langit yang masih menghitam, karena sang surya masih beberapa jam lagi menunaikan tugasnya menerangi dunia.

Karina kembali masuk setelah menutup pintu utama dan menguncinya rapat rapat, tak ada yang melihat kegilaannya dengan Martin tadi kecuali Maman, satpam rumah yang tak akan berani membuka mulutnya, karena dia memang berada di pihak Karina.

Maman sengaja di pekerjakan sebagai satpam di rumah mewah suaminya itu sehingga dia tetap akan selalu tau setiap kejadian di rumah itu meski dirinya tak berada di rumah, karena Maman akan selalu memberinya informasi.

"Emhh,,, dari mana, sayang ?" tanya Arsan yang terbangun saat dia baru saja menaiki ranjang empuk nya dengan mengendap endap dan hati hati.

"Ah, itu aku habis ngambil minum sayang, tiba tiba aku ingin minum air dingin tadi," ujar Karina mencari-cari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan suaminya yang sepertinya masih sangat mengantuk itu.

Arsan mengangguk dan kembali tertidur dengan pulas, Karina pun masuk ke dalam selimut yang menutupi tubuh suaminya itu, lalu ikut terlelap di sana.

Terpopuler

Comments

英

dasar jalang ba karina

2025-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Satu
22 Dua Dua
23 Dua Tiga
24 Dua Empat
25 Dua Lima
26 Dua Enam
27 Dua Tujuh
28 Dua Delapan
29 Dua Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Satu
32 Tiga Dua
33 Tiga Tiga
34 Tiga Empat
35 Tiga Lima
36 Tiga Enam
37 Tiga Tujuh
38 Tiga Delapan
39 Tiga Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Satu
42 Empat Dua
43 Empat Tiga
44 Empat Empat
45 Empat Lima
46 Empat Enam
47 Empat Tujuh
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Satu
52 Lima Dua
53 Jalani Saja
54 Kebahagiaan Palsu
55 Menukar Kebahagiaan
56 Hilangnya Arsan
57 Stay waras,,,Raya
58 Hati yang Porak Poranda !
59 Ketindihan Setan ?
60 Kondisi yang Rumit !
61 Double Date ?
62 Tamu Istimewa
63 Curhatan Mantan
64 Rencana Gila
65 Kucing Oren
66 Cila Vs Brina
67 Ayam Sayur
68 Sayang ?
69 Sama Sama Cemburu
70 Merubah Hitam Menjadi Pink
71 Perjalanan Dinas
72 Informasi oh Informasi !
73 Pria Belok
74 Hari Sial Sedunia
75 Rindu
76 Karma Karina
77 Rumah Siapa
78 Ada Hantu
79 Ijinkan Aku Egois
80 Pawang Singa
81 Namanya Juga Bucin
82 Bebaskan Aku
83 Biar Takdir yang Berbicara
84 Bukan Rambo !
85 Titik Terang
86 Berbahagialah Kalian !
87 Aku Cemburu
88 Kisah Karina
89 Rencana
90 Serangan Untuk Cila
91 Badut Ulang Tahun
92 Terlalu Bodoh
93 Buktikan
94 Godaan Lagi
95 Celetukan Maut
96 Saling Curiga
97 Yama
98 Tidak Tampan
99 Hilang
100 Lolongan Serigala
101 Tolong Bangunlah,
102 Apa tawaran mu masih berlaku ?
103 Ujian Cinta
104 Pura Pura Bahagia
105 Ayah !
106 Ini terlalu kejam,
107 Hampir saja
108 Yes I Do !
109 SAH !!!
110 LDR
111 Menderitalah lebih lama
112 Informasi
113 Perang segera dimulai!
114 Mengibarkan bendera perang,
115 Boom!
116 Kenapa Cila
117 Panen karma
118 Permohonan
119 Menjadi Narasumber
120 Palu Thor
121 Semua yang Tertunda
122 Detik-detik pertempuran
123 Ini Istri ku
124 Siapa itu?
125 Adik?
126 Duet Maut
127 Chaos
128 Ayah!
129 Awan Hitam
130 Itu bisa di atur
131 Bergerak
132 Beban !
133 Maju kena Mundur kena
134 Emosi
135 Hebat dan Pemberani
136 Kecewa
137 Jebakan
138 Kesepakatan?
139 Karma
140 Jebakan
141 Aku akan menikahi istri mu
142 Jompo
143 Musuh dalam Selimut
144 Perdebatan Batin
145 Pertemuan
146 Tendangan Maut
147 Bukan Malaikat
148 Bad News is Good News
149 'Ngeyel'
150 Perang dingin
151 Siasat
152 Di Luar skenario
153 Apa Semua Sudah Berakhir?
154 Dilema
155 Sahabat yang Menyusahkan
156 Kabar Bahagia
157 Aktris hebat
158 Tamu Tak Diundang
159 Robot
160 Semakin Berkobar
161 Dibalik Kematian Rolan
162 Kebohongan
163 Kolaborasi Cila
164 Hai Mantan,
165 Dari Hati ke Hati
166 Pasangan sakit jiwa
167 Monster Makan Tisyu
168 Kembali ke Pertempuran
169 Apa Kami Terlambat ?
170 Akhir kisah
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Satu
22
Dua Dua
23
Dua Tiga
24
Dua Empat
25
Dua Lima
26
Dua Enam
27
Dua Tujuh
28
Dua Delapan
29
Dua Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Satu
32
Tiga Dua
33
Tiga Tiga
34
Tiga Empat
35
Tiga Lima
36
Tiga Enam
37
Tiga Tujuh
38
Tiga Delapan
39
Tiga Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Satu
42
Empat Dua
43
Empat Tiga
44
Empat Empat
45
Empat Lima
46
Empat Enam
47
Empat Tujuh
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Satu
52
Lima Dua
53
Jalani Saja
54
Kebahagiaan Palsu
55
Menukar Kebahagiaan
56
Hilangnya Arsan
57
Stay waras,,,Raya
58
Hati yang Porak Poranda !
59
Ketindihan Setan ?
60
Kondisi yang Rumit !
61
Double Date ?
62
Tamu Istimewa
63
Curhatan Mantan
64
Rencana Gila
65
Kucing Oren
66
Cila Vs Brina
67
Ayam Sayur
68
Sayang ?
69
Sama Sama Cemburu
70
Merubah Hitam Menjadi Pink
71
Perjalanan Dinas
72
Informasi oh Informasi !
73
Pria Belok
74
Hari Sial Sedunia
75
Rindu
76
Karma Karina
77
Rumah Siapa
78
Ada Hantu
79
Ijinkan Aku Egois
80
Pawang Singa
81
Namanya Juga Bucin
82
Bebaskan Aku
83
Biar Takdir yang Berbicara
84
Bukan Rambo !
85
Titik Terang
86
Berbahagialah Kalian !
87
Aku Cemburu
88
Kisah Karina
89
Rencana
90
Serangan Untuk Cila
91
Badut Ulang Tahun
92
Terlalu Bodoh
93
Buktikan
94
Godaan Lagi
95
Celetukan Maut
96
Saling Curiga
97
Yama
98
Tidak Tampan
99
Hilang
100
Lolongan Serigala
101
Tolong Bangunlah,
102
Apa tawaran mu masih berlaku ?
103
Ujian Cinta
104
Pura Pura Bahagia
105
Ayah !
106
Ini terlalu kejam,
107
Hampir saja
108
Yes I Do !
109
SAH !!!
110
LDR
111
Menderitalah lebih lama
112
Informasi
113
Perang segera dimulai!
114
Mengibarkan bendera perang,
115
Boom!
116
Kenapa Cila
117
Panen karma
118
Permohonan
119
Menjadi Narasumber
120
Palu Thor
121
Semua yang Tertunda
122
Detik-detik pertempuran
123
Ini Istri ku
124
Siapa itu?
125
Adik?
126
Duet Maut
127
Chaos
128
Ayah!
129
Awan Hitam
130
Itu bisa di atur
131
Bergerak
132
Beban !
133
Maju kena Mundur kena
134
Emosi
135
Hebat dan Pemberani
136
Kecewa
137
Jebakan
138
Kesepakatan?
139
Karma
140
Jebakan
141
Aku akan menikahi istri mu
142
Jompo
143
Musuh dalam Selimut
144
Perdebatan Batin
145
Pertemuan
146
Tendangan Maut
147
Bukan Malaikat
148
Bad News is Good News
149
'Ngeyel'
150
Perang dingin
151
Siasat
152
Di Luar skenario
153
Apa Semua Sudah Berakhir?
154
Dilema
155
Sahabat yang Menyusahkan
156
Kabar Bahagia
157
Aktris hebat
158
Tamu Tak Diundang
159
Robot
160
Semakin Berkobar
161
Dibalik Kematian Rolan
162
Kebohongan
163
Kolaborasi Cila
164
Hai Mantan,
165
Dari Hati ke Hati
166
Pasangan sakit jiwa
167
Monster Makan Tisyu
168
Kembali ke Pertempuran
169
Apa Kami Terlambat ?
170
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!