Nona Mudaku Separuh Nafasku
Plaakkkk !!
Kembali tamparan keras mendarat di pipi halusnya ,namun tak ada teriakan ataupun keluhan keluar dari mulut gadis itu .
Sorot matanya tajam melihat ke arah kedua pria paruh baya yang ada di depannya ,tampak darah yang telah kering di sudut bibirnya yang sobek ,luka lebam juga tampak terlihat dari tangannya yang terikat keras di tiang rumah tua itu .
"Puiihhhh dasar kalian cecunguk pengecut ,kalau berani lepaskan ikatan ini dan lawan aku satu-satu "teriaknya pada kedua orang di depannya .
"Maaf kan kami nona ,kami tidak diperintahkan untuk melepaskan tali ikatan itu,kami hanya diberi perintah untuk mengawasi dan jika nona membuat ulah, kami pun tak segan akan memberi peringatan pada nona" Salah satu penjaga itu menjawab dengan tenang .
Sebenarnya mereka juga tak tega jika terus menyiksa gadis di hadapannya itu ,namun perintah dari bos besar adalah harga mati ,jika sampai mereka teledor bahkan gadis itu lolos maka nyawa lah taruhannya .
"Berapa lama lagi kalian akan membunuhku secara perlaha seperti ini hah ?" bertanya sang gadis dengan lantang pada mereka ,tak terlihat sedikitpun rasa takut di matanya.
"Apa maksudnya dengan membunuhmu secara perlahan nona ,kami hanya menamparmu itupun dilakukan jika nona tidak menuruti kata-kata kami "
"Eh bodoh aku tak akan mati hanya karna usapan dari tangan kalian ,aku akan mati kelaparan karna dari kemaren tak pernah kalian beri aku makan bodoh "
"Oh .. jadi nona lapar ,tapi kami tidak diperintahkan untuk memberi anda makan nona"jawab salah satu pria tersebut .
"Baiklah terserah apa kalian akan tanggung jawab jika saat bos kalian datang nyawaku telah tiada "
"Jangan dulu nona ,tahanlah dulu sampai bos kami datang "
"Lalu kapan bos kalian datang hah?"
"Mungkin dua hari lagi nona"
"Hah ,kalian gila yah ,mana bisa aku menahan lapar sampai berhari hari, dasar kalian ini benar-benar tidak berperikemanusiaan "kembali sang gadis mengumpat pada kedua pengawal bodoh itu .
"Nona apa yang ingin kau makan saat ini nona ?"tiba-tiba salah satu pria tersebut bertanya setelah melakukan panggilan dengan sang bos.
"Apa saja yang penting makanan untuk bisa mengganjal perutku ini"
Salah satu pria lalu melangkah ke dapur ,entah apa yang akan diberikan pada gadis itu sebagai pengganjal perut .
Setelah beberapa saat akhirnya pria itu keluar dengan membawa bungkusan dengan asap masih mengepul .
"Makanlah ubi ini nona ,lumayan bisa membuat perutmu tak lagi berdendang "ucap sang lelaki satu dengan enteng .
"Yang benar saja kau ,dari kemaren aku tidak kau beri makan ,sekalinya kau kasih aku makan masa hanya ubi rebus ,apa mau kau aku kentutin hah"jawab sang gadis sewot .
"Ya sudah kalau kau tidak mau menerima makanan ini ,bukannya tidak ada tapi malam-malam begini mana ada warung yang masih buka nona"berucap pria bertubuh gempal yang tadi merebus ubi di dapur .
'Duh dasar apes ,dasar perut sudah kosong dari kemaren ,sekarang malah dikasih ubi rebus ,alamat ini ruangan bakal bau harum semerbak nih 'guman sang gadis .
"Baiklah aku akan memakannya ,kau tolong lepaskanlah ikatan di tanganku ini "perintah sang gadis .
"Jangan nona ,biarkan saya yang akan menyuapi nona dengan senang hati"berjalan lelaki gempal kearah sang gadis sambil membawa ubi rebus di tangannya .
"Puihh tak sudi aku makan dari tanganmu ,mana ku tahu apakah tanganmu sudah kau cuci apa belum "kata sang gadis dengan wajah melengos ke samping .
Andai saja gadis itu tidak begitu menggemaskan dan berwajah pas-pas an sudah dari kemaren pria gempal menamparnya ,karna kata-kata gadis itu sungguh pedas .
"Tenang nona tanganku sudah bersih ,sudah dicuci dan aku tidak habis ngupil "jawab pria gempal sambil menyodorkan ubi yang telah dikupasnya ke arah mulut sang gadis.
Dengan sedikit ragu-ragu akhirnya gadis itu membuka mulutnya dan menerima suapan ubi rebus dari sang pria gempal di hadapannya.
Entah karna begitu lapar atau memang ubi itu yang sungguh manis membuat gadis itu mengunyah dengan lahap bahkan telah habis beberapa potong .
"Cantik-cantik doyan ubi "guman pria kurus teman si gempal ,meski pelan namun masih dapat didengar oleh sang gadis .
"Eh telor ceplok ,siapa suruh kalian memberiku ubi ini ,kalau ada pilihan lain tentu aku akan pilih selain ubi sialan ini "jawab sang gadis ketus karna kesal dari beberapa potong ubi yang telah masuk kedalam perutnya, entah berapa kali sudah perutnya kentut .
Sang pria tubuh gempal pun tersenyum karna beberapa kali mendengar suara yang berasal dari bagian belakang si gadis ,mendengar jawaban si gadis sang pria kurus tersenyum masam .
"Sudahlah nona sekarang kau istirahat besok akan kami belikan nasi untuk mengganjal perutmu "saran pria gempal pada sang gadis .
Beranjak kedua pria tersebut menuju kursi rotan sederhana hendak menyandarkan tubuhnya karna rasa kantuk telah mulai menyerang mereka .
"Dasar sialan mereka seenaknya meninggalkanku di sini sendiri ,awas kalian jika suatu saat nanti bertemu denganku kan ku buat kalian berteriak minta ampun tanpa henti "dalam hati sang gadis berucap.
"Hooaaaaammm".
Entah sudah berapa kali gadis itu menguap namun matanya tidak dapat terpejam ,seluruh tubuhnya kini mulai terasa sakit bahkan tangannya tampak membiru karna hantaman kayu saat berkelahi dengan teman-teman kedua cecunguk bodoh itu.
Pandanganya menyapu keseluruh ruangan mencari sesuatu benda yang bisa digunakan untuk memotong tali di tangannya ,namun pencariannya nihil ,tak ada satu benda pun yang bisa ia gunakan ,sementara kedua orang penjaga itu telah terlelap dalam tidurnya .
Saat rasa kantuk mulai menyerang tiba-tiba terdengar suara dari arah dapur ,dengan seksama dia pasang kedua telinganya agar dapat mendengar dengan jelas, kini langkah semakin dekat menuju kearah sang gadis ,dengan cepat dia memalingkah muka ke arah datangnya suara .
Tampak seorang pemuda berjalan dengan mengendap-endap menuju sang gadis dengan kedua bibir dimonyongkan dan jari telunjuk menutup mulutnya isyarat agar sang gadis jangan bersuara .
Tampak muka sang gadis tetap tenang dengan beberapa kali melihat kearah kedua penjaga yang masih tertidur lelap ,terdengar suara gesekan dari golok yang dibawa oleh sang pemuda saat memotong tali pengikat tangan sang gadis .
"Tolong cepatlah sedikit "bisik sang gadis pada sang penolong karna sudah beberapa menit tampak belum juga terpotong tali pengikat tangannya .
"Sabarlah nona, sedikit lagi "pemuda itu menjawab dengan bisikan pelan ,takut kedua penjaga itu bangun .
Akhirnya mereka berjalan keluar dari rumah tua itu setelah tali ikatan di tangannya terlepas,mereka berjalan tanpa mengeluarkan suara bahkan bernafaspun mereka sangat hati-hati .
Setelah berjalan beberapa menit sampailah mereka di sebuah rumah sederhana terletak di perkebunan dan dikelilingi pagar bambu .
🧚♂️🧚♂️🧚♂️🧚♂️🧚♂️🧚♂️🧚♂️
Maaf jika masih banyak kesalahan ketik maupun cerita yang kurang menarik di novel ini ,author masih belajar jadi mohon jangan terlalu kejam kalau koment ya ,outhor orangnya gampang mewek
happy reading
by .yu odah
😍😍😍😍😘😘😘😘😘😘😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Selvie Rosalina
kocak nih di awal
2023-01-07
0
Ceng Ceng
Hadir 🌹
2022-07-25
1
Siti Fatimah
cemunguuuut....gpp....ssuatu yg besar itu akn trcapai bkn dg cr instan...terus belajar n brkarya
2022-07-22
2