Shanum diam dengan kepala berada di pangkuan bu Hana,perempuan itu membelai rambut Shanum dengan lembut sambil matanya tak lepas dari layar televisi yang sedang menyiarkan sinetron kesenangannya .
Rangga yang berada di kursi rotan sebelahnya tampak serius dengan laptop di hadapannya,sedangkan Ardi sejak sore tadi sudah pamit ke ibu Hana hendak main ke rumah sang pacar.
"Bu apa ibu tidak kesepian di rumah jika besok ditinggal Rangga berangkat ke kota, sedangkan Ardi yang harusnya menemani ibu malah jarang berada di rumah "Shanum bertanya pada bu Hana setelah membayangkan nasib wanita paruh baya itu jika ditinggal Rangga ke kota untuk bekerja .
"Ibu sudah biasa neng,lagian banyak tetangga yang suka main ke sini ,jadi ibu tidak merasa kesepian "bu Hana menjawab dengan tangan masih mengusap rambut Shanum yang hitam legam ,sungguh selama gadis itu di sini membuat suasana rumah menjadi hangat ,bu Hana pun heran karna jika sebelumnya, tak pernah melihat Rangga ikut duduk di ruang tengah menemaninya walau sekedar menonton televisi,meski matanya tetap ke layar laptop di hadapannya,biasanya Rangga akan terus berada di dalam kamarnya.
"Apa neng Shanum benar akan ikut pulang dengan Rangga besok sore ?"tanya bu Hana seakan tak rela jika Shanum pergi dari rumah ini.
"Iya bu,kebetulan tempat kerja Rangga tak jauh dari rumahku ,jadi sekalian kami berangkat bersama ke xx besok sore "jawab Shanum pelan ikut merasakan sesak di dadanya jika teringat harus meninggalkan rumah ini .
tok tok tok
Rangga melangkah untuk membuka pintu saat terdengar pintu di ketuk dari luar.
"Maaf benarkah ini rumah ibu Hana"suara seorang pria di seberang pintu pada Rangga.
"Iya betul ,ada perlu apa bapak mencari ibu saya?"Rangga bertanya penuh selidik.
"Sebenarnya saya datang kesini bukan mencari ibu Hana tetapi,seorang gadis ..."kalimat pria tersebut menggantung saat ibu Hana keluar .
"Maaf bapak mencari siapa di sini ?"muncul ibu Hana dari dalam rumah dan bertanya, karna dia merasa tidak mengenal sosok pria di depannya.
"Sebenarnya saya mencari .."kembali kalimat pria itu tertahan saat melihat sosok Shanum menyembul keluar di antara Rangga dan ibu Hana.
"Nona Shanum ,akhirnya aku bisa menemukanmu nona "teriak pria tua dengan girang saat melihat Shanum muncul.
"P paman Epi ,darimana paman tahu kalau aku berada di sini paman?"Shanum terkejut sekaligus heran melihat paman Epi penjaga vila milik ayahnya tiba-tiba berada di sini .
"Pulanglah nona ,kami semua mencarimu ,kasihan tuan besar kini sedang sakit karna selalu memikirkan nona muda yang tidak ada kabar"paman Epi terisak mengingat keadaan tuan besarnya yang kini sedang terbaring karna memikirkan putri satu-satunya yang beberapa hari ini telah menghilang .
"A apa ,papah sakit paman?"
"Iya non ,beberapa hari ini bahkan tidak mau makan jika non belum juga ditemukan ".
"Ta-pi ini sudah malam paman?"Shanum bimbang karna di hatinya sungguh merasa berat untuk meninggalkan rumah ini.
"Kita harus berangkat malam ini juga nona,kami sudah membersiapkan mobil untuk berangkat "paman Epi bersikeras untuk membawa Shanum pulang malam ini juga.
"Baiklah paman,tunggu sebentar ,aku akan berpamitan dulu pada bu Hana dan Rangga "Shanum memalingkah badannya ke arah bu Hana dan berhambur memeluk wanita itu dengan erat ,air mata pun menetes dari sudut matanya.
"Bu Shanum harus pamit,maafkan Shanum kalau selama berada di rumah ini membuat ibu kerepotan hiks hiks "Shanum terisak dalam pelukan bu Hana,berat berpisah dengan wanita yang baru beberapa hari dikenalnya.
"Berangkatlah neng,kasihan ayahmu sedang sakit dan membutuhkan kehadiran neng Shanum,datanglah jika neng merasa rindu sama ibu "ucap bu Hana terharu karna harus berpisah dengan gadis di pelukannya yang sudah dianggap sebagai anak kandungnya sendiri .
Shanum melangkah dengan air mata terus mengalir di sudut matanya ,sementara Rangga melepas kepergian gadis yang sudah ditolongnya hanya dengan berjabat tangan tanda perpisahan tanpa sepatah katapun ,meski dalam hatinya terasa ada yang hilang ,entah apa itu yang pasti kini hatinya terasa kosong.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum"Ardi masuk ke dalam rumah ,dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum ,saat kembali ke ruang tengah Ardi mendapati ibunya terdiam dengan mata yang masih tampak sembab.
"Bu ,ada apa bu ,apa ibu habis menangis?"Ardi mendekat ke arah ibunya .
"Tidak apa-apa Ar,ibu hanya sedih "
"Kenapa sedih bu ,apa kak Rangga marah sama ibu ,apa membentak ibu ,katakan bu kenapa ibu menangis"tanya Ardi ke ibunya dengan sedikit emosi karna melihat Rangga hanya terdiam.
"Bukan kakakmu yang membuat ibumu menangis Ardi "jawab bu Hana sambil terisak lalu menceritakan kepergian Shanum karna dijemput oleh pengawalnya .
Ardi terdiam seketika ,pikirannya seolah kosong,kini rumah yang beberapa hari ini menghangat karna gadis itu ,karna celotehnya ,karna kepolosannya,bahkan karna keluguannya yang sering membuat seisi rumah ini kerepotan ,kini telah pergi ,rumah ini sekarang sepi.
"Kenapa kak Shanum ibu biarkan pulang bu ,bukannya dia sudah jadi anak angkat ibu "Ardi seakan tak ingin mempercayai kepergian gadis itu dari rumah ini ,Ardi masih ingin mendengar tawanya ,celoteh manjanya yang seakan ingin merebut ibu darinya dengan memintanya untuk dijadikan anak angkat .
"Kak ,kenapa kau biarkan mba Shanum pergi dari rumah ini ,benarkah yang membawanya adalah saudara mba Shanum ?"Ardi bertanya pada Rangga untuk protes ,namun tatapan dingin Rangga akhirnya membungkam semua pertanyaanya,Ardi pun terdiam dengan hati yang kesal .
Di dalam kamar Ardi terbaring dengan mata menatap langit-langit kamarnya,masih jelas dalam ingatannya wajah cantik Shanum saat mereka bercengkerama ,entah kapan mereka bisa bertemu lagi dengan gadis itu,gadis yang telah membuat rumah ini seakan berwarna karna kehangatannya ,andai saja Ardi belum memiliki kekasih tentu dia akan meminta Shanum untuk jadi kekasihnya.
♧♧♧♧
"Paman kenapa jalan ini bukan ke arah rumahku ?"meski ini malam hari ,tapi Shanum tahu jika ini bukan jalan yang menuju ke rumahnya.
"Kita ke villa non,ayah nona ada di villa"jawab paman Epi.
Setelah beberapa menit akhirnya merekapun sampai di villa,yang ternyata letaknya tak begitu jauh dari rumah Rangga ,karna perjalanan yang ditempuh tidak lebih dari satu jam .
Akhirnya sampailah mereka di sebuah villa besar,di mana Shanum kini tinggal untuk beberapa hari ,karna kondisi kesehatan ayahnya yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh .
Terharu Shanum saat melihat ayahnya terbaring lemah namun sejak ke pulangannya kini sang ayah mulai mau makan bahkan obat dari dokter yang tadinya di acuhkan kini mau meminumnya,Shanum duduk di tepi ranjang besar di mana ayahnya terbaring lemah,diusapnya punggung tangan yang sudah tampak keriput itu kemudian diciumnya lembut .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments