Rangga masih belum dapat memejamkan matanya ,ingatannya masih saja terbayang wajah Shanum ,gadis yang telah menyita perhatiannya ,sejak pertama kali melihatnya dalam keadaan yang sulit di lukiskan ,bagaimana mungkin seorang gadis berada dalam keadaan tubuh terikat dan penuh luka namun raut wajahnya tak sedikitpun menyiratkan rasa takut ataupun cemas .
tok tok tok
"Rang ,kunci motormu ku taruh di belakang televisi "Kevin berkata pelan karena mengira jika sang empunya motor telah tertidur .
"Ku kira motorku telah kau jual Vin "sahut Rangga dari dalam kamar ,membuat langkah Kevin tertahan dan kembali melangkah ke kamar Rangga .
"Kau belum tidur ternyata ,he he ..maaf tadi aku nongkrong dulu sebentar di warung bang Ujo "ucap Kevin dengan tersenyum polos minta ditabok.
"Apa yang sedang kau lakukan Rang,jam segini belum tidur ?"
"Entahlah ,aku juga bingung padahal besok aku harus mulai bekerja"Rangga menjawab dengan gusar .
"Apa kau masih teringat dengan Lesti mantanmu itu hah ?" sarkas Kevin pada Rangga,karena ikut merasa kesal pada mantan Rangga yang telah menghiatani kesetiaan sahabatnya itu .
"Aku telah melupakan dia ,dan jangan lagi kau sebut namanya di depanku "jawab Rangga dingin .
"Iya maaf "jawab Kevin dengan nada menyesal karena telah membuka luka hati sahabatnya itu .
"Sudahlah kau tidurlah sana,dan apakah semua pintu telah kau kunci Vin ?"
"Sudah bos ,semua sudah aman"
"Hmm"
Akhirnya mata Rangga pun berdamai dengan hatinya dan kini telah terbang ke alam mimpinya .
"Jamuuu jamuuu jamunya mass ..."
"Keviiiiinnn ....matikan alarm ponselmu sialaaan !!!!! "teriak Rangga saat tidurnya terganggu dengan alarm ponsel Kevin yang berbunyi nyaring padahal jam masih menunjukan pukul tiga pagi .
"Iya maaf "sahut Kevin dari dalam kamarnya.
Rangga begitu kesal karena baru jam dua ia dapat memejamkan matanya itupun setelah berapa puluh kali menghitung domba yang ada di lukisan dinding kamarnya .
"Maaf Rang ,alarm sahur lupa belum ku matikan "teriak Kevin lagi ,mencoba mencari alasan .
Rangga menggedor pintu tembok pembatas antara kamarnya dan kamar Kevin dengan kesal dan merasa heran pada sahabat anehnya itu ,jika orang lain menggunakan lagu yang merdu untuk alarmnya tapi ini malah teriakan tukang jamu yang cempreng seperti lehernya sedang tercekik .
Alhasil pagi ini Rangga berangkat ke perusahaan tempatnya bekerja dengan wajah kusam dan kusut karena mata panda masih terlihat jelas meskipun hari ini Rangga mandi keramas .
Berbeda dengan Kevin yang berwajah ceria dengan senyum yang tak pernah lepas dari sudut bibirnya ,karena hari ini ia akan kembali bertemu dengan Rara ,karyawan baru yang bekerja satu divisi dengannya .
Rangga memarkirkan motornya dan bergegas memasuki kantornya di lantai sembilan bagian IT,sedangkan bagian divisi keuangan berada di lantai tujuh di mana Kevin dan lima orang karyawan lain .
Bagian IT hanya terdapat tiga orang dan semua pria ,sebelumnya ada empat orang ,namun karena usia yang telah lanjut membuat pak Jery resign.
Kini bagian IT hanya terdiri Rangga,Danu ,dan Dika.
"Pagi Rang,baru datang kau ?"tanya Danu yang telah tiba terlebih dahulu.
"Pagi juga Dan,mana Dika kenapa dia belum datang ?"tanya Rangga merasa heran karena dua kembar bersaudara itu tak pernah terpisah .
"Dika sedang berada di kantor tuan Hardy"jawab Danu .
"Siang ini tuan Hardy akan resmi melepas jabatanya sebagai CEO perusahaan dan sekaligus menyerahkan jabatanya,dan setelah makan siang kita semua harus berkumpul di ruang meeting utama jangan sampai lupa kau Rang"jelas Danu panjang kali lebar ,sebenarnya berita ini sudah Rangga dengar sebelum libur cuti tahunan kemaren ,hanya saja mereka belum tahu siapa yang akan menggantikan posisi CEO di perusahaan Samantha Wijaya corp.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments