"Kau istirahatlah di kamarku nona ,sekarang sudah tengah malam badanmu tentu letih".ucap si pria yang telah menolong si gadis .
"Panggil aku Shanum ,dan trima kasih atas pertolonganmu"ucap si gadis sambil mengulurkan tangan dengan maksud bersalaman ,namun sang pemuda justru beranjak melangkah ke dalam kamarnya dan kembali sambil membawa satu bantal dan satu kain sarung .
"Eh sebaiknya aku saja yang tidur di sini ,kau tuan rumah tentu harus kau yang tidur di kamar "jawab Shanum merasa tak enak hati jika harus tidur di kamar sedangkan sang tuan rumah tidur di kursi ruang tamu.
"Jangan GR ,aku hanya tidak mau jika bangun besok, ibuku akan jantungan melihat ada seorang gadis tak dikenal tertidur di kursi ini"menjawab sang pemuda dengan wajah datar .
Akhirnya shanum pun melangkah masuk ke dalam kamar sang pemuda ,meski sederhana namun kamar ini terlihat bersih dan rapih tampak laptop dan beberapa buku tebal berada di atas meja kecil di kamarnya ,tidak memerlukan waktu lama ,akhirnya shanum pun tertidur lelap.
"Bebek ngajuru ,bebek ngajuru !!".
Teriak seorang wanita paruh baya saat melihat shanum keluar dari kamar anaknya, dengan berjalan tertatih dan kain sarung menutupi tubuhnya sebatas leher .
"S siapa kamu ,kenapa keluar dari kamar anakku?"tanya si ibu masih dengan wajah shock memandang ke arah Shanum.
"Maaf bu ,saya shanum"
"Shanum siapa,apa hubunganmu dengan Rangga "
"Ssaya..."belum sempat Shanum melanjutkan kalimatnya .
tok tok tok
"Assalamu'alaikum "terdengar ucapan salam dari luar pintu ,yang ternyata sang pemuda yang tak lain adalah Rangga .
"Ngga siapa gadis ini ,kenapa keluar dari kamarmu nak ?"bertanya ibunya dengan wajah cemas karna takut anaknya membawa kabur anak gadis orang .
Rangga tampak tersenyum melihat kepanikan di wajah ibunya tercinta ,lalu menceritakan semua tanpa ada yang tertinggal sedikitpun ,dari pertama Rangga mendengar suara mencurigakan dari rumah tua yang tak berpenghuni ,hingga membawa kabur shanum dari para penjahat yang mengikatnya .
Tampak wajah wanita paruh baya itu sedikit tenang mendengar penjelasan dari anaknya .
Pandangannya menyapu gadis di hadapannya dengan tatapan iba ,tubuhnya terdapat beberapa luka lebam bahkan bibirnya tampak masih terlihat darah yang telah mengering karna sobek.
"Duduklah sini neng "ajak sang ibu sambil menuntun Shanum duduk di kursi rotan sederhana di hadapannya ,dipandanginya wajah putih penuh luka itu ,namun kecantikan masih terlihat meski dengan wajah penuh luka .
Diambilnya air hangat dan dengan sebuah handuk kecil wanita itu membersihkan wajah Shanum dengan lembut ,diusapnya handuk itu dengan perlahan takut membuat luka sobekan di bibirnya semakin lebar .
Shanum terdiam mendapat perlakuan yang begitu hangat dari wanita yang sama sekali belum pernah ia kenal,sentuhan lembut wanita itu sungguh membuatnya merasa nyaman ,Shanum kembali teringat akan ibunya yang telah tiada ,sejak kepergian sang ibu lima tahun lalu Shanum tak pernah lagi merasakan kelembutan belaian tangan seorang ibu seperti saat ini .
"T trima kasih bu "ucapan Shanum tampak terbata-bata karna merasa sangat terharu diperlakukan sangat lembut oleh wanita itu .
"Minumlah teh hangat ini "kata Rangga menyodorkan teh manis ke arah Shanum .
"Minumlah neng selagi hangat ,ibu akan menyiapkan makanan dulu ,neng duduk saja di sini " kata ibunya Rangga .
"Trima kasih bu ...?"
"Hana ,panggil aja ibu Hana"sambut wanita itu sambil tersenyum ke arah Shanum .
"Iya bu ,dan namaku Shanum bu ,panggil aja Shanum " sahut Shanum pada bu Hana.
"Nama yang cantik ,secantik orangnya "senyum bu Hana lalu melangkah kearah dapur,sementara Rangga tengah asyik dengan kegiatannya membelah kayu bakar di halaman belakang .
"Bu saya mau permisi mau ke kamar mandi "ucap Shanum karna sudah tak tahan ingin mengeluarkan hajatnya .
"Apa neng Shanum mau mandi ,?"tanya ibu Hana ramah .
"E eh ...a anu bu ,saya tidak bawa baju ganti "Shanum menjawab ragu ,sebenarnya ingin sekali ia membasuh badannya yang sudah dua hari tidak terkena air dan sabun ,tapi karna hanya ada baju yang melekat di tubuhnya Shanum pun mengurungkan niatnya .
"Kalau neng Shanum mau ,pakai baju ibu dulu bagaimana,neng pasti merasa gerah setelah berhari-hari tidak mandi "
"Apa boleh bu ?"Shanum menjawab ragu-ragu .
"Meski baju jelek tapi kan bersih ,kasihan kulit halus neng akan gatal-gatal jika tidak segera dibersihkan "bujuk bu Hana lagi .
"Baiklah bu "
Setelah beberapa saat Shanum pun keluar dari kamar mandi dengan baju daster sederhana namun pas di badannya karna ukuran badan Shanum tidak jauh berbeda dengan bu Hana .
"Waahh neng cantik sekali memakai baju ibu "gumam bu Hana merasa takjub melihat Shanum kini memakai daster yang biasa di pakainya .
"Daster ini cocok sama kulit putih neng Shanum ,hanya saja sedikit ngatung mun ceuk orang sunda mah "kata bu Hana sedikit terkekeh .
"Ngatung apa artinya bu ?" tanya Shanum heran .
"Pendek neng ,daster ini sedikit pendek di badan neng Shanum karna neng Shanum kan lebih tinggi dari ibu "
"Oohhh ,tapi enak dipakai bu ,rasanya adem "kata Shanum sambil ikut terkekeh melihat daster yang melekat di badannya .
Shanum berjalan keluar sambil celingukan mencari Rangga .
"Rangga ,aku pinjam sisir kamu donk "bisik Shanum pada Rangga yang sedang duduk istirahat setelah badannya terasa lelah karna memotong kayu .
Ranggapun menoleh kearah Shanum ,sejenak matanya tertegun melihat Shanum yang kini telah berganti baju dengan daster milik ibunya .
Dengan sedikit menahan senyum Rangga berjalan menuju kamarnya dan kembali lagi dengan sebuar sisir di tangannya .
Setelah menyisir ala kadarnya Mayang pun kembali menuju ke dapur di mana ibu Hana tengah memasak ,wangi harum masakan ibu Hana sungguh membuat perut Shanum keroncongan ,air liur serasa mau jatuh dari bibirnya ,berada di dapur sederhana ini sungguh membuat Shanum begitu hangat ,seakan lupa tentang keadaan luka di tubuhnya .
Tak sabar Shanum ingin segera mencicipi kelezatan masakan ibu Hana.
Kalimat sakti yang Shanum tunggu pun akhirnya keluar juga dari mulut ibu Hana .
"Ayo makanlah neng Shanum ,Rangga "
Gadis itu mengangguk penuh semangat bahkan tak sadar tangannya bertepuk tangan kecil ,sungguh menggemaskan ,pikir ibu Hana .
Namun tiba-tiba ..."Neng Shanum kenapa rambutmu berantakan ,apakah belum kau sisir,?"
"Sudah bu ,sudah tadi Shanum pinjam sisir Rangga "
"Kalau sudah kau sisir kenapa masih berantakan seperti itu,sini mendekatlah ke ibu ,akan ibu sisir ulang biar rapih "
"T tidak usah bu ,itu tidak penting ,sekarang kita makan dulu aja bu"Shanum dengan halus menolak karna tak ingin kegiatan yang ia tunggu-tunggu tertunda,ibu Hana tersenyum mengetahui apa yang ada dalam pikiran gadis di depannya .
Rasa puas terlihat dari raut muka Shanum setelah menikmati masakan ibu Hana,perutnya sungguh kenyang .
Shanum berjalan ke arah kebun yang berada di belakang rumah ini,udara pagi begitu sejuk,Shanum teringat jika waktu kecil pernah diajak ke sebuah villa oleh kedua orang tuanya ,udara dingin ,dengan pemandangan indah di sekitar villa ,namun Shanum tak mengetahui di mana letak villa itu ,langkah kaki Shanum tertahan saat tiba-tiba sebuah tangan menariknya dari arah belakang .
"Eh gadis bodoh ,apa kau ingin penjahat yang menawanmu kemaren melihatmu lalu kembali membawamu ke rumah tua itu hah "bisik Rangga pada Shanum dengan berjalan cepat sambil menarik tangan Shanum .
Bagai terbangun dari mimpi Shanum pun tersadar dan cepat-cepat mengikuti Rangga kembali pulang ke rumah sederhananya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments