Shanum bergegas tutun dari motor matic milik Rangga dan langkahnya cepat menuju ruang dapur ,membuat Rangga menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis unik di depannya ,dibalik sikap cerianya tersimpan misteri yang sama sekali tak pernah ia ceritakan pada siapapun .
Pertama bertemu dengannya ,tubuhnya sedang terikat dengan penuh luka namun bagai tak merasakan karena bibirnya tetap tersenyum ,kini tiba-tiba datang setelah kemarin seorang lelaki paruh baya menyuruhnya pulang dengan kawalan beberapa pria kekar ,Shanum bukan gadis biasa ,itulah yang ada dalam otak Rangga saat ini ,membuatnya harus segera membawa Shanum untuk kembali pulang ,bukan tidak mungkin jika orang yang telah menculiknya akan kembali beraksi ,dan Rangga harus mencegahnya sebelum terjadi .
"Mana rendangnya Rangga ?"tanya Shanum begitu tak ditemukannya rendang jengkol di meja makan seperti yang Rangga katakan tadi .
"Eh ..anu Sha,ibu belum membuatnya ,mungkin nanti sore "kata Rangga sambil garuk-garuk kepala ,karena baru tersadar bahwa apa yang di katakanya tadi hanyalah alasan belaka agar Shanum segera ikut pulang bersamanya .
"Kamu bohongi aku Ngga ?"tanya Shanum dengan ketus dan masuk ke kamar Rangga untuk mengganti pakaianya dengan jaket kulit dan celana jeans nya .
Rangga tampak tertegun karena tidak mengira jika Shanum akan marah hanya karena masalah yang sangat sepele yaitu rendang jengkolnya ternyata hanya bualan Rangga semata .
"Sha kamu mau kemana ?"tanya Rangga saat melihat Shanum keluar dari kamarnya dan sudah berganti baju seperti semula yaitu jaket kulit dan celana jeans panjang .
"Aku mau pulang "Jawab Shanum sambil memasang helmnya.
"Tapi ini sudah malam Sha"cegah Rangga panik namun tak dihiraukan oleh gadis itu dan tetap melangkah menstater motornya .
"Sampaikan salamku untuk ibu dan Ardi "teriaknya sebelum meninggalkan Rangga.
Kepulan asap dari knalpot motor Shanum telah hilang namun pandangan Rangga masih menatap ke arah titik dimana gadis itu menghilang dengan laju motornya yang di pacunya dengan cepat .
Entah perasaan apa kini yang ada di hatinya.
Perasaan kosong dan sesuatu yang terasa hampa saat gadis itu pergi meninggalkannya .
"Sudah pulang kamu Ngga?"sapa ibunya saat baru pulang dari rumah tetangganya dan melihat putra sulungnya berdiri terpaku menatap kearah jalan raya .
"Apa yang kau lihat Ngga ,dan di mana neng Shanum ?"tanya bu Hana .
"Dia sudah pulang bu"jawab Rangga dengan lesu.
"Kok pulang ,ini kan sudah malam ,dan kenapa kamu membiarkannya pulang sendiri Ngga ?"kembali bu Hana bertanya dengan sedikit kesal ke arah putranya karena membiarkan seorang anak gadis keluar malam-malam.
Rangga menjadi serba salah ,bukannya membiarkan Shanum pulang sendiri ,tapi kemauannya yang keras membuat Rangga tak bisa menahannya .
Dengan kesal Rangga melangkah ke dalam kamar ,dia hanya bisa berharap semoga gadis itu selamat sampai di villa nya .
Esok Rangga harus kembali ke kota karena cutinya sudah habis dan harus segera masuk kerja esok lusa .
Ransel yang berisi baju telah disiapkan siang tadi, sekarang ia harus segera istirahat agar esok bisa berangkat pagi,namun ingatannya masih terus terbayang pada Shanum ,siapa sebenarnya dia .
💥💥💥
"Bi tolong bikinin minuman colkat panas yah bi " kata Shanum pada pelayan ,sesampainya di villa ,yang telah bekerja sejak Shanum masih kecil .
"Baik neng ,apa neng Shanum mau mandi air hangat ,biar bibi sekalian nyiapin airnya neng?"tanya Bibi pelayan dengan ramah.
"Tidak bi ,aku hanya akan cuci muka dan sikat gigi saja ?"Shanum merasa sangat letih dan ingin segera membaringkan tubuhnya di ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments