Tok tok tok
"Iya silahkan masuk"sahut Shanum dari dalam kamar .
"Maaf non ,tuan memanggil non untuk ke ruang tengah "kata bibi pelayan .
"Baik bi ,aku akan ke sana " Shanum segera mengikuti langkah bibi pelayan .
Di ruang tengah pria paruh baya sedang duduk memandang laptop di hadapannya dengan serius.
"Ada apa pah ,kenapa papah belum tidur malam-malam ?" tanya Shanum sedikit heran.
"Ada yang harus papah katakan padamu Sha,"ucapnya tertahan lalu pandangannya beralih ke arah anak gadis di depannya .
"Dan kali ini papah mohon kamu dapat memenuhi keinginan papah,karena akhir-akhir ini kesehatan papah yang sudah mulai menurun "kata Hardy pelan .
Shanum pun terdiam setelah dua tahun lalu Shanum menyanggupi permintaan papahnya ,kali ini dengan alasan yang sama papahnya memintanya lagi untuk menyanggupi permintaan yang lain .
"Apa yang harus Shanum lakukan pah?"meski sedikit kesal namun Shanum tak bisa menolak keinginan satu-satunya orang yang begitu ia cintai.
Hardy memandang putrinya dengan sungguh-sungguh ,inilah saatnya ia harus mengambil keputusan .
Posisi CEO perusahaan yang selama ini ia pegang mungkin sudah saatnya harus dilepaskan ,dan hanya Shanum putri satu-satunya yang ia miliki dan dipercaya untuk menggantikannya ,seminggu lagi ia akan secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya dan sekaligus pengangkatan Shanum sebagai pengganti .
Sahamnya sebanyak lima puluh satu persen membuatnya memiliki hak untuk menduduki jabatan itu ,meski tak di pungkiri banyak saudara nya yang telah mengincar posisi itu dan berusaha mencelakai putri satu-satunya demi jabatan CEO.
Hardy sadar jika Shanum masih begitu muda untuk menduduki jabatan CEO semenjak kematian Pharamita istri yang amat dicintainya lima tahun lalu membuatnya begitu terpuruk bahkan kini kesehatannya pun semakin memburuk .
"Katakan apa yang harus Shanum lakukan pah ?"tanya Shanum duduk di samping Hardy .
"Papah ingin kau segera menggantikan pososi papah di perusahaan Sha "Jawab Hardy pelan namun masih terdengar jelas oleh Shanum .
Cepat atau lambat Shanum pasti harus mau menerima keputusan ini,hanya dia lah satu-satunya harapan kedua orang tuanya.
Kini Shanum telah berumur 22 tahun dan telah mencukupi usia yang di butuhkan sebagai seorang CEO.
Meski jurusan yang diambilnya saat kuliah sangat bertolak belakang dengan dunia bisnis namun Shanum telah belajar pada om Ferry orang kepercayaan Hardy,Shanum pun memahami kenapa papahnya lebih percaya orang lain yang membimbing Shanum dari pada harus mempercayakan putrinya pada para saudaranya sendiri karena sudah bukan rahasia lagi jika di dalam keluarganya ada perselisihan yang telah lama terjadi.
Perebutan harta dan warisan telah membutakan mereka bahkan tali persaudaraan seperti sudah tak ada artinya lagi ,itu pun Hardy sadari saat menghilangnya Shanum pasti karena perbuatan para kakak dan pamannya.
Mereka sangat berambisi untuk mengambil alih kepemilikan saham untuk kepentingan pribadi,Hardy yang merasa sudah tak sanggup lagi untuk berkecimpung dalam dunia bisnis harus segera mempersiapkan Shanum untuk menduduki jabatan sebagai seorang CEO.
Dengan bantuan Ferry yang tak lain adalah adik dari mendiang istrinya Hardy meminta agar Shanum belajar bisnis dengannya .
Dua tahun sudah Shanum belajar pada Ferry ,seluk beluk tentang peeusahaan dan dunia bisnis telah dikuasainya ,dengan otak encernya tak membutuhkan waktu lama bagi Shanum untuk beradaptasi dan menguasai apa yang Ferry ajarkan .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments