"Stttt "ibu mengerucutkan bibir dan menutupnya dengan jari telunjuk .
"Jangan keras-keras neng Shanum baru tertidur "bisik Hana lagi saat melihat Rangga melangkah dengan tergesa-gesa .
Rangga tertegun sambil memandang tubuh yang sedang tertidur di sofa dengan tertutup selimut,nafasnya tampak teratur .
"Kenapa dia tidur di sofa bu ?"tanya Rangga pelan ,tak terbayangkan jika Hardy melihat putri yang sangat di sayanginya tertidur di sofa sederhana jauh dari kata mewah yang berada di rumah megahnya .
"Mungkin di terlalu lelah Ngga,perjalanan jauh dengan mengendarai motor tentu membuat tubuhnya penat karena belum lama dia duduk di sofa itu dan ibu mau merebus jagung eh ternyata saat ibu kembali dari dapur sudah melihatnya tertidur"jawab Hana lagi,dengan membetulkan selimut di tubuh Shanum .
"Tadinya ibu mau nyuruh Ardi untuk memindahkannya ke kamarmu tapi dia..."ucapan Hana terputus saat Rangga dengan cepat menggendong Shanum dan membawanya ke dalam kamarnya,Rangga tak rela jika tubuh Shanum dipegang orang lain.
Dibaringkan tubuh kecil itu dengan perlahan di atas kasur yang tak seberapa empuk dibandingkan kasur di rumahnya tentu .
Tubuh Shanum menggeliat pelan membuat selimut yang menutupi tubuhnya jatuh ke bawah .
Rangga terdiam membeku ,darahnya seakan berhenti saat melihat kaos bagian bawah Shanum sedikit tersingkap dan memperlihatkan perut rata mulus tanpa noda .
Rangga segera menarik selimut dan menutupi tubuh Shanum dengan tangan bergetar dan menahan saliva yang seakan hendak menetes dari sudut bibirnya .
"Ya tuhan ,maafkan hambamu ini ".
Ditutupnya pintu dengan pelan ,lalu melangkah ke ruang tengah di mana ibunya tengah memakan jagung rebus dari kebun yang dipetiknya siang tadi .
"Bu apa Shanum ...sudah makan bu ?" tanya Rangga ragu karena biar bagaimanapun Shanum adalah bosnya dan tak sopan jika memanggilnya tanpa embel-embel nona.
"Waktu ibu tanya,dia bilang sudah makan ,tapi dia mau makan jagung rebus yang dilihatnya saat ibu akan merebusnya tadi "jawab Hana lalu menyodorkan satu buah jagung ke arah Rangga.
"Oiya tumben kamu pulang Ngga ?"tanya Hana karena biasanya Rangga pulang setidaknya satu bulan sekali tapi kali ini baru satu minggu Rangga sudah pulang lagi .
"Mau ambil baju yang ketinggalan bu "jawab Rangga dan Hana hanya mengangguk .
"Dia mau ngapain ke sini bu ?"tanya Rangga lagi .
"Katanya mau ngucapin terima kasih sama ibu atas kiriman rendang jengkolnya ,dan mau pamit besok mau pergi jauh katanya ,sekalian mau nanyain ibu mau dibawain oleh-oleh apa ,"
"Ohhh"
"Kamu sudah pernah datang ke rumahnya Ngga?"
"Pernah bu ,tapi tidak ketemu sama dia,jadi rendangnya aku titipin ke bibi pembantunya "jawab Rangga.
"Ohh jadi kalian belum pernah bertemu lagi ,pantes tadi dia nanyain kamu "kalimat Hana membuat hati Rangga seakan bersorak mendengarnya.
"Ehmmm hmm nanya apa bu ?"tanya Rangga tenang berusaha menutupi kegirangan hatinya.
"Nanyain di mana kamu kerja dan alamat kontrakan kamu ,tapi ibu kan nggak tahu nama perusahaan tempatmu kerja apalagi kontrakan "ucap ibu dengan nada sedikit menyesal .
Rangga menghela nafas berat ,andai ibunya tahu jika Shanum adalah bosnya ,untuk saat ini Rangga belum bisa menjelaskan siapa sebenarnya Shanum pada ibunya mungkin besok setelah Shanum bangun .
*****
"Hooaaamm hiiihhh dingiiiiin"ucap Shanum saat keluar dari kamar Rangga pagi hari.
Udara dingin di desa ini membuat tidurnya terasa nyenyak ,meski di rumahnya tempat tidur dengan ranjang empuk ,nyaman dan AC nonstop tentu terasa sejuk dan nyaman ,namun Shanum merasakan sensasi kehidupan malam di desa yang sangat damai ,suara binatang malam adalah suara merdu yang tak dapat dijumpainya di kota .
"Pagi bu ,pagi juga Ar..."kalimat Shanum tertahan saat melihat sosok Rangga sedang berjalan ke arah pintu keluar .
"Ah Ranggaaa...,kamu pulang juga ke rumah ini,aku kangeeen " Shanum berlari dan memeluk tubuh Rangga dari arah belakang ,membuat sang empunya tubuh terdiam membeku .
deggg.
"Mimpi apa aku semalam".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments