Shanum berjalan dengan cepat mengikuti langkah Rangga ,andai saja terlambat dan para penjahat itu mengetahui keberadaan Shanum ,bukan tidak mungkin jika mereka akan kembali menculik dan menawan Shanum.
Sebenarnya Shanum sudah menebak siapa dalang dibalik penculikannya,tentu saja harta lah yang menjadi incaran mereka .
"Rangga di mana ibumu "tanya Shanum saat tidak melihat ibu Hana tidak ada di dalam rumah .
"Mungkin sedang memetik sayuran di kebun belakang "jawab Rangga membuat mata Shanum berbinar ,namun dalam sekejap kembali wajahnya murung .
Ingin sekali Shanum ikut ibu Hana memetik sayuran di kebun ,tapi ia pun takut jika para penculik itu melihatnya ,tentu kepergiannya dari rumah tua itu telah membuat mereka kalang kabut ,dan tak akan tinggal diam Shanum pun harus waspada jika ingin bepergian .
"Shanum apa yang akan kau lakukan sekarang ?"Rangga bertanya saat melihat Shanum tampak diam .
"Entahlah Rang ,akupun bingung ,aku ingin segera pulang ke rumah karna papah tentu sangat cemas mencariku "
"Apa kau tahu di mana rumahmu "
"Meskipun aku jarang tinggal di rumah, tapi aku hapal di mana alamat rumahku "jawab Shanum ,membuat Rangga sedikit heran kenapa Shanum jarang tinggal di rumah.
Rangga tampak tersenyum saat mendengar Shanum menyebutkan alamat rumahnya ,karna itu terletak tak jauh dari perusahaan tempatnya bekerja .
"Kalau kau mau ,kita akan pergi ke xx beberapa hari lagi karna rumahmu ternyata tak jauh dari tempatku bekerja "usul Rangga ,membuat Shanum tersenyum gembira.
"Baiklah kita berangkat bersama tapi ..."kalimat Shanum menggantung karna sebelum berangkat tentu ia akan tinggal disini beberapa hari dan Shanum sama sekali tidak memiliki baju sebagai ganti .
"Kenapa kau terdiam"
"A aku tidak memiliki baju untuk ganti selama aku di sini "pelan suara Shanum terdengar .
"Baiklah siang nanti kita pergi ke pasar membeli beberapa baju untukmu "usul Rangga ,namun kemudian ia pun kembali terdiam ,jika mengajak gadis ini ke pasar tentu akan banyak menarik perhatian .
Bagaimana tidak menarik perhatian ,wajahnya yang cantik hidung mancung mata biru berhiaskan bulu mata yang begitu lebat ,kakinya yang jenjang dan rambut hitam legam ,sungguh mahluk yang mendekati sempurna ,namun di sisi lain keberadaan Shanum juga akan mengundang bahaya bagi dirinya sendiri ,para penjahat itu tentu telah menyebar mata-mata dan sedang mencari Shanum .
Tiba-tiba terlintas suatu akal dalam otak Rangga ,Ardi adiknya memiliki seorang pacar yang bertubuh dengan ukuran tidak jauh berbeda dengan Shanum ,dan Rangga akan meminta bantuan pacar adiknya itu untuk membelikan beberapa baju .
Muncullah seorang pemuda dari dalam rumah setelah Rangga memanggil namanya beberapa kali ,Ardi adalah adik Rangga satu-satunya dengan selisih tiga tahun membuat mereka tampak tidak berbeda jauh .
Ardi tampak terkejut saat melihat kakaknya sedang duduk dengan seorang gadis cantik namun berbaju daster dan itupun daster ibunya.
"Waaahh kau hebat kak ,kau memang kakakku yang paling ganteng di desa ini ,baru sebulan kau diputus pacarmu kini kau sudah mendapat pengganti baru bahkan lebih cantik dari Selvi mantanmu kak "ucap Ardi sambil mata tak berkedip memandang Shanum.
Pletaaakkk !!!
"Aduh kak sakit "Ardi merintih saat jidatnya kena sasaran sentilan jari Rangga.
"Jaga mulutmu "jawab Rangga .
"Dia bukan pacarku kami juga baru bertemu tadi malam "jawab Rangga kesal .
"Kau ku panggil karna aku mau minta tolong "
"Tolong apa kak ?"tanya Ardi masih mengusap jidatnya .
Rangga pun menjelaskan niatnya memanggil Ardi karna ingin meminta bantuan untuk membelikan baju buat Shanum di pasar dengan ukuran sama seperti ukuran baju yang pacar Ardi pakai .
Rangga memberikan alasan bahwa Shanum sedang sakit dan tidak bisa ke pasar sendirian ,tentu saja Rangga tak menyebutkan alasan sebenarnya kenapa Shanum tidak bisa ke pasar .
Dengan beberapa lembar uang yang Rangga berikan ,Ardi pun berangkat terlebih dahulu menjemput pacarnya .
Shanum terlihat memijit tangannya yang masih terasa sakit karna pukulan kedua penculiknya itu ,luka sobek di bibir dan pelipisnya telah mengering karna olesan salep yang Rangga berikan tadi malam ,ramuan dedaunan juga diberikan oleh ibu Hana untuk luka dalamnya ,karna banyak luka lebam di tubuhnya membuat ibu Hana membuat ramuan herbal yang ia petik di kebun belakang rumah .
Shanum menggerakan sedikit tubuhnya untuk peregangan agar tidak terlalu kaku ,saat penyekapan di rumah tua itu Shanum hanya berdiri dengan tangan terikat ke belakang dan itu dilakukan selama satu hari satu malam .
Saat ia sedang mengendarai motornya tiba-tiba sebuah mobil memotong jalannya dan dua orang mendekati dengan maksud membawa Shanum untuk masuk ke mobil walaupun Shanum mengerahkan seluruh tenaganya untuk melawan kedua pria bertubuh kekar itu akhirnya badannya terkulai lemas saat sapu tangan yang telah diolesi obat bius membekap mulutnya ,merekapun akhirnya membawa tubuh Shanum ke rumah tua dan mengikatnya .
Entah siapa yang dimaksud Bos besar oleh dua cecunguk bodoh yang ditugaskan menjaga Shanum ,pasti mereka sedang menikmati hukuman atas menghilangnya tawanan berharga mereka ,untunglah Rangga menolongnya jika tidak Shanum pun tak tahu bagaimana nasib yang akan menimpanya .
"Kak ini baju yang kalian pesan ,cobalah "Ardi datang dengan jinjingan plastik berisi beberapa pakaian ,Shanum pun tersenyum setelah melihat pakaian yang dibeli Ardi bersama kekasihnya .
"Trima kasih Ngga ,pasti akan aku ganti suatu saat "kata Shanum pada Rangga .
"Simpanlah janjimu suatu saat akan aku tagih "Rangga menjawab dengan tenang .
"Ish dasar pelit "gumam Shanum pelan ,takut terdengar pria di hadapannya .
Shanum pun masuk ke dalam rumah karna hari telah beranjak sore dan tubuhnya telah berkeringat jika mandi tentu akan terasa segar ,pikir Shanum .
Ternyata ukuran baju yang dibelikan Ardi pas di tubuhnya ,begitupun peralatan untuk onderdil tidak sempit ataupun kebesaran .
Shanum masuk ke dapur saat melihat ibu Hana sedang memetik sayuran untuk di masak sebagai lauk pauk hidangan sore ini .
"Neng Shanum sebaiknya istirahat saja ,tubuhmu kan belum sepenuhnya pulih "ibu Hana memberi saran pada Shanum .
"Shanum sudah agak baikan bu ,rasanya tidur terus di ranjang malah akan membuat badanku kaku "jawab Shanum sopan ,bagaimana bisa dia membiarkan tuan rumah yang baik hati ini bekerja keras sedangkan Shanum hanya menumpang makan dan minum gratis,jika tanpa kebaikan mereka entahlah bagaimana nasib Shanum saat ini .
""Waah mba Shanum emang cantik ,memakai baju apapun pantas di badan "ucap Ardi saat melihat Shanum memakai baju terusan sepanjang lutut berlengan pendek berwarna pastel yang tampak serasi dengan warna kulitnya yang putih .
"Iya Ar ,baju yang kamu pilih sangat pas buatku ,trima kasih yah ,sampaikan juga salamku untuk pacarmu "jawab Shanum sambil tersenyum manis ke arah Ardi ,membuat Ardi cenat-cenut,andai saja dia masih jomblo tentu gadis itu akan menjadi targetnya untuk dijadikan kekasih ,sayang kini dia telah memiliki tambatan hati .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments