Patah Hati Captain Abian

Saat Abian membuka kamar Attaya, kamar itu nampak terlihat gelap, Abian terdiam, dia seperti melihat dua orang sedang bergumul diatas tempat tidur, lama Abian berdiri diambang pintu, dan tetap saja kedua orang itu tak menyadari kehadirannya. Apa begitu nikmatnya yang mereka lakukan? sampai suara pintu yang dibuka mereka tak menyadarinya?.

Hingga suara-suara teriak kenikmatan itu keluar dari mulut keduanya, membuat telinga Abian sakit, suara wanita yang begitu dia cintai terus meracau nikmat, menyebutkan nama laki-laki lain selain dirinya.

Abian tertunduk dengan tangan terkepal menahan gemuruh didadanya. Hatinya begitu sakit, niat hati dia yang ingin melakukannya demi sang kekasih, tapi justru laki-laki lain sudah mendahuluinya.

Abian melangkahkan kakinya masuk mencari letak sakral, lalu menyalakan lampu kamar itu untuk memastikan wajah laki-laki yang sudah merebut haknya. Sampai Abian melihat dengan jelas wajah keduanya membuat mereka terkejut, Attaya yang memejam nikmat sampai harus mengerjap menyelaraskan cahaya lampu.

Abian melihat sang laki-laki cepat mencabut senjatanya yang begitu tegak tajam, dan segera turun dari atas tubuh molek sang kekasih yang begitu mulus terpampang jelas lalu menutup tubuh mereka menggunakan selimut yang ada disana, selimut yang suka Abian pakai jika dia sedang bermain ke apartemen Attaya, membuat Abian tertawa miris, mentertawakan dirinya sendiri.

"Bi- Bian!" Attaya membelalakkan matanya setelah mengetahui siapa yang menyatakan lampu, Attaya mencengkram selimut dengan tubuh yang gemetar.

Abian tersenyum miring "Maaf mengganggu acara kalian, tadinya aku pikir aku yang akan melakukannya, ternyata aku terlambat" ucap Abian santai, bahkan kelewat santai dengan raut wajah datar tanpa ekspresi.

"Abian, kamu_"

Abian mengangkat tanganya meminta Attaya tak perlu mengatakan apa-apa. "Nikmati malam panjang kalian, semoga gosip tidak cepat tersebar, sang model menjalin hubungan dengan Managernya"

Abian langsung berbalik, dia langsung pergi meninggalkan kamar yang penuh dengan kenang-kenangan manis mereka berdua, bahkan Abian masih berbaik hati mau menutupkan kembali pintu kamar itu.

"Akkhhh sial" Attaya memukulkan kedua tangan di ranjang, lalu menelusupkan wajahnya di kedua kakinya yang tertekuk dia menangis.

Sedang laki-laki yang diketahui merupakan managernya memutuskan turun dari tempat tidur mencari kolor yang entah terlempar kemana akibat kebrutalan mereka.

"Jangan kemana-mana" Attaya memperingati seraya mengangkat wajahnya "Obat itu masih bekerja, jika tidak diselesaikan aku bisa gilla" ucap Attaya.

"Apa kamu tidak mau mengajar Abian dulu, jelaskan jika kamu dalam pengaruh obat"

Attaya menatap tajam Managernya dengan mata yang basah "Jadi kamu mau lari dari tanggung jawab?"

"Kamu harus menjelaskan dulu pada Abian Ya, kamu masih butuh dia kan? setidaknya dia tidak akan menyebarkan kasus ini pada media, karena kamu tidak memiliki kekuatan ataupun kelemahan apa-apa untuk mengancam dia"

"Tenang saja, Abian tidak akan menyebarkan apapun, dia bukan laki-laki rendahan untuk mengurusi hal receh ini. Abian pasti akan memaafkan aku karena dia sangat mencitaiku melebihi apapun."

Sungguh Attaya berucap demikian agar sang manager tidak meninggalkan dia yang masih di bawah pengaruh obat, akan gilla dia jika ditinggalkan begitu saja tanpa menuntaskan hal sudah diujung tanduk.

"Kamu yakin?"

"Hmmm cepatlah" Attaya menggerakkan tangannya agar laki-laki itu mendekat dan menerkamnya.

Tanpa ba bi bu, manager Attaya kembali melepaskan kolor yang baru beberapa detik menutupi aset berharga yang sempat Abian lihat, dan mereka kembali meneruskan kegiatan membuat sumur tanpa ada gangguan lagi.

Ditempatnya, Rendy yang baru saja menekan tombol remot mobilnya dan akan melangkah masuk kembali harus diganggu sang Captain, Abian benar-benar menguji kesabaranya, meminta di jemput kembali di apartemen Attaya membuat Rendy berteriak kesal.

* * *

Memiliki pekerjaan di dunia penerbangan membuat Abian tak berani menyentuh baranng-barang harom yang akan mengancam kariernya, padahal bisa saja dia melakukan itu, bahkan teman sejawatnya ada yang melakukan hal demikian disaat mereka mendapat jatah liburnya, hanya untuk sekedar bersenang-senang, mencari hiburan, menghilangkan kepenata karena pekerjaan mereka.

Tapi tidak dengan Abian, walaupun dia sedang patah hati. Mamanya akan menceramhainya sampai kucing bertanduk jika dia melakukan itu. Sebab mamanya sangat menjunjung tinggi nama baik keluarga, apalagi Abian yang merupakan anak bungsu, laki-laki satu-satunya dikeluarga mereka, Abian adalah penerus usaha keluarganya.

Hingga malam tadi Abian memutuskan segera pulang saja, menenangkan diri.

Suara ramai-ramai dibawah terdengar sampai ke kamar Abian, mengusik tidur Abian. Tangan Abian terulur, dia menyipitkan matanya untuk melihat jam melaluiponselnya, ternyata jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, dia sudah lama tertidur, namun Abian merasa jika dia masih kurang tidurnya.

Abian duduk ditepi ranjang dengan rambut singa terangkat keatas, Abian menyugar rambutnya dengan kedua tangan, dia masih terbayang-bayang kejadian semalam, dimana dia menyaksikan sendiri Attaya yang meendesah nikmat dibawah kungkungan laki-laki lain, Abian berharap itu hanya mimpi, sebab selama ini dia begitu menggilai Attaya, tapi dia tak menyangka kekasihnya itu akan menghianatinya. Gila, ini benar-benar gila, Attaya tak mau bersabar untuk memperjuangkan hubungan mereka yang sudah terjalin lama.

Setelah membersihkan diri Abian memutuskan turun untuk melihat keramaian apa yang terjadi dibawah.

"Kenapa pagi-pagi sudah pada berisik banget sih?" ucap Abian menuruti satu persatu anak tangga.

"Ehh anak nakal pagi matamu kotok huh? apa kamu tidak lihat, ayam saja sudah mendapat sekarung beras untuk mereka makan, sedangkan kamu baru bangun"

Abian mengorek-ngorek kupingnya gatal mendengar celotehan mama.

"Jorok ih Bi" kakak kedua Abian memukul pundak Abian.

"Ini kenapa anak cucu mama udah pada ngumpul disini? mau numpang makan? apa suaminya udah pada nggak bisa ngasih makan?"

"Nih mulut astaga kalo ngomong." Kakak pertama Abian gemas ingin mencomot mulut yang suka berkata pedas itu.

"Lagian pada berisik dirumah orang"

"Ini rumah bokap nyokap gue, kelo lo masih inget" sekarang kakak kedua Abian yang menoyor kening adik bungsunya itu, hingga kepala Abian terdorong kebelakang.

"Tapi lo pada udah diusir, disuruh mengabdi sama laki lo sonoh"

"Udah ih, ngomongnya pada makin nggak bener, itu ada ponakan-ponakan kamu Bian, nggak bagus buat telinga mereka"

Abian masa bodo, dia mengambil camilan kacang yang ada diatas meja, lalu memakanya.

"Eh Bi, mama udah dapet tuh wajah Delia, mama usaha keras loh biar dapet rekaman cctv mini market itu"

Kakak kedua Abian berseru, dia tak kalah antusias menceritakan Delia, lalu menarik kursi, duduk disebelah Abian yang cuek dengan tangannya yang menjahili keponakanya yang sedang menonton aplikasi yutub berlogo semangka.

"Iya, mama diperas tuh ma" teriak kakak pertama Abian, ikut nimbrung, lalu tangannya mencomot kacang bawang buatan mama mereka.

"Nggak papa, demi calon mantu mama" ucap mamanya, memberikan ponsel miliknya pada kakak pertama Abian.

Lalu kakak pertama Abian mengambil ponsel mamanya membuka gallery yang menyimpan video itu.

"Lihat Bi, cantik banget loh, serasi lah sama kamu, nggak malu-maluin juga kalau diajak kondangan" mulut kakak pertama Abian mulai tak bisa dijaga jika sudah berucap.

Abian berdecak "Kalian semua pada kenapa sih? otak miring mama nggak usah diikutin lah"

"Huuuhhhh" Sorak ketiga wanita itu

Tak ayal Abian mengambil hape itu, melihat cctv yang katanya ada wujud wanita calon menantu dan adik ipa mereka. Awalnya ekspresi wajah Abian biasa saja, tapi lama kelamaan dia mengerutkan keningnya, Abian mendesah kasar, meletakkan hape itu begitu saja diatas meja.

"Ma, ada kandidat lain nggak selain dia? Abian mau menuruti kata mama, asal jangan wanita ini."

Mata ketiga wanita itu langsung kompak melihat kearah Abian dengan pandangan mengintimidasi.

"Bi, apa maksud kamu?" tanya Amanda dengan mata menyipit.

"Kamu kenal dia Bi" tebak kakak pertama Abian.

Abian terdiam menatap wajah ketiga wanita menyebalkan yang ada didepanya ini satu persatu.

Dig dug

Dig dug

Dig dug

Jantung ketiganya saling bersahutan menunggu jawaban Abian.

Abian mulai jengah, dia memutar matanya malas, lalu berdiri mengabaikan ketiga wanita yang begitu berharga dalam hidupnya itu dengan rasa penasaran yang membuncah.

"ABIIAANN" teriak ketiganya.

"AABIANNN, kamu kenal dia kan?" Amanda mengejar Abian yang sudah menaiki tangga.

"BIII, jawab Mama" Amanda memegangi lengan Abian.

Tapi Abian tetap cuek, berjalan dengan kedua tangan dimasukkan ke kantong celana menuju kamarnya.

"ABIAN" bentak mama

Tetap Abian tak mau menjawab.

"Benar kan Bi? kalian saling kenal?" Amanda tak pantang menyerah, hingga Abian masuk ke kamarnya tanpa berucap satu kata pun, lalu mengunci pintu kamarnya.

"ABIIANNN" Amanda mengetuk kamar Abian tapi dengan senyum sumringah diwajahnya.

"Nanti bawa mama ketemu Delia" teriak Amanda diluar kamar Abian, wajahnya dimiringkan menempel di pintu berharap mendengar anaknya menjawab IYA

.

.

.

.

Semalat sahur, selamat puasa wahai para ciwik-ciwik penggemar Abian, ehh ada yang suka Abian nggak sih? 🤭 apa malah sebel? yuk lah ajak para tetangga, umumin di toa masjid gitu buat dukung Abian biar lancar pengajuan kontraknya nanti wkwkwk.

Tetap jangan lupa, jejak jejak jejak ya 🤭😘😍

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

akhirnya kamu tau kan Abian cewek seperti apa Attayamu yang kamu banggakan...tidak lain hanya seperti pelacur😡

2024-04-03

1

Euis Jubaedah

Euis Jubaedah

kalo jodoh tak kemana

2022-06-17

0

Hania Putri Bangsa

Hania Putri Bangsa

saklar

2022-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Bersejarah
2 Bertemu jodoh Abian
3 Kiss me now
4 Bukan pilot, tapi supir truk
5 Pesona Delia
6 Semua gara-gara Delia
7 Dasar Murahan
8 Kejutan Abian
9 Visual
10 Patah Hati Captain Abian
11 Tamparan keras
12 Kekesalan Delia
13 Rencana Abian
14 Membayar Hutang
15 Patrner Ranjang
16 Pengalaman Pertama
17 Pelukan Attaya
18 Kesalahan Delia
19 Bayi untuk Abian
20 Perdebatan Berakhir Manis
21 Sakitnya Abian
22 Setelah yang pertama, apa ada yang kedua?
23 Dia Milikku
24 Double D, Delia dan Daniel
25 Will You Marry Me
26 Rahasia yang tersembunyi
27 Perjuangan yang telah usai (Rendy)
28 Surprise untuk Delia
29 Mobil itu ...
30 Kamu Pembunuh
31 Mencari Bukti
32 Mengunjungi Rumah Ayah.
33 Harus berjuang
34 Pelukan Rindu
35 Salah Lawan
36 Kamu Lemah
37 Aku Minta Maaf
38 Sebuah Peringatan
39 Tak Tik Abian
40 Sebuah Kebimbangan.
41 Flight Attendant Story
42 Flight Attendant Story (II)
43 Flight Attendant Story (III)
44 Menghapus jejaknya.
45 Ujian Menahan Diri
46 Cinta Lokasi
47 Usaha Daniel
48 Hal yang tidak terduga.
49 Tak profesional
50 My Baby Girl
51 My Big Baby
52 Mencari Delia
53 Perjanjian Dua Orang
54 Galaunya Dua laki-laki
55 Pengakuan Papa Abian.
56 Berharap Bukan Mimpi
57 Rendy love's story
58 Keputusan keluarga Delia
59 Hari Bahagia
60 Keberhasilan Abian
61 Menyesal Menjadi Istriku?
62 Hidup yang Sempurna
63 Hadiah dari Arumi dan Arini
64 Menyelesaikan Masalah.
65 Take Me Fly Captain
66 Selingkuh
67 Tidak Peka
68 Cecilia dan Denisa
69 Penyesalan Denisa
70 Kehidupan Berbanding Terbalik
71 Pesta Kejutan
72 Aku Akan Bertanggungjawab
73 Pengumuman Pernikahan
74 Luka Hati Mama
75 Pertengkaran Dua Saudara
76 Perbedaan Nasib
77 Positif
78 Kurang Tokcer?
79 Keputusan Daniel
80 Mau Aku Bantu Delia hamil?
81 Periksa Kesuburan
82 Gosip
83 Jadwal Yang Tak Sama
84 Stupidity Abian.
85 Pertengkaran Kecil
86 Daniel sebenarnya
87 Firasat Abian
88 Perasaan Datang Silih Berganti
89 Beda Kapal, Beda Badai Yang Menerjang
90 Kisah yang Tak Sama
91 Siapa Miss Marsha?
92 Sikap Aneh Abian
93 Taruhan Mama Dan Minah
94 Wejangan Papa
95 Akhir Cerita Mengudara
96 Sudah Berakhir
97 Akhir perjalanan panjang
98 Ada yang aneh diperutku
99 Dua Embrio
100 Kebahagiaan Yang Sempurna
101 Bahagia Itu Sederhana
102 Hadiah kecil dari Abian
103 Kodrat Anak laki-laki
104 Jaga Lisan
105 Tamu Tak Diundang
106 I love You Delia (End)
107 Bonchap 1. Kelahiran Baby Twins
108 Bonchap 2. Awan dan Angkasa
109 Bonchap 3. Happy Ending
110 Pengumuman Karya Baru
111 Sepasang Sayap Angkasa
112 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hari Bersejarah
2
Bertemu jodoh Abian
3
Kiss me now
4
Bukan pilot, tapi supir truk
5
Pesona Delia
6
Semua gara-gara Delia
7
Dasar Murahan
8
Kejutan Abian
9
Visual
10
Patah Hati Captain Abian
11
Tamparan keras
12
Kekesalan Delia
13
Rencana Abian
14
Membayar Hutang
15
Patrner Ranjang
16
Pengalaman Pertama
17
Pelukan Attaya
18
Kesalahan Delia
19
Bayi untuk Abian
20
Perdebatan Berakhir Manis
21
Sakitnya Abian
22
Setelah yang pertama, apa ada yang kedua?
23
Dia Milikku
24
Double D, Delia dan Daniel
25
Will You Marry Me
26
Rahasia yang tersembunyi
27
Perjuangan yang telah usai (Rendy)
28
Surprise untuk Delia
29
Mobil itu ...
30
Kamu Pembunuh
31
Mencari Bukti
32
Mengunjungi Rumah Ayah.
33
Harus berjuang
34
Pelukan Rindu
35
Salah Lawan
36
Kamu Lemah
37
Aku Minta Maaf
38
Sebuah Peringatan
39
Tak Tik Abian
40
Sebuah Kebimbangan.
41
Flight Attendant Story
42
Flight Attendant Story (II)
43
Flight Attendant Story (III)
44
Menghapus jejaknya.
45
Ujian Menahan Diri
46
Cinta Lokasi
47
Usaha Daniel
48
Hal yang tidak terduga.
49
Tak profesional
50
My Baby Girl
51
My Big Baby
52
Mencari Delia
53
Perjanjian Dua Orang
54
Galaunya Dua laki-laki
55
Pengakuan Papa Abian.
56
Berharap Bukan Mimpi
57
Rendy love's story
58
Keputusan keluarga Delia
59
Hari Bahagia
60
Keberhasilan Abian
61
Menyesal Menjadi Istriku?
62
Hidup yang Sempurna
63
Hadiah dari Arumi dan Arini
64
Menyelesaikan Masalah.
65
Take Me Fly Captain
66
Selingkuh
67
Tidak Peka
68
Cecilia dan Denisa
69
Penyesalan Denisa
70
Kehidupan Berbanding Terbalik
71
Pesta Kejutan
72
Aku Akan Bertanggungjawab
73
Pengumuman Pernikahan
74
Luka Hati Mama
75
Pertengkaran Dua Saudara
76
Perbedaan Nasib
77
Positif
78
Kurang Tokcer?
79
Keputusan Daniel
80
Mau Aku Bantu Delia hamil?
81
Periksa Kesuburan
82
Gosip
83
Jadwal Yang Tak Sama
84
Stupidity Abian.
85
Pertengkaran Kecil
86
Daniel sebenarnya
87
Firasat Abian
88
Perasaan Datang Silih Berganti
89
Beda Kapal, Beda Badai Yang Menerjang
90
Kisah yang Tak Sama
91
Siapa Miss Marsha?
92
Sikap Aneh Abian
93
Taruhan Mama Dan Minah
94
Wejangan Papa
95
Akhir Cerita Mengudara
96
Sudah Berakhir
97
Akhir perjalanan panjang
98
Ada yang aneh diperutku
99
Dua Embrio
100
Kebahagiaan Yang Sempurna
101
Bahagia Itu Sederhana
102
Hadiah kecil dari Abian
103
Kodrat Anak laki-laki
104
Jaga Lisan
105
Tamu Tak Diundang
106
I love You Delia (End)
107
Bonchap 1. Kelahiran Baby Twins
108
Bonchap 2. Awan dan Angkasa
109
Bonchap 3. Happy Ending
110
Pengumuman Karya Baru
111
Sepasang Sayap Angkasa
112
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!