Pelukan Attaya

Abian tak tahu, jika berboncengan dengan motor seperti ini sangat menyenangkan, sederhana, tapi rasanya berbeda, sudah lama dia memiliki motor ini, tapi selama ini hanya dijadikan pajangan, setiap pagi dipanasi oleh supir mamanya, dan dicuci seminggu sekali walau tak kotor, sangat terawat.

Entah dorongan dari mana, malam ini dia ingin mengantar Delia pulang menggunakan motor kesayanganya ini. Padahal Abian sangat tahu jika Delia kelelahan, karena telah menyuapi mamanya, dan meladeni kedua kakaknya. Seharusnya Abian mengajak Delia menggunakan mobil agar gadis itu bisa istirahat selama perjalanan, bukannya menggunakan motor.

Jadi, bisa dikatakan Delia wanita satu-satunya dan yang pertama ia bonceng menggunakan motornya.

Jujur Abian tak sengaja merasakan dada Delia yang menempel di punggungnya, darah Abian rasanya berdesi-desir saat beberapa kali dada itu bergesekan dengan punggungnya. Ingin rasanya Abian merengkuh tubuh itu agar tetap menempel lebih lama di punggungnya, apalagi saat Delia tak sengaja memeluk pinggang Abian, Abian ingin lebih lama Delia memeluknya, dan tak rela saat Delia menarik kembali tangannya, Abian ingin memegang tangan itu, mengusap telapak tangan Delia lembut, pasti rasanya menyenangkan, tapi dia tak memiliki keberanian untuk melakukannya.

Sebenarnya Abian ingin megajak Delia makan malam lagi, tapi melihat wajah lelah Delia dia jadi tak tega, dan mengurungkan niatnya. Yang Abian lakukan justru menepikan motornya sejenak di mini market, dan meminta Delia menunggu diluar sebentar, lalu tak lama dia keluar dengan membawa dua tas berukuran besar ditangan kanan kirinya.

Membuat Delia mengernyit, untuk apa Abian belanja camilan begitu banyak?.

Delia tak banyak tanya dan juga tak mau tahu, apapun yang Abian lakukan bukan urusannya. Dan Abian pun tak mengatakan apa-apa, dia meletakkan dua tas besar didepan, tanpa meminta bantuan pada Delia. Kemudian tanpa banyak bicara Abian mengantarnya ke apartemen.

"Ini untuk kamu."

Abian menyerahkan dua kantung tadi pada Delia.

"Ini untuk saya Capt?" Delia tak mau percaya begitu saja "Tapi ini nggak dipotong hutang kan?," tanya Delia memastikan.

Tok

Abian memukul helm yang masih dikenakan Delia.

"Kamu maunya aku potong hutang, gitu?." Delia menggeleng. "Ketik nomor rekening kamu." Abian memberikan ponselnya pada Delia untuk Delia mengetik nomor rekeningnya.

"Udah Capt." Delia memberikan kembali ponsel Abian.

"Masuk gih." Abian menyuruh Delia masuk dengan dagunya.

Menurut, Delia pun segera menuju lift, entah mengapa Delia merasa sangat gugup, pesona Abian malam ini sangat berbeda, sampai-sampai dia lupa melepaskan helm milik Abian, dan Abian pun sama, dia tak menyadari jika Delia masih menggunakan helmnya.

Sebenarnya banyak juga yang ingin Abian tanyakan, tentang apa yang mamanya dan kakaknya katakan pada Delia, namun semua itu terlupakan begitu saja.

Sepanjang perjalanan menuju lift pun Delia tak henti mengulum senyum, Delia memukul kepalanya, kenapa dia jadi terpikirkan Captain menyebalkan itu. Saat di dalam lift, Delia berpapasan dengan beberapa orang, dan dia merasa orang-orang menatapnya aneh, tapi Delia tak ambil pusing, namun begitu menyadari saat dia berkaca di tembok lift, ternyata dia masih menggunakan helm itu. Delia memejamkan matanya, malu.

Dengan anggun Delia melepaskan helmnya, dan tetap tersenyum ramah, itu sudah menjadi keahlianya sekarang, memasang senyum walau keadaan tak mendukung.

Beruntung saat sampai apartemen Voni sudah tidur, karena besok mereka ada penerbangan pagi, jadi Delia aman, tak perlu menjawab kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan Voni padanya.

Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, Delia dan Voni sudah bersiap-siap akan menuju bandara, keduanya sibuk mempersiapkan segala keperluan mereka, dari bekal, seragam cadangan, kelengkapan dokumen, dan lain sebagainya.

Pramugari itu harus sudah berangkat ke bandara tiga jam sebelum penerbangan, karena banyak yang akan dilakukan saat sebelum berangkat, jadi tak bisa bermalas-malasan atau santai, hanya saja enaknya, saat pulang mereka tak ada lagi peer yang dibawa pulang. Jadi dengan kata lain semua pekerjaan ada plus minusnya.

Dari semalam Delia belum sempat mengecek hapenya, karena begitu sampai, dia segera membersihkan diri, lalu melakukan perawatan wajah malam hari, sebab wajahnya harus terlihat bersih, tak boleh sampai ada jerawat yang singgah, akan sangat mengganggu jika itu terjadi, dan Delia tak ingin tidur larut, itu juga akan memengaruhi kesehatan wajahnya.

Delia menutup mulutnya terkejut melihat jumlah uang yang ditransfer Abian, melebihi jumlah uang yang terpakai kemarin, dan ini terlalu banyak.

"Itu helm siapa Dell?" tanya Voni saat mereka berjalan menuju lift.

"Tukang ojek." Dusta Delia.

"Loh, nggak pulang bareng Captain Abian?"

Delia menggeleng, Astaga kenapa juga dia harus sampai berbohong sih?.

Delia takut akan menjadi bahan ejekan Voni, jika temannya itu tau dia diantar Captain Abian. Tapi kenapa juga harus takut?, Delia jadi bimbang sendiri.

"Hehehe sebenarnya aku semalam diantar Captain Abian."

Sontak Voni menyipitkan matanya, lalu mendekatkan wajahnya pada Delia dengan pandangan menyelidiki. Kemudian Voni mengendus-ngenduskan hidungnya pada tubuh Delia.

"Apa sih Von?" Delia mendorong kepala Voni.

"Aku seperti mencium aroma love-love diantara kalian berdua."

"Ish, nggak ada."

"Terus kemarin kalian kemana?, dan kamu semalam pulang jam berapa?."

Delia menggigit mulut bagian dalamnya, berpikir, "Ada keperluan mendadak?"

"Apa?," masih dengan tatapan mengintimidasi Voni.

"Rahasia."

"Kalo disuruh milih antara Captain Rendy atau Abian sih, aku pasti pilih Captain Abian." Voni bersedekap, menyandarkan tubuhnya pada dinding lift.

* * *

"Kamu tumben bawa motor Bi?." Abian terkejut saat membuka helmnya tiba-tiba Attaya datang menghampirinya.

"Attaya."

"Hai apa kabar Bi?"

Abian tak menjawab, dia hanya diam.

"Bi, kita harus bicara."

"Bicara saja," ucap Abian santai.

"Aku harus jelasin ke kamu kejadian malam itu, aku di jebak Bi."

"Terus?"

"Yaa, kamu nggak boleh menghindari aku Bi, aku ini masih pacar kamu."

"Aku sudah menganggap hubungan kita berakhir malam itu juga."

Attaya mencekal lengan Abian yang sudah ingin meninggalkan dia "Nggak bisa Bi, aku nggak mau hubungan kita berakhir, aku sayang sama kamu, kamu nggak boleh ninggalin aku begitu aja, setelah perjuangan aku selama ini bertahan dan bersabar memperjuangkan hubungan kita untuk mendapat restu dari mama kamu."

Abian menyentak tangan Attaya kasar "Jangan bahas lagi masalah perjuangan itu Ya, sudah tak ada gunanya." Abian membuang nafas kasar, dia juga sebenarnya tak bisa menyalahkan Attaya, namun melihat kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri, Abian tak bisa terima

"Aku pikir kamu masih sabar menunggu, nyatanya kamu malah _ akhh sudahlah Attaya, tak usah dibahas lagi, semuanya sudah terjadi, kita jalani hidup kita masing-masing. Mungkin memang sudah begini jalan kita. Andai saja aku tak melihatnya sendiri, mungkin aku bisa memaklumi dan menerima kamu walau kamu sudah_" Abian menggantungkan kalimatnya "bukan aku yang pertama, tapi aku malah melihatnya sendiri, kamu pikir aku tidak hancur?."

Attaya menggeleng "Nggak Bi, aku minta maaf, aku dalam pengaruh obat malam itu." Attaya kembali memegangi tangan Abian.

Abian memejamkan matanya menghalau emosi "Kamu tau Ya?, malam itu aku kembali untuk membuat agar mama mau merestui hubungan kita, nyatanya aku terlambat."

Attaya langsung memeluk Abian dari belakang "Aku minta maaf Bi, maafin aku, ayo kita mulai semua dari awal." Attaya berucap lirih, berharap Abian akan memaafkanya.

Abian memegang tangan Attaya untuk melepaskan pelukanya, namun Abian tak sengaja melihat Delia berdiri tak jauh dari mereka, dan melihat Attaya yang sedang memeluknya.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

perjuangan menyerahkan tubuhnya sama managernya ..barang bekas mau sodorkan diri lagi sama Abyan🤦🤣

2024-04-03

1

Femmy Femmy

Femmy Femmy

❤️❤️❤️❤️😍😍😍😍😀

2024-04-03

0

Ady Pulling

Ady Pulling

hmmmm

2022-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Bersejarah
2 Bertemu jodoh Abian
3 Kiss me now
4 Bukan pilot, tapi supir truk
5 Pesona Delia
6 Semua gara-gara Delia
7 Dasar Murahan
8 Kejutan Abian
9 Visual
10 Patah Hati Captain Abian
11 Tamparan keras
12 Kekesalan Delia
13 Rencana Abian
14 Membayar Hutang
15 Patrner Ranjang
16 Pengalaman Pertama
17 Pelukan Attaya
18 Kesalahan Delia
19 Bayi untuk Abian
20 Perdebatan Berakhir Manis
21 Sakitnya Abian
22 Setelah yang pertama, apa ada yang kedua?
23 Dia Milikku
24 Double D, Delia dan Daniel
25 Will You Marry Me
26 Rahasia yang tersembunyi
27 Perjuangan yang telah usai (Rendy)
28 Surprise untuk Delia
29 Mobil itu ...
30 Kamu Pembunuh
31 Mencari Bukti
32 Mengunjungi Rumah Ayah.
33 Harus berjuang
34 Pelukan Rindu
35 Salah Lawan
36 Kamu Lemah
37 Aku Minta Maaf
38 Sebuah Peringatan
39 Tak Tik Abian
40 Sebuah Kebimbangan.
41 Flight Attendant Story
42 Flight Attendant Story (II)
43 Flight Attendant Story (III)
44 Menghapus jejaknya.
45 Ujian Menahan Diri
46 Cinta Lokasi
47 Usaha Daniel
48 Hal yang tidak terduga.
49 Tak profesional
50 My Baby Girl
51 My Big Baby
52 Mencari Delia
53 Perjanjian Dua Orang
54 Galaunya Dua laki-laki
55 Pengakuan Papa Abian.
56 Berharap Bukan Mimpi
57 Rendy love's story
58 Keputusan keluarga Delia
59 Hari Bahagia
60 Keberhasilan Abian
61 Menyesal Menjadi Istriku?
62 Hidup yang Sempurna
63 Hadiah dari Arumi dan Arini
64 Menyelesaikan Masalah.
65 Take Me Fly Captain
66 Selingkuh
67 Tidak Peka
68 Cecilia dan Denisa
69 Penyesalan Denisa
70 Kehidupan Berbanding Terbalik
71 Pesta Kejutan
72 Aku Akan Bertanggungjawab
73 Pengumuman Pernikahan
74 Luka Hati Mama
75 Pertengkaran Dua Saudara
76 Perbedaan Nasib
77 Positif
78 Kurang Tokcer?
79 Keputusan Daniel
80 Mau Aku Bantu Delia hamil?
81 Periksa Kesuburan
82 Gosip
83 Jadwal Yang Tak Sama
84 Stupidity Abian.
85 Pertengkaran Kecil
86 Daniel sebenarnya
87 Firasat Abian
88 Perasaan Datang Silih Berganti
89 Beda Kapal, Beda Badai Yang Menerjang
90 Kisah yang Tak Sama
91 Siapa Miss Marsha?
92 Sikap Aneh Abian
93 Taruhan Mama Dan Minah
94 Wejangan Papa
95 Akhir Cerita Mengudara
96 Sudah Berakhir
97 Akhir perjalanan panjang
98 Ada yang aneh diperutku
99 Dua Embrio
100 Kebahagiaan Yang Sempurna
101 Bahagia Itu Sederhana
102 Hadiah kecil dari Abian
103 Kodrat Anak laki-laki
104 Jaga Lisan
105 Tamu Tak Diundang
106 I love You Delia (End)
107 Bonchap 1. Kelahiran Baby Twins
108 Bonchap 2. Awan dan Angkasa
109 Bonchap 3. Happy Ending
110 Pengumuman Karya Baru
111 Sepasang Sayap Angkasa
112 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hari Bersejarah
2
Bertemu jodoh Abian
3
Kiss me now
4
Bukan pilot, tapi supir truk
5
Pesona Delia
6
Semua gara-gara Delia
7
Dasar Murahan
8
Kejutan Abian
9
Visual
10
Patah Hati Captain Abian
11
Tamparan keras
12
Kekesalan Delia
13
Rencana Abian
14
Membayar Hutang
15
Patrner Ranjang
16
Pengalaman Pertama
17
Pelukan Attaya
18
Kesalahan Delia
19
Bayi untuk Abian
20
Perdebatan Berakhir Manis
21
Sakitnya Abian
22
Setelah yang pertama, apa ada yang kedua?
23
Dia Milikku
24
Double D, Delia dan Daniel
25
Will You Marry Me
26
Rahasia yang tersembunyi
27
Perjuangan yang telah usai (Rendy)
28
Surprise untuk Delia
29
Mobil itu ...
30
Kamu Pembunuh
31
Mencari Bukti
32
Mengunjungi Rumah Ayah.
33
Harus berjuang
34
Pelukan Rindu
35
Salah Lawan
36
Kamu Lemah
37
Aku Minta Maaf
38
Sebuah Peringatan
39
Tak Tik Abian
40
Sebuah Kebimbangan.
41
Flight Attendant Story
42
Flight Attendant Story (II)
43
Flight Attendant Story (III)
44
Menghapus jejaknya.
45
Ujian Menahan Diri
46
Cinta Lokasi
47
Usaha Daniel
48
Hal yang tidak terduga.
49
Tak profesional
50
My Baby Girl
51
My Big Baby
52
Mencari Delia
53
Perjanjian Dua Orang
54
Galaunya Dua laki-laki
55
Pengakuan Papa Abian.
56
Berharap Bukan Mimpi
57
Rendy love's story
58
Keputusan keluarga Delia
59
Hari Bahagia
60
Keberhasilan Abian
61
Menyesal Menjadi Istriku?
62
Hidup yang Sempurna
63
Hadiah dari Arumi dan Arini
64
Menyelesaikan Masalah.
65
Take Me Fly Captain
66
Selingkuh
67
Tidak Peka
68
Cecilia dan Denisa
69
Penyesalan Denisa
70
Kehidupan Berbanding Terbalik
71
Pesta Kejutan
72
Aku Akan Bertanggungjawab
73
Pengumuman Pernikahan
74
Luka Hati Mama
75
Pertengkaran Dua Saudara
76
Perbedaan Nasib
77
Positif
78
Kurang Tokcer?
79
Keputusan Daniel
80
Mau Aku Bantu Delia hamil?
81
Periksa Kesuburan
82
Gosip
83
Jadwal Yang Tak Sama
84
Stupidity Abian.
85
Pertengkaran Kecil
86
Daniel sebenarnya
87
Firasat Abian
88
Perasaan Datang Silih Berganti
89
Beda Kapal, Beda Badai Yang Menerjang
90
Kisah yang Tak Sama
91
Siapa Miss Marsha?
92
Sikap Aneh Abian
93
Taruhan Mama Dan Minah
94
Wejangan Papa
95
Akhir Cerita Mengudara
96
Sudah Berakhir
97
Akhir perjalanan panjang
98
Ada yang aneh diperutku
99
Dua Embrio
100
Kebahagiaan Yang Sempurna
101
Bahagia Itu Sederhana
102
Hadiah kecil dari Abian
103
Kodrat Anak laki-laki
104
Jaga Lisan
105
Tamu Tak Diundang
106
I love You Delia (End)
107
Bonchap 1. Kelahiran Baby Twins
108
Bonchap 2. Awan dan Angkasa
109
Bonchap 3. Happy Ending
110
Pengumuman Karya Baru
111
Sepasang Sayap Angkasa
112
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!