Kesalahan Delia

Delia yang terpergok melihat adegan mesra kedua orang didepanya menjadi tak enak, dia membuang pandangan ke lain arah. Delia tak tahu apa yang terjadi diantara mereka, sebab memang diq tak mendengar perdebatan apapun, hanya saja dari gestur keduanya menunjukkan bahwa mereka sedang bertengkar.

Abian yang melihat Delia segera melepaskan pelukan Attaya "Kamu ngapain disitu Delia?," tanya Abian.

"Nonton drama Capt, lumayan kan live," jawab Delia asal.

Abian melihat Delia yang memegang helmnya semalam langsung mendekat, dan mengambil helm itu. "Kamu jangan salah paham," lirih Abian.

Delia yang mendengar ucapan Abian mengernyit heran " Salah paham apa maksudnya?"

Abian menggaruk alisnya, ya, tidak mungkin Delia salah paham, "Yasudah kamu segera keruangan flops."

"Lain kali kalau mau mesra mesraan jangan di tempat umum Capt," ejek Delia, lalu dia menjulurkan lidahnya.

"DELIAAA." Abian jadi gemas dengan pramugarinya itu.

"Siapa dia Bi?" Attaya menghampiri Abian yang masih terpaku menatap punggung Delia.

"Bukan siapa-siapa," Abian meletakkan helm dikaitan belakang jok motornya.

"Dia bawa helm kamu?" lihat Attaya Abian yang menaruh helm dari Delia "Ada hubungan apa kamu sama wanita itu?" Attaya sudah naik pitam, dia sendiri tak pernah diajak Abian naik motor "Apa gara-gara dia kamu jadi begini sama aku Bi?"

"Kenapa kamu jadi menyalakan orang lain dalam kesalahan kamu?, coba kamu berkaca pada diri kamu sendiri," tunjuk Abian Attaya "awas Ya, aku harus pergi sekarang." Abian pergi meninggalkan Attaya yang masih sangat kesal.

"Awas saja Bi, aku nggak mungkin ngelepasin kamu begitu aja, aku nggak akan nyerahin milik aku pada orang lain, apa yang sudah menjadi milik aku nggak akan pernah aku lepasin." Attaya mengepalkan tangannya menahan kesal.

Abian berjalan melewati koridor bandara menuju ruang flops, namun langkahnya melambat saat kembali dia melihat Delia sedang berbincang akrab dengan Daniel, ada rasa tak suka melihat kedekatan keduanya, Abian menyangkal, bukan tak suka karena dia menyukai Delia, namun ketidak sukaanya sebab sang mama begitu mengharapkan hal baik dari Delia.

Abian terus menyorot keduanya dari jauh, Delia terlihat selalu memberikan senyum tulus pada Daniel, Abian tahu, dia seorang laki-laki, dari tatapan Daniel pada Delia, dia menyimpulkan bahwa itu tatapan suka terhadap lawan jenis.

Abian sangat tahu track record Daniel, dia sangat mudah mendapatkan wanita untuk dia jadikan teman kencan sementaranya, dan Delia, gadis polos itu seperti akan Daniel manfaatkan menjadi target korban berikutnya.

Ingin Abian menghampiri mereka, dan menarik Delia agar segera menjauh dari Daniel, tapi Abian tak punya alasan untuk melakukan itu. Yang dapat Abian lakukan saat ini hanyalah memantau keduanya. Dan dapat Abian lihat, Daniel memberikan kopi pagi pada Delia.

Setelah keduanya berpisah, Abian segera mengambil langkah panjang, mengejar langkah Delia.

"Kopi pagi tak baik untuk wanita." Ambil Abian kopi di genggaman tangan Delia.

Delia begitu terkejut Abian tiba-tiba mengambil kopi miliknya "Capt itu punya saya."

"Dan sekarang sudah menjadi milik saya," ucap Abian, tanpa mengehentikan langkahnya, terus meninggalkan Delia yang berlari kecil mengejar langkahnya.

* * *

Hari ini Abian dan para awak cabin akan melakukan penerbangan domestik, seperti biasa, Delia bersama crew menyambut penumpang dengan senyum, sapa, dan salam yang ramah.

Saat semua penumpang sudah masuk, Delia bersama teman-temannya membantu beberapa penumpang yang kesusahan mencari tempat duduk mereka, lalu Delia berjalan ke koridor memastikan jika semua siap dan aman untuk Captain mereka melakukan take off.

Delia melihat ada salah satu penumpang yang masih menggunakan ponselnya.

"Maaf Pak, bisa hapenya dimatikan dulu, soalnya pesawat kita sudah mau lepas landas." Delia menegur penumpang laki-laki berusia empat puluh tahunan tersebut dengan lembut.

"Sebentar mba, saya mau mengabari kerabat saya dulu kalau saya sudah mau jalan."

Delia masih memberi senyum ramah "Bisa mengabarinya nanti saja pak, setelah kita sudah mendarat, soalnya pesawat kita sudah mau lepas landas, jika Bapak masih menggunakan ponsel, akan membahayakan penumpang lain, dan juga diri Bapak sendiri. Apa Bapak tidak sayang dengan keluarga Bapak yang sedang menunggu disana?"

"Mba kok ngotot sih mba, nggak ngerti banget, ini saya penting, jangan mentang-mentang mba pramugari disini, mba bisa menegur saya seenaknya." Penumpang tersebut malah semakin marah pada Delia dan tak mau mengerti.

Sedang diruang kokpit, Abian sudah siap menerbangkan pesawatnya.

"Ren, coba kamu cek keluar, ada apa? kenapa belum ada panggilan siap."

"Oke." Rendy bangun dari duduknya, dan langsung keluar menuju dek penumpang.

Dari jauh Rendy melihat Delia sedang dibentak-bentak oleh seorang penumpang laki-laki, dan disana juga sudah ada Voni, juga Cecilia yang membantu menengahi. Ada rasa tak terima dihati Rendy, dia ingin menghampiri, namun sepertinya keadaan sudah bisa dikendalikan.

Biasa sebenarnya kejadian seperti ini, maka dari itu, seorang pramugari dituntut menjadi cerdas, dan bisa mengatasi segala situasi yang ada.

"Ada apa?" tanya Rendy pada Cecilia yang sudah akan melaporkan, jika pesawat sudah bisa lepas landas.

"Cuma terjadi kesalah pahaman sedikit Capt."

"Sampai harus bentak-bentak seperti itu?."

"Semua sudah aman Capt." Cecilia memberi

Rendy menghela nafas, dia lalu kembali lagi keruang kokpit.

"Sudah siap?" tanya Abian.

"Sudah."

Dan Abian segera mengudarakan suara siap take off.

Setelah mengudara tiga jam dua puluh lima menit, pesawat mendarat dibandara tujuan mereka dengan sempurna.

"Apa yang terjadi tadi Ren?" tanya Abian, mereka jalan bersisian menuju ruang istirahat.

"Entahlah Capt, sepertinya ada sedikit kesalah pahaman, tapi saya belum tau duduk perkaranya. Yang pasti saya tidak suka melihat Delia dibentak-bentak salah satu penumpang."

Abian mengernyit "Delia?" Abian sontak melihat Delia yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Iya."

"Ren, kamu sama Delia sudah resmi?," tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul dari bibir Abian.

Rendy yang mengerti maksud pertanyaan Abian langsung mengembangkan senyum lebarnya. "Doakan ya Capt."

"Lebih baik jangan diteruskan, kemarin waktu aku ada perlu sama Delia, Delia bertemu pacarnya."

"Nggak mungkin Capt. Delia itu masih polos dan jomblo tak terjamah."

Dada Abian sedikit panas mendengar ucapan Rendy. "Yasudah terserah, yang penting aku sudah kasih tau." Terdengar nada ketus dari ucapan Abian.

"Captain lihat sendiri?" tanya Rendy memastikan, dan Abian mengangguk. "Berarti Voni bohongi aku, dia bilang Delia tuh nggak pacaran, dia anak pertama, terus hanya mau fokus pada kerjaan, dia lagi bantu adiknya yang mau masuk sekolah kedokteran. Pantas pernyataan aku nggak pernah ditanggapi."

Dari sini Abian sedikit tahu mengenai Delia, Abian kemudian merangkul Rendy "Terkadang yang kita sangka cupu ternyata suhu, cari pasangan yang lain kalau begitu Ren."

"Akan saya cari tahu dulu Capt." Rendy tak pantang menyerah.

Namun saat mereka melewati Delia yang tiba-tiba berhenti, terdengar jika Delia mengangkat panggilan dari seseorang, dan yang terdengar ditelinga Abian adalah Delia menyebut nama Daniel, lagi?. Abian semakin dibuat penasaran, ada hubungan apa sebenarnya Delia dengan Daniel?.

"Kamu dengar Ren, dia menyebut nama Daniel?"

"Iya, wah ternyata benar, Delia suhu."

"Yasudah, kamu duluan, aku ada perlu sebentar." Abian memutar arah agar bisa berpisah dengan Rendy.

Namun yang Abian lakukan selanjutnya adalah menarik tangan Delia dan sedikit memisahkan diri dari tim.

"Capt, apa-apaan sih main tarik-tarik aja?, sakit tau." Delia memegangi pergelangan tanganya yang ditarik Abian, ada bekas kemerahan di tangan Delia.

"Bukannya sudah aku katakan Delia, jika kamu sedang bekerja itu fokus, ini akibatnya jika kamu hanya memikirkan pacaran dari pada kerja, tidak bisa menyelesaikan masalah sepele, dan membuat pesawat terlambat lepas landas. Kamu tau saya tidak suka itu." Abian kembali menunjukkan sifat aslinya.

Delia sebenarnya tahu dia salah, tapi jika cara Abian menegur seperti ini, Delia tak terima, apakah Abian sudah tahu duduk perkara yang sebenarnya atau tidak?.

"Iya saya tahu saya salah Capt, tapi harus seperti inikah cara Anda menegur saya?, tidak bisakah Anda bertanya duduk perkaranya dulu?. Kenapa setiap kali saya salah Anda harus semarah ini?" Mata Delia sudah mengembun.

Sorot mata Abian tajam menatap Delia, rahangnya mengeras menandakan jika sia sedang tidak suka. Entah apa yang membuat Abian marah?. Namun melihat mata Delia yang memerah, Abian sedikit melunak.

Abian memijit matanya, mendengar Delia yang bertukar kabar dengan Daniel membuat Abian lepas kendali. Tapi untuk minta maaf bibir Abian terasa keluh.

"Lain kali jika ada masalah, atasi dengan cepat, jangan ada keterlambatan take off." akhirnya itu yang Abian ucapkan.

Delia yang kembali dibuat sakit hati atas sikap Abian langsung pergi, untuk bergabung dengan team yang lain, padahal tadinya dia ingin membahas kelebihan uang yang Abian transfer, tapi ia urungkan, Delia terlanjur sakit hati pada Abian.

.

.

.

.

Just info, sebenarnya pramugari dan pilot itu selalu terbang dengan crew yang berbeda, jadi sebelum ada yang protes, aku tegesin lagi, jika ini cuma cerita novel, fiktif ya. Jadi jangan disamain sama dunia penerbangan di dunia nyata.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

nah ini penumpang yang ngeyel kalau dikasih tau...lebih baik ikuti peraturan pak demi keselamatan bersama 😡

2024-04-03

1

Femmy Femmy

Femmy Femmy

🤣🤣🤣

2024-04-03

0

Ady Pulling

Ady Pulling

cemburuuuu heheheee

2022-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Bersejarah
2 Bertemu jodoh Abian
3 Kiss me now
4 Bukan pilot, tapi supir truk
5 Pesona Delia
6 Semua gara-gara Delia
7 Dasar Murahan
8 Kejutan Abian
9 Visual
10 Patah Hati Captain Abian
11 Tamparan keras
12 Kekesalan Delia
13 Rencana Abian
14 Membayar Hutang
15 Patrner Ranjang
16 Pengalaman Pertama
17 Pelukan Attaya
18 Kesalahan Delia
19 Bayi untuk Abian
20 Perdebatan Berakhir Manis
21 Sakitnya Abian
22 Setelah yang pertama, apa ada yang kedua?
23 Dia Milikku
24 Double D, Delia dan Daniel
25 Will You Marry Me
26 Rahasia yang tersembunyi
27 Perjuangan yang telah usai (Rendy)
28 Surprise untuk Delia
29 Mobil itu ...
30 Kamu Pembunuh
31 Mencari Bukti
32 Mengunjungi Rumah Ayah.
33 Harus berjuang
34 Pelukan Rindu
35 Salah Lawan
36 Kamu Lemah
37 Aku Minta Maaf
38 Sebuah Peringatan
39 Tak Tik Abian
40 Sebuah Kebimbangan.
41 Flight Attendant Story
42 Flight Attendant Story (II)
43 Flight Attendant Story (III)
44 Menghapus jejaknya.
45 Ujian Menahan Diri
46 Cinta Lokasi
47 Usaha Daniel
48 Hal yang tidak terduga.
49 Tak profesional
50 My Baby Girl
51 My Big Baby
52 Mencari Delia
53 Perjanjian Dua Orang
54 Galaunya Dua laki-laki
55 Pengakuan Papa Abian.
56 Berharap Bukan Mimpi
57 Rendy love's story
58 Keputusan keluarga Delia
59 Hari Bahagia
60 Keberhasilan Abian
61 Menyesal Menjadi Istriku?
62 Hidup yang Sempurna
63 Hadiah dari Arumi dan Arini
64 Menyelesaikan Masalah.
65 Take Me Fly Captain
66 Selingkuh
67 Tidak Peka
68 Cecilia dan Denisa
69 Penyesalan Denisa
70 Kehidupan Berbanding Terbalik
71 Pesta Kejutan
72 Aku Akan Bertanggungjawab
73 Pengumuman Pernikahan
74 Luka Hati Mama
75 Pertengkaran Dua Saudara
76 Perbedaan Nasib
77 Positif
78 Kurang Tokcer?
79 Keputusan Daniel
80 Mau Aku Bantu Delia hamil?
81 Periksa Kesuburan
82 Gosip
83 Jadwal Yang Tak Sama
84 Stupidity Abian.
85 Pertengkaran Kecil
86 Daniel sebenarnya
87 Firasat Abian
88 Perasaan Datang Silih Berganti
89 Beda Kapal, Beda Badai Yang Menerjang
90 Kisah yang Tak Sama
91 Siapa Miss Marsha?
92 Sikap Aneh Abian
93 Taruhan Mama Dan Minah
94 Wejangan Papa
95 Akhir Cerita Mengudara
96 Sudah Berakhir
97 Akhir perjalanan panjang
98 Ada yang aneh diperutku
99 Dua Embrio
100 Kebahagiaan Yang Sempurna
101 Bahagia Itu Sederhana
102 Hadiah kecil dari Abian
103 Kodrat Anak laki-laki
104 Jaga Lisan
105 Tamu Tak Diundang
106 I love You Delia (End)
107 Bonchap 1. Kelahiran Baby Twins
108 Bonchap 2. Awan dan Angkasa
109 Bonchap 3. Happy Ending
110 Pengumuman Karya Baru
111 Sepasang Sayap Angkasa
112 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Hari Bersejarah
2
Bertemu jodoh Abian
3
Kiss me now
4
Bukan pilot, tapi supir truk
5
Pesona Delia
6
Semua gara-gara Delia
7
Dasar Murahan
8
Kejutan Abian
9
Visual
10
Patah Hati Captain Abian
11
Tamparan keras
12
Kekesalan Delia
13
Rencana Abian
14
Membayar Hutang
15
Patrner Ranjang
16
Pengalaman Pertama
17
Pelukan Attaya
18
Kesalahan Delia
19
Bayi untuk Abian
20
Perdebatan Berakhir Manis
21
Sakitnya Abian
22
Setelah yang pertama, apa ada yang kedua?
23
Dia Milikku
24
Double D, Delia dan Daniel
25
Will You Marry Me
26
Rahasia yang tersembunyi
27
Perjuangan yang telah usai (Rendy)
28
Surprise untuk Delia
29
Mobil itu ...
30
Kamu Pembunuh
31
Mencari Bukti
32
Mengunjungi Rumah Ayah.
33
Harus berjuang
34
Pelukan Rindu
35
Salah Lawan
36
Kamu Lemah
37
Aku Minta Maaf
38
Sebuah Peringatan
39
Tak Tik Abian
40
Sebuah Kebimbangan.
41
Flight Attendant Story
42
Flight Attendant Story (II)
43
Flight Attendant Story (III)
44
Menghapus jejaknya.
45
Ujian Menahan Diri
46
Cinta Lokasi
47
Usaha Daniel
48
Hal yang tidak terduga.
49
Tak profesional
50
My Baby Girl
51
My Big Baby
52
Mencari Delia
53
Perjanjian Dua Orang
54
Galaunya Dua laki-laki
55
Pengakuan Papa Abian.
56
Berharap Bukan Mimpi
57
Rendy love's story
58
Keputusan keluarga Delia
59
Hari Bahagia
60
Keberhasilan Abian
61
Menyesal Menjadi Istriku?
62
Hidup yang Sempurna
63
Hadiah dari Arumi dan Arini
64
Menyelesaikan Masalah.
65
Take Me Fly Captain
66
Selingkuh
67
Tidak Peka
68
Cecilia dan Denisa
69
Penyesalan Denisa
70
Kehidupan Berbanding Terbalik
71
Pesta Kejutan
72
Aku Akan Bertanggungjawab
73
Pengumuman Pernikahan
74
Luka Hati Mama
75
Pertengkaran Dua Saudara
76
Perbedaan Nasib
77
Positif
78
Kurang Tokcer?
79
Keputusan Daniel
80
Mau Aku Bantu Delia hamil?
81
Periksa Kesuburan
82
Gosip
83
Jadwal Yang Tak Sama
84
Stupidity Abian.
85
Pertengkaran Kecil
86
Daniel sebenarnya
87
Firasat Abian
88
Perasaan Datang Silih Berganti
89
Beda Kapal, Beda Badai Yang Menerjang
90
Kisah yang Tak Sama
91
Siapa Miss Marsha?
92
Sikap Aneh Abian
93
Taruhan Mama Dan Minah
94
Wejangan Papa
95
Akhir Cerita Mengudara
96
Sudah Berakhir
97
Akhir perjalanan panjang
98
Ada yang aneh diperutku
99
Dua Embrio
100
Kebahagiaan Yang Sempurna
101
Bahagia Itu Sederhana
102
Hadiah kecil dari Abian
103
Kodrat Anak laki-laki
104
Jaga Lisan
105
Tamu Tak Diundang
106
I love You Delia (End)
107
Bonchap 1. Kelahiran Baby Twins
108
Bonchap 2. Awan dan Angkasa
109
Bonchap 3. Happy Ending
110
Pengumuman Karya Baru
111
Sepasang Sayap Angkasa
112
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!