TANPA PAMIT

"Sebaiknya posisikan lukamu lebih tinggi daripada jantung. Karena posisi itu akan memperlambat aliran darah dan memudahkan untuk menghentikan perdarahan."

Meskipun pada awalnya sempat menolak untuk berbaring namun kali ini Mike tidak lagi membantah.

"Ambil ini, dan gigitlah untuk membagi rasa sakit."

Lagi-lagi Mike tidak membantah. Pria itu menerima begitu saja saat Tara menyerahkan sapu tangan bersih, yang baru saja Tara ambil dari dalam laci lemari pakaiannya.

Mike telah menempatkan posisinya seperti yang di sarankan Tara.

"Adakah yang bisa aku lakukan?" ujar Alga yang sejak tadi tidak beranjak seinchi pun dari sisi Tara, begitu Tara hendak memulai aksinya.

"Kau tidak takut melihat darah, kan?"

Alga tertawa mendengar pertanyaan Tara. "Kau sedang bercanda yah?" ujar wanita itu balik bertanya.

Tara menatap lekat wajah pongah itu sejenak.

"Baiklah, kalau begitu kau bisa membantuku menahan aliran darah pada saat lukanya terbuka." putus Tara yang merasa tak perlu lagi menanyakan lebih lanjut mengenai kesiapan mental Alga, karena sepertinya wanita kasar itu tidak merasa gentar sama sekali.

Alga mengangguk yakin seperti dugaan Tara. Tangannya sontak terangkat, menerima saat Tara menyerahkan buntelan kapas yang masih berada dalam keadaan terkemas utuh.

"Ambil ini, dan tekanlah pada pembuluh darah yang terlihat, agar aliran darah pada luka Mike akan berjalan lebih lambat ..."

"Baiklah."

"Pastikan kau menekan pembuluh darah di lokasi yang lebih dekat ke jantung, bukannya di sekitar luka ..."

"Aku mengerti."

Lagi-lagi Alga mengangguk patuh.

"Bagus. Karena semuanya sudah siap, maka aku akan memulai tindakan. Mike ... bersiaplah ..."

🔳🔳🔳🔳🔳

Tara tersentak bangun.

Yang pertama ia lakukan adalah menatap keatas ranjang, dan Tara bisa bernapas lega saat menyadari Mike masih terbaring disana dengan posisi nyaris tidak berubah, sedang mendengkur halus.

"Jam berapa ini ...?" ucap Tara pada dirinya sendiri sambil melirik rolex yang ada di pergelangan tangannya, dan dari situlah Tara menyadari bahwa ia telah tertidur kurang lebih satu jam.

Tara bangkit dari sofa panjang tempatnya terlelap, guna mendekati ranjang. Ia menaruh sejenak telapak tangannya keatas dahi Mike yang terlelap untuk memastikan kondisi pria itu dan Tara bisa bernapas lega saat menyadari jika suhu tubuh Mike tetap normal seperti sebelumnya, meskipun baru saja mengalami rentetan peristiwa yang menguras fisik dan mental.

Tara yang tidak melihat sosok Alga di kamar itu sontak mengayunkan langkahnya keluar.

Dari bingkai pintu Tara bisa melihat punggung wanita yang sedang membelakangi dirinya, menghadap penuh kearah debur ombak yang saling berkejaran menyentuh bibir pantai, pada senja yang mulai menua.

Alga duduk dilantai dengan posisi dua lutut tertekuk kedepan. Disampingnya terdapat ponsel yang sedang di charger, pada sebuah colokan listrik dengan kabel panjang, yang soketnya terhubung dari dalam bungalow.

"Ehem,"

Alga tersentak mendengar deheman Tara.

"Kau sedang memikirkan apa? Kenapa tidak mencoba istirahat meskipun sejenak?" tanpa ragu Tara menghempaskan tubuhnya di samping Alga.

Alga yang awalnya sedikit terkejut menyadari kehadiran Tara yang tiba-tiba sontak menggeleng perlahan.

"Dalam keadaan random seperti ini, mana mungkin aku bisa memejamkan kedua mataku?"

"Kau pasti sedang memikirkan Juan Allesandro ..."

Alga membisu, memilih tidak menjawabnya dan membuang pandangannya jauh kedepan.

"Apakah pria itu sangat berbahaya?"

Alga tertawa miris mendengar pertanyaan polos Tara, tapi lagi-lagi tidak menjawab apa-apa.

Tarikan napas Tara terdengar jelas, seolah berusaha mengisi setiap inchi dari bilik paru-parunya.

"Kau pasti pernah melakukan hal yang buruk pada pria itu sehingga dia memburumu begitu rupa ..."

"Sok tahu ..."

"Tapi aku benar, kan?"

Alga memiringkan kepalanya, menatap Tara yang juga sedang menatapnya.

Detik berikutnya Alga telah mengalihkan wajahnya yang memerah entah karena apa, untung saja temaramnya senja telah menyembunyikan semua gurat yang diakibatkan sebuah rasa aneh yang menjalar hangat, dengan tiba-tiba.

Deg ...

Deg ...

Deg ...

Alga refleks menggelengkan kepalanya, tangannya terulur mencabut ponselnya yang sedang di charger secepatnya, seiring dengan tubuhnya yang bangkit begitu saja.

'Si alan ... perasaan apa ini? Kenapa rasanya aneh sekali ...'

"Mau kemana?" tanya Tara dengan wajah keheranan, sambil ikut bangkit dari duduknya yang baru sebentar.

"Melihat keadaan Mike ..." ucap Alga seadanya yang bermaksud beranjak secepat kilat, sebelum suara jantungnya yang berdebar kencang bisa terdengar oleh pria disampingnya.

"Dia tertidur."

Langkah Alga terhenti.

"Jangan mengganggunya. Mike telah kehabisan banyak darah, dia butuh istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisinya."

Alga mengurungkan langkah kakinya yang hendak terayun, memilih bersandar di tiang sambil menimang ponsel di tangan.

"Sudah bisa terhubung dengan anak buahmu?" tanya Tara lagi, memastikan komunikasi Alga dan Kim yang sempat terjeda karena signal yang kurang baik.

"Maksudmu Kim?"

"Hhmmm ..."

Tara menatap Alga lekat, sementara Alga menelan ludahnya susah payah, berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari kontak mata langsung dengan Tara.

'Oh, God ... please ... kenapa pria ini sangat suka menatap lawan bicaranya secara terang-terangan ...?'

'Tidak-kah ia tahu betapa tatapan tajamnya itu bisa membuat jantungku berdebar tak karuan ...?'

'Aku bahkan merasa sesak napas ...'

Alga membathin gelisah, merasa tidak nyaman dengan perasaannya sendiri.

"Saat hari mulai gelap, Kim akan datang menjemput dengan heli." jawab Alga dengan susah payah.

"Tapi ..."

"Dokter Tara, terima kasih karena kau telah sangat banyak membantuku. Maafkan aku yang telah membuat dirimu terlibat sejauh ini, tapi aku telah memutuskannya ... bahwa lebih cepat kau terbebas dan tidak terhubung dengan diriku, maka hal itu lebih baik untuk keselamatanmu ..."

Tara tak menjawab, hanya bisa menatap Alga yang hanya menatap Tara sejenak sebelum membuang wajahnya secepat kilat.

Detik berikutnya Alga memilih masuk kedalam bungalow, berlalu begitu saja dari hadapan Tara, tanpa pamit ...

...

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir 😍

2022-06-30

1

Isnia Tun

Isnia Tun

Wah ternyata yg ada rasa duluan Alga😁

2022-06-01

1

Sis Wanti

Sis Wanti

lanjut

2022-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 TUGAS KHUSUS
2 TARA DAN ALGA
3 PERGI
4 PENGKHIANAT
5 MATILAH AKU ...
6 MALAIKAT MAUT
7 TERLALU PERCAYA DIRI
8 SUARA SEORANG WANITA
9 UPAYA PENYELAMATAN DIRI
10 MENYELAMATKAN MIKE
11 WANITA PEMARAH
12 BUNTU
13 TAKJUB
14 TANPA PAMIT
15 MEMILIH PERGI
16 RUANGAN RAHASIA
17 MENODONGKAN PISTOL
18 BERDETAK ANEH
19 MENCURIGAI
20 MENJAUH
21 MENYEWA KAMAR
22 BENANG KUSUT
23 SAMUEL ALFONSO
24 PENYAMARAN
25 DIPERTEMUKAN SEMESTA
26 NYAMAN
27 PRIA JENIUS
28 BENDA SERUPA
29 PRIA YANG SAMA
30 BAPER
31 MAU TAK MAU
32 SUKA ATAU TIDAK SUKA
33 MENGGODA ALGA
34 JANGAN SAMPAI
35 LALU ...?
36 LUKA YANG SAMA
37 GARISAN TAKDIR
38 THE REAL PSYCOPATH
39 TERUSIK
40 PENASARAN
41 KEGADUHAN
42 TERTANGKAP BASAH
43 SENANG TANPA ALASAN
44 SATU WARNA
45 PRIA PEMBERI HARAPAN
46 JOKES
47 DOKUMEN PENTING
48 RAGU
49 LEBIH DARI PERASAAN CINTA
50 SUARA LETUSAN PISTOL
51 SALAH SATU KORBAN
52 KORBAN KEDUA
53 SABOTASE
54 PRIA TAK DIKENAL
55 SERANGAN
56 SIGNAL POSITIF
57 Promo Novel terbaru: "HALLO, OM ..!"
58 MOBIL TAK DIKENAL
59 PREDIKSI ALGA
60 TERJEBAK
61 PERTUNJUKAN UTAMA
62 NERAKA
63 TERSAMBUNG
64 TIMER WAKTU
65 KEPUTUSAN TARA
66 AKSI BERBAHAYA
67 KILAS BALIK
68 MISI TELAH SELESAI
69 SEBUAH SILUET
70 TERBANGUN DARI MIMPI
71 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 71 Episodes

1
TUGAS KHUSUS
2
TARA DAN ALGA
3
PERGI
4
PENGKHIANAT
5
MATILAH AKU ...
6
MALAIKAT MAUT
7
TERLALU PERCAYA DIRI
8
SUARA SEORANG WANITA
9
UPAYA PENYELAMATAN DIRI
10
MENYELAMATKAN MIKE
11
WANITA PEMARAH
12
BUNTU
13
TAKJUB
14
TANPA PAMIT
15
MEMILIH PERGI
16
RUANGAN RAHASIA
17
MENODONGKAN PISTOL
18
BERDETAK ANEH
19
MENCURIGAI
20
MENJAUH
21
MENYEWA KAMAR
22
BENANG KUSUT
23
SAMUEL ALFONSO
24
PENYAMARAN
25
DIPERTEMUKAN SEMESTA
26
NYAMAN
27
PRIA JENIUS
28
BENDA SERUPA
29
PRIA YANG SAMA
30
BAPER
31
MAU TAK MAU
32
SUKA ATAU TIDAK SUKA
33
MENGGODA ALGA
34
JANGAN SAMPAI
35
LALU ...?
36
LUKA YANG SAMA
37
GARISAN TAKDIR
38
THE REAL PSYCOPATH
39
TERUSIK
40
PENASARAN
41
KEGADUHAN
42
TERTANGKAP BASAH
43
SENANG TANPA ALASAN
44
SATU WARNA
45
PRIA PEMBERI HARAPAN
46
JOKES
47
DOKUMEN PENTING
48
RAGU
49
LEBIH DARI PERASAAN CINTA
50
SUARA LETUSAN PISTOL
51
SALAH SATU KORBAN
52
KORBAN KEDUA
53
SABOTASE
54
PRIA TAK DIKENAL
55
SERANGAN
56
SIGNAL POSITIF
57
Promo Novel terbaru: "HALLO, OM ..!"
58
MOBIL TAK DIKENAL
59
PREDIKSI ALGA
60
TERJEBAK
61
PERTUNJUKAN UTAMA
62
NERAKA
63
TERSAMBUNG
64
TIMER WAKTU
65
KEPUTUSAN TARA
66
AKSI BERBAHAYA
67
KILAS BALIK
68
MISI TELAH SELESAI
69
SEBUAH SILUET
70
TERBANGUN DARI MIMPI
71
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!