Double up.
...
Alga tiba di kawasan bekas industri yang kini terlantar.
Sejak awal ia turun dari mobil, Alga telah merasa seolah sedang diawasi, namun menjadi tidak mempedulikan itu karena mengira anak buahnya lah yang melakukan semuanya dari rooftop gedung tua tempat mereka mengintai keberadaan dokter Tara.
Lagipula Mike sudah menyelidikinya, bahwa kawasan bekas kebakaran yang seolah telah terlupakan ini dalam keadaan clear, alias pada sehari-harinya nyaris tidak pernah ada aktifitas manusia yang terjadi.
"Kami akan segera turun, Nona." suara Mike terdengar saat Alga menelepon memberitahukan bahwa ia telah tiba dibawah.
Kira-kira lima menit menunggu Mike datang bersama tiga orang anak buahnya, meninggalkan dua orang sniper yang terus siaga diatas rooftop.
"Bagaimana, Mike? Apakah kalian sudah siap?" tanya Alga sambil membuang puntung rokok yang tadi sempat ia nyalakan.
Mike menatap Alga yang bersandar santai di bemper mobil jeep yang ia kendarai.
"Selalu siap, Nona." jawab Mike penuh keyakinan. Kemudian ia menatap Alga lagi. "Apakah kita akan menerobos seperti rencana semula?"
Alga mengangguk. "Hanya melumpuhkan satu orang di gerbang depan dan menghadapi tiga pria lemah di dalam sana, harusnya aku tidak perlu mengeluarkan tenaga, bukan ...?"
"Aku mengerti, Nona. Nona hanya perlu menunggu sejenak, tidak perlu mengotori tangan."
"Baguslah kalau begitu." Alga menyalakan lagi sebatang rokok, dan menghembuskan asapnya yang tebal ke udara.
Tak ingin lagi membuang waktu, Mike telah bergerak.
Bersama tiga orang anak buahnya mereka mengendap kearah seorang penjaga yang berdiri didepan, tanpa sedikitpun menyadari jika dirinya akan diserang.
Dalam sekejap, seorang anak buah Mike yang bergerak dari arah belakang telah berhasil memukul tengkuk pria itu dengan pan tat pistol, dan pria itu langsung terkulai tak berdaya.
"Target awal telah dilumpuhkan."
Begitu bunyi laporan Mike lewat earphone Alga yang terpasang di telinga.
"Lanjutkan." pungkas Alga. Dirinya belum juga beranjak, masih sibuk menikmati asap rokok yang menyenangkan.
"Siap Nona."
Kemudian Mike dan ketiga anak buahnya pun menyusup kedalam gudang tua tersebut, dimana suara jerit kesakitan Tara sedang membahana tanpa jeda, karena terus-menerus mendapatkan cambukan.
Keempatnya terus beringsut mendekati target, namun sayangnya langkah seorang anak buah Mike yang telah menginjak sebuah kayu lapuk telah memperdengarkan bunyi suara kayu yang patah.
"Siapa disana ...?!"
Lukas yang lebih dahulu menyadari kehadiran penyusup refleks mencabut pistol yang terselip di pinggangnya dan ...
Dor ...!
Bunyi tembakan bergema, seiring dengan ambruknya salah seorang anak buah Mike.
"Sh it ..." Mike terdengar mendesis.
Alga yang awalnya bersandar santai, mendadak menegakkan punggungnya, saat mendengar bunyi letusan pistol.
Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu yang tidak sesuai plan awal telah terjadi.
"Mike, ada apa?" usut Alga dengan alis bertaut.
"Maaf Nona, Doni tertembak."
"Damn ..." Alga mengutuk dalam hati, ia urung melangkahkan kaki mendekat, melainkan masuk kedalam mobil, menyalakan mesin dan mengarahkannya ke arah gudang, setelah ia menutup pembicaraan.
Bunyi letusan pistol mulai terdengar bersahut-sahutan, menandakan situasi baku tembak telah terjadi didalam sana ...
🔳🔳🔳🔳🔳
"Alfredo ... berlindung!!"
Lukas berteriak mengingatkan Alfredo yang langsung berlari tunggang-langgang mencari perlindungan, diantara tumpukan kardus sambil mencabut pistol yang ada di pinggangnya.
Lukas sendiri telah menyembunyikan diri terlebih dahulu usai menembak jatuh seorang pria dengan senjata di tangan.
Lukas memilih berlindung di sebuah tong, yang sejak tadi pagi airnya telah digunakan untuk mengguyur dokter Tara.
Seorang anak buah mereka pun terlihat berlindung bersama Alfredo, meninggalkan Tara yang terikat dengan mata tertutup, serta kepala yang ibarat kura-kura ... terus-menerus celingak-celinguk kekanan dan kekiri, menandakan kepanikannya karena mendengar bunyi tembakan yang tak kunjung berhenti.
'Ada yang datang ...'
'Apakah mereka Polisi ...?'
Tara sangat berharap yang datang adalah Polisi yang hendak menolongnya. Namun saat mendengar suara baku tembak yang mengerikan, nyali Tara tak urung semakin ciut, apalagi dengan posisi tubuhnya yang seolah berada ditengah arena medan pertempuran.
Tak ada yang bisa Tara lakukan selain pasrah, begitu bunyi desingan peluru melewati telinganya silih berganti.
"Tuan Alfredo, itu adalah Mike." seorang penjaga yang selamat berucap kearah Alfredo saat ia mengenali seorang pria yang memimpin penyerangan.
"Apa kau bilang?" wajah Alfredo terlihat pias.
Alfredo mengenal Mike, sebagai salah satu dari orang kepercayaan Alga selain Kim dan Paman Albert. Alfredo juga tahu pasti, bahwa Mike adalah pria berbahaya yang selalu diandalkan Alga di lapangan.
Tiba-tiba suasana berubah hening.
Alfredo melongokkan kepalanya sedikit, dan ia merasa sedikit penasaran karena Mike dan anak buahnya seolah menghilang seperti hantu.
Tidak ada lagi bunyi tembakan yang terdengar, sementara Lukas yang ada diseberang sana juga terlihat menatap Alfredo dengan penuh tanda tanya.
"Kemana mere ..."
Ctek ...! Ctek ...!
Bunyi magazine yang di kokang sebanyak dua kali, terdengar tepat dibelakang kepala.
Alfredo tidak perlu menengok kebelakang untuk memastikan sendiri apa yang telah terjadi, karena diseberang sana ia telah melihat Lukas juga tengah mengangkat dua tangannya perlahan, pasrah saat Mike menyita pistolnya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya masih menodongkan moncong pistol dibelakang kepala Lukas, sama halnya seperti yang sedang ia dan salah seorang anak buahnya kini rasakan.
"Angkat tanganmu, Tuan Alfredo ...!"
"Kau juga!"
Titah beruntun dari suara datar milik dua orang anak buah Mike, masing-masing dari belakang kepala kearah Alfredo dan salah satu anak buahnya.
'Si al ...'
Maki Alfredo pasrah, saat mengetahui firasatnya benar, bahwa secara diam-diam mereka bertiga telah tertawan dalam waktu singkat.
"He-heeyy, katakan ... katakan padaku ada apa ...?! K-kenapa ... tidak ada suara ...?! Apa ... apa kalian ... sudah mati ... k-karena saling menembak ...?!"
Suasana yang mencekam mendadak dipenuhi suara terbata-bata milik Tara. Meskipun tubuhnya kepayahan tapi ia terus menggeliat seolah ingin melepaskan diri dari ikatan yang mematri tubuhnya di kursi kayu.
Hening ...
"Ha ... ha ... ha ... bagus ... bagus k-kalau kalian semua sudah mati ... pe-penjahat busuk ... Ha ... ha ... ha ...!
Suara tawa Tara yang kepayahan kembali bergema.
"Dasar dokter bodoh ..." maki Alfredo lirih, saking kesalnya dengan kalimat Tara yang secara tidak langsung menyumpahi mereka semua mati, termasuk dirinya.
Tiba-tiba ...
Braaaakkkkk ...!!
Pintu depan yang terbuat dari kayu yang telah usang mendadak berhamburan manakala sebuah jeep berwarna hitam menerobos dengan kencang.
"Aaaaa ... apa lagi ini?? A-apa ... s-sedang ada gempa bumi ...?!" lagi-lagi Tara berteriak histeris ditengah ruangan, begitu mendengar bunyi yang begitu keras.
Cieeeeeettt ....!!
Jeep hitam itu berhenti tepat didepan Tara yang sedang duduk kelojotan karena ketakutan, mungkin hanya berjarak tak lebih dari sepuluh centi meter.
"A-apa itu ...?? S-siapa ...?!"
Tara berteriak panik, begitu mendengar bunyi langkah yang mendekat.
"Ikat mereka bertiga disudut sana!" titah Alga sambil melemparkan segulung tali ke lantai.
'Suara seorang wanita ...?'
Tara membathin.
"Baik, Nona."
Para anak buah Alga mengangguk patuh, sambil menggelandang tubuh Alfredo, Lukas dan seorang anak buah Alfredo ke sudut ruangan, berniat mengikat ketiganya dengan kencang.
'Nona? Apakah dia Nona Alga Rudolp ...? Sang Nona Mafia?'
Tara membathin dengan hati was-was.
"Apa kabar dokter Tara ...? Senang bisa berjumpa denganmu ..."
"S-siapa kau ...?!" teriak Tara berusaha mengalahkan kepanikan yang melanda.
Alga tertawa sejenak, sebelum akhirnya menatap lekat sosok Tara yang tak berdaya.
"Aku adalah malaikat maut, yang sengaja datang untuk menjemputmu ..." bisik Alga sambil menyeringai, terlebih saat menyadari wajah Tara yang berubah semakin pias ...
...
Bersambung ...
Jangan lupa di LIKE dan SUPPORT yah 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
mia rahayu
kasihan pak dokter
2022-05-19
2
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Ini Namanya Lepas Mulut Buaya Masuk Mulut Harimau ya Tara 😌😌
2022-04-16
2
Nur Rahayu
masih nyimak
2022-04-15
1