Tara tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa menyaksikan bagaimana Alga yang sibuk menelepon kesana kemari, sementara Mike yang duduk di tepi ranjang dengan perban yang melingkar di paha hanya diam saja tanpa kata.
Yang ditangkap Tara dari pembicaraan Alga adalah kurang lebih dalam waktu sepuluh menit, heli yang dikemudikan langsung oleh Kim akan datang menjemput Alga dan Mike, sementara Tara sendiri belum memutuskan hendak melakukan apa setelah Alga dan Mike pergi kelak.
"Dokter Tara, setelah ini aku sarankan sebaiknya kau pulang saja ke rumahmu."
Tara terlihat kesal mendengar ultimatum Alga.
"Jalanilah kehidupanmu yang normal, dan bersikaplah seperti biasa."
Meskipun awalnya memilih tidak menanggapi namun mendengar Alga kembali memberikan ultimatum yang senada membuat Tara terpancing juga.
"Kau sendiri yang mengatakan bahwa saat ini anak buah Juan Allesandro sedang memantau semua aktifitas yang ada di rumahku begitupun dengan Rumah Sakit Medika Yudhistira. Lalu bagaimana bisa aku menjalani kehidupan normal dan bersikap biasa saja?"
Alga tersenyum kecut mendengar kalimat Tara yang lebih mirip sebuah keluhan namun bernada agak ketus.
Jauh didalam hati sebenarnya Alga juga menyangsikan keselamatan Tara jika pria itu kembali ke kehidupan awalnya, namun membawa serta Tara bersamanya merupakan pilihan yang jauh lebih beresiko bagi keselamatannya sendiri.
Alga memang telah memutuskan. Kendatipun ia tidak menganggap urusannya dengan Tara selesai sampai disini saja, tapi setidaknya Alga harus membereskan persoalan dengan Juan Allesandro terlebih dahulu sebelum ia membuat perhitungan dengan Tara.
Tara telah menyelamatkan nyawanya dan Mike dalam beberapa kali kesempatan. Bagaimana bisa Alga dengan seketika mencabut nyawa pria itu sekarang ...?
'Damn ... kenapa sekarang aku malah merasa berhutang budi pada si bodoh ini ...?'
Bathin Alga ikut menggerutu, sambil menaruh ponsel yang sejak tadi berada dalam genggamannya keatas nakas kecil yang ada disisi lemari.
"Setidaknya Juan Allesandro tidak akan menyentuhmu jika kau tidak melakukan hal yang mencurigakan." ucap Alga lagi sambil berjalan ke arah jendela, dan dengan jemari lentiknya Alga menyingkap sedikit tirai.
Sepasang mata yang indah milik Alga tengah mengawasi keadaan yang ada diluar sana sejenak sebelum kemudian ia berbalik menatap Tara yang memasang wajah kecut.
Tara memalingkan wajahnya, memilih menatap kearah Mike yang sedang mencoba berdiri dan berjalan keluar ruangan dengan gerak perlahan.
"Mau kemana, Mike?" tanya Tara.
"Aku akan menunggu di luar, sekaligus mengawasi keadaan sekitar." jawab Mike tanpa menghentikan langkahnya.
Mike sama sekali tidak tertarik untuk terlibat pembicaraan Tara dan Alga, yang seolah tak pernah sekali pun bisa sejalan.
Pria itu keluar dari kamar Tara dengan langkah tertatih, meninggalkan sang pemilik kamar dan bos besarnya, yang masing-masing tak henti saling melirik sinis ... satu sama lain ...
🔳🔳🔳🔳🔳
"Sepertinya Kim sudah tiba."
Ucap Alga begitu telinganya menangkap dengan jelas, suara heli yang mendekat.
Melihat Alga yang beranjak keluar, pada akhirnya Tara pun memutuskan untuk bangkit dari duduknya, mengekori langkah wanita itu yang terlihat tegap dan sedikit tergesa.
Benar saja, sebuah heli terlihat terbang semakin rendah, mengakibatkan permukaan laut yang tadinya tenang terlihat kacau oleh deru angin dari baling-baling yang berputar.
"Dokter Tara, kami akan pergi sekarang. Ayo Mike ...!" Alga berucap begitu heli yang dikendalikan Kim terbang semakin rendah, mendekati bungalow.
Mike menoleh kesamping, kearah Tara yang kini telah berdiri disampingnya.
"Doker Tara, terima kasih telah menolongku. Suatu saat, aku akan membalas kebaikan hatimu ..." ucap Mike dengan mimik bersungguh-sungguh.
Sejujurnya, Mike bisa menilai ketulusan hati Tara, terlepas dari sebesar apa kesalahan Tara di masa lalu, sehingga mengakibatkan nona mafia membenci doker itu dengan begitu dalam.
"Tidak apa-apa, Mike. Aku seorang dokter, menolong orang sudah menjadi kewajibanku."
Tara menepuk bahu Mike beberapa kali, dengan sikap yang mencerminkan keakraban.
"Aku harap kau bisa menjaga dirimu dengan baik ..."
"Kau juga, dokter. Jagalah dirimu dengan baik ..."
"Terima kasih atas perhatianmu, Mike. Pergilah, dan jangan lupakan semua pesanku untuk merawat lukamu agar tidak infeksi, agar kau bisa sembuh dengan cepat ..."
"Akan kuingat, dokter."
Mike mengulurkan tangannya kehadapan Tara. Ketulusan pria itu disambut Tara dengan genggaman tangan yang sama tulusnya.
"Pergilah Mike,"
"Baik, dokter." Mike mengangguk.
Semua adegan itu terjadi tepat di depan hidung Alga yang hanya membisu, dengan wajahnya yang super dingin ...
...
NEXT ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
keren 😍
2022-06-30
1
Isnia Tun
Semoga mereka bisa bertemu lagi dengan tumbuh nya bibit² cinta😁😁
2022-06-01
1
Nur Rahayu
tenang dokter Tara,nanti bakalan ketemu lagi ko sama Alga
2022-05-31
1