Charlene menatap gerbang istana yang sangat megah, entah kenapa jauh di lubuk hatinya terasa sakit, berbagai memory milik pangeran Arlon pun berkelebat di kepala nya.
Dan bagaikan sihir, Charlene sudah hapal seluruh seluk beluk istana ini.
"Heh apakah kau mendengarku? Daritadi aku bertanya tapi kau tidak menjawab sama sekali." Omongan Matilda sangatlah pedas, wataknya tidak secantik parasnya.
"Maafkan aku Puteri, aku hanya takjub dengan kemegahan istana ini."
Matilda memaklumi, orang yang berasal dari desa pasti akan takjub dengan kemegahan istana Iceberg
"Setelah aku resmi menjadi permaisuri maka kau bisa ikut denganku tinggal di istana ini."
Charlene hanya tersenyum kecut, dia memandang sekeliling semua prajurit maupun pelayan di istana tidak ada yang dia kenali, itu artinya Duke Jason sudah mengganti semua pekerja di istana nya, 'baguslah tidak ada yang mengenaliku.'
Matilda membawa semua pelayannya menuju istana utama tempat Duke Jason berada.
Asisten pribadi Raja Jason pun menyambut mereka dan mengantar mereka langsung menuju ruang kerja Raja Jason.
"Salam Raja Jason sang cahaya Iceberg"
Matilda memberi salam, kemudian Jason pun berhenti bekerja.
"Selamat datang Matilda, apakah kau sudah membawa orang mu sendiri untuk mengatur keperluan ballrom?"
"Sudah baginda Raja, hamba membawa empat orang pelayan."
Jason melihat sekilas empat pelayan yang dibawanya, tiba - tiba dia menunjuk ke arah Charlene.
"Kau yang disana kemarilah."
Charlene menelan ludah, 'Apakah riwayatnya akan berakhir disini?' Charlene berusaha tetap tenang, dan berkali - kali mengusap telapak tangannya yang berkeringat dingin.
Dengan langkah pelan Charlene maju perlahan.
"Apakah kau seekor kura-kura? CEPAT!!"
Seluruh orang di ruangan terkejut, Jason selama ini selalu bersikap tenang dan pandai menjaga emosi nya. Baru kali ini dia membentak - bentak pelayan tanpa sebab.
Charlene begidik ngeri dia segera menggerakan kaki nya yang berat untuk berjalan lebih cepat ke arah Jason.
Jason melihat dengan seksama, "Angkatlah kepalamu dan tatap aku."
Charlene tetap diam dan tidak berani menatap Jason.
"Apakah kau tuli? Atau kau bisu? TATAP AKU!!"
Air mata Charlene sudah merebak di pelupuk mata nya, dan dia mengangkat wajahnya menatap Jason untuk pertama kali.
Charlene terpesona dengan ketampanan Jason, Jason memiliki ketampanan maskulin yang tegas rambut nya yang berwarna keperakan sangat sesuai dengan wajahnya, tetapi sayang wataknya sangat buruk.
Jason terkejut dengan kecantikan Charlene dan dia merasa familiar dengan wajah Charlene karena mengingatkan nya pada pangeran Arlon, dia tidak lupa bahwa Pangeran Arlon juga memiliki paras yang cantik sejak kecil, sayangnya dia seorang laki-laki. Jason mengamati Charlene dengan seksama dari kepala sampai ujung kaki, kemudian dia menatap Matilda
"Bukankah aku sudah berkata padamu untuk tidak membawa orang berambut hitam? Bukankah kau tahu rambut hitam merupakan simbolis keturunan raja Arcton terdahulu? APA KAU SEBODOH ITU MATILDA?"
Matilda sangat terkejut, baru kali ini dia melihat Jason semarah ini, air mata mengalir di pipinya "Maafkan aku"
Charlene terkejut, dia baru tahu jika warna rambutnya akan menjadi masalah. 'Apakah itu sebab nya Sebastian menangkapku? dan untung saja mereka tidak tahu kalau Arlon itu sebenarnya seorang wanita bernama Charlene. Tidak aku tidak boleh ketakutan, semakin aku takut maka semakin besar rasa curiga nya kepadaku.'
"Yang mulia Jason sang cahaya Iceberg, hamba tahu hamba hanyalah seorang budak yang melarikan diri. Tetapi hamba juga seorang manusia dan seorang anak yang menghormati kedua orang tua hamba yang sudah meninggal saat perang. Tolong hormatilah orang tua hamba dengan tidak menuduh hamba sebagai anak atau pun keturunan orang lain. Terlebih lagi keturunan seorang Raja Arcton yang telah menghancurkan desa hamba."
Raja Arcton memang seorang raja yang dzalim, dia selalu meminta pajak yang tinggi pada rakyatnya, jika rakyatnya tidak menyanggupi maka tak segan Raja Arcton akan membakar desa atau pun menangkap anak gadis di desa itu untuk menjadi koleksi mainannya, kemudian mengembalikan mayatnya setelah lepas bermain.
Jika melihat kondisi Iceberg sekarang sangatlah berbeda dengan kondisi Iceberg era dulu. Kini Iceberg menjadi kerajaan yang damai dan makmur.
Jason tampak terganggu dengan ucapan Charlene
"Lancang!! Apakah aku sudah memberimu kesempatan untuk berbicara? Terlebih kau hanyalah seorang pelayan yang ternyata mantan seorang budak. Kau harus tahu dimana posisimu."
Charlene tersinggung dengan perkataan Jason. Terlepas dari permasalahan Arlon, Charlene yang berasal dari zaman modern merasa manusia itu sama, tidak ada yang nama nya perbedaan kasta sosial.
Dengan berani Charlene mengangkat wajahnya, kini matanya berapi - api penuh dengan amarah. "Raja Jason yang terhormat, hamba memang lah seorang budak. Tetapi antara hamba dan anda tidak ada perbedaan, kita sama - sama manusia. Jadi setidaknya tolong hargai hamba sebagai seorang manusia juga."
Matilda ketakutan, ternyata budak yang dibawa olehnya merupakan pembangkang. Pantas saja dia bisa kabur, tapi jika masalah ini menjadi besar pasti dirinya akan ikut terseret dan Jason akan ikut membencinya. 'Tidak aku tidak mau pertunganku dengan Jason gagal.'
Matilda pun berjalan ke arah Charlene dan menampar nya, "Dasar budak tak tahu diri. kau harus tahu dimana posisimu. Seorang anak yatim piatu yang tidak jelas asal usul nya seperti dirimu seharusnya berterima kasih kepadaku karena menjadikanmu pelayan ku, tanpa aku dan kak Sebastian kamu sekarang hanyalah seorang budak yang menunggu pembeli untuk membelimu dan menjadikanmu seorang pelacur."
Charlene sangat marah mendengar itu, dia mengangkat wajahnya dan menatap tajam pada Matilda, tatapan mata nya membuat Jason terpesona, 'Dia wanita yang cukup menarik, jelas sekali dia bukanlah Arlon. Disamping dia seorang wanita, pangeran Arlon si pengecut itu juga tidak bakal berani menatap mata lawan bicara nya. Karena itu lah dia disebut putera mahkota yang tidak berguna.'
Charlene dengan menahan amarahnya mulai berjalan ke arah Matilda, "Dengarlah Tuan Puteri, kau seharusnya berterima kasih karena orang tuamu dari keluarga terpandang dan dapat memberimu gelar. Tetapi ingatlah siapa pun di dunia ini tidak dapat mengatur dari keluarga mana dia akan dilahirkan. Jadi tolonglah hargai orang lain dan jangan mempermalukan dirimu sendiri. Dengan anda bersikap memalukan seperti ini, maka tidak ada bedanya anda dengan para penjahat diluar sana."
Jason tertawa geli, dirinya dan Matilda tumbuh bersama sejak kecil, baru kali ini dia melihat Matilda terpojok dan tidak dapat berkata apa-apa. Matilda yang dikenalnya adalah sosok yang manja dan seenaknya sendiri.
"Sudahlah, aku anggap masalah ini sudah selesai, yang aku cari adalah pangeran Arlon. Sudah jelas dia seorang wanita maka tidak perlu diperpanjang. Cukup sampai disini saja, Dheen tolong antar Puteri Matilda ke ruangannya, dia pasti sudah terlalu lelah sekarang. Dan untuk permintaan maafku pada nona berambut hitam, dia diterima sebagai tamu ku bukan pelayan Puteri Matilda, jadi berilah dia kamar tamu untuk beristirahat dan tidak perlu melayani nona Matilda."
Tampak Matilda ingin protes, tapi tidak berani. Dia paham betul bagaimana watak Jason, jika aku melawannya sama saja aku mencari masalah yang lebih besar.
Asisten nya pun hanya mengangguk "Baik yang mulia."
Halo pembaca ☺🙏
Mohon dilirik juga, karya author yang lain ya. semoga berkenan
**RED SUNSET
R +18 terdapat adegan kekerasan verbal
Bijaklah dalam membaca.
Berawal dari kematian saudara kandung nya, perceraian kedua orang tua nya hingga membuat ibu nya gila sampai tewas bunuh diri, membuat Ardian Wicaksono membulatkan tekad untuk membalas dendam pada Gunadi Prakoso. Orang yang sudah memporak porandakan kehidupan keluarga Ardian yang sebelumnya sangat harmonis.
Target utama Ardian adalah Dheandra Prakoso, Puteri semata wayang bapak Gunadi. Dia akan membuat kehidupan Dhea dan keluarga nya menjadi hancur seperti keluarga nya.
Tetapi satu hal yang luput dari rencana Ardian, bahwa Dhea wanita dengan masa lalu yang kelam sekaligus cantik rupawan dan mampu membolak balikan hati Ardian.
Ketika akhirnya Ardian berhasil membalas dendam, tapi mengapa justru timbul masalah yang lebih rumit dan berkaitan dengan hati nya.
Mampukah Ardian berdamai dengan masa lalu nya, dan memulai lembaran baru bersama Dheandra**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Septi Verawati
ngadi2 tu putri 🤦♀️🤦♀️🤦♀️,,
2022-05-15
1